Anda di halaman 1dari 36

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR SD MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA


Jl. Pemuda No.61 A Telp. 0286-591963 Banjarnegara 53411
KAB/KOTA BANJARNEGARA
PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi


mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk
kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-
pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar
pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun


oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan
pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar
kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar SD Muhammadiyah 1


Banjarnegara dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan
menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan
komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kab/Kota Banjarnegara,
serta dengan bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dari Pengembangan
kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik


dan lingkungannya;
2. Beragam dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
6. Belajar sepanjang hayat; dan
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 1


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang
mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana
kurikulum (baca: guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran.
Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut,
maka pembelajaran di sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan,
membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi
pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di SD
Muhammadiyah 1 Banjarnegara

B. Tujuan Pengembangan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang kemudian dikenal dengan singkatan


KTSP ini, selain merupakan kurikulum operasional juga merupakan pedoman pelaksanaan
setiap kegiatan di sekolah.
Walaupun KTSP ini pada akhirnya tetap hanya sebuah dokumen, akan tetapi apabila
terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran dengan baik (baik di kelas maupun di luar
kelas ), berlangsung secara efektif dan mampu membangkitkan aktivitas dan kreatifitas anak,
maka eksistensinya sangat berarti bagi sekolah. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum
(guru) yang akan membumikan KTSP ini dalam proses pembelajaran sungguh-sungguh serta
mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi peserta
didik, sehingga peserta didik betah di sekolah. Maka pembelajaran di sekolah dasar
hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreatifitas peserta
didik, efektif, demokratis, menyenangkan dan mengasyikkan. Dengan semangat seperti itulah
KTSP ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara Kecamatan Banjarnegara.

C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Departemen Agama
Kabupaten/ Kota untuk Pendidikan Dasar dan Provinsi untuk Pendidikan Menengah.
Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun BNSP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah/
Madrasah. Penyusunan KTSP untuk Pendidikan Khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh
Dinas Pendidikan Provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun BNSP. KTSP dikembangkan berdasatkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 2


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta mengahrgai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seniyang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia uasaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan diupayakan
sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 3


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
D. PENGERTIAN – PENGERTIAN ISTILAH

1. Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yang dalam bahasa Indonesia memiliki
makna“ seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .“

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, silabus dan RPP.

3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan /atau kelompok mata pelajaran/
tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/
bahan/ alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Contoh Rencana
pelaksanaan pembelajaran SD terdapat pada lampiran.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 4


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
BAB II
TUJUAN DAN VISI MISI SEKOLAH

A. TUJUAN PENDIDIKAN

 Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Sistem Pendidikan
Nasional Bab II Pasal 3 bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
 Tujuan pendidikan dasar
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi SD Muhmammadiyah 1 Banjarnegara :


“Terdepan Dalam Prestasi, Teladan dalam Akhlaqul Al Karimah”

C. Misi SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara :


a) Menumbuhkan semangat hidup yang islami di sekolah,di rumah, dan
lingkungan masyarakat
b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga seluruh
peserta didik dapat berkembang secara optimal , sesuai dengan bakat dan
potensial
c) Menyelenggarakan proses pendidikan yang berwawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi, berkwalitas (Keislaman, Keindonesiaan, Keilmuan, dan Ketrampilan)
d) Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenal dan
menumbuhkan potensi diri sejak dini dilandasi iman dan taqwa kepada Allah
S.W.T.
e) Mengamalkan ajaran islam berdasarkan tauhid yang murni berpedoman Al
Quran dan As Sunnah Sohihah

D. Tujuan SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara :


Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut, maka tujuan Sekolah Dasar SD
Muhammadiyah 1 Banjarnegara adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan
pembiasaan;
2. Meraih prestasi akademik maupun nonakademik minimal tingkat
Kabupaten/Kota.
3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi;
4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar;
5. Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 5


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima
kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Kelompok mata pelajaran estetika.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran

1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


dan Teknologi teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan
untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 6


