Anda di halaman 1dari 4

Nama : ..................................

Kelas/jurusan : ........................

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

1. JUDUL PRAKTIKUM
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3. LANDASAN TEORI
Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu :
a. Konsentrasi pereaksi
Laju reaksi umumya naik dengan bertambahnya konsentrasi pereaksi.
b. Luas permukaan
Untuk reaksi heterogen yakni reaksi di mana pereaksi wujud berbeda, laju reaksi dipengaruhi pleh luas permukaan
sentuh. Semakin besar luas permukaan sentuh, semaikn besar kemungkinan partikel-partikel untuk bertemu dan
bereaksi.
c. Suhu
Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi. Sebagian besar reaksi kimia akan belangsung lebih cepat pada suhu
yang leih tinggi. Para ilmuwan mengamati bahwa laju reaksi banyak yang menjadi sekitar dua kali lipat dengan
kenaikan suhu sebesar 10 C,maka berlaku rumus :
V2 = (2) .V1
Dimana : V1= laju mula-mula
V2= laju setelah kenaikan suhu
T1= suhu mula-mula
T2= suhu akhir
Catatan :
Bila besar laju 3 kali semula, maka (2) diganti dengan (3)
Bila laju diganti waktu, maka (2) diganti menjadi ½
d. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mengubah laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan secara kimiawi di akhir
reaksi. Katalis yang mempercepat laju reaksi disebut katalis positif atau lebih dikenal katalis saja. Sedangkan katalis
yang memperlambat laju reaksi dikenal sebagai katalis negative atau inhibitor.Katalisator akan memperkecil energi
aktivasi, yaitu energi minimum yang diperlukan pereaksi untuk melakukan proses reaksi.
4. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Gelas kimia 50 ml 4 buah Bahan : 1. Soda kue
2. Stopwatch 1 buah 2. Asam cuka
3. Balon 5 buah 3. Asam cuka + air
4. Pembakar spirtus, kasa, dan kaki tiga 1 buah 4. Garam
5. LANGKAH KERJA
a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
1. Masukkan masing-masing setengah sendok teh soda kue ke dalam 2 balon
2. Siapkan 2 gelas kimia dan tuangkan masing-masing 30 ml larutan asam cuka dan asam cuka + air.
3. Tutupkan mulut balon kedalam mulut gelas kimia yang berisi asam cuka, lalu tuangkan soda kue yang berada
dalam balon
4. Bersamaan dengan penuangan soda kue, aktifkan stopwatch dan catat waktunya sampai balon mulai
mengembang.
5. Lakukan langkah yang sama untuk larutan asam cuka + air
b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
1. Siapkan 25 ml air dalam gelas kimia, lalu masukkan setengah sendok teh garam, aduk sampai garam larut.
Bersamaan mengaduk, aktifkan stopwatch sampai garam larut, catat waktunya di tabel pengamatan.
2. Siapkan 25 ml air dalam gelas kimia, panaskan air dengan pemanas spirtus sampai mendidih lalu masukkan
setengah sendok teh garam, aduk sampai garam larut. Bersamaan mengaduk, aktifkan stopwatch sampai garam
larut, catat waktunya di tabel pengamatan.
6. DATA PENGAMATAN
a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
larutan Waktu yang diperlukan (detik)
Asam cuka …
Asam cuka + air …
b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
Air Waktu yang diperlukan (detik)
Air + garam …
Air panas + garam …

7. PERTANYAAN
a. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi asam cuka terhadap laju reaksi soda kue dengan asam cuka?
b. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada percobaan ini ?
8. DAFTAR PUSTAKA
Yuliadi, S.Pd., dkk.2000. Kimia 2 untuk SMK Tk. I. Bandung : Armico.
Nama : ..................................
Kelas/jurusan : ........................
PEMBUATAN KOLOID

1. JUDUL PRAKTIKUM
Pembuatan Koloid
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari beberapa cara pembuatan koloid
3. LANDASAN TEORI
Pembuatan Koloid dapat dilakukan dengan cara:
a. Cara Dispersi
Secara prinsip cara dispersi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih kasar.
1. Dispersi mekanik: partikel besar digerus menjadi partikel koloid.
2. Dispersi elektrolitik: sol platina emas atau perak dibuat dengan cara mencelupkan dua kawat ke dalam air, dan
diberi potensial tinggi. Suhu yang tinggi menyebabkan uap logam mengkondensasi dan membentuk partikel
koloid.
3. Peptisasi: partikel kasar diubah menjadi partikel koloid dengan penambahan zat seperti air atau zat lain yang
disebut zat untuk peptisasi.
b. Cara Kondensasi
Secara prinsip, cara kondensasi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih halus (larutan).
1. Dengan reaksi kimia
 Cara reduksi(pembuatan sol emas)
 Cara oksidasi (pembuatan sol belerang)
 Cara hidrolisis(pembuatan sol feri hidroksida)
 Dekomposisi rangkap(koloid As2S3)
2. Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan
Contoh: Menuangkan larutan jenuh belerang dalam alkohol ke dalam air. (Belerang lebih larut dalam alkohol,
sedangkan dalam air bisa membentuk koloid).
3. Pendinginan berlebih
Koloid es dapat dibuat dengan mendinginkan campuran pelarut organik seperti eter atau kloroform dengan air.
4. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Gelas ukur 50 ml Bahan : 1. Air
2. Pengaduk 2. Belerang
3. Tabung reaksi 3. Gula
4. Alu dan lumpang 4. Agar-agar
5. Spatula
6. Pembakar Spirtus
5. CARA KERJA
a. Pembuatan sol belerang
1. Sediakan masing-masing setengah sendok teh belerang dan gula, gerus keduanya sampai halus dan aduk
sampai rata.
2. Ambil setengah sendok teh campuran tadi, tambahkan 1 setengah sendok teh gula lalu gerus sampai halus
3. Ulangi pekerjaan diatas hingga 4 kali
4. Masukkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam tabung reaksi, lalu tambahkan air, sampai ¾ tabung reaksi
aduk hingga rata, amati yang terjadi.
b. Pembuatan gel agar-agar
1. Isi setengah tabung reaksi dengan air , lalu tambahkan setengah sendok teh agar-agar, aduk campuran hingga
rata
2. Panaskan campuran dalam tabung hingga mendidih, hentikan pemanasan , amati yang terjadi
3. Biarkan campuran tadi beberapa saat hingga dingin. Amati dan bandingkan perbedaan campuran sebelum
didinginkan dan sesudah didinginkan.
6. DATA PENGAMATAN
a. Pembuatan sol belerang
Campuran setelah ditambah 50 ml air……
b. Pembuatan gel agar-agar
Campuran setelah dipanaskan….
Campuran setelah didinginkan….
7. PERTANYAAN
1. Apa fungsi gula dalam pembentukan sol belerang?
2. Apa yang terjadi pada campuran agar-agar dengan air saat dipanaskan?apa yang terjadi setelah dingin?
3. Percobaan mana saja yang menunjukkan pembuatan koloid secara kondensasi dan mana yang menunjukkan
pembuatan koloid secara disperse?Jelaskan !
8. DAFTAR PUSTAKA
Yuliadi, S.Pd., dkk.2000. Kimia 3 untuk SMK Tk. I. Bandung : Armico.
Nama : ..................................
LARUTAN ASAM-BASA Kelas/jurusan : ........................

1. JUDUL PRAKTIKUM
Larutan Asam Basa
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk membedakan larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa.
3. TEORI SINGKAT
Larutan asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan kertas lakmus. Larutan asam dapat memerahkan kertas
lakmus, kertas lakmus merah akan tetap merah dan kertas lakmus biru menjadi merah. Contoh larutan asam adalah
asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam asetat (CH3COOH), dll. Larutan basa dapat membirukan kertas lakmus,
kertas lakmus merah akan menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap biru. Natrium hidroksida (NaOH), Magnesium
hidroksida (Mg(OH)2),amoniak(NH3) adalah beberapa contoh dari larutan basa.
4. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Gelas kimia Bahan : 1. Larutan Alkohol
2. Kertas lakmus/ Indicator universal 2. Larutan Air kapur
3. Larutan CH3COOH (asam cuka)
4. Larutan air sabun
5. Air
6. Air perasan jeruk
5. CARA KERJA
a. Siapkan masing-masing 10 ml larutan Alkohol, air kapur, asam cuka, air sabun, air dan perasan jeruk dalam gelas
kimia
b. Celupkan kertas lakmus/indicator universal ke dalam larutan Alkohol, amati perubahan warna kertas lakmus
sebelum dan sesudah dicelupkan
c. Lakukan hal yang sama untuk larutan air kapur, asam cuka, air sabun, air dan perasan jeruk.
d. Tulis hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan
6. DATA PENGAMATAN
No Larutan Warna kertas lakmus dan perubahannya
1 Alkohol ……………..
2 Air kapur ……………..
3 CH3COOH ……………..
4 Larutan sabun ……………..
5 Air ……………..
6 Air perasan jeruk ……………..
7. PERTANYAAN
a. Larutan apa saja yang termasuk larutan asam? Mengapa?
b. Larutan apa saja yang termasuk larutan basa? Mengapa?
8. DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael.2004. Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.
Nama : ..................................

PEMISAHAN CAMPURAN Kelas/jurusan : ........................

1. JUDUL PRAKTIKUM
Pemisahan Campuran
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat yang sudah bercampur dengan cara yang sesuai dengan jenis
campurannya.
3. TEORI SINGKAT
Campuran adalah gabungan dari beberapa unsur atau senyawa dengan perbandingan yang tidak tetap. Campuran dapat
dipisahkan dengan beberapa cara yaitu filtrasi atau penyaringan, destilasi atau penyulingan, kristalisasi, kromatografi
dan sublimasi.
4. ALAT DAN BAHAN
Alat : Gelas kimia, kertas saring , corong pisah, kaca arloji
Bahan : Air keruh, es batu, kapur barus, garam
5. CARA KERJA
a. Filtrasi
1. Lipat kertas saring sesuai bentuk corong pisah, lalu letakkan diatas corong pisah dan saring air keruh
menggunakan corong pisah, amati perubahan yang terjadi dan catat di tabel pengamatan.
b. Sublimasi
1. Gerus kapur barus sampai halus lalu campur dengan garam dan masukkan ke dalam gelas kimia
2. Tutup gelas kimia menggunakan kaca arloji yang sudah diisi es batu
3. Panaskan gelas kimia diatas pemanas spirtus sampai terlihat kristal di bawah kaca arloji
4. Amati perubahannya dan cata di tabel pengamatan
6. DATA PENGAMATAN
a. Filtrasi
Air sebelum disaring :....................
Air sesudah disaring :.....................
b. Sublimasi
Campuran kapur barus dan garam sebelum dipanaskan :...............................................
Campuran kapur barus dan garam setelah dipanaskan :.................................................
7. PERTANYAAN
1. Mengapa air keruh dipisahkan dengan cara sublimasi dan campuran kapur barus dan garam dengan cara
sublimasi?
2. Cara apa yang harus kita gunakan untuk memisahkan campuran tinta?bagaimana caranya?
8. DAFTAR PUSTAKA
Yuliadi, S.Pd., dkk.2000. Kimia 3 untuk SMK Tk. I. Bandung : Armico.

Anda mungkin juga menyukai