Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Persediaan Dalam Akuntansi


Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang nilainya
cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar.Tanpa adanya persediaan barang
dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat buruk
bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan
untuk memperoleh keuntungan yang harus didapatkan.
Pengertian persediaan dapat dikemukakan pendapat oleh John E.Bigel (1990 : 90) bahwa
Persediaan dapat berbentuk bahan baku untuk procesing, barang setengah jadi dan barang jadi
yang siap untuk dijual sehingga persediaan sesungguhnya mempunyai fungsi yang sangat
penting bagi perusahaan industri.
menurut M. Munandar (1991 : 56) bahwa yang dimaksud dengan inventory adalah persediaan
barang-barang yang menjadi objek usahapokok perusahaan, bagi perusahaan perdagangan
barang-barang tersebut berupa persediaan barang dagangan, sedangkan bagi perusahaan yang
berproduksi (industri) berupa persediaan barang mentah, persediaan bahan pembantu,
persediaan barang yang sedang diproses dan persediaan barang jadi.
2. Klasifikasi persediaan
Klasifikasi persediaan dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu :
•Menurut PSAK no.14 (2007)
Istilah persediaan dalam akuntansi ditujukan untuk menyatakan suatu jumlah aktiva berwujud
yang memenuhi kriteria (PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia No. 14) yang
menyatakan bahwa persediaana dalah aktiva:
a) tersedia untukdijualdalamkegiatanusaha normal.
b) dalam proses produksi dan atau perjalanan atau
c) dalam bentuk bahan (atau perlengkapan) untuk digunakan dalam proses produksi
• Menurut jenis perusahaan
a. Dalam perusahaan perdagangan persediaan barang merupakan aktiva dalam bentuk siap dijual
kembali dan yang paling aktif dalam operasi usahanya.
b. Sedangkan dalam perusahaan pabrikasi atau manufaktur, persediaan barang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :persediaan bahanbaku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Terdapatnya klasifikasi persediaan yang berbeda antara perusahaan perdagangan dengan
perusahaan manufaktur adalah karena fungsi dua perusahaan itu memang berbeda.
Fungsiperusahaanperdaganganadalah menjual barang yang diperolehnya dalam bentuk sudah
jadi. Dengan kata lain, tidakada proses
pengolahanseandainyaterjadipengolahanmakapengolahantersebutterbataspadapembungkusan
ataupemberiankemasan agar baranglebihmenarikselerakonsumen.
Sedangkanfungsiperusahaanmanufakturadalahmengolahbahanmentahmenjadiprodukselesai.

1.
Klasifikasi persediaan
Klasifikasi persediaan dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu :
•Menurut PSAK no.14 (2007)
Istilah persediaan dalam akuntansi ditujukan untuk menyatakan suatu jumlah aktiva berwujud
yang memenuhi kriteria (PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia No. 14) yang
menyatakan bahwa persediaana dalah aktiva:
a) tersedia untukdijualdalamkegiatanusaha normal.
b) dalam proses produksi dan atau perjalanan atau
c) dalam bentuk bahan (atau perlengkapan) untuk digunakan dalam proses produksi
• Menurut jenis perusahaan
a. Dalam perusahaan perdagangan persediaan barang merupakan aktiva dalam bentuk siap dijual
kembali dan yang paling aktif dalam operasi usahanya.
b. Sedangkan dalam perusahaan pabrikasi atau manufaktur, persediaan barang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :persediaan bahanbaku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Terdapatnya klasifikasi persediaan yang berbeda antara perusahaan perdagangan dengan
perusahaan manufaktur adalah karena fungsi dua perusahaan itu memang berbeda.
Fungsiperusahaanperdaganganadalah menjual barang yang diperolehnya dalam bentuk sudah
jadi. Dengan kata lain, tidakada proses
pengolahanseandainyaterjadipengolahanmakapengolahantersebutterbataspadapembungkusan
ataupemberiankemasan agar baranglebihmenarikselerakonsumen.
Sedangkanfungsiperusahaanmanufakturadalahmengolahbahanmentahmenjadiprodukselesai.

2. System pencacatanpersediaan
a. PengertianSistemPersediaanPeriodik

Sistempersediaanperiodikadalahsistem yang digunakanuntukmencatatpersediaan yang


nilainyatidaktinggikarenadarisegibiaya,
mungkintidakbegitumenguntungkanuntukmempunyaicatatanuntuksetiapmutasidaribarang yang
rendahnilainya.Sisteminijugadisebutsistemfisik,
karenasisteminibergantungpadahasilperhitunganpersediaansecarafisikpadasetiapakhirperiode.
- sistempencatatanpersediaansecara periodic
Dalamsistempersediaanperiodik, perusahaantidakselalumencatatmutasi yang
terjadipadapersediaan yang dipunyainya.Akibatnyapadaakhirperiode,
perusahaanharusmelakukanperhitungansecarafisikuntukmengetahuijumlahpersediaan yang
dimilikinyapadasaatitu.Jumlahpersediaantersebutnantinyaakandikalikandengan unit
biayauntukmendapatkanhargapokokpersediaan di akhirperiode.
- metodeperhitunganpersediaanbarangdagangsistem periodic
Dalamsistempersediaanperiodik,
perusahaanmencatatpembelianbarangdagangdalamperkiraanpembelian
(perkiraanbeban).Padaakhirperiode, padaperkiraanpersediaan,
perusahaanmenggantikannilaipersediaanawaldengannilaipersediaanakhirberdasarkanhasilperhi
tunganfisik.

b. SistemPersediaan Perpetual
Sistempencatatanpersediaanbarangdagangpadaperusahaandagangmenggunakansistem
perpetual, perusahaanakanmencatatsetiapmutasi yang terjadipadapersediaanbarangnya.
Jadidaftarhitungpersediaanakanselalumenunjukkannilaipersediaanpadasetiapsaat.
Pencatatansecara perpetual bergunauntukmenyediakanlaporanbulanan,
kuartalanataupunlaporan interim,
dimanaperusahaandapatlangsungmenentukanjumlahdanhargapokokpersediaan yang
dimilikinyatanpaharusmenghitungpersediaantersebutsecarafisikterlebihdahulu.
- sistempencacatanpersediaan perpetual
Dalamsistempersediaan perpetual,
perusahaanmencatatpembelianbarangdenganmendebitperkiraanpersediaan.Bilaperusahaanmel
akukanpenjualan, makaakandiperlukanduabuahjurnalpencatatan. Perusahaan
akanmencatatpenjualansamasepertibiasanya, yakni debit
kasataupiutangdagangsertakreditpenjualansebesarhargajualdaribarangtersebut.
Selainituperusahaanjugaakanmendebithargapokokpenjualansertakreditpadapersediaansebesar
hargapokokdaribarangtersebut.

- Metodeperhitunganpersediaanbarangsecara perpetual
Dalamsistempersediaan perpetual, hargapokokpenjualanmerupakansalahsatuperkiraan yang
adadalambukubesar, sedangkandalamsistempersediaanperiodik,
hargapokokpenjualanhanyamerupakan total penjumlahan yang dilakukandalamlaporanrugi-
laba.
3. Metodedalampenentuannilaipersediaandalam system periodic :
- FIFO
PenilaianpersediaanbarangdagangdenganmetodeMPKP
Metode MPKP (MasukPertamaKeluarPertama) ataudisebutjugametode FIFO (First In First Out)
merupakanmetodepenilaianpersediaanbarangdagangdimanabarang yang dahulumasuk
(dibeliterlebihdahulu) dianggaplebihdahulukeluar (lebihdahuludijual). Ketikamenghitung HPP
denganmetode MPKP makaharga per unit barangmenggunakanhargaperunitdaribarang yang
masukterlebihdahulu (mulaidariharga per unit persediaanawaldilanjutkandenganharga per unit
barang yang dibelipertama kali
danseterusnya).sedangkansaatmenghitungpersediaanahirdenganmetodeinidihitungdenganmen
galikanbarang yang masihtersedia (barangpadaahirperiodeberjalan) denganharga per unit
barang.
- LIFO
Penilaianpersediaanbarangdagangdenganmetode MPKP
Metode MPKP (MasukPertamaKeluarPertama) ataudisebutjugametode FIFO (First In First Out)
merupakanmetodepenilaianpersediaanbarangdagangdimanabarang yang dahulumasuk
(dibeliterlebihdahulu) dianggaplebihdahulukeluar (lebihdahuludijual). Ketikamenghitung HPP
denganmetode MPKP makaharga per unit barangmenggunakanhargaperunitdaribarang yang
masukterlebihdahulu (mulaidariharga per unit persediaanawaldilanjutkandenganharga per unit
barang yang dibelipertama kali
danseterusnya).sedangkansaatmenghitungpersediaanahirdenganmetodeinidihitungdenganmen
galikanbarang yang masihtersedia (barangpadaahirperiodeberjalan) denganharga per unit
barang.
- Rata – rata sederhana
Denganmetodeini, harga rata-rata per
satuanbarangterlebiihdahuludihitungdengancaramembago total harga per
satuansetiaptransaksipembeliandenganjumlahtransaksipembeliantermasukpersediaanawalperio
de.
- Rata – rata tertimbang
Dengan metode ini, harga per satuan barang dihitung dengan cara membagi jumlah harga
pembelian barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah barang yang tersedia (kuantitas).
Nilai persediaan akhir periode adalah hasil kali kuantitas persediaan dengan harga rata – rata
per satuan.
- Identifikasi khusus
Dengan metode ini, setiap barang yang masuk (dibeli) diberi identifikasi khusus yang
menunjukkan harga satuan sesuai faktur yang diterima. Pemberian label tanggak pembelian dan
patok pada setiap barang yang dibeli akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan
menentukan barang yang telah dijual.

4. Metode dalam penentuan nilai persediaan dalam system perpetual :


Dalam pencatatan persediaan dengan system perpetual, setiap terjadi transaksiperjualan barang
dagang dengan diadakan perhitungan dan pencatatan harga pokok penjualan. Penilaian persediaan
akhir dengan system perpetual dapat dilakukan dengan :
- Metode FIFO
Nilai persediaan akhir barang dagang dapat dihitung dengan mengasumsikan barang yang masuk
pertama adalah barang yang dijual terlebih dahulu dan kekurangannya mengambil barang yang masuk
berikutnya.
- Metode LIFO
Nilai persediaan akhir barang dagang dapat dihitung dengan anggapan barang yang terakhir masuk yang
lebih dulu dijual dan kekurangannya mengambil barang yang sudah masuk sebelumnya.
- Metode rata – rata bergerak.
Setiap terjadi transaksi pembelian harus dihitung harga beli rata – rata tiap satuan, sehingga harga
barang dagang tiap satuan selalu berubah – ubah. Harga rata – rata tiap satuan sebagai dasar untuk
menghitung nilai persediaan akhir barang dagang.

Anda mungkin juga menyukai