Virus dengue memiliki 4 subtipe, dan infeksi oleh salah satu subtipe virus
tersebut hanya memproduksi imunitas jangka panjang untuk subtipenya masing-
masing. Infeksi sekunder dengan serotipe yang berbeda telah diimplikasikan
sebagai faktor risiko yang dapat meningkatkan tingkat keparahan penyakit dan
berkembang menjadi demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome.
Serotipe-3 sekarang merupakan serotipe yang demonan di Brazil.
WHO mengestimasi 50 – 100 juta kasus per tahun. Pan American Health
Organizarion melapirkan 760.846 kasus pada tahun 2007. Brazil sendiri ada sekitar
345.000 kasus pada tahun 2006, dan rata-rata 280.000 kasus per tahun dari tahun
1981 – 2006. Penyakit demam dengue yang berkembang menjadi demam berdarah
dengue berkisar sekitar 0,02% sampai 2%, dengan tingkat kematin ~10%.3
Demam dengue biasanya dimulai setelah periode inkubasi 2 – 3 hari,
dengan demam, sakit kepala, malaise/fatiguq, dan arthralgia berat, yang disebut
juga “break bone” fever. Sakit kepala dan retro-orbital pain merupakan
karakteristiknya, dan demam terkadang didahului oleh bengkak pada wajah.
Demam sampai 40,6oC (105oF) dapat terjadi selama 5 – 7 hari, diikuti dengan
bradikardia relatif. Pasien kemudian mengalami defensif, hanya demam tipikal
yang muncul kembali beberapa hari kemudian (biphasic illness), itu adalah
gelombang “camelback fever”.1,2,4-7