KELOMPOK 1

Surveilans di ruang ICU RS "A"

Kapasitas tempat tidur 10 bed.
Bulan Februari
Jumlah
Hr rawat 242
Hr psg Kat 236
Hr psg IV 232
Jml Opr B&BT 88
Hr psg CVC 100
Hr psg Vent 128
1 Pasien Tn.Y 58 tahun dengan HNP, riwayat DM ± 7 thn MRS tgl 30 Januari, dilakukan microdesectomy tgl 31 Januari dgn profilaksis triject, lama operasi 2 jam, persiapan
dan povidone iodine, terpasang drain vacum sampai tgl 2 Februari. Output drain diukur tiap pagi oleh perawat dgn teknik aseptik, drain di aff oleh dokter dan ujung dra
Februari, saat itu kondisi luka kering dan telah dirawat luka oleh perawat. Tgl 11 Februari, Px MRS lagi dgn keluhan nyeri pada luka post op.Tgl 15 Februari dilakukan reo
ditemukan pus di organ. Hasil kultur pus terdapat kuman Staphylococcus coagulase negatif yang sensitif terhadap amikacin, ampicillin-sulbactam, piperacillin-tazobact
sulbactam, cotrimoxazole, tetracycline, levofloxacin, vancomycin, linezolid.
2 Pasien Ny.NS 79 tahun MRS dengan vertigo+vomitting+oedem paru dipasang kateter urin tgl 16 Februari, dilepas tgl 24 Februari. Tgl 24 Februari di kultur urin terdapat
10.000CFU/mm3. Pasang kateter urin lagi tgl 24 Februari, suhu pasien 37,8°C. Tgl 05 Maret kateter dilepas, kultur urin terdapat Enterococcus faecium 20.000/cc sensiti
amoxycillin-clavulanic acid, chloramphenicol, ciprofloxacin, meropenem, vancomycin, linezolid, dan leukosit urin 125/μl. Pasien mendapat terapi ceftazum tgl 24/2, tric
Maret.
3 Tn G, 73 tahun, dengan CVA infark+AF+DM+stress ulcer+GGK MRS tgl 31 Januari rujukan dari RS lain telah terpasang CVC tgl 12 Jan. Tgl 01 Feb perawat mengganti dres
terdapat pus di area insersi CVC, kemudian CVC dilepas dan dikultur. Hasil kultur darah dan ujung CVC pada saat itu terdapat kuman Acinetobacter baumanii, sensitif pa
mendapat antibiotik tripenem sejak di RS lain tersebut. Di sini, pasien mendapat antibiotik meronem tgl 30 Januari sampai tgl 01 Februari. Tgl 2-3 Februari pasien tida
antibiotik, suhu pasien pada tgl 2 Februari adalah 38-39°C.

4 Tn.JA 65 tahun dengan mitral regurgitasi+oedem paru dipasang ventilator tgl 13-25 Februari.
 persiapan kulit dgn chlorhexidine 2%
n ujung drain utuh. Px KRS tgl 4
kukan reopen, saat dilakukan insisi
n-tazobactam, cefoperazone-

n terdapat Proteus mirabilis

/cc sensitif terhadap ampicillin,
l 24/2, tricephin tgl 28 Februari – 5

ganti dressing CVC, tgl 2 Februari

sensitif pada amikacin. Pasien
asien tidak mendapat terapi
 KELOMPOK 2

Surveians di ruang ICU RS "B"

Kapasitas tempat tidur 12 bed.
Bulan Februari
Jumlah
Hr rawat 295
Hr psg Kat 276
Hr psg IV 274
Jml Opr B&BT 96
Hr psg CVC 100
Hr psg Vent 220
## Pasien Ny D 30 tahun, MRS tanggal 9 Januari. Operasi SC dilakukan tanggal 10 Januari penderita dapat antibiotik Claneksi IV dari tanggal 10 Januari sampai tanggal 11 Januar
dilanjukan dengan oral sampai tanggal 16 Januari dengan lama operasi 1 jam 35 menit. Px kontrol di poli tgl 27 Januari dan 5 Februari luka post op kering. Tgl 27 Februari pe
px mengatakan luka opr mengeluarkan sedikit cairan, dan badan terasa meriang. Px kontrol di poli dan dilakukan kultur pus pada tanggal 28 Februari ditemukan Staphyloco
non haemolyticus sensitive terhadap Oxacillin, Amoxycillin Clavulanic acid, Ticarcilin-Clavulanic acid, Cefprozil, Cefotaxime, Cefepime, Amikacin, Erythromycin, Clindamicin,
Ciprofloxacin, Meropenem, Ertapenem, Doripenem, Piperacillin-Tazobactam, Linezolid.

## Tn M 64 tahun dengan CVA, riwayat DM+HT, MRS tgl 19 Jan, dipasang kateter urin tgl 27 Jan, tgl 9 Feb hasil kultur urin tidak ada pertumbuhan kuman. Tanggal 12 Feb dilaku
penggantian kateter urin dengan kateter silikon nomer 18. Suhu pasien 38,4℃, hasil kultur urin tgl 16 Feb terdapat kuman Pseudomonas aeruginosa >105/cc. Pasien menda
tripenem dan fosfomycin. Kateter urin dilepas tgl 20 Feb
## An. WN 8 tahun, MRS di ICU tgl 15 Feb dengan DSS, pasang CVC tgl 16 Feb di vena femuralis (D). Tgl 20 Feb px pindah ke ruang pediatry, keesokan harinya area insersi tampa
bengkak, px mengeluh sakit pada paha kanan, suhu 38,8°C, CVC dilepas. Hasil kultur darah perifer dan sentral saat itu terdapat Staphylococcus haemolyticus sensitif terhada
oxacillin, ampi-sul, amox-clav, ticar-clav, cefop-sul, cephazolin, cefprozil, cefoperazone, cefotaxim, ceftazidime, cefepime, cefpirom, trimeth-sulfa, amikacin, chloramphenicol
erthapenem, doripenem, levofloxacin, norfloxacin, meropenem, piperacillin-tazobactam, linezolid. Hasil kultur ujung CVC terdapat Staphylococcus hominis sensitif terhadap
sul, amox-clav, ticar-clav, cefop-sulb, cephazolin, cefprozil, cefoperazon, cefotaxim, ceftazidim, cefepim, cefpirom, amikacin, chloramphenicol, erythromycin, clindamycin,
levofloxacin, norfloxacin, meropenem, ertapenem, doripenem, piper-tazo, linezolid. Px mendapat AB Socef tgl 21 Feb. Px tidak terpasang kateter urin.
## Ny. T 84 th dengan COPD+gagal nafas, masuk ICU dan dipasang ventilator tgl 5-16 Feb
11 Januari
bruari per telp,
aphylococcus
damicin,

Feb dilakukan
en mendapat AB

rsi tampak
tif terhadap
mphenicol,
terhadap ampi-
mycin,
 KELOMPOK 3
Surveilans ICU RS "C"
Kapasitas Tempat tidur 8
Bulan Februari
Jumlah
Hr rawat 175
Hr psg Kat 95
Hr psg IV 121
Jml Opr B&BT 35
Hr psg Vent 128
Hr psg CVC 115
1 Px Ny.I MRS tanggal 20 Januari dirawat di ruang ICU, dengan retensi sputum+susp pneumonia+post fraktur costa+DM. Dilakukan pemasangan kateter urin
tgl 27 Januari, dengan indwelling kateter nomor 16, isi balon 10 cc. Tgl 30 Januari suhu pasien 38,3°C, warna urin kuning jernih, kultur urin tgl 1 Februari
terdapat Pseudomonas aeruginosa >105/cc, sensitif pada amikacin, piperacillin-tazobactam. Kultur urin sebelumnya tgl 20 Januari tidak ditemukan
pertumbuhan kuman.

2 Pasien Tn.W 41 thn, MRS tgl 25 Januari dgn appendicitis acute (tanpa komplikasi), dilakukan appendicectomy tgl 27 Januari, lama operasi 40 menit, px
mendapat terapi antibiotik ceftriaxon pada tgl 24-30 Januari, dilanjutkan cefixime oral 3x100 mg. Px KRS tgl 30 Januari, kontrol di poli tgl 3 Februari dgn
keluhan nyeri di luka post op, tidak demam.. Luka dirawat oleh dokter, terdapat cairan eksudat purulen di superfisial, hasil kultur terdapat E.coli sensitif
terhadap amikacin, gentamycin, meropenem, ertapenem, doripenem, fosfomycin.

3 Ny.O 90 th MRS tgl 12 Feb dengan Alzhaimer + KU lemah, dilakukan pemasangan CVC tgl 19 Feb Pasien mendapat terapi novalgin, dumin, lasix, aminofluid,
dopamin, KCl, NaCl 3%, transfusi PRC. Sejak MRS pasien demam dengan suhu 37 ℃ s/d 37,9 ℃. Tgl 26 Feb suhu pasien meningkat 38,4°C. Terapi AB vipime
tgl 12 Feb s/d 26 Feb, dilanjutkan dengan meronem mulai tgl 26 Feb. Hasil kultur darah tgl 27 Feb tidak ada pertumbuhan kuman. CVC dilepas tgl 28 Feb,
kultur ujung CVC ditemukan Klebsiella pneumoniae ESBL sensitif terhadap cefoperazone - sulbactam, amikacin, meropenem, fosfomycin, piperacillin-
tazobactam.

4 Tn. B 54 tahun dengan CVA+hipertensi, masuk ICU dan dipasang ventilator tgl 21 Feb – 6 Maret.
 KELOMPOK 4

Surveilans Ruang ICU RS "D"

Kapasitas Tempat tidur 10
Bulan Februari
Jumlah
Hr rawat 253
Hr psg Kat 57
Hr psg IV 223
Hr psg CVC 98
Jml Opr B&BT 42
Hr psg Vent 128
1 Pasien Tn.G 73 thn dgn batu empedu, MRS tgl 13 Februari, dilakukan explorasi CBD & bypass choledocoduodenostomy tgl 15 Februari, lama operasi 3 jam 50 menit.
Klasifikasi luka operasi terkontaminasi, terpasang drain pasif sub-hepatal. Tgl 21 Februari ditemukan pus di luka post op, kultur pus terdapat E.coli sensitif terhadap
trimethropime-sulfamethoxazole, amikacin, chloramphenicol, meropenem, ertapenem, doripenem, fosfomycin, piperacillin-tazobactam.

2 Ny.C 81 tahun dengan diagnosa gross hematuria, MRS tanggal 12 Feb. Pasien dipasang indwelling catheter tgl 12 Feb jam 20.00, tgl 14 Feb diperiksakan kultur urin
terdapat kuman E.coli sensitif terhadap amoxycillin-clavulanic acid, ticarcillin-clavulanic acid, cefoperazone-sulbactam, cefprozil, cefotaxime, ceftriaxone, cefepime,
cefpirom, amikacin, gentamycin, chloramphenicol, ciprofloxacin, ofloxacin, moxifloxacin, meropenem, fosfomycin, piperacillin-tazobactam. Tgl 20 Feb dilakukan
penggantian kateter urin baru di ruang interna, tgl 22 Feb pasien pindah ke ICU, tgl 23 Feb kultur urin terdapat Enterecoccus faecalis >105/cc sensitif terhadap
cefoperazone-sulbactam, amikacin, meropenem, fosfomycin, piperacillin-tazobactam. Tgl 24 Feb kultur darah perifer terdapat Enterococcus faecalis sensitif terhadap
cefoperazone-sulbactam, amikacin, meropenem, fosfomycin, piperacillin-tazobactam. Kateter urin dilepas tgl 27 Feb. Pasien tdk terpasang CVC/PICC. Suhu pasien tertinggi
= 37,5°C saat MRS dan 37,4 °C pada tgl 19 Feb. Pasien mendapat antibiotik tazocyn tgl 25-01 s/d 04-02