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan


dan Kesehatan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,
dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005


tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket
A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan,
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada
SD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/
SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan.
4. Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan
muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan pada
SD/MI/SDLB/ Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam,
dan muatan lokal yang relevan.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD Muhmmadiyah 1 Banjarnegara adalah sebagai berikut:

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 7


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
STRUKTUR KURIKULUM SD MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA

Kelas dan Alokasi Waktu Jml


Komponen
I II III IV V VI

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Mata Pelajaran

1.1 Pendidikan Agama 3 3 3 3 3 3 18

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 12

1.3 Bahasa Indonesia 7 7 7 5 5 5 36

1.4 Matematika 6 6 6 5 5 5 33

1.5 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 4 4 4 18

1.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 3 3 3 15

1.7 Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2 4 4 4 18

1.8 Pendidikan Jasmani Olahraga


2 2 2 4 4 4 18
dan Kesehatan

2. Muatan Lokal

2.1 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2 12

2.2 Bahasa Inggris 0 1 2 2 2 2 10

2.3 Budaya Banjarnegara 2 2 2 2 2 2 11

C. Pengembangan Diri 2*} 2*} 2*} 2*} 2*} 2*} 2*}

Jumlah 30 31 32 36 36 36 20 1

*) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran


Catatan
alokasi waktu pada tabel di atas sudah ditambahkan 4 jam pembelajaran untuk setiap
minggu.
Keterangan :
1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan Tematik
3. Kelas 4, 5, dan 6 pendekatan Mata Pelajaran
4. Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan
global, yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan.
5. Mengenai pembelajaran tematis sekolah dapat menentukan alokasi waktu per
mata pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan tematis.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 8


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
B. MUATAN KURIKULUM
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar.

1. Mata Pelajaran

1.1 Pendidikan Agama Islam

a. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia
maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada
optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama
diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada
Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur,
adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik
personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar
kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-
ciri:

1. Lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan


materi;
2. Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang
tersedia;
3. Memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk
mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan
dan ketersedian sumber daya pendidikan.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 9


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya
menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan
keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang
bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan,
hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup
lokal, nasional, regional maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku
terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orang tua siswa dan
masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan
Agama Islam.

b. Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk :
1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
 Al-Qur’an dan Hadits
 Aqidah
 Akhlak
 Fiqih
 Tarikh dan Kebudayaan Islam

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian


antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama
manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya..
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 10


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan

a. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi


warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia
adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang
pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu
pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu
negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,
etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998].

Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk
memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan
bentuk Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945]
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan
penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang
mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan
komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu
ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda
sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-
hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang demokratis di dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan
organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan
diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu
pula ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 11


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

b. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,
Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan

2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata
tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan
daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum
dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan
warga negara

5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang


pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi

6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,


Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 12


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.

1.3 Bahasa Indonesia

a. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan


emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam
dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,
keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar
kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon
situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:
1. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil
karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;
2. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa
peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber
belajar;
3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta
didiknya;
4. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program
kebahasaan daan kesastraan di sekolah;
5. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan
sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 13


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
6. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan
sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan
kepentingan nasional.

b. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.

c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis.

Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya


sembilan buku sastra dan nonsastra.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

1.4 Matematika
a. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi


modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa
ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis,
teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa
depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 14


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini
disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di
atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan
dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka
dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan
memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah
diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat
peraga, atau media lainnya.

b. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

c. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
 Bilangan
 Geometri dan pengukuran
 Pengolahan data.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 15


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
1.5 Ilmu Pengetahuan Alam

a. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia
melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA
perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di
tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi
bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan
standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi
acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan,
bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

b. Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 16


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

c. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan
pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

1.6 Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi,
dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi
warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia
yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat
karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh
karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

b. Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 17


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

1.7 Seni Budaya dan Ketrampilan


a. Latar Belakang

Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu
sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan
seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya
merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan,
kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik,
yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,”
“belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh
mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional
bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan,
pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara
harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung
makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi
terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab
serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan
pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan
anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta
kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan
kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan
keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang
dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua
ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya
dalam konteks budaya masyarakat yang beragama.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 18


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
b. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.

c. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik,
seni tari dan peran
5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang meliputi
keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan
keterampilan akademik.

Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada
sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni,
peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya. Pada
tingkat SD/MI, mata pelajaran Keterampilan ditekankan pada keterampilan vokasional,
khusus kerajinan tangan.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

1.8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


a. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari


pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki
peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 19


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar
sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang
lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak
sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya
sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini
telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni,
psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

b. Tujuan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 20


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di
air, dan renang serta aktivitas lainnya
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan
merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara
implisit masuk ke dalam semua aspek.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.
2. MUATAN LOKAL
2.1 Bahasa Jawa

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan olehsekolah. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu
tahun. Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah Yang bersangkutan dan diterapkan di
SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara adalah seperti berikut.
Bahasa Jawa Muatan lokal Bahasa Jawa wajib bagi semua siswa kelas I hingga
kelas VI. Alokasi waktu adalah 2 jam pelajaran.

2.2 Budaya Banjarnegara


a. Latar Belakang

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial


budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestariannya. Karakteristik sosial
budaya masyarakat setiap wilayah meemiliki kekhasan. Dari setiap yang khas di daerah
tentu ada yang perlu dilestarikan bahkan dikembangkan. Itulah pentingnya kurikulum
mengakomodir dan mengembangkan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat.
Karena pentingnya pengembangan karakteristik sosial budaya masyarakat inilah,
kajian potensi daerah dan pola pengembangan ke depan perlu dikemas sistematis dan
terukur supaya memiliki nilai terapan dengan makna yang jelas. Wadah yang tepat
sebagaimana bagian yang harus dikembangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah muatan local.
Muatan Lokal merupakan kegiatan kulikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang
materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada ketrampilan.
Muatan Lokal dikembangkan mengacu pada:

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 21


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
 potensi dan kebutuhan lingkungan;
 kebutuhan, minat dan bakat peserta didik; dan
 ketersediaan daya dukung/potensi satuan pendidikan internal dan eksternal.
Oleh karena itu, Kabupaten Banjarnegara menerapkan muatan lokal pada jenjang
Sekolah Dasar adalah muatan lokal Bahasa Jawa dan muatan lokal Budaya
Banjarnegara yang pengembangannya menjadi tanggung jawab setiap satuan
pendidikan.
b. Tujuan
Mata pelajaran Muatan Lokal bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dengan Bahasa Jawa sebagai bahasa Daerah yang
adiluhung.
2. Berbudi pekerti luhur dalam setiap sikap, perkataan, dan perilaku di manapun dan
dengan siapapun.
3. Menghargai potensi yang ada di daerahnya.
4. Mengapresiasi, melestarikan, dan mengembangkan budaya dan potensi lingkungan
yang ada di daerahnya.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Muatan Lokal Sekolah dasar meliputi:
1. Bahasa Jawa
Bahasa Jawa merupakan muatan lokal wajib Provinsi Jawa Tengah yang ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010. Bahasa Jawa
diberikan pada kelas I sampai dengan Kelas VI dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
per minggu.
2. Budaya Banjarnegara, meliputi:
a. Budi Pekerti Luhur :
Budi Pekerti Luhur adalah muatan lokal Sekolah Dasar wajib di Kabupaten
Banjarnegara yang diberikan pada peserta didik kelas I sampai dengan kelas VI
dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran per minggu.
b. Potensi Daerah Banjarnegara
Potensi Daerah Banjarnegara merupakan muatan lokal yang harus dikembangkan di
setiap satuan pendidikan pada kelas IV dan V dengan substansi materi pilihan
disesuaikan dengan situasi kondisi lingkungan tempat sekolah berada. Pilihan
sebagaimana dimaksud meliputi:
1) Pertanian Potensial
2) Perternakaan Potensial
3) Perikanan Air Tawar Potensial
4) Kerajinan Potensial
5) Kesenian daerah Potensial
6) Makanan Khas Banjarnegara

