Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KAJI BANDING

Puskesmas Kopo kota (27 Februari 2017)

Hari Pertama (4 April 2017)

Dinas Kesehatan Kotamadya bandung sebagai tuan rumah menyambut rombongan


tim Kabupaten Garut di aula Puskesmas Kopo kota. Selain dihadiri oleh tim dinas
kesehatan dari kedua kabupaten, acara ini juga dihadiri oleh Donatus Bere, SH
selaku Sekda Kabupaten Garut dan Sekda Kabupaten Kotamadya bandung yaitu Ir.
RM Astungkoro. Ikut mendampingi, kunjungan ini adalah 2 perwakilan Dinas
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam sambutannya, Donatus Bere SH memaparkan bahwa tujuan kunjungan ke


Kotamadya bandung adalah tercapainya mutu kesehatan yang baik di Kabupaten
Garut. Hal ini dilakukan dengan mempelajari dan mencontoh sistem kesehatan yang
telah dilakukan di Kotamadya bandung. Kebutuhan performance management and
leadership tersebut ditanggapi dan disambut baik oleh Kotamadya bandung. Ir. RM
Astungkoro bahkan mengusulkan agar kerjasama yang akan dilakukan di sektor
kesehatan ini juga dikembangkan lebih luas yaitu dalam pengelolaan aset.
Gambar 1. Suasana Penyambutan Oleh Sekertaris Daerah Kotamadya bandung

Selanjutnya 6 puskesmas dari Garut dibagi menjadi 3 kelompok yang nantinya akan
mengamati sistem dari Puskesmas Kopo kota, Puskesmas Kalibawang, dan
Puskesmas Sentolo 1. Kegiatan kaji banding ke-3 di Puskesmas Kopo kota diikuti
oleh dua puskesmas dari Kabupaten Garut, yaitu Puskesmas Oekmidar dan
Puskesmas Wekmurak. Sama seperti dua kaji banding sebelumnya, masing-masing
puskesmas dari Kabupaten Garut mengirimkan perwakilan untuk pokja 1, 2, dan 3.
Kaji banding ini dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan akreditasi yang akan
dilakukan pada tahun 2018. Selain diikuti oleh perwakilan puskesmas, pemaparan
materi akreditasi ini di Puskesmas Kopo kota juga diikuti oleh 6 orang perwakilan
dinas kesehatan Kabupaten Garut.

Kaji banding di Puskesmas Kopo kota diawali dengan pemaparan materi akreditasi
oleh dr. Eko Damayanti, M. Kes. Materi yang disampaikan terkait sejarah akreditasi
Pukesmas Kopo kota, proses akreditasi, serta poin-poin penting dalam akreditasi.
Pemaparan ini juga dihadiri oleh dr. Ananta Kogam M.Kes. Dalam pemaparannya,
Kepala Bidang Yanmedik dan Rujukan Dinkes Kotamadya bandung ini menekankan
bahwa esensi dari akreditasi bukanlah pembuatan dokumen tetapi terbentuknya
sistem yang baik.
Gambar 2. Pemaparan materi akreditasi Gambar 3. Pemaparan oleh dr. Ananta
oleh dr. Eko D., M.Kes Kogam, M.Kes
Gambar 4. Peserta kaji banding dari Puskesmas Oekmidar dan Wekmurak sedang
memperhatian pemaparan akreditasi

Pukul 13.00 Wib kegiatan kaji banding dibagi berdasarkan kelompok kerja (pokja).
Diskusi dilakukan secara lebih intens dengan melihat dokumen secara langsung dan
melihat kondisi di Puskesmas Kopo kota. Pokja 1 dan 2 melihat dokumen akreditasi
bab 1-6 di ruang akreditasi. Sedangkan pokja 3 mempelajari dokumen di ruang balai
pengobatan umum, serta melihat langsung kondisi pelayanan yang ada di ruang
balai BP, laboratorium, dan farmasi.
Gambar 5. Penulusuran dokumen oleh Pokja I dan II

Gambar 6. Penulusuran dokumen oleh Pokja III

Hari Kedua (5 April 2017)


Gambar 7. Proses review kegiatan hari pertama

Kegiatan hari kedua kaji banding dimulai pukul 08.00 WIB dengan rekapitulasi hari
pertama dan pemaparan agenda yang akan dilakukan kedua. Setelah itu masing-
masing pokja diberikan kesempatan untuk melanjutkan sharing dan telusur
dokumen.

Penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) merupakan agenda kaji banding berikutnya.
Puskesmas Oekmurak dan Wekmidar diberikan waktu untuk terlebih dahulu
menyusun RTL dan kemudian mempresentasikannya di depan tim mutu Puskesmas
Kopo kota. Presentasi ini dihadiri oleh seluruh tim mutu Puskesmas Kopo kota, yaitu
penanggung jawab Bab 1-9. Puskesmas Kopo kota sebagai “sister puskesmas”
memiliki kepedulian yang besar untuk bersama-sama membantu proses akreditasi
yang akan dilakukan oleh kedua puskesmas tersebut sebagai mana diinstruksikan
oleh kepala Dinkes Kotamadya bandung yaitu untuk melakukan program kerjasama
berkelanjutan antar puskesmas di Kotamadya bandung dan di Garut. Hasil RTL
sebagai berikut:

Tabel 1. RTL

No Kegiatan Waktu Peserta Durasi Keterangan

Sosialisasi tentang Minggu ke- Dokumen


Seluruh staff
1 akreditasi di 4 April mulai
puskesmas
puskesmas 2017 disiapkan

Koordinasi internal di
Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut Tim Pokja
Minggu ke-
2 dalam rangka Akreditasi
1 Mei 2017
penyusunan rencana Puskesmas
tindak lanjut dan
jadwal

Pembentukan tim Minggu ke- Seluruh staf


3
akreditasi puskesmas 2 Mei 2017 puskesmas
Identifikasi kebutuhan
Minggu ke-
4 sarana dan Tim Pokja
3 Mei 2017
prasarana

Pelatihan Akreditasi
Puskesmas/ Minggu ke- Seluruh staf
5
Lokakarya Akreditasi 2 Juli 2017 puskesmas
Puskesmas

Penggalangan Minggu ke- Seluruh Staf


6
komitmen 4 Juli 2017 Puskesmas

Penyusunan Agustus –
Seluruh Staf
7 Dokumen Internal Desember
puskesmas
dan implementasi 2017

Dilakukan
Tim Fasilitor
beberapa kali
Agustus– Kab.
Pendampingan pendampingan
8 Desember Kotamadya
akreditasi puskesmas selama
2017 bandung dan
penyusunan
Kab. Garut
dokumen

Januari –
Seluruh staf
9 Self Assesment Februari
puskesmas
2018

a. Pengendalian
dokumen

b. Pedoman/
manual mutu

c. Surat- surat
keputusan
(kebijakan)

d. Pedoman-
pedoman yang terkait
dengan pelayanan,
upaya, program
maupun kegiatan

e. Kerangka
acuan

f. Standard
prosedur operasional
(SOP)

g. Format- format
Februari
2018 Minimal 1 thn
10 Audit internal
Minggu ke- 2 kali
4

Tinjauan manajemen/
11 telaah mutu dan Maret 2018 Pendamping
kinerja

Kajian internal (self Tim


12 April 2018
assesmen) internal Akreditasi

Self
13 assesment (Dinkes Mei 2018
Kab./Kota)

Tindak lanjut dari self


14 Mei 2018
assesment

Persiapan untuk
15 Juni 2018
disurvey

Setelah pembuatan RTL, dilakukan pemaparan hasil diskusi di depan dinas


kesehatan Kabupaten Garut, dimana juga diikuti oleh 4 puskesmas lain dari
kabupaten Garut. Kegiatan hari kedua kaji banding ditutup oleh dr. Bambang M.Kes
selaku ketua Dinas Kesehatan Kotamadya bandung dengan disertai dengan
penyerahan kenang-kenangan secara simbolis

Anda mungkin juga menyukai