Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas segala rahmat dan
tuntunan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mata kuliah Struktur dan
Konstruksi Bangunan.
Tugas ini berjudul proposal perencaan apartemen sewa untuk keluarga ini merupakan salah
satu bentuk pembelajaran bagi kami mahasiswa Teknik jurusan Arsitektur
Uneversitas Hasanuddin kelancaran penyusunan ini tak lepas dari adanya dukungan,
bimbingan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah
pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen
pengasuh mata kuliah ini penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih memiliki
kekurangan. Untuk itu penulis sangat berterima kasih apabila pembaca berkenan
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penyusuna tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga memohon maaf jika selama penyusuna
tugas ini, penulis melakukan banyak kesalahan. Akhir kata, semoga tugas ini
bermanfaat.
Makassar, Februari 2018
Penulis:

FARIZ HIDAYAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia, Makassar merupakan
salah satu kota yang menjadi pusat bisnis dan pendidikan yang ada di Indonesia,
utamanya di pulau Sulawesi. Oleh karena itu Makassar memiliki sarana dan
prasaranan penunjang kehidupan yag sangat beragam dan lengkap. Hal ini
menjadi pemicu waraga daerah untuk tinggal dan menetap di Makassar dalam
rangka meningkatkan taraf kehidupan ataupun mengenyam pendidikan yang
lebih baik.
Sebagai konsekuensinya Makassar menjadi sangat padat dengan
penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk berarti juga meningkatkan
permintaan akan hunia yang menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Namun, pada kenyataannya pertambahan kebutuhan akan hunia tidak didukung
oleh jumlah hunian yang tersedia karena jumlah lahan yang bias dijadikan hunia
semakin sedikit dan harganya pun semakin lama semakin mahal.
Adapu dampak yang ditimbulkan dari keterbatasan dan mahalanya lahan
yaitu dibangunnya hunian yang berukuran kecil yang saling berdempet satu sama
lain. Selain pembangunan hunian yang berukuran kecil, sekarang ini sedang
marak pembangunan rumah-rumah kost yang ditujukan untuk mahasiswa yang
berdomisili di luar kota Makassar, sehingga pemukiman di daerah Makassar
semakin padat, dikarnakan rumah hunian dan rumah kost dibangun saling
berdepetan satu sama lain yang tidak menyisahkan ruang terbuka sedikitpun yang
menyebabkan bangunan-bangunan hunian ini menjadi kurang berkualitas di
karenakan kurangya pencahayaan alami dan pengap karena kurangnya ventilasi
menjadikan lingkungan semakin panas dan banyak polusi karna tidak adanya
ruang terbuka hijau.
Kurangnya ruang terbuka juga sangat berbahaya bila terjadi kebakaran
karena api akan mudah menyabar ke rumah-rumah yang saling berdepetan. Oleh
karena pembangunan hunian berkualitas sekaligus memiliki ruang terbuka sangat
dibutuhkan. Sebagai solusi untuk pembangunan hunian yang berkuaalitas dan
memiliki ruang terbuka dengan keterbatasan lahan yang ada yaitu pembangunan
hunian vertical berupa apartemen.
Apartemen dapat menyediakan suatu ruang untuk hidup yang berkualitas
serta dapat menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan olahraga yang dapat
digunanakan scara bersama oleh para penghuni dalam lingkungan kompleks
apartemen sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Selain masalah hunian yang kurang memadai, dikota besar juga biasanya
bermasalah dengan kemaceta yang membuat para penghuni ini kehabisan waktu
untuk mencapai tempat kerja atau pun tempat kuliah bahkan diakhir pekan malas
untuk keluar rumah oleh karena itu untu lokasi aprtemen sebaiknya berada di
kawasan bisnis dan pendidikan serta penanmbahan mall pada podium aprtemen
untuk penunjang fasilitas hidup dan hiburan bagi penghuninya.
B. Rumusan Masalah
1. Non Arsitektural
a. Bagaimana membangun sebuah hunian yang berkualitas dengan
keterbatasan lahan yang ada di Makassar sehingga bias menamah
kualitas hidup penghuninya ?
b. Bagaimana membangun hunian dengan berbagai fasilitas yang
dapat menunjang kebutuhan hidup penghuninya termasuk ruang
terbuka hijau?
2. Arsitektural
a. Bagaimana menentukan lokasi/site yang tepat untuk bangunan
Apartemen sewa yang bersifat komersil di wilayah kota Makassar?
b. Bagaimana menentukan jumlah dan jenis kebutuhan ruang agar
dapat menampung kegiatan yang direncanakan sesuai luas lahan
yang ada?
c. Bagaimana pengaturan sistem utilitas pada bangunan agar dapat
menjamin kesehatan, keamanan dari bahaya kebakaran dan
kebersihan ruang serta lingkungannya?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
a. Tujuan Pembahasan
Menyusun suatu konsep perancangan yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam transformasi perancangan fisik pusat grosir dan eceran pakaian dan
tekstil di kota Makassar.
b. Sasaran Pembahasan
Mendapatkan acuan dasar bagi perancangan fisik bangunan.

