Ca Mamae MRM
Ca Mamae MRM
b. Etiologi
Menurut Hawari (2004) menemukan beberapa faktor resiko kanker
payudara yang sudah diterima secara luas oleh kalangan pakar kanker
didunia adalah :
1) Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan
yang lebih besar untuk mendapat kanker payudara dan resiko ini akan
bertambah sampai umur 50 tahun dan setelah menopause.
2) Wanita yang tidak kawin resikonya 2-4 kali lebih tinggi dari pada
wanita yang kawin dan mempunyai anak.
3) Wanita yang melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun resikonya
2 kali lebih besar.
4) Wanita yang mengalami menstruasi pertama (menarche) yang usianya
kurang dari 12 tahun resikonya 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari pada
wanita dengan menarche yang datang pada usia normal atau lebih dari
12 tahun.
5) Wanita yang mengalami masa menopause terlambat lebih dari 55 tahun,
resikonya 2,5-5 kali lebih tinggi.
6) Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma atau tumor jinak
payudara, resikonya 3-9 kali lebih besar.Wanita dengan kanker pada
payudara kontrol lateral, resikonya 3-9 kali lebih besar.
7) Wanita yang pernah mengalami operasi tumor ovarium resikonya 3-4
kali lebih tinggi.
1
8) Wanita yang mengalami penyinaran (radiasi) didinding dada resikonya
2-3 kali lebih tinggi.
9) Wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara
pada ibu, satu darah perempuan ibu, saudara perempuan, adik atau
kakak, resikonya 2-3 kali lebih tinggi.
10) Wanita yang memakai kontrasepsi oral penderita tumor payudara jinak
akan meningkat resiko untuk mendapatkan kanker payudara 11 kali
lebih tinggi.
11) Faktor hormonal yang diduga memegang peranan dalam proses
kejadian tumor ini adalah faktor estrogen. Namun, bagaimana
mekanisme kejadiannya belum jelas / diketahui.
12) Pola makan, di Negara yang penduduknya mengkonsumsi lebih banyak
lemak, angka kanker payudara lebih tinggi, namun ini belum
merupakan korelasi yang bersifat langsung.
13) Wanita terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
14) Obesitas.
1) Keturunan
Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa, wanita
yang salah satu anggota keluarganya menderita kanker memiliki resiko
tinggi terkena kanker.
2) Umur
Wanita yang berumur 50 tahun keatas atau yang telah memasuki masa
menopause memiliki resiko lebih besar dibandingkan dengan wanita
muda.
3) Makanan
Makanan berlemak dan berprotein tinggi, tetapi rendah serat dapat
menjadi pemicu timbulnya kanker, makanan yang dibakar, diasinkan
dan diawetkan juga bisa menjadi pemicu kanker.
4) Bahan kimia
Bahan kimia bisa menjadi pemicu timbulnya kanker seperti : gas,
limbah kendaraan bermotor, pabrik, dan rumah tangga.
5) Pola hidup yang tidak sehat
Pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, berganti – ganti
pasangan, dapat juga meningkatkan kanker.
1) Stadium I
Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan sekitarnya,
tidak ada klasifikasi/infiltrasi kulit dan jaringan yang di bawahnya
(otot). Besar tumor 1–2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjar
getah bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat sistematis
diberikan tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan
tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini,
kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah 70%.
4) Stadium III B
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada
edema (lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara), ulserasi,
kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau ke jaringan
sekitarnya dengan diameter 2-5 cm. Kanker sudah menyebar ke seluruh
bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk
dan otot dada.
5) Stadium IV
Tumor seperti pada yang lain (stadium I, II, dan III). Tapi sudah
disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan
Metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian
tubuh lainnya, biasanya tulang, paru–paru, hati, otak, kulit, kelenjar
limfa yang ada di dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan
adalah pengangkatan payudara. Tujuan pengobatan pada stadium ini
adalah palliatif bukan lagi kuratif (menyembuhkan).
f. Pengobatan
Menurut (Sudoyo, 2012) jenis-jenis pengobatan kanker di
kategorikan sebagai berikut :
1) Operasi/Pembedahan
Pembedahan atau operasi merupakan salah satu jenis pengobatan
tertua untuk kanker. Operasi biasanya dilakukan untuk mencegah sel
kanker menyebar ke bagian tubuh yang lain. Namun, jika memang
kanker telah menyebar terlalu luas/metastasis ke organ vital tubuh
kemungkinan sudah tidak bisa lagi menggunakan atau menyembuhkan
pasien dengan cara operasi. Operasi pengangkatan kanker ini biasanya
sering dilakukan pada jenis-jenis kanker seperti kanker prostat, kanker
payudara atau kanker testis.
2) Radioterapi
Radioterapi merupakan metode pengobatan kanker dengan radiasi
yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker dengan cara
memfokuskan sinar gamma-ray berenergi tinggi pada sel kanker. Hal
ini menyebabkan kerusakan pada molekul yang membentuk sel-sel
kanker sehingga sel-sel tersebut mati.
Radioterapi yang menggunakan gamma-ray energi tinggi
dipancarkan dari logam seperti Radium. Akan tetapi, radiasi
menyebabkan efek samping yang berat karena energi tersebut juga bisa
merusak sel-sel normal dan jaringan sehat lainnya.
3) Kemoterapi
Kemoterapi adalah teknik pengobatan kanker dengan
menggunakan bahan kimia yang dapat mengganggu proses pembelahan
sel dengan merusak protein atau DNA sehingga sel-sel kanker akan
mati dengan sendirinya. Perawatan ini mengenergikan sel-sel yang
membelah dengan cepat. Efek samping yang umum ditemukan dengan
metode kemoterapi ialah rambut rontok, mual, kelelahan, dan muntah.
4) Imunoterapi
Imunoterapi bertujuan untuk mendapatkan sistem kekebalan
tubuh untuk melawan tumor. Terdapat dua cara untuk melakukan
imunoterapi, yakni imunoterapi lokal dengan cara menyuntikkan
pengobatan ke daerah tertentu agar menyebabkan tumor menyusut,
serta imunoterapi sistemik yang dilakukan ke seluruh tubuh dengan
pemberian agen seperti unterferon alfa protein yang dapat mengecilkan
tumor.
Imunoterapi juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh
melawan kanker dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh
secara keseluruhan sehingga dapat menghancurkan sel-sel kanker.
5) Terapi Gen
DNA , lebih fokus pada DNA sel kanker. Tetapi gen juga
termasuk prinsip pengobatan yang tergolong sangat baru dan masih
dalam proses penelitian. Tujuan dari terapi gen adalah untuk
menggantikan gen yang rusak dengan orang-orang yang bekerja untuk
mengatasi akar penyebab kanker yaitu kerusakan.
MASTEKTOMI RADIKAL MODIFIKASI (MRM)
a. Definisi
Modified Radical Mastectomy adalah suatu tindakan pembedahan
onkologis pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh jaringan
payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola dan
puting susu serta kulit diatas tumornya disertai diseksi kelenjar getah bening
aksila ipsilateral level I, II/III secara en bloc TANPA mengangkat m.pektoralis
major dan minor.
b. Ruang lingkup
Payudara adalah masa stroma dan parenkhim payudara yang terletak di
dinding torak anterior antara ICS II dan VI dan parasternal sampai dengan garis
axilaris medius. Payudara mendapat vaskularisasi utama dari cabang a.
mammaria interna, a. Torakoakromialis dan cabang a. Interkostalis 3,4,5.
KGB regional pada payudara adalah KGB aksila, supra dan infraklavikula
serta mammaria interna. KGB aksila dibagi atas 3 zona yaitu Level I, II dan III.
Level I adalah KGB yang terletak lateral dari muskulus pektoralis minor, level
II adalah KGB yang terletak dibelakang m.pektoralis minor dan Level III
adalah KGB yang terletak medial dari m.pektoralis minor. Disamping itu juga
ada KGB interpektoral atau disebut Rotter.
Pada keadaan dimana salah satu komponen dari triple diagnostic mengalami
ketidak sesuaian interpretasi maka dikerjakan biopsi dengan pemeriksaan potong
beku (bila ada fasilitas) atau biopsi saja dulu untuk mengetahui jenis
histopatologinya. Terapi berikutnya tergantung dari hasil histopatologinya
c. Indikasi operasi
e. Diagnosa banding
f. Pemeriksaan penunjang
Mandatory
Mamografi dan/atau USG payudara
Foto toraks
FNAB tumor payudara
USG liver/abdomen
pemeriksaan kimia darah lengkap untuk persiapan operasi
Oprional
bone scanning
pemeriksaan kimia darah/ tumor marker : CEA, Ca 15-3, CA 125
g. Tekhnik operasi
3. Bila didapatkan ulkus pada tumor payudara, maka ulkus harus ditutup
dengan kasa steril tebal ( buick gaas) dan dijahit melingkar.
4. Dilakukan insisi (macam –macam insisi adalah Stewart, Orr, Willy Meyer,
Halsted, insisi S) dimana garis insisi paling tidak berjarak 2 cm dari tepi
tumor, kemudian dibuat flap.
9. Semua alat-alat yang dipakai saat operasi diganti dengan set baru, begitu
juga dengan handschoen operator, asisten dan instrumen serta doek
sterilnya.
11. Dipasang 2 buah drain, drain yang besar ( redon no. 14) diletakkan dibawah
vasa aksilaris, sedang drain yang lebih kecil ( no.12) diarahkan ke medial.
Komplikasi operasi
Dini :
pendarahan,
lesi n. Thoracalis longus à wing scapula
Lesi n. Thoracalis dorsalis.
Lambat :
Infeksi
nekrosis flap
wound dehiscence
seroma
edema lengan
kekakuan sendi bahu à kontraktur
Mortalitas