1.
Klasifikasi persediaan
Klasifikasi persediaan dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu :
•Menurut PSAK no.14 (2007)
Istilah persediaan dalam akuntansi ditujukan untuk menyatakan suatu jumlah aktiva berwujud
yang memenuhi kriteria (PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia No. 14) yang
menyatakan bahwa persediaana dalah aktiva:
a) tersedia untukdijualdalamkegiatanusaha normal.
b) dalam proses produksi dan atau perjalanan atau
c) dalam bentuk bahan (atau perlengkapan) untuk digunakan dalam proses produksi
• Menurut jenis perusahaan
a. Dalam perusahaan perdagangan persediaan barang merupakan aktiva dalam bentuk siap dijual
kembali dan yang paling aktif dalam operasi usahanya.
b. Sedangkan dalam perusahaan pabrikasi atau manufaktur, persediaan barang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :persediaan bahanbaku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Terdapatnya klasifikasi persediaan yang berbeda antara perusahaan perdagangan dengan
perusahaan manufaktur adalah karena fungsi dua perusahaan itu memang berbeda.
Fungsiperusahaanperdaganganadalah menjual barang yang diperolehnya dalam bentuk sudah
jadi. Dengan kata lain, tidakada proses
pengolahanseandainyaterjadipengolahanmakapengolahantersebutterbataspadapembungkusan
ataupemberiankemasan agar baranglebihmenarikselerakonsumen.
Sedangkanfungsiperusahaanmanufakturadalahmengolahbahanmentahmenjadiprodukselesai.
2. System pencacatanpersediaan
a. PengertianSistemPersediaanPeriodik
b. SistemPersediaan Perpetual
Sistempencatatanpersediaanbarangdagangpadaperusahaandagangmenggunakansistem
perpetual, perusahaanakanmencatatsetiapmutasi yang terjadipadapersediaanbarangnya.
Jadidaftarhitungpersediaanakanselalumenunjukkannilaipersediaanpadasetiapsaat.
Pencatatansecara perpetual bergunauntukmenyediakanlaporanbulanan,
kuartalanataupunlaporan interim,
dimanaperusahaandapatlangsungmenentukanjumlahdanhargapokokpersediaan yang
dimilikinyatanpaharusmenghitungpersediaantersebutsecarafisikterlebihdahulu.
- sistempencacatanpersediaan perpetual
Dalamsistempersediaan perpetual,
perusahaanmencatatpembelianbarangdenganmendebitperkiraanpersediaan.Bilaperusahaanmel
akukanpenjualan, makaakandiperlukanduabuahjurnalpencatatan. Perusahaan
akanmencatatpenjualansamasepertibiasanya, yakni debit
kasataupiutangdagangsertakreditpenjualansebesarhargajualdaribarangtersebut.
Selainituperusahaanjugaakanmendebithargapokokpenjualansertakreditpadapersediaansebesar
hargapokokdaribarangtersebut.
- Metodeperhitunganpersediaanbarangsecara perpetual
Dalamsistempersediaan perpetual, hargapokokpenjualanmerupakansalahsatuperkiraan yang
adadalambukubesar, sedangkandalamsistempersediaanperiodik,
hargapokokpenjualanhanyamerupakan total penjumlahan yang dilakukandalamlaporanrugi-
laba.
3. Metodedalampenentuannilaipersediaandalam system periodic :
- FIFO
PenilaianpersediaanbarangdagangdenganmetodeMPKP
Metode MPKP (MasukPertamaKeluarPertama) ataudisebutjugametode FIFO (First In First Out)
merupakanmetodepenilaianpersediaanbarangdagangdimanabarang yang dahulumasuk
(dibeliterlebihdahulu) dianggaplebihdahulukeluar (lebihdahuludijual). Ketikamenghitung HPP
denganmetode MPKP makaharga per unit barangmenggunakanhargaperunitdaribarang yang
masukterlebihdahulu (mulaidariharga per unit persediaanawaldilanjutkandenganharga per unit
barang yang dibelipertama kali
danseterusnya).sedangkansaatmenghitungpersediaanahirdenganmetodeinidihitungdenganmen
galikanbarang yang masihtersedia (barangpadaahirperiodeberjalan) denganharga per unit
barang.
- LIFO
Penilaianpersediaanbarangdagangdenganmetode MPKP
Metode MPKP (MasukPertamaKeluarPertama) ataudisebutjugametode FIFO (First In First Out)
merupakanmetodepenilaianpersediaanbarangdagangdimanabarang yang dahulumasuk
(dibeliterlebihdahulu) dianggaplebihdahulukeluar (lebihdahuludijual). Ketikamenghitung HPP
denganmetode MPKP makaharga per unit barangmenggunakanhargaperunitdaribarang yang
masukterlebihdahulu (mulaidariharga per unit persediaanawaldilanjutkandenganharga per unit
barang yang dibelipertama kali
danseterusnya).sedangkansaatmenghitungpersediaanahirdenganmetodeinidihitungdenganmen
galikanbarang yang masihtersedia (barangpadaahirperiodeberjalan) denganharga per unit
barang.
- Rata – rata sederhana
Denganmetodeini, harga rata-rata per
satuanbarangterlebiihdahuludihitungdengancaramembago total harga per
satuansetiaptransaksipembeliandenganjumlahtransaksipembeliantermasukpersediaanawalperio
de.
- Rata – rata tertimbang
Dengan metode ini, harga per satuan barang dihitung dengan cara membagi jumlah harga
pembelian barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah barang yang tersedia (kuantitas).
Nilai persediaan akhir periode adalah hasil kali kuantitas persediaan dengan harga rata – rata
per satuan.
- Identifikasi khusus
Dengan metode ini, setiap barang yang masuk (dibeli) diberi identifikasi khusus yang
menunjukkan harga satuan sesuai faktur yang diterima. Pemberian label tanggak pembelian dan
patok pada setiap barang yang dibeli akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan
menentukan barang yang telah dijual.