D. Lingkup dan Batasan Pembahasan


a. Lingkup Pembahasan
Pembahasan ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur dan disiplin ilmu
lainnya yang memiliki kaitan dengan permasalahan dan berfungsi sebagai
pengarah kepada sasaran fisik atau desain yang ingin dicapai.
b. Batasan Pembahasan
Pembahasan permasalahan dibatasi pada studi penyediaan serta
penataan ruang dalam bangunan yang dibutuhkan dalam suatu lingkungan
Apartemen.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. TINJAUAN APARTEMEN
1. Pengertian Apartemen
Beberapa definisi dari kata-kata ‘apartemen’ adalah sebagai berikut:
 Tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan
ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan
kamar mandi yangterletak pada satu lantai, bangunan bertingkat
yang terbagi atas beberapa tempat tinggal.
(Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994, p : 69)
 Bangunan hunian yang dipisahkan secara horizontal dan vertikal
agar
tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat
rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai
dengan standart yang ditentukan. (Ernst Neufert, 1980, p : 86)
Jadi, secara umum apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan
bertingkat yang memiliki unit-unit hunian yang di mana setiap unit
terdapat ruang yang dapat menampung aktifitas sehari-hari, dan antar
penghuni saling berbagi fasilitas yang disediakan secara bersama-sama.
 Karakteristik Apartemen
Berikut adalah cirri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber:
 Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk
vertikal.
 Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
 Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.
 Efisien, efektif, dan ekonomis.
 Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
 Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau
lingkungan
Apartemen.
 Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horizontal
berupa
koridor.
 Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
 Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas
yang
ada.
 Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu
yang
lama.
 Klasifikasi apartemen
Apartemen dapat dibedakan berdasarkan pengelompokannya yaitu :
a. Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya:
Ada 3 macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi
penghuninya, yaitu:
(Apartments: Their Design and Development, 1967 : 42-43).
 Apartemen golongan bawah
 Apartemen golongan menengah
 Apartemen golongan mewah
Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak
pada ukuran ruang pada tiap unit hunian, serta fasilitas yang
disediakan oleh apartemen tersebut.
b. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan:
(Apartments: Their Design and Development, 1967 : 44-47)
 Apartemen bertingkat rendah / low-rise
yaitu apartemen yang mempunyai jumlah tingkat/lapis sampai
6 lantai. Apartemen low rise dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:
 Garden apartment, yaitu apartemen dengan 2-3 lantai,
dengan2-16 unit per lantainya. Sirkulasi vertikal
menggunaka tangga
dan terdapat banyak open space.
 Massionette, yaitu apartemen yang tiap unitnya terdapat
2 lantai berdempetan unit yang satu dengan yang lain,
dan fasilitas tempat parkir bersama.
 Town house, yaitu hampir sama dengan massionette,
perbedaannya tiap unit memiliki tempat parkir sendiri.
 Apartemen bertingkat sedang / mid-rise
Apartemen ini memiliki ketinggian antara 6-9 lantai.
 Apartemen bertingkat tinggi / high-rise
Apartemen tipe ini memiliki ketinggian di atas 9 lantai. Tipe