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 22


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
7) Pariwisata Potensial

3. PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan
kelompok ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan
untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri untuk
satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan
kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. Pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

A. Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa,
yang terdiri atas:
1. Pelayanan Konseling :
 Masalah Pribadi
 Masalah Sosial
 Masalah Belajar
2. Kewiraan :
 Pramuka ( Siaga dan Penggalang)
 Hizbul Wathan
 PMR
 TIK
3. Olahraga :
 Tapak Suci
 Volly
 Sepak Bola
4. Seni :
 Seni Musik Band
 Seni musik Gamelan
 Seni Rebana
 Seni Band
 Seni Drum Band
 Seni Qira’ah
5. Akademis
 MIPA

B. Kegiatan Pembiasaan
1. Pembiasan Rutin

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 23


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran
Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
 Sholat Berjamaah.
 Apel Pagi (Selain Upacara Bendera Hari Senin)
 Upacara Bendera
 Tadarus Al-Quran
 Pembinaan Tilawah Qur’an
 Program BTA

2. Pembiasaan Terprogram
Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran
Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
 Study Tour
 Pesantren Kilat Ramadhan
 Halal Bi Halal
 Buka Bersama dengan Masyarakat Sekitar
 Pelaksanaan Kurban pada ’Idul Qurban
 Pengajian Tiap Bulan
 Napak Tilas K.H.A Dahlan

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 24


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
C. Pendidikan Karakter bangsa
Nilai-nilai Karakter Bangsa dilaksanakan terintegrasi pada pembelajaran mapel,
pengembangan diri, serta pembiasaan dan dapat dilaksanakan secara tersendiri
pada program khusus, misalnya kegiatan spontan atau kegiatan terprogram,

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai


rang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan rang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada


berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam


mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada rang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan rang lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.

10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan


Kebangsaan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 25


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
12. Menghargai Sikap dan tindakan yang mendrng dirinya untuk menghasilkan
Prestasi sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan rang lain.

13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
Komunikatif bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan rang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada rang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seserang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.

D. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme


 Peringatan Hari Kemerdekaan RI
 Peringatan Hari Pahlawan
 Peringatan Hari Pendidikan Nasional:

E. Pekan Kreativitas Siswa


 Pameran Kerajinan Siswa
 Ekskul on the road
 Pembinaan dan Bimbingan bagi Calon Siswa Teladan dan Siswa Peserta
Olimpiade MIPA

4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 26


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
Beban belajar yang digunakan adalah system paket sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum, yaitu:
Jumlah jam Minggu Efektif Waktu
Satu Jam Pembelajaran
Kelas pembelajaran Per-tahun Pembelajaran/Jam
Tatap Muka/Menit
Per-minggu Ajaran Per-tahun

1 35 30 36 1.080

2 35 31 36 1.116

3 35 32 36 1.152

4 35 36 36 1.296

5 35 36 36 1.296

6 35 36 36 1.296

5. Ketuntasan Belajar *

Standar ketuntasan Belajar


No Mata Pelajaran/ Rata –
Minimal (SKBM) rata
Sekolah
Kelas I II III IV V VI

1 Pendidikan Agama Islam (PAI) 75 75 75 75 75 75 75

2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70 70 70 70 70

3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75 75

4 Matematika 70 70 68 68 68 68 67

5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 70 70 73 71

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 70 70 70 70

7 Seni Budaya dan Keterampilan 75 75 75 75 75 75 75

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


8 75 75 75 75 75 75 75
Kesehatan

B Mulok :

a. Bahasa Jawa 65 65 65 68 68 65 65

b. Budaya Banjarnegara 75 75 75 75 75 75 75

c. Bahasa Inggris 65 65 65 68 68 65 65
* disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Daerah

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 27


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
6. Kenaikan Kelas
a. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah apabila:

1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas


yang diikuti;
2) Aktif mengikuti KBM dengan tingkat kehadiran minimal 75% dari jumlah hari
efektif yang diselenggarakan sekolah.
3) Memiliki nilai rapor pada masing-masing mata pelajaran sekurang-kurangnya
sama dengan KKM;
4) Tidak memiliki nilai rapor di bawah KKM pada 3 mata pelajaran atau lebih;
5) Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti;
6) Tidak memiliki catatan pelanggaran norma dan disiplin yang menyebabkan citra
buruk bagi sekolah.
Formulasi Penilaian Rapor

Nilai rapor Semester I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian
(Ulhar), Ulangan Tengah Semester (UTS), Tugas/PR, dan Ulangan Semester (US).

Nilai Rapor Semester I = Ulhar + UTS + Tugas/PR + (2 X US)


5
Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian
(Ulhar), Ulangan Tengah Semester (UTS), Tugas/PR, dan Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK).

Nilai Rapor Semester II = Ulhar + UTS + Tugas/PR + (2 X UKK)


5
Pembulatan Nilai Akhir

Penulisan nilai pada rapor diisi angka skala 100 tanpa decimal.
Aturan pembulatan :
a. Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah.
Contoh : 66,45 dibulatkan menjadi 66
b. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas.
Contoh : 66,5 dibulatkan menjadi 67

b. Penentuan kenaikan kelas


Penentuan kenaikan kelas Peserta didik SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara
ditetapkan pada rapat dewan guru yang kemudian dituangkan dalam Keputusan
Kepala Sekolah.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 28


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
7. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan


dan teknologi; dan
d. Lulus Ujian Nasional

Kriteria dan Penentuan kelulusan

a. Kriteria kelulusan

Siswa SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara dapat dinyatakan lulus apabila


memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Telah menempuh semua program dari kelas I sampai dengan kelas VI dan
memiliki nilai raport semester 1 dan 2 kelas I sampai dengan VI;
2) Mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
(UASBN) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dengan hasil nilai minimal yang diperoleh sesuai
sekurang-kurang sama dengan nilai minimal kelulusan yang ditetapkan
sekolah.
b. Penentuan kelulusan

Penentuan kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan kriteria di atas dan dituangkan dalam Keputusan Kepala Sekolah.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 29


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

URAIAN KALENDER PENDIDIKAN


TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

NO TANGGAL, BULAN, TAHUN URAIAN KEGIATAN

1 Tanggal 1-2 dan 9 -16 Juli 2016 Libur Akhir Semester Genap Tahun

2 Tanggal 4,5,8 Juli 2016 Pelajaran


Cuti 2015/2016
bersama Hari Raya Idul Fitri

3 Tanggal 6-7 Juli 2016 1437 H


Libur Hari Raya Idul Fitri 1437 H (1

4 Tanggal 18 Juli 2016 Syawal 1437


Permulaan H) Pelajaran
Tahun

2 Tanggal 18-20 Juli 2016 2016/2017


Hari-hari Pertama Masuk Satuan

6 Tanggal 17 Agustus 2016 Pendidikan (Kegiatan


Mengikuti Upacara HUTMOPD)
Kemerdekaan RI
7 Tanggal 12 September 2016 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha

8 Tanggal 19-24 September 2016 1437H) Tengah Semester


Ulangan
9 Tanggal 26-29 September 2016 Kegiatan Jeda Semester Gasal
10 Tanggal 1 Oktober 2016 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian

11 Tanggal 2 Oktober 2016 Pancasila


Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1

12 Tanggal 28 Oktober 2016 Muharam 1438


Mengikuti H) Peringatan Hari
Upacara

13 Tanggal 10 November 2016 Sumpah


MengikutiPemuda
Upacara Peringatan

14 Tanggal 5-10 Desember 2016 Hari Pahlawan


Ulangan Akhir Semester Gasal
15 Tanggal 12 Desember 2016 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi

SAW 1438 H)

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 30


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
NO TANGGAL, BULAN, TAHUN URAIAN KEGIATAN
16 Tanggal 13-16 Desember 2016 Ulangan Susulan dan Persiapan
Penyerahan Buku Laporan Hasil
Belajar Semester Gasal
17 Tanggal 17 Desember 2016 Penyerahan Buku Laporan Hasil

18 Tanggal 19-31 Desember 2016 Belajar


Libur (BLHP)
Akhir Semester
Semester Gasal
Gasal
19 Tanggal 25-26 Desember 2016 Libur Umum (Hari Raya Natal) dan
cuti bersama
20 Tanggal 1 Januari 2017 Libur Umum (Tahun Baru Masehi

21 Tanggal 28 Januari 2017 2017)


Libur Umum (Tahun Baru Imlek

22 Sebelum tanggal 3 Maret 2017 2567).


Uji Kompetensi Keahlian SMK/ MAK
(Praktik) selesai (paling lambat 1
bulan sebelum UN Utama)
23 Tanggal 6-11 Maret 2017 Ulangan Tengah Semester
24 Tanggal 13-16 Maret 2017 Kegiatan Jeda Semester Genap
25 Tanggal 28 Maret 2017 Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun

26 Tanggal 3-8 April 2017 Baru


Ujian Saka 1939)
Nasional SMA/MA/SMALB/
SMK/MAK (Utama)
27 Tanggal 10-17 April 2017 Ujian Nasional SMA/MA/SMALB/
SMK/MAK (Susulan)
28 Tanggal 14 April 2017 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih)
29 Tanggal 21 April 2017 Mengikuti Upacara Peringatan Hari

30 Tanggal 24 April 2017 KartiniUmum (Peringatan Isra’ Mi’raj


Libur

31 Tanggal 1 Mei 2017 Nabi


Libur Muhammad
Umum (HariSAW 1438 H)
Buruh

32 Tanggal 2 Mei 2017 Internasional)


Mengikuti Upacara Peringatan Hari

33 Tanggal 3-6 Mei 2017 Pendidikan Nasional


Ujian Nasional SMP/MTs/ SMPLB
(Utama)
34 Tanggal 8-10 Mei 2017 Ujian Sekolah SD/MI/SDLB (Utama)
35 Tanggal 10-15 Mei 2017 Ujian Nasional SMP/MTs/ SMPLB
(Susulan)

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 31


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
NO TANGGAL, BULAN, TAHUN URAIAN KEGIATAN
36 Tanggal 11 Mei 2017 Libur Umum (Hari Raya Waisak

37 Tanggal 15-17 Mei 2017 TahunSekolah


Ujian 2561) SD/MI/SDLB
(Susulan)
38 Tanggal 20 Mei 2017 Mengikuti Upacara Hari Kebangkitan

39 Tanggal 22-24 Mei 2017 Nasional


Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
(UMTK)/ Tes Kompetensi Dasar
(TKD) untuk Sekolah Dasar
40 Tanggal 25 Mei 2017 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
41 Tanggal 26-27 Mei 2017 Libur awal Ramadhan 1438 H
42 Tanggal 5-10 Juni 2017 Ulangan Akhir Semester

43 Tanggal 12-16 Juni 2017 Genap/Kenaikan


Persiapan Kelas Buku Laporan
Penyerahan

44 Tanggal 17 Juni 2017 Hasil BelajarBuku


Penyerahan Semester Genap
Laporan Hasil

45 Tanggal 19Juni-15 Juli 2017 Belajar Semester


Libur Akhir Genap
semester Genap/Libur

46 Tanggal 25-26 Juni 2017 Akhir Hari


Libur Tahun Pelajaran
Raya Idul Fitri2016/2017
1438 H (1

47 Tanggal 1,3,4,5 Juli 2017 Syawal 1438Peserta


Penerimaan H) Didik Baru

48 Tanggal 17 Juli 2017 Tahun Pelajaran


Permulaan Tahun2017/2018
Pelajaran

2017/2018

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 32


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR, HARI-HARI PERTAMA MASUK
SATUAN PENDIDIKAN, KEGIATAN TENGAH SEMESTER, MENGIKUTI UPACARA,
PENYERAHAN BUKU LAPORAN HASIL BELAJAR (BLHB), LIBUR AKHIR
SEMESTER, LIBUR UMUM, DAN LIBUR BULAN RAMADHAN/
HARI RAYA IDUL FITRI
TAHUN PELAJARAN 2016 /2017 UNTUK SD/MI/SDLB

JUMLAH JUMLAH HARI LIBUR

JUM-LAH HARI
HARI-HARI PERTAMA

RAMADH/HARI RAYA
SEMESETER

KEG. JEDA SMT/ TES

PENYERAHAN BLHB
KD/UN/ULANGAN
HARI EFEKTIF

MENGIKUTI
NO BULAN, TAHUN

SEMESTER
UPACARA
BELAJAR

MINGGU
MASUK

AKHIR

UMUM
JULI 2016 9 3 - - - 9 5 2 3 31
AGUSTUS 2016 26 - - 1 - - 4 - - 31
GASAL

SEPTEMBER 2016 15 - 10 - - - 4 1 - 30
1
OKTOBER 2016 24 - - 2 - - 5 - - 31
NOPEMBER 2016 25 - - 1 - - 4 - - 30
DESEMBER 2016 7 - - - 1 11 4 2 - 31
JUMLAH 106 3 10 4 1 20 26 5 3 184
JANUARI 2017 25 - - - - - 5 1 - 29
FEBRUARI 2017 24 - - - - - 4 - - 29
GENAP

MARET 2017 16 - 10 - - - 4 1 - 31
2
APRIL 2017 22 - - 1 - - 5 2 - 30
MEI 2017 20 - - 2 - - 4 3 2 31
JUNI 2017 8 - 6 - 1 7 4 1 3 30
JUMLAH 115 0 16 3 1 7 26 8 5 181
JUMLAH DALAM 1 TAHUN
221 3 26 7 2 27 52 13 8 365
PELAJARAN 2016 /2017

Ini telah tersusun dengan penyempurnaan-penyempurnaan dari Kurikulum tahun


sebelumnya. Dengan demikian Tahun Pelajaran 2016 / 2017 penyelenggaraan pendidikan di
SD Muhammadiyah 1 Banjarnegaraakan menggunakan kurikulum ini sebagai acuan.
Dengan digunakannya Kurikulum SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara Tahun Pelajaran
2016 / 2017 ini, SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara diharapkan dapat menyelenggarakan
pembelajaran di semua kelas yang memenuhi standar proses sehingga kurikulum ini
keberadaannya tidak hanya sebagai dokumen. Kami yakin kurikulum ini masih memiliki
kekurangan, oleh karena itu kami harapkan saran dan kritik membangun dari para pembaca.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 33


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
ini, maka SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara telah memiliki acuan untuk
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2016 / 2017. Dengan
demikian, mulai tahun 2016 / 2017 ini, SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara secara
serempak akan melaksanakan KTSP untuk semua kelas.

Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang kami susun ini
telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan
dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para
guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses pem- belajaran dapat berjalan
dengan maksimal.

Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dapat menjadi sarana bagi
sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 34


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. ”Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2006. ”Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas.
–––. 2006. ”Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas.
–––. 2006. ”Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor
22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Komptensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 35


Tahun Pelajaran 2016 / 2017
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KTSP SD MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA

TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

1. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016 / 2017


2. SK Pembagian Tugas Mengajar atau Praktik Bimbingan dan
Penyuluhan
3. SKKD Mata Pelajaran Kelas I – VI Semester I dan II

KTSP SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara 36


Tahun Pelajaran 2016 / 2017

Anda mungkin juga menyukai