Anda di halaman 1dari 2

Demam Dengue Atipikal Menyerupai Demam Tifoid pada

Virus dengue termasuk ke dalam famili flaviviridae, kelompok famili yang


terdiri dari 70 virus, yang mana 30 dari virus tersebut berhubungan dengan penyakit
manusia, dan 6 diantaranya yaitu dengue, yellow fever, West Nile encephalitis, St.
Louis encephalitis, Japanese encephalitis, dan tick-bone encephalitis adalah yang
tersering menyebabkan penyakit pada manusia. Semuanya merupakan virus RNA
rantai tunggal yang memiliki protein penyelubung yang sama, yang mana kapsul
penyelubung tersebut menyebabkan reaksi silang.

Virus dengue memiliki 4 subtipe, dan infeksi oleh salah satu subtipe virus
tersebut hanya memproduksi imunitas jangka panjang untuk subtipenya masing-
masing. Infeksi sekunder dengan serotipe yang berbeda telah diimplikasikan
sebagai faktor risiko yang dapat meningkatkan tingkat keparahan penyakit dan
berkembang menjadi demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome.
Serotipe-3 sekarang merupakan serotipe yang demonan di Brazil.

Demam dengue ditularkan melalui vektor yaitu nyamuk, biasanya nyamuk


Aedes aegypti, namun spesies Aedes lainnya juga berpotensi untuk menjadi vektor.
Aedes aegypti memiliki distribusi terbanyak di seluruh dunia baik di daerah tropis
maupun sub tropis, dari 30o utara sampai 20o selatan garis lintang. Demam dengue
merupakan penyakit yang banyak terjadi pada pertengahan kota, nyamuk Aedes
telah beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan kota, dengan populasi manusia
yang padat dan menyediakan air jernih yang tergenang untuk berkembang biaknya
nyamuk.

Manusia adalah inangnya demam dengue. Setelah menggigit host yang


terinfeksi, nyamuk menjadi infektif sepanjang hidupnya (kira-kira 2 – 8 minggu),
dan berpotensial untuk menginfeksi beberapa korban lagi.1,2

WHO mengestimasi 50 – 100 juta kasus per tahun. Pan American Health
Organizarion melapirkan 760.846 kasus pada tahun 2007. Brazil sendiri ada sekitar
345.000 kasus pada tahun 2006, dan rata-rata 280.000 kasus per tahun dari tahun
1981 – 2006. Penyakit demam dengue yang berkembang menjadi demam berdarah
dengue berkisar sekitar 0,02% sampai 2%, dengan tingkat kematin ~10%.3
Demam dengue biasanya dimulai setelah periode inkubasi 2 – 3 hari,
dengan demam, sakit kepala, malaise/fatiguq, dan arthralgia berat, yang disebut
juga “break bone” fever. Sakit kepala dan retro-orbital pain merupakan
karakteristiknya, dan demam terkadang didahului oleh bengkak pada wajah.
Demam sampai 40,6oC (105oF) dapat terjadi selama 5 – 7 hari, diikuti dengan
bradikardia relatif. Pasien kemudian mengalami defensif, hanya demam tipikal
yang muncul kembali beberapa hari kemudian (biphasic illness), itu adalah
gelombang “camelback fever”.1,2,4-7

Supresi sumsum tulang sering terjadi, manifestasinya adalah leukopenia


dan trombositopenia. Limfosit atipikal merupakan hal yang pasti ada pada demam
dengue. Serum transaminase meningkat sedikit, dan serum transaminase memiliki
nilai prediktif negatif yang tinggi terhadap diagnosis demam berdarah.

Demam dengue dapat didiagnosis oleh peningkatan dengue IgM enzyme-


linked immunosorbent assay titers. Demam dengue juga dapat didiagnosis lewat
adanya peningkatan 4kali lipat peningkatan titer IgG dengue.

Anda mungkin juga menyukai