apartemen ini umunya merupakan apartemen untuk golongan
menengah ke atas karena biasanya dibangun di daerah yang
memiliki keterbatasan lahan yang harga lahannya mahal.
c. Apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantai:
( Samuel Paul, Apartment, 1979, hal : 410-418 )
 Simplex
Pada apartemen jenis ini, setiap unit keluarga memiliki satu
lantai hunian.
 Duplex
Pada apatemen jenis ini, setiap unit memiliki dua lantai, dalam
pembagian ruangnya satu lantai berfungsi sebagai lantai
bersifatsemi privasi sedangkan lantai yang lainnya bersifat
privasi.
 Triplex
Pada apartemen jenis ini memiliki pembagian menjadi 3
lantaiper unitnya. Di mana di tingkat 1 menjadi tempat servis,
area ditingkat 2 bersifat semi privat sedangkan area di tingkat
3merupakan area yang bersifat privat. Dalam pembagian tingkat
bervariasi yaitu: Half level dan split level.
d. Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan:
(Joseph De Chiare, Lee Koppelman, Manual of Housing/Planning
andDesign Criteria, New Jersey, 1975)
 Slab
Pada apartemen berbentuk slab, bangunan berbentuk
sepertikotak yang pipih. Massa yang berbentuk slab biasanya
menggunakan koridor sebagai penghubung ruang, yang
terdiridari:
 Double loaded corridor
 Single loaded corridor
 Skip stop plan (single loaded corridor)
Elevator membuka pada lantai-lantai tertentu,
biasanyadigunakan pada duplek apartemen.
 Terrace plan
 Tower
Biasanya ketinggian bangunannya di atas 20 lantai. Sistem
sirkulasinya menggunakan sistem core karena menggunakan
lift. Ada berbagai variasi bentuk tower antara lain:
 Single tower
 Multi tower
Apartemen berbentuk tower ini dapat juga dibedakan
berdasarkan sistem core, yaitu: Tower plan, Expanded tower
plan, Cross plan, Expanded cross plan, Three wing plan, Five
wing plan, Circularplan
 Varian
Massa apartemen yang berbentuk varian ini merupakan bentuk
gabungan massa slab dengan podium dan tower dengan
podium.
e. Apartemen berdasarkan pencapaian vertikal:
(Site Planning, 1984 : 280-281)
 Walk-up apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah
menggunakan tangga. Ketinggian bangunan apartemen ini
maksimal hanya 4 lantai.
 Elevator apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift
danmemiliki sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang
seringkali juga merupakan tangga darurat. Ketinggian
bangunandi atas 6 lantai. Ada dua macam sistem lift yang dapat
digunakan pada tipe apartemen ini:
 Lift berhenti di setiap lantai
 Skip-floor elevator system. Lift yang digunakan
diprogram
untuk berhenti pada lantai-lantai tertentu pada bangunan.
Umumnya sistem ini digunakan pada apartemen dengan
system penyusunan lantai Duplex.
f. Apartemen berdasarkan pencapaian horizontal:
 Single-loaded corridor apartement
Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi
dua
yaitu:
 Open corridor apartment
Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan
pembatasterhadap ruang luar berupa tembok atau
railing.
 Closed corridor apartment
Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang
memilikibukaan berupa jendela ataupun jalusi atau
bahkan tidak ada bukaan sama sekali.
 Double-loaded corridor apartment
Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-
unit hunian sehingga seringkali terletak di tengah-tengah
bangunan (centralcorridor).
2. Pengertian Green and Healthy Living
Merupakan hunian yang dirancang untuk menunjang kebutuhan
hidup masyarakat akan hunian yang memenuhi standar hunian yang
berkualitas, sehat serta ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup penghuninya.

Jadi, Green and healthy living apartemen ini merupakan terobosan hunian yang
sengaja dirancang ditengah hiruk-pikuk kota untuk memenuhi kebutuhan akan hunian
sehat dan ramah lingkungan ditengah kota yang sangat diutuhkan masyarakat
perkotaan dewasa ini, mengingat lingkugan kota yang kurang sehat dan penuh polusi.
BAB III
LOKASI
A. LOKASI

Kriteria dalam pemilihan lokasi/site Green Apartemen di Makassar adalah:


a. Lokasi sesuai dengan RUTRK dan DTRK Kota Makassar.
b. Berada pada daerah perdagangan/bisnis dan pendidikan.
c. Pencapaian mudah, berada pada jalur utama transportasi.
d. Mempunyai luas lahan yang cukup.
e. Tersedia jaringan utilitas seperti air bersih (PAM), listrik, telepon, dan
saluran drainase

Lokasi sangat berperan penting dalam pengadaan apartemen di makassar


Proiritas utama dalam perancangan apartemen ini direncanakan pada
kawasan perdagangan/bisnis dan pendidikan serta pemukiman.
Keterangan :
A. Kawasan Pusat Kota
B. Kawasan Permukiman Terpadu
C. Kawasan Riset dan Pendidikan Terpadu
D. Kawasan Bandara Terpadu
E. Kawasan Industri Terpadu
F. Kawasan Pergudangan Terpadu
G. Kawasan Maritim Terpadu
H. Kawasan Pelabuhan Terpadu
I. Kawasan Bisnis Global Terpadu
J. Kawasan Bisnis Pariwisata Terpadu
K. Kawasan Budaya Terpadu
L. Kawasan Bisnis Olah Raga Terpadu

1. Penentuan Site/tapak
a. Dasar Pertimbangan
1) Kondisi lingkungan sekitar.
2) Orientasi angin dan matahari serta orientasi terhadap lingkungan.
3) Tersedianya jaringan utilitas kota dan lahan yang mencukupi.
b. Kriteria
1) Luasan lahan yang memadai untuk menampung segala aktivitas yang
terjadi di dalam bangunan Pusat Grosir dan Eceran Pakaian dan Tekstil di
Panaikang, serta area parkir yang diperuntukkan bagi pengunjung dan
pengelola.
2) Tingkat keamanan
3) Pencapaian relatif dekat dengan fasilitas penunjang seperti permukiman
dan Prasarana Kota.
4) Mudah dijangkau oleh jalur kendaraan pribadi dan umum.
5) Memenuhi persyaratan lingkungan yang meliputi bebas polusi, aman, dan
view yang baik.
c. Pemilihan Tapak
Berdasarkan kriteria di atas, maka lokasi yang dipilih terletak di Kecamatan
Ujung Pandang, dengan lokasi site berada dekat dari jalan utama jl. R. A.
Kartini.

Tapak Terpilih

B
2. Pengolahan Tapak/site
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan tapak pada suatu lokasi
bangunan yang direncanakan adalah :
a. Lingkungan sekitar tapak

Depan : lapangan karebosi


Samping kanan : Gedung pengadilan
Samping kiri : RSIA Sitti Khadijah
Belakang : Makassar Golf Club
b. Land use (penggunaan lahan)
Penggunaan lahan pada kec. Ujung Pandang adalah kebanyakan
pemukiman dan perkantoran baik kantor pemerintahan maupun swasta.
Tidak heran banyak hunian sewa yang berada di area sekitar untuk
memenuhi kebutuhan akan hunia khusnya untuk karyawan-karyawan yang
mencari hunian yang berada di dekat tempat kerja namun kondisi
pemukiman yang berada di area sekitar kurang sehat, tidak cukup udara,
tidak cukup cahaya dan tidak ada ruang terbuka hijau karena keterbatasan
lahan oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan hunian para
karyawan kantor yang berada di area sekitar yang memenuhi standar
hunian yang sehat, aman, dan nyaman.
c. Garis sempadan bangunan pada tapak
Garis sempadan bangunan, yaitu jarak luas jalan dengan bangunan terluar,
meliputi:
 Jalan primer (provinsi): 25 m,
 Jalan sekunder (kabupaten): 13 m,
 Jalan tersier (penghubung): 13 m,
 Jalan lokal: 8 m.
B. Analisis Pelaku kegiatan, kebutuhan Ruang, dimensi Ruang
1. Analisa Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dalam bangunan apartemen ini terbagi menjadi
beberapa kelompok yaitu:
a. Pemilik / penyewa apartemen merupakan orang-orang yang tinggal
di unit-unit apartemen dan dapat menikmati fasilitas yang di
sediakan apartemen.
b. Pengelola aparemen merupakan sekelompok orang yang berugas
memelihara segala fasilitas yang disediakan apartemen.
c. Tamu apartemenmerupakan seorang atau sekelompok orang yang
datang ke apartemen untuk menanyakan informasi, mengunjungi
penghuni apartemen, atau sekedar ingin menikmati fasilitas beauty
spa, salaon dll, yang menjadi pelengkap fasilitas yang di buka untuk
umum.
d. Pegawai merupakan pekerja selain pengelola dan pemasaran yang
bertugas sebagai cleaning service bangunan, petugas keamanan,
petugas parker, valet driver.
2. Analisis Kebutuhan Ruang

No. Aktivitas Ruang Jenis Persyaratan ruang


ruang
Unit Apartemen

1. Meletakkan dan Foyer Semi  Fungsional


melepas sepatu privat  Pencahayaan buatan

2. Tidur,istirahat, R. Tidur Privat  Nyaman


mengerjakan  Mendapatkan
kerjaan, cahaya alami
berpakaian dan  Cahaya buatan
berias.  Tenang

3. Mandi cuci kakus, K. mandi service  Cahaya buatan


cuci muka dan
sikat gigi
4. Menerima R. duduk / R. Semi  Nyaman
tamu,menonton keluarga dan R. privat  Sebisa mungkin
TV, bekumpul Makan dekat jendela
dengan keluarga/  Mendapat cahaya
teman-teman, alami
mendengar musik,
bersantai,.
Makan dan minum
5. membuat Dapur service  Instalasi ultilitas
minuman,menyim baik
pan peralatan  Tempat
makan dan penyimpanan yang
minum, fungsional dan
menyimpan rapih
persediaan makan  Cahaya buatan
dan minum
Ruang Penerimaan dan sirkulais
1. Menyambut Lobby publik  Image bangunan
penghuni dan  Skala besar
tempat menunggu  Nyaman
 Kesan menyambut

2. Mencapai unit Lift privat  Sirkulasi nyaman


hunian  Penerapan cukup
 Cahaya buatan

Ruang pengelola

1. Mengelola dan R. kerja atau Privat  Bersi h


mengatur kantor  Nyaman
 Pencahaya baik

2. Melayani R. administrasi/ Semi  Bersih


pembayaran keuangan publik  Nyama
 Pencahaya baik

3. Promosi R. marketing Public  Bersih


 Nyaman
 Pencahayaan baik

4. Buang air Toilet karyawan Service  Bersiih dan nyaman

5. Masak dan minum Pantry karyawan Service  Ventilasi baik


 Bersih

Ruang fasilitas penunjang apartemen

1. Menyimpan R. peralatan Service  Organisasi


peralaatan penyimpanan, baik
kebersihan untuk dan rapih
fasilitas umum  Dekat dengan ruang
public dan semi
public

3. Bermain dan Kolam renang Semi  Nyaman dan bersih


berenang publik
 Berada di area
terbuka
 Sirkulasi udara
lancar

4. Membilas badan, Kamar mandi publik  Bersih


buang air, dan ruang ganti  Pembeda area
berganti pakaian kering dan basah

5. Berolahraga Tempat fitness publik  Cahaya alami dan


dan jogging trek buatan
(jika
memungkinkan)
6. Beauty activity Salon, spa publik  Nyaman
 Sirkulaisi baik
 Pencahayaan baik
 Mudah di akses

7. Makan dan Café, restoran publik  Nyaman


minum, berbelanja dan mini market  Pencahayaan alami
kebutuhan sehari-  Mudah diakses
hari

8. Mencucui pakaian Laundry service  Bersih dan higienis

Ruang fasilitas ultilitas apartemen

1. Tempat R. AHU  Bersih


penyimpanan AHU  Ventilasi baik

2. Penyimpanan R. Plambing  Efisiensi tinggi


pipa-pipa  Bersih
pembuangan  Berada pada area
servive

3. Menyimpan R. Pompa  Bersih dan nyaman


pompa  Akses rendah
4. Mengontrol dan R. M dan E  Bersih
memperbaiki  Berada pada area
servive

