Anda di halaman 1dari 2

NAMA : I GUSTI AYU ROSITA TRI REJEKI

NIM : P07120215026
KELAS : 3A / D4 KEPERAWATAN

BIMBINGAN DAN KONSELING


Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan bersama norma-norma yang berlaku ( Prayitno,
1994).
Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari
bahasa latin yaitu counselium yang berarti “bersama” atau “bicara bersama”.
Pengertian berbicara bersama-sama dalam hal ini adalah pembicaraan konselor
(counselor) dengan seorang atau beberapa konseli (counselee). Menurut Walgito
(1982), konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam
memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai
dengan keadaan individu yang dihadapinya.
Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah ( konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai
potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok
individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang
optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk
mencapai kesejahteraan hidup.
Psikologi konseling adalah suatu kegiatan yang dibangun melalui adanya
interaksi antara konseli dengan psikolog atau konselor untuk mengidentifikasi
persepsi, kebutuhan, nilai, perasaan, pengalaman, harapan, serta masalah yang
dihadapi konseli (Djamarah, 2008).
Bimbingan konseling saat bencana
Respon psikologis saat bencana atau kehilangan adalah mengingkari (denial),
marah (anger), tawar menawar (bargaining), berduka (depresi), dan menerima
(acceptance). Seorang pembimbing konselor harus mengetahui tahap psikologis
dari pasiennya sehingga mampu memncapai tahap menerima (acceptance). Shock
dan penyangkalan adalah respon yang khas dan normal untuk peristiwa traumatis
dan bencana. Untuk menangani masalah psikologis saat bencana yaitu dengan
menggunakan 3 prinsip yaitu :
1. Membina hubungan saling percaya (BHSP) yang erat dengan pasien.
2. Menggali permasalahan yang dialami pasien
3. Mengembangkan alternative pemecahan masalah

Anda mungkin juga menyukai

  • NCP Bab II
    NCP Bab II
    Dokumen11 halaman
    NCP Bab II
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat
  • NCP Askep SNH
    NCP Askep SNH
    Dokumen5 halaman
    NCP Askep SNH
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat
  • LP PVC
    LP PVC
    Dokumen19 halaman
    LP PVC
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat
  • LP Gmo
    LP Gmo
    Dokumen23 halaman
    LP Gmo
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat
  • (Print) 6. LP Nutrisi
    (Print) 6. LP Nutrisi
    Dokumen11 halaman
    (Print) 6. LP Nutrisi
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat
  • Genogram SNH
    Genogram SNH
    Dokumen1 halaman
    Genogram SNH
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat
  • NCP 4 5
    NCP 4 5
    Dokumen4 halaman
    NCP 4 5
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat
  • NCP Infeksi
    NCP Infeksi
    Dokumen2 halaman
    NCP Infeksi
    Sita Emank Rosita
    Belum ada peringkat