3 An. R 2 tahun 8 bulan dengan GE+dehidrasi+dengue+encephalopaty masuk ICU tgl 20 Feb dipasang CVC pada femuralis sinistra tanggal 21 Feb, tanggal 26 Feb area insersi
tampak kemerahan dan bengkak, suhu 38,3°C, tidak ada pus, kemudian CVC dilepas, kultur ujung CVC tidak ada pertumbuhan kuman. Pasien mendapat terapi cairan infus
isotonis dan antibiotik. CVC dipasang lagi tanggal 26 Feb di femuralis sinistra, tgl 27 Feb px demam >38°C, kultur darah central Pseudomonas aeruginosa sensitif pada
meropenem, tigecycline, linezolid, oxacillin. tanggal 28 Feb area insersi tampak kemerahan dan bengkak, tidak ada pus. CVC dilepas tgl 4 Maret.
4 Tn. JR 50 tahun dengan dengue+malaria parasitenia+oedem paru+GGA masuk ICU dan dipasang ventilator tgl 17-27 Februari.
 KELOMPOK 5

Surveilans Ruang ICU RS "E"

Kapasitas Tempat tidur 12
Bulan Februari
Jumlah
Hr rawat 262
Hr psg Kat 57
Hr psg IV 234
Hr psg CVC 100
Jml Opr B&BT 42
Hr psg Vent 144

Sdr J 31 tahun MRS tgl 16 Jan dengan diagnosa mitral regurgitasi + oedem paru + AF. Pasang kateter urin tgl 29 Jan di ruang interna. Kultur urin saat itu
1 hasilnya negatif, px masuk ICU tgl 29 Jan sampai 6 Feb. Tgl 6 Feb Px pindah ke ruang interna. Pasang kateter baru tgl 12 Feb, pada tgl 15 Feb leukosit
25890, suhu px 38°C, kultur urin terdapat Enterococcus faecium, sensitif pada chloramphenicol dan linezolid. Px mendapat terapi cefotaxim sejak 20 Jan,
fargoxin sejak tgl 15 Feb. Kateter dilepas tgl 19 Feb.

Ny. TH 84 th, dgn pneumonia+gagal nafas+COPD dipasang CVC tgl 20 Feb , pada tgl 23 Feb area insersi tampak kemerahan, ada rembesan, CVC dilepas tgl
2 24 Feb dan kultur ujung CVC terdapat Enterococcus faecium sensitif terhadap chloramphenicol, teicoplanin, fosfomycin, linezolid. Hasil kultur darah tgl 5
dan 18 Feb tidak ada pertumbuhan. Suhu Px 36-37,3°C. Px mendapat terapi sulperazone tgl 5-17 Feb.

Pasien An.NA 5 tahun, MRS tanggal 13 Feb di ruang anak, dengan appendixitis infiltrat. Operasi appendictomy tgl 14 Feb , profilaksis bactesin, operasi
3 berlangsung selama 1 jam. Kultur pus saat operasi terdapat Eschericia coli. 4 hari post op suhu pasien 37,5°C, nyeri lokal di luka post op, terdapat pus di
area luka post op, pada tgl 19 Feb pus dikultur terdapat Eschericia coli sensitif terhadap ticarcillin-clavulanic acid, cefoperazone-sulbactam, ceftriaxone,
cefpirom, amikacin, gentamycin, meropenem, doripenem, fosfomycin, piperacillin-tazobactam.

4 Ny. F 76 tahun dengan sepsis+DM masuk ICU dan dipasang ventilator tgl 11-24 Feb.
 SURVEILLANS
AUDITOR : ICLN
RUANG : MEDICAL SURGICAL
TANGGAL LOKASI NAMA CAIRAN
No Nama/ no.RM Hypertonic Isotonic Hypotonic
Pasang MC LA LAIN
>375mOsm/l 250 -375mOsm/l
< 250mOsm/l
1 Ny. Venna / 2 P P
2 Ny. Qori / 08 2 P
3 Ny. Qonita / 2 P P
4 Ny. Karomah 2 P P
5 Ny. Khusna / 3 P P
6 Ny. Citra / 0 3 P
7 Ny. Viva / 08 3 P
8 Ny. Femina / 5 P P
9 Ny. Ratna / 10 P P
10 Ny. Tulip / 0 10 P
11 Ny. Sakura / 10 P P
12 Ny. Ratih / 0 10 P P
13 Ny. Latifa / 11 P
14 Ny. Carol / 0 11 P P
15 Ny. Dewi / 0 11 P P
16 Ny. Linda / 11 P P
17 Ny. Rafika / 13 P
18 Ny. Kunti / 0 12 P P
19 Ny. Rosna / 12 P
20 Ny. Meity / 0 5 P P P
21 Ny. Elizabeth 8 P
22 Ny. Lucky / 6 P
23 Ny. Lala / 08 6 P
TANGGAL LOKASI NAMA CAIRAN
No Nama/ no.RM Hypertonic Isotonic Hypotonic
Pasang MC LA LAIN
>375mOsm/l 250 -375mOsm/l
< 250mOsm/l
24 Ny. Retnani 6 P P
25 Ny. Noni / 0 7 P P
26 Ny. Diana / 7 P P
27 Ny. Arina / 0 8 P
28 Ny. Tika / 08 8 P P
29 Ny. Tiwi / 08 8 P P
30 Ny. Mulan / 9 P P
31 Ny. Mawar / 15 P P
32 Ny. Melati / 15 P P
33 Ny. Anggrek 16 P P
34 Ny. Lily / 08 16 P P
35 Ny. Bintang 16 P
36 Ny. Wulan / 17 P
37 Ny. Sri / 080 17 P
38 Ny. Shinta / 19 P
39 Ny. Enggar / 20 P P P
40 Ny. Cintya / 20 P
41 Ny. Rose / 0 19 P
42 Ny. Jasmin / 18 P P
43 Ny. Melati / 15 P P
44 Ny. Melati / 18 P
45 Ny. Winny / 21 P P
46 Ny. Minni / 0 21 P P
47 Ny. Putri / 0 21 P P P
48 Ny. Saskia / 21 P P
49 Ny. Paris / 0 23 P P
TANGGAL LOKASI NAMA CAIRAN
No Nama/ no.RM Hypertonic Isotonic Hypotonic
Pasang MC LA LAIN
>375mOsm/l 250 -375mOsm/l
< 250mOsm/l
50 Ny. Britney / 23 P P P
51 Ny. Christina 29 P
52 Ny. Fatimah 27 P
53 Ny. Siti / 082 26 P P P
54 Ny. Khadijah 25 P
55 Ny. Maria / 25 P
56 Ny. Rossa / 24 P P
57 Ny. Rossa / 26 P P
58 Ny. Yanti / 0 27 P
59 Ny. Titi / 082 29 P
60 Ny. Ruth / 0 30/5 P P
61 Ny. Yuni / 0830/5 P P
62 Ny. Kennes /30/5 P P
SURVEILLANS PIVAS

GOLONGAN OBAT IV PIVAS

NO. IV
AB Analgesik Lain-lain 0 1a 1b 2 3 4 Cath

P P 18
P P P P 18
P P P P 18
P P P P 18
P P 22
P P 22
P P P 18
P P P P 20
P P P P 20
P P P P 18
P P 22
P P 22
P P P P 18
P P 20
P P 22
P P 22
P P 20
P P P 22
P P P P 20
P P P P 18
P P P P 18
P P P P 20
P P P P 20
GOLONGAN OBAT IV PIVAS
NO. IV
AB Analgesik Lain-lain 0 1a 1b 2 3 4 Cath

P P P P 20
P P P P 18
P P P P 18
P P P P 18
P P 22
P P 22
P P 22
P P 20
P P 20
P 20
P P 20
P P P P 18
P P P P 18
P P P P 18
P P P P 18
P P P P 20
P P P P 18
P P 20
P P P 20
P P 20
P P 20
P P P P 18
P P 22
P P 22
P P 20
P P P P 18
GOLONGAN OBAT IV PIVAS
NO. IV
AB Analgesik Lain-lain 0 1a 1b 2 3 4 Cath

P P P P P 20
P P P P 18
P P P P 18
P P P P P 18
P P P 18
P P P P 18
P P 22
P P P 20
P P 20
P P 20
P P 20
P P 20
P P 20
10 Tgl PEEPmin
13/2 10
14/2 5
15/2 8
16/2 8
17/2 7
18/2 8
19/2 6
20/2 7

15 Tgl PEEPmin
5/2 8
6/2 6
7/2 5
8/2 9
9/2 8
 102 9
11/2 8

16 Tgl PEEPmin
21/2 9
22/2 8
23/2 5
24/2 7
25/2 8
26/2 9
27/2 8
28/2 7

17 Tgl PEEPmin
17/2 8
18/2 5
19/2 9
 20/2 8
21/2 7

20 Tgl PEEPmin
11/2 5

12/2 7
13/2 6
14/2 6
15/2 7
FiO2min Suhu Leukosit
100% 37-374 10050
60% 368-373 11890
80% 375-385 14070
80% 378-384 15080
60% 374-382 14000
60% 372-375 13280
70% 37-378 12790
50% 368-379 12450

FiO2min Suhu Leukosit

60% 368-373 10070
50% 367-375 12450
45% 378-385 12890
70% 374-382 13560
70% 375-386 14700
70% 372-38 15100
80% 37-379 16740

FiO2min Suhu Leukosit

80% 365-37 10450
50% 368-372 11600
40% 37-374 13100
60% 374-382 13560
70% 375-386 14700
70% 372-38 15100
80% 37-379 16740
70% 37-375 17940

FiO2min Suhu Leukosit

60% 368-373 10070
50% 367-375 12450
80% 378-385 12890
80% 374-388 13880
70% 376-38 14060

FiO2min Suhu Leukosit

30% 362-373 16450

30% 368-371 16870

45% 376-382 17120
45% 38-386 16720
60% 376-382 15340
Ab Spec Org
- Sputum Neg
- - -
Ceftriaxon Sputum A.baumanii
Ceftriaxon - -
Ceftriaxon - -
Ceftriaxon - -
Ceftriaxon - -
Ceftriaxon Sputum A.baumanii

Ab Spec Org
- Spt Neg
- - -
- - -
Meronem Spt Neg
Meronem - -
Meronem - -
Meronem - -

Ab Spec Org
- Spt Neg
- - -
- - -
Meronem Spt A.baumanii
Meronem - -
Meronem - -
Meronem - -
Meronem - -

Ab Spec Org
- Spt Neg
- - -
Meronem Spt E.faecium
Meronem - -
Meronem - -

Ab Spec Org
Ceftriaxon Spt Klebsiella
pneumonia
Ceftriaxon - -
Ceftriaxon - -
Ceftriaxon - -
Ceftriaxon - -
Sputum
Nonpur
Nonpur
Purulen
Purulen
Purulen
Purulen
Purulen
Purulen

Sputum
Nonpur
Nonpur
Nonpur
Nonpur
Nonpur
Nonpur
Nonpur

Sputum
Nonpur
Nonpur
Nonpur
Purulen
Purulen
Purulen
Purulen
Purulen

Sputum
Nonpur
Nonpur
Purulen
Purulen
Purulen

Sputum
Purulen

Purulen
Purulen
Purulen
Purulen