5. Mengelolah R. STP  Bersih


limbah  Ventilasi baik
 Berada pada area
servive
3. dan Dimensi Ruang

No. Kebutuhan Elemen Ruang Standar Luas m2


Ruang
Unit Apartemen Tipe Studio

1. Foyer Foyer AS 2

2. Kamar Tidur Tempat tidur,lemari,nakas, meja AS 10


kerja, tv
3. Kamar Mandi Kloset, bak mandi, sower AS 4

4. Dapur Kompor, bak cuci, kulkas AS 2.1

5. Balkon Kursi dan meja AS 2.5

6. Sirkulasi 4.12

Total Luas Unit 24.72

Unit Apartemen 1 Kamar Tidur

1. Foyer Rak sepatu AS 2

2. R. Tidur Tempat tidur (double bad), meja DM &RI 10


kursi kerja/ rias, lemari pakaian
3. K. mandi Kloset, bak mandi (bath up), NAD 4
wastafel
4. R. duduk dan R. Sofa, lemari,meja-kursi makanan NAD 15
Makan
5. Dapur Kompor, bak cuci, lemari es, SB 2.1
penyimpanan
6. Balkon Meja, kursi NAD 2.5

7. Sirkulasi 7.12

Total Luas Unit 42.72

Unit Apartemen 2 Kamar Tidur

1. Foyer Rak sepatu AS 2


2. R. Tidur Tempat tidur (double bad), meja DM &RI 10
utama kursi kerja/ rias, lemari pakaian
3. R. Tidur anak Tempat tidur (single bed), meja DM &RI 6
kursi belajar,lemaripakaian
4. K. mandi Kloset, bak mandi (bath up), NAD 4
wastafel
5. R. duduk dan Sofa, lemari,meja-kursi makanan NAD 15
R. Makan
6. Dapur Kompor, bak cuci, lemari es, SB 2.1
penyimpanan

7. Balkon Meja, kursi NAD 2.5

8. Sirkulasi 8.32

Total Luas Unit 49.92

Kantor Pengelola

1. R. Meja dan kursi receptionis SB 4


Receptionis
2. R. Tunggu Meja dan kursi tunggu SB 10

3. R. pemimpin Meja, kursi, lemari buku, SB 10


computer

4. R. wakil Meja, kursi, lemari SB 10


pemimpin buku,computer

5. R. Sekretaris Meja dan kursi, komputer SB 9

6. R. rapat Meja dan kursi, proyektor SB 20

7. R. pemasaran Meja dan kursi, komputer SB 15

8. R. Meja dan kursi, komputer SB 30


administrasi
9. R. Personalia Meja dan kursi, komputer SB 20
10. R. monitor Meja tempat monitor, monitor, SB 20
kursi

11. R. Security SB 8

12. R. Gudang SB 8

13. Pantry Kompor, dispenser, meja dan SB 6


karyawan kursi

14. Toilet Westafel , toilet AS 8


karyawan
(wanita dan
pria )
15. Musallah AS 12

16. Sirkulasi 37.4

Total Luas 224.4

Fitness

1. R. olahraga Teret mil, angkat beban dll AS 240

2. R. Ganti Loker NAD 48

3. R. pegawai - TSS 30

4. Sirkulasi 63.6

Total Luas 381.6

Café/Restoran

1. Kasir Mesin kasir, meja dan kursi kasir TSS 1.9

2. R. makan Meja dan kursi makan TSS 152

3. Dapur + Cabinet,tempat penyimpaan TSS 76


penyimpanan skala besar,kompor,bak cuci

4. R. ganti Loker karyawan NAD 48


pegawai
5. R. manajer Meja dan kursi manajer, lemari AS 6
dan komputer

6 Sirkulasi 56.78

Total Luas 340.68

Mini market

1. R. display Meja dan kursi makan AS 72

2. Kasir Mesin kasir AS 45

3. Penyimpanan Bahan makanan 10.8

4. R. Ganti Loker 48
pegawai
5. Sirkulasi 35.16

Total Luas 210.96

4. Dimensi ruang fasilitas ruang service

No. Ruang Sumber Luas (m2


)

1. R. Genset SB 9

2. R. Panel TSS 10

3. R. Pompa SB 20

4. R. M dan E SB 20

5. R. STP SB 75

6. Sirkulasi 26.8

Total Luas 160.8


BAB IV
PERENCANAAN

A. DATA-DATA SITE
 Luas lahan: 5100m2
 Letak site berada di jl. Kartini
 Batas-batas tapak antara lain
- Utara: Lapangan Karebosi
- Timur: gedung pengadilan
- Selatan: makassar golf club
- Barat: RSIA sitti Khadijah
 Luas tower: 15m x 36m = 540m2

B. ZONASI RUANG

Terdapat beberapa fungsi dalam high rise ini yaitu fungsi utama sebagai
Apartement, mall dan ballroom.
Terdapat beberapa luas pada tiap denah
- Luasan pada basement 1080 m2
- Luasan Typical GF-puncak 540 m2

C. FASILITAS
Terdapat beberapa fasilitas pada genung ini yaitu
- Parkiran pada basement
- Apartement
- Kolam renang
BAB V
UTILITAS

1. LIFT
Perhitungan Jumlah Lift
Jumlah waktu yang dibutuhkan :
h = jarak lantai ke lantai (m)
S = kecepatan rata - rata lift (m/detik)
n = jumlah lantai yang dilayani lift
M = daya angkut / kapasitas lift
T = (2h + 4s)(n - 1) + s(3M + 4)
s
(2x5 + 4x3.5)(26 - 1) + 4(3x18 + 4)
4
(10 + 14) (25) + 4(58)
3.5
600 + 232
4
832
4
=208 detik

Perhitungan Waktu Tunggu


WT = T / N ~ N = T / WT
N = jumlah lift
WT ideal = 70 detik
N = T / WT
= 208
70
= 2.9 lift = 3 lift

2. AIR BERSIH

a. Apartement
Kebutuhan air bersih untuk apartement = 135 liter / orang /hari
Jumlah kamar = 230 unit kamar
Tipe kamar deluxe dan junior tipe 36 = 138 unit (asumsi hunian untuk 2 orang)
Tipe kamar family president tipe 54 = 92 (asumsi hunian untuk 2 orang)
Jumlah total penghuni (138 x 2) + (92 x 2) = 276 + 184 = 460 orang
Jumlah kebutuhan air bersih = 135 x 460 = 62.100 liter/hari
b. Basement
Kebutuhan air bersih basement = 150 liter/orang/hari (asumsi)
Jumlah orang di basement = tiap 100m2 ada 1 orang (asumsi)
Luas Basement = 1080m2
Total orang di basement =1080/100 = 10,8 orang = 11 orang
Total Kebutuhan air bersih = 11 x 150 = 1650 liter/hari
c. Kolam Renang
Kebutuhan air bersih kolam renang = 38 liter/hari
Jumlah total penghuni 460 orang.
Jumlah kebutuhan air bersih 38 x 460 = 17.480 liter/hari
TOTAL JUMLAH AIR BERSIH
a + b + c = 62.100 + 1650 + 17.480 = 81.230 liter/hari
BAB V I
Kesimpulan dan Saran
A. KESIMPULAN
Sebagai mahasiswa Arsitektur kerangka acuan merupaka hal yang paling mendasar
yang perlu kita susun dalam merencanakan suatu bangunan.Hal yang ingin dicapai dalam tugas ini
adalah bagaimana mahasiswa mampu menyusun kerangka acuan perancagan sebuah apartemen
untuk keluarga muda sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur Dengan itu mahasiswa juga
akan mampu mengungkapkan besaran ruang berdasarkan sifat bentuk macam kegiatan
,bentuk kegiatan , bentuk pelayanan dan persyaratan ruang yang diperlukan dalam perancang
pusat perbelanjaan.
B. SARAN
Dalam proses perancangan masih banyak hal yang perlu di perhatikan Karena dalam
merancang apartemen. ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebaiknya agar lebih memahami
bagaimana sebenarnya bangunan yang kita rancang alagkah baik jika kita terlibat langsung
dalam lapangan sehingga kemampuan memahami perancangan konstruksi bangunan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai