Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN NORMAL

A. Pengertian Kehamilan
 Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum. (Helen Varney, 2007 ; 492)
 Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari : ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi ( implantasi )
pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Manuaba, 2010 ; 84)
 Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan kehamilan 280 hari
( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007; 84)

B. Etiologi Kehamilan

Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :

a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.

b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti,
leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak cepat.

c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.

d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat
antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 1998 : 17)

C. Pohon Masalah
Pertemuan sperma dan ovum

Kehamilan

Perubahan Fisiologi
Uterus bertambah besar
TM I
Payudara TM II
TM III
Traktus Degestisvus Traktus Urinaris
Uterus

Sirkulasi darah
Otot traktus usus
Estrogen meningkat
Bagian terendah janin masuk PAP
Hipertrofi
Membesar dan tegang
Pembesaran Uterus
Hipotrofi otot polos uterus
Volume darah tidak disertaikenaikan
entrasi
Terjadi Hidremia hemasilu
- Menekan
kandung
kemih
- Mendesak
diafragma
keatas

Nyeri Gerakan Usus Sering Kencing Resiko


berkurang
Payudara pendarahan
D. Klasifikasi kehailan normal
Konstipasi
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 1998 : 17)
E. Tanda dan Gejala Kehamilan

1. Tanda presumtif kehamilan


 Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari
pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.
 Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
 Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
 Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur
kehamilan lebih dari 16 minggu.
 Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama
pada kehamilan pertama.
 Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.

Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
 Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
 Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
 Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi : - Cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
 Perut : - Striae livide
 Striae albican
 Linea alba makin menghitam
 Payudara : - hipepigmentasi areola mamae
 Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta
payudara.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


- Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
- Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
- Tanda Goodel
Pelunakan serviks
- Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
- Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang
lebih dulu.
- Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam
otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan 8 minggu.
- Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
- Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi
oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi
diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

3. Tanda Pasti (Positive Sign)


- Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan
ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
- Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
- Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir)
- Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010:72-75)

F. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan
hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
o Elastisitas vagina bertambah
o Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
o Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis
di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu
biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua
warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2007:94-100)

G. Perubahan Psikologis Ibu Hamil

a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan
segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah ,
keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti
berikut ini.
1. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan
dan kesedihan
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain
apa yang dirahasiakannya
3. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat
libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami
penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
4. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun
belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan
kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada
ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya
tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan
mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)

H. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan


Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk emastikan seorang
wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan panggul serta pemeriksaan laboratorium.
1. Anamnesis
Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.
a. Terhentinya menstruasi/amenore
b. Mual dan muntah
c. Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran
puting susu.
d. Peningkatan frekuensi berkemih
e. Kelelahan
f. Perubahan warna pada payudara
g. Menonjolnya kelenjar Montgomery
h. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
i. Pengeluaran kolostrum dari puting susu
j. Salivasi berlebihan
k. Tanda chadwick
l. Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
m. Pigmentasi kulit.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Pengeluaran kolostrum
b. Perubahan warna pada payudara
c. Pembesaran pada abdomen
d. Teraba garis janin
e. Ballotement
f. Gerakan janin
g. Bunyi jantung janin
3. Pemeriksaan Pelvis
a. Pembesaran uterus
b. Perubahan bentuk uterus
c. Tanda piskacek
d. Tanda hegar
e. Tanda goodell
f. Teraba kontraksi baxton hicks
g. Tanda chadwick
4. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
a. Tes kehamilan positif
b. USG tampak keberadaan janin
c. Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)
I. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
a. Tes kehamilan positif
b. USG tampak keberadaan janin
c. Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)

J. Penatalaksanaan Kehamilan Normal


Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu mak perlu penanganan
yang sesuai dengan keadaan perubahan yang terjadi. Ibu hamil harus lebih sering dikunjungi jika
terdapat masalah dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan jika ia
merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir untuk mendapatkan semua informasi
yang diperlukan sehubungan dengan hal-hal diatas petugas kesehatan akan memberikan asuhan
antenatal yang lebih baik dengan tujuan :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu, dan bayi.
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang miungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tmbuh kembang secara normal.

K. Jenis Komplikasi Kehamilan Normal


1. Perdarahan
Perdarahan yang berhubungan dengan persalinan dibedakan dalam dua kelompok utama
yaitu perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum.

- Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi sebelum bayi


lahir. Perdarahan yang terjadi sebelum kehamilan 28 minggu seringkali berhubungan
dengan aborsi atau kelainan. Perdarahan kehamilan setelah 28 minggu dapat
disebabkan karena terlepasnya plasenta secara premature. (Depkes RI,2000).
- Perdarahan postpartum merupakan penyebab kematian ibu yang paling sering terjadi,
tanda-tandanya adalah keluar darah dari jalan lahir dalam jumlah banyak (500 cc atau
lebih sering perkiraan ukuran dua gelas atau basahnya empat lembar kain ) dalam satu
sampai dua jampertama setalah kelahiran bayi (Manuaba, 1995)

2. Pre-Eklamsi
Per-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janinnya.
Penyakit ini pada umumnya terjadidalam triwulan ke-3 kehamilandan dapat terjadi pada
waktu antepartum, intrapartum, dan pascapersalinan. (Prawirohardjo, 1999).

3. Infeksi
Infeksi pasca persalinan ialah meningkatnya suhu tubuh > 38ºC dan demam berturut-turut
selama dua hari sesudah persalinan dan yang disertai keluarnya cairan yang berbau dari
liang rahim. (Poehjat i,2003).
- Infeksi dapat terjadi apabila:
1. Ketuban pecah dini (lebih dari 6 jam)
2. Persalinan tak maju atau partus lama.
3. Penolong persalinan tidak mencuci tangan dengan baik
4. Pemeriksaan vaginal yang terlalu sering atau kurang bersih
5. Perawatan daerah perineal yang tidak benar selama atau sesudah kehamilan
6. Persalinan yang tidak bersih
7. Memasukkan sesuatu kedalam jalan lahir
8. Hubungan seks setelah ketuban pecah
9. Sisa jaringan plasenta, atau sisa jaringan abortus
10. Perdarahan (Prawirohadjo, 2000).

L. Pengkajian Keperawatan

1. Identitas pasien
2. Alasan Kunjungan
- Keluhan utama:
- Keluhan saat dikaji:
3. Riwayat obstetric dan ginekologi
- Riwayat menstruasi
- Riwayat pernikahan
- Riwayat kehamilan,persalinan,nifas yang lalu
- Riwayat kehamilan saat ini
- Riwayat keluarga berencana
4. Riwayat penyakit
- Penyakit yang diderita pasien
- Riwayat penyankit yang idderita keluarga
5. Pola fungsional kesehatan
- Pola manajemen kesehatan-persepsi kesehatan
- Pola metabolic-nutrisi
- Pola eliminasi
- Pola aktivitas-latihan
- Pola istirahat tidur
- Pola persepsi kognitif
- Pola konsep diri
- Pola peran hubungan
- Pola reproduktif seksualitas
- Pola toleransi terhadap stress koping
- Pola keyakinan-nilai
6. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
- Gcs:
- Tingkat
- TTV
- BB
2. Head to toe
 Kepala
- Wajah:
- Sclera:
- Konjungtiva:
- Pembesaran limfe:
- Pembesaran kelenjar tiroid
- Telinga
 Dada
- Payudarah :
o Aerola:
o Tanda retraksi
o Pengeluaran asi
o Jantung:
o Paru:
 Abdomen
- Linea:
- Pembesaran sesuai UK:
- Gerakan janin
- Kontaksi:
- Ballottement:
- Leopold I:
- Leopold II:
- Leopold III:
- Leopold IV:
- Penurunan kepala:
- DJJ:
 Genetalia
- Kebersihan :
- Keputihan :
- Hemoroid :
 Ektermitas
- Adanya odema, varises, CRT
-
M. Diagnose Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Resiko pendarahan
Factor resiko :
 Aneurisme
 Gangguan fungsi hati
 Gangguan gastrointestinal
 Komplikasi kehamilan(KPD)
 Komplikasi pascapartum
 Kurang pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan
 Program pengobatan
 Riwayat jatuh
 Sirkumsisi
 Trauma
2. Resiko konstipasi
Factor resiko:
 Kebiasaan menekan dorongan untuk defekasi
 Kelemahan otot abdomen
 Perubahan lingkungan yang baru
 Kehamilan
 Obesitas
 Asupan cair tidak cukup
 Asupan serat tidak cukup
 Perubahan pola makan

N. Rencana Keperawatan
DIAGNOSA Rasional
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Resiko Pendarahan Setelah dilakukan asuhan 1. Instruksikan klien 1. Untuk
keperawatan selama… untuk berjalan mencegah
x…..diharapkan tidak menggunakan resiko jatuh
terjadi pendarahan sandal/sepatu 2. Untuk
1. Keparahan 2. Beritahu klien untuk mencegah
kehilangan darah pencegahan tindakan- terjadinya
2. Status sirkulasi tindakan invasive perdarahan
Criteria hasil 3. Beritahu klien untuk karena
- TTV normal tidak memasukan aktivitas
- Tidak terjadi benda apapun pada yang berat
pendarahan lubang sumber 3. Untuk
vagina pendarahan mencegah
- Tidak terjadi 4. Instruksikan pasien terjadinya
edema perifer untuk menghindari infeksi dan
konsumsi aspirin atau perdarahn
obat-obatan 4. Untuk
antikoagulan mencegah
5. Instruksikan pasien terjadi
untuk meningkatakan kontaksi
makanan yang kaya yang hebat
vit. K yang dapat
6. Intruksikan pasien menimbulka
dan keluarga untuk n
memonitor tanda-tanda perdarahan
perdarahan dan 5. Untuk
mengambil tindakan mencegah
yang tepat jika terjadi timbulnya
perdarahan. (membawa resiko
kepuskesmas atau RS perdarahna
terdekat) pada masa
kehamilan
6. Agar
keluarga
mengetahui
bahayanya
perdarahan
pada masa
kehamilan
dan
membutuhk
an
pertolongan
segera.

2. Resiko konstipasi Setelah dilakukan asuhan 1. Jelaskan perubahan 1. penjelasan


keperawatan selama… fisiologis pada ibu yang
x…..diharapkan klien dapat hamil yang dapat diberikan
mengatasi konstipasi menyebabkan ibu dapat
dengan criteria hasil: menambah
mengalami konstipasi
- tidak terjadi 2. Anjurkan ibu untuk pengetahuan
konstipasi mengonsumsimakanan ibu sehingga
tinggi serat dengan dapat
menu seimbang mengurangi
3. Anjurkan ibu untuk kecemasan
minum air hangat satu ibu
gelas tiap bangun pagi 2. makanan
yang tinggi
dan menambah
serat
konsumsi air minum
menjadikan
menjadi 2liter / hari (8- feses tidak
10 gelas/ hari) terlalu padat
4. Anjurkan klien untuk
sehingga
minum obat sesuai mempermuda
resep dokter. h
penegaluaran
feses
3. minum air
hangat akan
merangsang
peristaltik
usus
sehingga
dapat
merangsang
pengosongan
kolon lebih
cepat.
Mengkonsum
si air yang
cukup dapat
mencegah
timbulnya
reabsorbsi
yang
berlebihan.
4. Untuk
mengurangi
terjadinya
konstipasi
DAFTAR PUSTAKA

Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP

Bulechek, G.M. Butcher, H.K. Dochterman, J.M. Wagner, C.M. 2016. Nursing Interventions
Classification (NIC). Singapore : Elsevier Global Rights.

Herdman, T.H. 2015-2017. NANDA Internasional Inc. Diagnosis Keperawatan: definisi & klasifikasi
2015-2017. Jakarta : EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC

Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika

Moorhead, S. Johnson, M. Maas, M.L. Swanson, E. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC).
Singapore: Elsevier Global Rights.

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses, dan
Praktik.Jakarta:EGC

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC

Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika

Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika

Unpad I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman

Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai