OLEH :
P07120015054
Tingkat II.2
SEMESTER IV
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2017
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
3. Penyebab
Penyebab kehamilan yaitu merupakan suatu proses pada coitus
(persetubuhan) air mani terpencar ke dalam ujung atas dari vagina sebanyak
± 3 cc yang didalamnya terkandung spermatozoa (sel-sel mani) sebanyak ±
100-120 juta setiap cc. Jika pada saat ini terjadi ovulasi, maka fertilasi
berlangsung. Jika tidak terjadi ovulasi maka kehamilan tidak akan terjadi.
Maka jelas bahwa koitus saat masa ovulasi yang dapat menghasilkan
kehamilan. Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi,
sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi selam 1-3 hari.
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dari persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozoa) yang disebut zygote
4. Pathway
Trimester I
Konsepsi
fertilitas
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pd
Ibu
Perubahan Perubahan
psikologis fisiologis
Krisis situasional,
GIT S. S. Urinaria
ketidakstabilan
hormon cardiovaskular
Kelembapan
meningkat
Resiko Infeksi
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologis
Krisis
S. Endokrin S. S. S. respirasi Situasional
cardiovasku Muskuloske
ler letal
Inotropik Desakan Uterus Proses adaptasi
TRIMESTER III
Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologi
Persiapan
Pembesaran Sistem Endokrin melahirkan
Uterus
Primi : Kurang
Retensi H₂O pengetahuan
Perub. Skelet Menekan paru dan Na⁺
dan Persendian
Ansietas
Pelepasan meningkat
mediator nyeri
Edema Hipertfentrik
(prostagladin
Ekstremitas el
dan histamine)
Kelebihan Penurunan
Nyeri Volume Cairan Cardiac
Output
Resiko cidera
janin dan
maternal
5. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Bagaimana keadan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk
badan dan kesadaran
2) Apakah anemis, sianosis, ikterus, atau dispnea
3) Keadaan jantung dan paru-paru
4) Adakah oedema :
Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia
gravidarum atau oleh karena tekanan rahim yang membesar pada
vena-vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki. Dapat
juga disebabkan oleh hipovitaminase B1, hipoproteinanemia dan
jantung.
5) Reflex
Terutama reflex lutut, reflex negative pada kekurangan vitamin B1
dan penyakit urat.
6) Tensi (tekanan darah )
Tekanan drah pada otrang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolik
atau 90 diastolik. Juga perubahan 30 sistolik dan 15 diastolk diatas
tekanan darah sbelum hamil menandakan toxanemia gravidarum.
7) Berat badan
Yang dialami oleh penderita adalah perubahan berat badan (BB)
setiap kali ibu memeriksakan diri.
BB dalam triwulan ke-3 tidak boleh bertambah lebih dari 1 kg
seminggu atau 3 kg dalam sebulan. Penambahan yang lebih dari
batas-batas tersebut di atas disebabkan karena penimbunan (retensi)
air dan disebut “praxoedema”.
b. Pemeriksaan Kebidanan (Status Obstetricus)
1) Inspeksi
a. Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada
wajah), selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
b. Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit
jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe
membengkak.
c. Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu, keadaan puting susu,
adakah coloctrum.
d. Perut
Perut membesar ke depan atau ke samping (pada acites biasanya
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi dilinea alba,
Nampak gerakan janin atau kontraksi rahim, adakah striae
gravidarum atau bekas luka.
e. Vulva
Keadaan perineum, adakah asites, tanda Chadwick.
f. Anggota bawah
Cari varises, oedema, luka, cicatrik pada lipatan paha
2) Palpasi
Untuk menentukan :
a) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan (UK)
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
c) Adakah tumor dalam rongga perut, kista, mioma, limpa yang
membesar
Pemeriksaan Leopold
a. LEOPOLD I
Tujuan : Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang
terdapat di fundus.
Cara leopold I adalah :
• Kaki klien difleksikan pada lutut dan lipat paha
• Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kea rah
muka penderita
• Rahim di bawah ke tengah
• Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan
mengikuti bentuk uterus
• Lakukan palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk,
ukuran konsistensi dan gerakan janin
• Tentukan tinggi fundus uteri
• Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak
fundus uteri.
• Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia
kehamilan.
• Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong
atau kepala atau kosong)
a. Bila kepala :bulat, keras dan
dapat digerakkan (baloemen).
b. Bila bokong :lunak, bentuk tidak
spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak
dapat digerakkan serta fundus terasa penuh.
c. Bila letak lintang :palpasi di daerah
fundus akan terasa kosong.
d. Pemeriksaan usia kehamilan dari tingginya fundus uteri :
Sebelum bulan ke 3 fundus uteri belum dapat diraba dari luar
Pusat
i. Akhir bulan III (12 mg) : tinggi
fundus uteri 1 – 2 jari di atas symphisis
ii. Akhir bulan IV (16 mg) : tinggi fundus
uteri pertengahan symphisis
iii. Akhir bulan V (20 mg) : tinggi fundus
uteri 3 jari di bawah pusat
iv. Akhir bulan VI (24 mg) : tinggi fundus
uteri setinggi pusat
v. Akhir bulan VII (28 mg) : tinggi
fundus uteri 3 jari di atas pusat
vi. Akhir bulan VIII (32 mg) : tinggi
fundus uteri pertengahan prosesus xipoideus dan
pusat
vii. Akhir bulan IX (36 mg) : tinggi
fundus uteri 3 jari di bawah prosesus xipoideus
viii. Akhir bulan X (40 mg) : tinggi fundus
uteri pertengahan antara prosesus xipoideus dan
pusat
Jadi, fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan IX (36
mg), setelah bulan ke 8 fundus uteri pada primigravida turun lagi
karena kepala mulai turun ke dalam rongga panggul. Pada
seorang multigravida yang berbaring, fundus uteri tetap setinggi
arcus costarium dan menonjol ke depan.
Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara mengikuti
pertumbuhan rahim maka seorang sering ukuran rahim ditentukan
dalam cm, yang diukur ialah tingginya fundus uteri dan perimeter
umbilical (lingkaran perut setinggi pusat).
c. LEOPOLD II
d. LEOPOLD IV
Misalnya :
Waktu (5 detik) Dikalikan Hasil
Dijumlahkan Interpretasi
I III V 4 Perhitungan
11 12 11 34 34 x 4 136 x/mnt Teratur,
bayi
normal
10 14 9 33 33 x 4 132 x/mnt Tak
teratur,
asphyxia
8 7 8 23 23 x 4 92 x/mnt Teratur,
aspyxia
Bening/negative
HIV - + AIDS
a. Adanya DJJ
Terdeteksi umur kehamilan 10 minggu dengan doppler sedangkan
dengan funandoskop umur kehamilan 18-20 minggu. (DJJ rendah
110-120 kali permenit, tinggi 150-160 kali permenit).
b. Fetal movement, dengan palpasi trimester ketiga
Gerakan janin ini lebih cepat diketahui dengan USG.
c. Dengan USG (100% reliable) pada umur kehamilan 5-6 minggu nyata
adanya kehamilan.
8. Penatalaksanaan
Untuk menghindari komplikasi wanita hamil memerlukan paling
sedikitnya 4 kali kunjungan pada periode antenatal :
Untuk memberikan pelayanan kepada Ibu hamil yang harus dilakukan oleh
bidan atau tenaga kesehatan, standar pelayanan antenatal ini yang dikenal
dengan 10 T yang sudah direkomendasikan oleh dinas kesehatan RI sejak
tahun 2009. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai
berikut :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Pemeriksaan Tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan aTas)
4. Pemeriksaan Tinggi fundus uteri (puncak rahim)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (bimbingan konseling), termasuk juga Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca
persalinan
9. Komplikasi
Yang sering ditemukan pada antenatal care :
a. Anemia
b. Penyakit
c. Hiperemis gravidarum
d. Perdarahan dalam kehamilan
e. Kelainan letak
f. Toxamia gravidarum (pre eklamsia, eklamsia)
g. Kegelisahan menjelang persalinan
10. Informasi pada Periode Antenatal
a. Gizi
Peningkatan konsumsi sampai 300 kal/hari dengan makanan yang
mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan.
b. Kegiatan harian
Normal, istirahat jika lelah
c. Perubahan fisiologi (normal) yang akan terjadi :
1) Peningkatan berat badan
2) Breast change
3) Penurunan tenaga
4) Mual dan muntah serta punggung kiri di trimester I
5) Rasa panas
6) Varises
7) Oedema
d. Segera mencari pertolongan medis jika mendapati tanda-tanda bahaya,
seperti :
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala luar biasa
3) Gangguan penglihatan
4) Pembengkakan pada wajah ataupun tangan
5) Nyeri abdomen
6) Janin tidak bergerak (tidak seperti biasa)
e. Merencanakan kebutuhan persiapan kelahiran
f. Menjaga kebersihan diri
Seperti perawatan gigi, pakaian, mandi, dan perawatan vulva.
g. Perawatan payudara
Selama kehamilan payudara harus dipersipkan untuk fungsi unuknya
dalam menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir.
h. Memberikan zat besi
i. Pemberian Tetanus Toksoid (I, II atau Ulang) 0,5 ml.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Anamnesa
1) Keluhan Utama/ Alasan ke Poliklinik
2) Keluhan saat Dikaji
3) Riwayat obstetri, meliputi :
a) Riwayat Menstruasi : Usia menarch, banyaknya menstruasi, siklus
menstruasi, lamanya menstruasi, HPHT, keluhan saat menstruasi
b) Riwayat pernikahan : menikah berapa kali, lama perkawinan
c) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
• Berat badan bayi baru lahir dan usia gestasi
• Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan
dan penolong persalinan
• Jenis anestesi dan kesulitan persalinan
• Komplikasi maternal seperti : diabetes, hipertensi, infeksi,
dan perdarahan
• Komplikasi pada bayi
d) Riwayat kehamilan saat ini
Status Obstetrikus : GAPAH, UK, TP (Tafsiran Persalinan;
ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk
menentukan TP berdasarkan HPTP dapat digunakan rumus
Naegle, yaitu : hari pertama ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun
disesuaikan), ANC kehamilan sekarang
e) Riwayat kontrasepsi
Akseptor KB, Jenis KB, Lama penggunaan KB, Masalah dalam
penggunaan KB
4) Riwayat Penyakit
• Riwayat penyakit klien
• Riwayat penyakit keluarga
5) Pola Kebutuhan Sehari-hari
1. Bernafas
Mengkaji frekuensi pernafasan ibu sebelum dan sesudah hamil,
apakah ibu mengalami sesak nafas atau kesulitan bernafas saat
hamil
2. Nutrisi (makan dan minum)
Mengkaji asupan nutrisi makanan ibu sebelum dan sesudah
hamil, mengkaji pola makan dan minum ibu sebelum dan
sesudah hamil
3. Eliminasi (BAB&BAK)
Mengkaji BAB pasien sebelum dan sesudah hamil, apakah
lancar atau tidak, warna dan konsistensi feses. Mengkaji BAK
pasien sebelum dan sesudah hamil, frekuensi BAK, warna dan
bau urin.
4. Gerak badan
Mengkaji pasien apakah sering melakukan gerak badan dan
mengikuti kelas ibu hamil
5. Istirahat dan Tidur
Mengkaji lamanya pasien tidur dan apakah ada gangguan saat
tidur sebelum dan sesudah hamil, dan penghantar tidur pasien
6. Berpakaian
Mengkaji pasien apkah menggunakan pakaian yang sopan dan
nyaman, apakah pasien sering mengganti pakaian dalam
pasien.
7. Rasa Nyaman
Mengkaji pasien apakah pasien mengalami nyeri atau tidak
selama kehamilan.
8. Kebersihan Diri
Mengkaji pasien berapa kali pasien mandi dalam satu hari dan
berapa kali melakukan vulva hygine dalam sehari.
9. Rasa Aman
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat rasa
aman dari keluarga, suami maupun kerabat
10. Pola Komunikasi/ Hubungan dengan Orang Lain
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat
dukungan dan tetap berinteraksi dengan baik pada keluarga,
suami maupun kerabat dekat.
11. Ibadah
Mengkaji bagaimana pasien meyakini kehamilannya ini dalam
kepercayaannya
12. Produktivitas
Mengkaji pasien apakah selama hamil pasien tetap melakukan
pekerjaannya sebagai IRT atau pekerja lainnya.
13. Rekreasi
Mengkaji pasien apakah pasien selama hamil sering melakukan
rekreasi.
14. Kebutuhan belajar
Mengkaji pasien apakah pasien mengerti dan memahami
mengenai kehamilan yang sedang pasien alami.
6) Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
1. GCS : Eye, Motorik, Verbal
2. Tingkat kesadaraan
3. Tanda tanda vital : Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu
4. BB, TB, dan LILA
Head to toe :
1. Kepala
Wajah : pucat, cloasma, sclera, conjugtiva
Leher : pembesaran limphe node, pembesaran kelenjar tiroid
Telinga
2. Dada
Payudara
Areola : Putting (menonjol/tidak)
Tanda dimpling/retraksi
Pengeluaran ASI
Jantung
Paru-paru
3. Abdomen
Linea & Striae
Pembesaran sesuai UK
Gerakan janin dan kontraksi
Luka bekas operasi
Ballottement
Leopold I : Kepala/Bokong/Kosong dan TFU
Leopold II : Kanan : Punggung/Bagian kecil/ bokong/kepala
Kiri : Punggung/Bagian kecil/ bokong/kepala
Leopold III : Presentasi kepala/bokong/kosong
Leopold IV : Bagian masuk PAP (kovergen/divergen/sejajar)
Penurunan kepala
Kontraksi
DJJ dan bising usus
4. Genetalia dan perineum
Kebersihan
Keputihan dana karakteristik
Hemoroid
5. Ekstremitas
• Atas : oedema, varises dan CRT
• Bawah : Oedema, varises, CRT dan Refleks
7) Data Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan USG
8) Diagnosis Medis
9) Pengobatan
2. ANALISA DATA (DIAGNOSA KEPERAWATAN)
A. Trimester I
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Risiko kekurangan volume cairan
3) Ansietas
B. Trimester II
1) Ansietas
2) Konstipasi
3) Gangguan citra tubuh
4) Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
5) Risiko kekurangan volume cairan
6) Gangguan eliminasi urin
7) Ketidakefektifan pola nafas
C. Trimester III
1) Kurang pengetahuan
2) Ansietas
3) Nyeri akut
4) Gangguan eliminasi urin
3. RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1 Ketidakseimbangan NOC : NIC
nutrisi kurang dari Nutritional status: food and fluid Nutrition Management
kebutuhan tubuh intake a. Kaji adanya alergi makanan
Nutritional status:nutrient intake b. Kolaborasi dengan ahli gizi
Kriteria hasil: untuk menentukan jumlah
a. Adanya peningkatan berat badan kalori dan nutrisi yang
b. BB ideal sesuai dengan tinggi dibutuhkan pasien
badan c. Anjurkan pasien untuk
c. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi meningkatkan intake Fe
Tidak ada penurunan BB yang berarti d. Berikan makanan yang
terpilih
Nutrition monitoring
a. BB pasien dalam batas
normal
b. Monitor adanya penurunan
BB
c. Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
e. Monitor jumlah nutrisi dan
kalori
d. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah, dan cavitas oral
e. Catat lidah berwarna
magenta, scarlet
2 Resiko kekurangan NOC : NIC:
volume cairan Fluid Balance Fluid Management
Hydration a. Timbang popok/pembalut
Nutritional Status : Food and Fluid jika diperlukan
Intake b. Pertahankan catatan intake
Kriteria Hasil : dan output yang akurat
a. Mempertahankan urine output c. Monitor status hidrasi
sesuai dengan usia dan BB, BJ (kelembaban membrane
urine normal, HT normal mukosa, nadi adekuat,
b. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh tekanan darah ortostatik),
dalam batas normal jika diperlukan
c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, d. Monitor vital sign
elastisitas turgor kulit baik, e. Monitor masukan
membrane mukosa lembab, tidak makanan/cairan dan hitung
ada rasa haus yang berlebihan intake kalori harian
f. Kolaborasikan pemberian
cairan IV
g. Monitor status nutrisi
h. Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
i. Dorong masukan oral
j. Berikan penggantian
nesogatrik sesuai output
k. Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
l. Tawarkan snack (jus buah,
buah segar)
m. Kolaborasi dengan dokter
n. Atur kemungkinan tranfusi
o. Persiapan untuk tranfusi
Hypovolemia Management
a. Monitor status cairan
termasuk intake dan output
cairan
b. Pelihara IV line
c. Monitor tingkat Hb dan
Hematokrit
d. Monitor tanda vital
e. Monitor respon pasien
terhadap penambahan cairan
f. Monitor berat badan
g. Dorong pasien untuk
menambah intake oral
h. Pemberian cairan IV monitor
adanya tanda dan gejala
kelebihan volume cairan
i. Monitor adanya tanda gagal
ginjal
3 Ansietas Setelah dilakukan tindakan Anxiety Reduction/Penurunan
keperawatan selama .....x 24 jam Kecemasan
diharapakan kecemasan menurun atau 1. Tenangkan klien.
pasien dapat tenang dengan kriteria : 2. Berusaha memahami
Anxiety Self-control/Kontrol Cemas keadaan klien.
1. Menyingkirkan tanda kecemasaan. 3. Berikan informasi tentang
2. Menurunkan stimulasi lingkungan diagnosa, prognosis, dan
ketika cemas. tindakan.
3. Menggunakan teknik relaksasi 4. Kaji tingkat kecemasan dan
untuk menurunkan cemas. reaksi fisik pada tingkat
4. Melaporkan penurunan kebutuhan kecemasan.
tidur adekuat. 5. Gunakan pendekatan
5. Tidak ada manifestasi perilaku dengan sentuhan (permisi)
kecemasan. verbalisasi.
Coping/Koping 6. Temani klien untuk
1. Memanajemen masalah. mendukung keamanan dan
2. Mengekspresikan persaan dan menurunkan rasa takut.
kebebasan emosinal. 7. Instruksikan pasien untuk
3. Memelihara kestabilan finansial. menggunakan teknik
4. Menggunakan suport sosial. relaksasi.
Keterangan Penilaian NOC 8. Berikan pengobatan untuk
1. Tidak dilakukan sama sekali menurunkan cemas dengan
2. Jarang dilakukan cara yang tepat.
3. Kadang dilakukan Coping
4. Sering dilakukan Enhancement/Peningkatan
5. Selalu dilakukan Koping (5230)
1. Hargai pemahaman pasien
tentang proses penyakit.
2. Gunakan pendekatan yang
tenang dan memberikan
jaminan.
3. Sediakan informasi aktual
tentang diagnosa,
penanganan dan prognosis.
4. Dukung keterlibatan
keluarga dengan cara yang
tepat.
5. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi strategi
positif untuk mengatasi
keterbatasan dan mengelola
gaya hidup atau perubahan
peran.
4 Kurang pengetahuan NOC NIC
Knowledge : disease process Teaching : disease process
Knowledge : health behavior a. Berikan penilaian tentang
Kriteria Hasil : tingkat pengetahuan pasien
a. Pasien dan keluarga menyatakan tentang proses penyakit yang
pemahaman tentang penyakit, spesifik.
kondisi, prognosis dan program b. Jelaskan patofisiologi dari
pengobatan. penyakit dan bagaimana hal
b. Pasien dan keluarga ,mampu ini berhubungan dengan
melaksanakan prosedur yang anatomi dan fisiologi,
dijelaskan secara benar. dengan cara yang tepat.
c. Pasien dan keluarga mampu c. Gambarkan tanda dan gejala
menjelaskan kembali apa yang yang biasa muncul pada
dijelaskan perawat/ tim kesehatan penyakit, dengan cara yang
lainnya. tepat.
d. Gambarkan proses penyakit
dengan cara yang tepat.
e. Identifikasi kemungkinan
penyebab dengan cara yang
tepat.
f. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi
dengan cara yang tepat.
g. Hindari jaminan yang
kosong.
h. Sediakan bagi keluarga atau
SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat.
i. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit.
j. Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan.
k. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second option
dengan cara yang tepat, atau
diindikasikan.
l. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal
dengan cara yang tepat.
m. Instruksikan pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan
dengan cara yang tepat.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi mengacu pada intervensi keperawatan
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi mengacu pada implementasi keperawatan.
C. DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Bari Saiffudin, ed. 2002. Buku Panduan Praktek Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustak Sarwono
Prawirohardjo
Doenges, Marilynn E., 2001. Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi. Edisi 2.
Jakarta : EGC
Mitayani. 2009, Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba medika
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rusman. 2008. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi. Jakarta:
EGC
Mengetahui
Pembimbing Praktek Mahasiswa
NIP. NIM.
Mengetahui
Pembimbing Akademik
NIP: