Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA LALULINTAS

RUAS JL. TUNJUNG TIRTO SINGOSARI STA 0+600 - 1+900


KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh

KELOMPOK 14

1. Lalu Iwan Hidayat 201410340311164


2. Hafidh Izzuddin 201410340311173
3. Ramadani Albana 201410340311225
4. Roni Hidayatullah 201410340311244
5. Ernan Yowanda 201510340311107
6. M. Sahrul Firdana 201510340311113
7. Adumma Azizul Hakim 201510340311114
8. M. Alvin Hidayat 201510340311137
9. Rohadi Iskandar 201510340311011
10. M. Ihsanudin 201510340311024
11. Taufikurrahman 201510340311087
12. M. Affan 201510340311134
13. Gusma Ardianto 201510340311170
14. Agus Setiawan Lating 201610340311181
15. Fajrul Azwar Oddang 201610340311248

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SEMESTER GENAP 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA LALULINTAS
RUAS JL. TUNJUNG TIRTO 1 STA 0+600 – 1+900 SINGOSARI

KABUPATEN MALANG

Disusun oleh: Kelompok 14

16. Lalu Iwan Hidayat 201410340311164


17. Hafidh Izzuddin 201410340311173
18. Ramadani Albana 201410340311225
19. Roni Hidayatullah 201410340311244
20. Ernan Yowanda 201510340311107
21. M. Sahrul Firdana 201510340311113
22. Adumma Azizul Hakim 201510340311114
23. M. Alvin Hidayat 201510340311137
24. Rohadi Iskandar 201510340311011
25. M. Ihsanudin 201510340311024
26. Taufikurrahman 201510340311087
27. M. Affan 201510340311134
28. Gusma Ardianto 201510340311170
29. Agus Setiawan Lating 201610340311181
30. Fajrul Azwar Oddang 201610340311248
… /(kelas)
Laporan ini telah disusun sebagai salah satu syarat untuk kegiatan Praktek Kerja Nyata
(PKN) di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh


Dosen Pembimbing,
Pada ……………… Mengetahui/mengesahkan,
A.n. Kepala Lab. Teknik Sipil
Wakil Kepala

Ir. Khoirul Abadi, MT. Ir. Ernawan Setyono, M

2
RUAS JALAN PERKOTAAN (URBAN ROAD)

A. HASIL PENGUKURAN
1. Nama Ruas Jalan : Jl. Tunjung Tirto I Singosari Kabupaten Malang
2. Tipe ruas jalan : 2 jalur – 2 lajur – Tak terbagi
3. Kondisi Lingkungan : Komersiil/Pelayanan Umum
4. Titik A (awal studi): STA 0 +600
5. Titik F (akhir studi) : STA 1 +900
6. Panjang ruas jalan (yang ditinjau) : 1300 Meter
Gambar 1 Lay Out Ruas Jl. Tunjung Tirto I Singosari Kabupaten Malang
7. Lebar ruas jalan (yang ditinjau)
a. STA 1 + 095,5 : Lebar perkerasan 9,12 meter, lebar bahu kiri 0,37 meter, lebar
bahu kanan 0,43 meter, Lebar jalur lalulintas 8,60 meter .
(Gambar 4 Penampang Melintang Titik Tinjau Jl. Tunjung Tirto STA 1 + 095,5
Potongan I – I, skala 1 : 100).
b. STA 0 + 800 : Lebar perkerasan 9,15 meter, lebar bahu kiri 2,5 meter, lebar bahu
kanan 4.6 meter, Lebar jalur lalulintas 8,50 meter.
(Gambar 2 Penampang Melintang Jl. Tunjung Tirto STA 0 + 800 Potongan II –
II, skala 1 : 100)
c. STA 1 + 225 : Lebar perkerasan 9.11 meter, lebar bahu kiri 1,4 meter, lebar bahu
kanan 1 meter, Lebar jalur lalulintas 8,60 meter, lebar saluran irigasi (sisi kanan)
0,9 .
(Gambar 3 Penampang Melintang Jl. Tunjung Tirto STA 1 + 225 Potongan III –
III, skala 1 : 100).
d. STA 1 + 765 : Lebar perkerasan 9,15 meter, lebar bahu kiri 0,4 meter, lebar bahu
kanan 0,6 meter, Lebar jalur lalulintas 8,60 meter, lebar saluran irigasi (sisi kiri)
2,1 meter – sisi kanan 0,9 meter .
(Gambar 4 Penampang Melintang Jl. Tunjung Tirto STA 1 + 765 Potongan IV –
IV, skala 1 : 100).
8. Arus lalulintas : Dua Arah
9. Volume arus lalu lintas
Lokasi pengukuran volume arus lalu lintas di titik E pada STA 1 + 095,5 Volume
arus lalu lintas yang diukur dibedakan menurut jenis kendaraan, yaitu kendaraan

3
ringan (LV – Light Vehicle), kendaraan berat (HV – Heavy Vehicle) dan sepeda motor
(MC – Motor cycle). Pengukuran volume arus lalu lintas dilakukan dengan periode
15 menitan pada hari Sabtu tanggal 30 April 2017 jam 10.30 – 13.30 Hasil
pengukuran volume arus lalu lintas disajikan pada tabel 1.

Tabel 1 Volume Arus Lalu Lintas (kendaraan/15 menit)


Arah A – F Arah F – A
Total
Jam Kend. Kend. Sepeda Kend. Kend. Sepeda
Jumlah Jumlah (kend.)
ringan berat motor Ringan Berat motor
758
10.30 – 10.45 149 13 257 142 9 188
419 339
10.45 – 11.00 146 14 213 373 141 8 207 356 729

11.00 – 11.15 150 10 314 474 113 6 201 320 794

11.15 – 11.30 120 13 205 338 102 3 204 309 647

11.30 – 11.45 164 19 206 389 52 2 159 213 602

11.45 – 12.00 180 10 227 417 188 13 152 353 770

12.00 – 12.15 157 11 217 385 121 9 147 277 662

12.15 – 12.30 160 9 216 385 119 11 191 321 706

12.30 – 12.45 127 6 212 345 116 4 203 323 668

12.45 – 13.00 135 8 235 378 122 8 192 322 700

13.00 – 13.15 177 8 199 384 177 11 216 404 788

13.15 –13.30 157 6 181 344 163 4 210 377 721

10. Aktifitas Samping


Pengukuran kejadian-kejadian yang berkait dengan hambatan
samping, diambil di sepanjang ruas jalan ± 200 meter (STA 0 + 595,5 s.d. STA 0 +
795,5) pada waktu yang bersamaan dengan pengukuran volume arus lalu lintas (hari
minggu tanggal 30 April jam 10.30 – 13.30). Hasil pengukuran tersebut disajikan
pada tabel 2.

Tabel 2 Frekuensi Kejadian Komponen Hambatan Samping


Jam Arah A – F Arah F – A

4
Kend.
Kend. Kend. Kend. Kend.
Pejalan Ber Kend. Jumlah Pejalan Jumlah Total
keluar- Ber Lam keluar-
kaki henti/ lambat (kejadian) kaki (kejadian) (kejadian)
masuk henti bat masuk
parkir
0 1 0 6 7 4 1 0 6 11 18
10.30 – 10.45
10.45 – 11.00 0 3 1 15 18 10 1 1 10 22 40

11.00 – 11.15 1 1 0 10 12 4 1 6 10 21 33

11.15 – 11.30 1 0 2 5 8 6 1 2 13 22 30

11.30 – 11.45 4 1 0 5 10 4 0 1 4 9 19

11.45 – 12.00 1 0 0 4 5 3 0 5 8 16 21

12.00 – 12.15 0 0 2 6 8 1 0 3 9 13 21

12.15 – 12.30 1 1 0 11 13 3 0 3 6 12 25

12.30 – 12.45 1 1 2 5 9 4 0 2 14 20 29

12.45 – 13.00 2 0 0 5 7 4 0 1 9 14 21

13.00 – 13.15 0 1 1 5 7 4 0 5 7 16 23

13.15 –13.30 0 0 0 5 5 1 0 5 13 19 24

11. Pergerakan kendaraan


a. Kecepatan sesaat (spot speed)
Jarak yang ditinjau = 50 Meter (STA 0 + 670,5 s.d. STA 0 + 720,5)
Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3.
b. Kecepatan berjalan (running speed )
Jarak yang ditinjau = 300 Meter (STA 0 + 545,5 s.d. STA 0 + 845,5)
Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3
c. Kecepatan tempuh (journey speed)
Jarak yang ditinjau = 850 Meter (STA 0 + 270,5 s.d. STA 1 + 120,5)
Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3.

Tabel 3 Waktu (durasi) Pergerakan Kendaraan Berdasar Sesuai Jarak Tempuh

Jam Kend. Jarak 50 meter Jarak 250 meter Jarak 850 meter

5
Waktu Pergerakan (detik) Waktu Pergerakan (detik) Waktu Pergerakan (detik)

Arah A - F Arah F – A Arah A – F Arah F - A Arah A – F Arah F - A


1 6.04 4.21 17.96 15.45 49.15 72.51
2 4.59 3 22.16 18.24 60.9 61.42
10.30 –
3 4.65 4.7 21.56 22.86 61.39 57.56
10.45
4 4.4 3.1 16.34 16.75 59.82 59.19
5 4.06 4.8 16.72 16.51 60.82 61.5
6 4.12 5.63 17.33 15.71 61.05 60.22
7 4.13 2.48 16.43 14.96 41.96 78.44
10.45 -
8 3.73 3.44 20.46 17 61.72 64.77
11.00
9 5.05 4.21 19.94 18.43 49.85 58.81
10 4.97 5.25 22.05 24.73 61.11 79.57
11 5.31 5.63 22.05 24.73 60.07 70.83
12 4.26 2.48 17.93 18.77 58.62 60.02
11.00 –
13 4.71 3.44 16.72 19.66 59.85 70.15
11.15
14 4.86 4.21 19.43 15.73 61.14 64.99
15 5.07 5.25 14.73 28.22 58.98 58.47
16 4.58 3.52 18.52 21.64 60.48 67.98
17 4.86 2.9 17.22 21.81 59.9 5.44
11.15 –
18 5.59 4.03 14.92 17.38 54.73 73.29
11.30
19 3.81 6.13 19.23 22.02 60.23 53.22
20 3.93 5.1 28.48 18.82 56.36 67.98
21 5.31 4.47 21.46 17.33 61.15 56.44
22 5.57 4.99 22.24 23.4 61.01 57.87
11.30 –
23 4.07 4.15 21.3 23.4 58.73 63.21
11.45
24 3.99 5.15 19.23 22.02 61.03 54.22
25 5.96 3.22 28.48 18.82 61.73 59.87
26 5.56 4.69 22.05 24.73 61.83 56.44
27 4.64 5.46 17.93 18.77 61.43 57.87
11.45 –
28 4.53 2.89 16.72 19.66 61.12 62.33
12.00
29 4.87 2.46 14.92 17.38 58.78 54.22
30 6.03 3.45 19.23 22.02 59.68 59.22
31 4.11 4.51 21.26 16.69 56.46 69.04
32 5.44 4.33 18.15 15.32 61.21 51.6
12.00 -
33 4.58 4.73 18.72 15.67 56.07 78.64
12.15
34 7.92 4.13 19.3 17.89 61 56.13
35 4.93 4.07 21.37 20.46 55.87 73.61
36 4.94 4.11 21.31 20.88 47.54 54.45
37 4 3.19 19.57 19.23 61.27 55.87
12.15 –
38 3.26 4.28 21.12 20.88 61.52 59.67
12.30
39 3.26 4.03 14.56 23.51 61.15 64.55
40 4.07 4.59 19.75 20.77 59.48 52.07
12.30 – 41 6.04 4.21 19.98 19.89 61.21 54.23
12.45
42 4.59 3 14.6 22.65 61.53 58.22
43 4.65 4.7 22.8 18.37 47.54 60.72

6
44 4.4 3.1 19.74 20.21 61.14 55.45
45 4.06 4.8 17.48 20.97 59.48 67.23
46 4.12 5.63 21.24 16.36 61.08 51.91
47 4.13 2.48 16.93 20.43 61.11 62.88
12.45 -
48 3.73 3.44 15.5 19.43 61.24 63.34
13.00
49 5.05 4.21 15.6 16.7 48.19 65.76
50 4.97 5.25 23.4 18.4 60.06 56.78
51 5.31 5.63 19.11 20.94 61.57 66.91
52 4.26 2.48 20.03 21.93 59.71 52.44
13.00 -
53 4.71 3.44 25.04 17.69 61.23 57.65
13.15
54 4.86 4.21 20.33 19.65 56.85 53.83
55 5.07 5.25 15.06 20.88 61.12 67.18
56 4.58 3.52 21.09 16.82 59.25 61.32
57 4.86 2.9 16.14 11.48 60.02 61.44
13.15 -
58 5.59 4.03 21.43 16.24 61.31 60.82
13.30
59 3.81 6.13 17.71 18.17 58.83 58.21
60 3.93 5.1 20.11 21.46 61.31 59.49

B. ANALISA
1. Menentukan Arus Lalu Lintas Maksimum – Jam Puncak
Untuk mendapatkan volume arus lalu lintas maksimum/jam puncak, terlebih dahulu
sistem satuan volume arus lalu lintas diseragamkan/dikonversikan. Satuan volume
arus lalu lintas kendaraan persatuan waktu dikonversi menjadi satuan mobil
penumpang (smp) persatuan waktu. Konversi dilakukan dengan cara mengalikan
volume arus lalu lintas (kendaraan persatuan waktu) – tabel 1 dengan nilai ekivalen
mobil penumpang (emp) - tabel 4.
Tipe ruas Jl. Tunjung Tirto 1 STA 0+600 s/d 1+900 adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2
UD), dengan Lebar jalur Lalu lintas 8,6 m, serta volume arus lalu lintas kedua arah
2848,3 kendaraan/jam (tabel 1), maka emp untuk kendaraan berat (HV) adalah 1,2
sedangkan emp untuk sepeda motor (MC) adalah 0,25
Tabel 4 Nilai Ekivalen Mobil Penumpang (emp)
Arus lalu lintas emp
Tipe Jalan
(Kend/jam) HV MC

Dua Lajur satu arah (2/1) atau 0 1,3 0,40


*)
Empat lajur terbagi (4/2D) > 1050 1,2 0,25

Tiga lajur satu arah (3/1) atau 0 1,3 0,40


*)
Enam lajur terbagi (6/2 D) > 1100 1,2 0,25

0 1,3 0,40
Empat lajur tak terbagi (4/2 UD) **)
≥ 3700 1,2 0,25

7
0 1,3 0,50 1) 0,40 2)
Dua lajur tak terbagi (2/2 UD) **)
≥ 1800 1,2 0,35 1) 0,25 2)
Keterangan: *) Arus lalu lintas per jalur **)
Arus lalu lintas total dua arah
1) 2)
Lebar jalur Lalu lintas Wc ≤ 6 m. Lebar jalur Lalu lintas Wc > 6 m.
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)

Hasil konversi sistem satuan volume arus lalu lintas menjadi smp persatuan waktu
dikemukakan pada tabel 5.
Arah A – F Arah F – A
Jumlah total
Jam Jumlah Total
Kend. Kend. Sepeda Kend. Kend. Sepeda (smp/ (kend./15
(smp/ 15 (smp/ jam)
ringan berat motor Ringan Berat motor 15 menit)
menit)
menit)
0 1 6 0 7 4 1 6 18
10.30 – 10.45
0 3 15 1 18 10 1 10 40
10.45 – 11.00
1 1 10 0 12 4 1 10 33
11.00 – 11.15
1 0 5 2 8 6 1 13 30 121
11.15 – 11.30
4 1 5 0 10 4 0 4 19 122
11.30 – 11.45
1 0 4 0 5 3 0 8 21 103
11.45 – 12.00
0 0 6 2 8 1 0 9 21 91
12.00 – 12.15
1 1 11 0 13 3 0 6 25 86
12.15 – 12.30
1 1 5 2 9 4 0 14 29 96
12.30 – 12.45
2 0 5 0 7 4 0 9 21 96
12.45 – 13.00
0 1 5 1 7 4 0 7 23 98
13.00 – 13.15
0 0 5 0 5 1 0 13 24 97
13.15 – 13.30

Berdasar rincian tabel 5, diketahui volume arus lalulintas maksimum kedua arah
1568.55 smp/jam, terjadi pada pukul 11.30-12.30
Dengan demikian jam puncak arus lalulintas adalah pukul 11.30-12.30

2. Menentukan Kelas Hambatan Samping Pada Arus Lalu Lintas Maksimum –


Jam Puncak
Untuk menentukan kelas hambatan samping suatu segmen/ruas jalan, terlebih dahulu
frekuensi kejadian komponen hambatan samping (tabel 2) diberi pembobotan
sebagaimana tabel 6. Frekuensi kejadian yang dikalikan dengan faktor bobot adalah
frekuensi kejadian selama 1 jam pada saat arus lalu lintas maksimum/jam puncak.
Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping disajikan pada tabel 7.

Tabel 6 Faktor Bobot Kejadian Hambatan Samping

8
Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot
Pejalan kaki PED 0,5
Kendaraan berhenti PCV 1,0
Kendaraan keluar + masuk EEV 0,7
Kendaraan lambat SMV 0,4
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)

Tabel 7 Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping


Faktor Frekwensi Frekwensi Berbobot
Tipe Kejadian Simbol
Bobot kejadian kejadian
Pejalan kaki PED 0,5 59 29,5

Kendaraan parkir/berhenti PSV 1,0 13 13

Kend keluar / masuk EEV 0,7 191 133,7

Kendaraan lambat SMV 0,4 42 16,8

Total 193

Tabel 8 Kelas Hambatan Samping Untuk Jalan Perkotaan


Jumlah bobot
Kelas Hambatan
Kode kejadian Kondisi Khusus
Samping (SFC)
per 200 m per jam
Daerah Pemukiman Dengan jalan
Sangat Rendah VL < 100
samping
Daerah pemukiman beberapa
Rendah L 100 – 299
kendaraan umum dsb.
Daerah komersial beberapa toko
Sedang M 300 – 499
disisi jalan
Daerah komersil aktivitas sisi
Tinggi H 500 – 899
jalan tinggi
Daerah komersial dengan aktifitas
Sangat tinggi VH >900
pasar disamping jalan
Sumber: Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)

Berdasar Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping (tabel 7), total 193
kejadian dan mengacu Kelas Hambatan Samping Jalan Perkotaan (tabel 8), maka
ruas Jl. Tunjung Tirto 1 STA 0+600 s/d 1+900 masuk dalam kelas hambatan samping
(SFC) Rendah (L)

3. Kecepatan Rata-Rata Arus Lalu Lintas


a. Kecepatan sesaat (spot speed)

9
Berdasar waktu (durasi) pergerakan kendaraan ringan (Tabel 3) dengan
panjang/jarak (50 m) STA 0+670,5 – 0+720,5 , maka kecepatan pergerakan (setiap)
kendaraan (kecepatan sesaat - spot speed) dihitung dengan membagi panjang/jarak
(50) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan Km/jam, disajikan pada tabel 9
kolom 4 dan kolom 8.

Tabel 9 Kecepatan Sesaat Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Tunjung Tirto 1 STA0+600
– 1+900
Arah A – F Arah F – A
Jam Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 6.04 29.80 4.21 42.76
2 4.59 39.22 3 60.00
10.30 – 10.45 3 4.65 38.71 4.7 38.30
4 4.4 40.91 3.1 58.06
5 4.06 44.33 4.8 37.50
6 4.12 43.69 5.63 31.97
7 4.13 43.58 2.48 72.58
10.45 – 11.00 8 3.73 48.26 3.44 52.33
9 5.05 35.64 4.21 42.76
10 4.97 36.22 5.25 34.29
11 5.31 33.90 5.63 31.97
12 4.26 42.25 2.48 72.58
11.00 – 11.15 13 4.71 38.22 3.44 52.33
14 4.86 37.04 4.21 42.76
15 5.07 35.50 5.25 34.29
16 4.58 39.30 3.52 51.14
17 4.86 37.04 2.9 62.07
11.15 – 11.30 18 5.59 32.20 4.03 44.67
19 3.81 47.24 6.13 29.36
20 3.93 45.80 5.1 35.29
21 5.31 33.90 4.47 40.27
22 5.57 32.32 4.99 36.07
11.30 – 11.45 23 4.07 44.23 4.15 43.37
24 3.99 45.11 5.15 34.95
25 5.96 30.20 3.22 55.90
26 5.56 32.37 4.69 38.38
27 4.64 38.79 5.46 32.97
11.45 – 12.00 28 4.53 39.74 2.89 62.28
29 4.87 36.96 2.46 73.17
30 6.03 29.85 3.45 52.17
31 4.11 43.80 4.51 39.91
32 5.44 33.09 4.33 41.57
12.00 – 12.15 33 4.58 39.30 4.73 38.05
34 7.92 22.73 4.13 43.58
35 4.93 36.51 4.07 44.23
36 4.94 36.44 4.11 43.80
37 4 45.00 3.19 56.43
12.15 – 12.30 38 3.26 55.21 4.28 42.06
39 3.26 55.21 4.03 44.67
40 4.07 44.23 4.59 39.22
12.30 – 12.45 41 6.04 29.80 4.21 42.76
42 4.59 39.22 3 60.00
43 4.65 38.71 4.7 38.30

10
44 4.4 40.91 3.1 58.06
45 4.06 44.33 4.8 37.50
46 4.12 43.69 5.63 31.97
47 4.13 43.58 2.48 72.58
12.45 – 13.00 48 3.73 48.26 3.44 52.33
49 5.05 35.64 4.21 42.76
50 4.97 36.22 5.25 34.29
51 5.31 33.90 5.63 31.97
52 4.26 42.25 2.48 72.58
13.00 – 13.15 53 4.71 38.22 3.44 52.33
54 4.86 37.04 4.21 42.76
55 5.07 35.50 5.25 34.29
56 4.58 39.30 3.52 51.14
57 4.86 37.04 2.9 62.07
13.15 – 13.30 58 5.59 32.20 4.03 44.67
59 3.81 47.24 6.13 29.36
60 3.93 45.80 5.1 35.29
Kecepatan rata-rata 39.21 Kecepatan rata-rata 45.95
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 42.58 Km/jam

** Kecepatan rata-rata : per-15 menit, per-jam, per-3 jam.

Dengan demikian diketahui, kecepatan sesaat (spot speed) rata-rata arus lalu lintas
arah A - F: 39.21 Km/jam, sedangkan arah F - A: 45.95 Km/jam. Adapun kecepatan
sesaat (spot speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah adalah 42.58 Km/jam.

b. Kecepatan berjalan (running speed)


Berdasar waktu (durasi) pergerakan kendaraan ringan (Tabel 3) dengan panjang/jarak
(yang ditinjau) ..........................., maka kecepatan pergerakan (setiap) kendaraan
(kecepatan berjalan - running speed) dihitung dengan membagi panjang/jarak (yang
ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan Km/jam, disajikan pada
tabel 10 kolom 4 dan kolom 8.

11
Tabel 10 Kecepatan Berjalan Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl………....................
Arah A – F Arah F – A
Jam Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 17.96 50.11 1 15.45 58.25
2 22.16 40.61 2 18.24 49.34
10.30 – 10.45 3 21.56 41.74 3 22.86 39.37
4 16.34 55.08 4 16.75 53.73
5 16.72 53.83 5 16.51 54.51
6 17.33 51.93 6 15.71 57.29
10.45 – 11.00 7 16.43 54.78 7 14.96 60.16
8 20.46 43.99 8 17 52.94
9 19.94 45.14 9 18.43 48.83
10 22.05 40.82 10 24.73 36.39
11 22.05 40.82 11 24.73 36.39
12 17.93 50.20 12 18.77 47.95
11.00 – 11.15 13 16.72 53.83 13 19.66 45.78
14 19.43 46.32 14 15.73 57.22
15 14.73 61.10 15 28.22 31.89
16 18.52 48.60 16 21.64 41.59
17 17.22 52.26 17 21.81 41.27
11.15 – 11.30 18 14.92 60.32 18 17.38 51.78
19 19.23 46.80 19 22.02 40.87
20 28.48 31.60 20 18.82 47.82
21 21.46 41.94 21 17.33 51.93
22 22.24 40.47 22 23.4 38.46
11.30 – 11.45 23 21.3 42.25 23 23.4 38.46
24 19.23 46.80 24 22.02 40.87
25 28.48 31.60 25 18.82 47.82
26 22.05 40.82 26 24.73 36.39
27 17.93 50.20 27 18.77 47.95
11.45 – 12.00 28 16.72 53.83 28 19.66 45.78
29 14.92 60.32 29 17.38 51.78
30 19.23 46.80 30 22.02 40.87
31 21.26 42.33 31 16.69 53.92
32 18.15 49.59 32 15.32 58.75
12.00 – 12.15 33 18.72 48.08 33 15.67 57.43
34 19.3 46.63 34 17.89 50.31
35 21.37 42.12 35 20.46 43.99
36 21.31 42.23 36 20.88 43.10
37 19.57 45.99 37 19.23 46.80
12.15 – 12.30 38 21.12 42.61 38 20.88 43.10
39 14.56 61.81 39 23.51 38.28
40 19.75 45.57 40 20.77 43.33
41 19.98 45.05 41 19.89 45.25
42 14.6 61.64 42 22.65 39.74
12.30 – 12.45 43 22.8 39.47 43 18.37 48.99
44 19.74 45.59 44 20.21 44.53
45 17.48 51.49 45 20.97 42.92
46 21.24 42.37 46 16.36 55.01
47 16.93 53.16 47 20.43 44.05
12.45 – 13.00 48 15.5 58.06 48 19.43 46.32
49 15.6 57.69 49 16.7 53.89
50 23.4 38.46 50 18.4 48.91
51 19.11 47.10 51 20.94 42.98
52 20.03 44.93 52 21.93 41.04
13.00 – 13.15 53 25.04 35.94 53 17.69 50.88
54 20.33 44.27 54 19.65 45.80
55 15.06 59.76 55 20.88 43.10
13.15 – 13.30 56 21.09 42.67 56 16.82 53.51
57 16.14 55.76 57 11.48 78.40

12
58 21.43 42.00 58 16.24 55.42
59 17.71 50.82 59 18.17 49.53
60 20.11 44.75 60 21.46 41.94
Kecepatan rata-rata 47.55 Kecepatan rata-rata 47.42
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 47.48 Km/jam

** Kecepatan rata-rata : per-15 menit, per-jam, per-3 jam.

Dengan demikian diketahui, Kecepatan berjalan (running speed) rata-rata arus lalu
lintas arah A - F: ……. Km/jam, sedangkan arah F - A: ……. Km/jam. Adapun
Kecepatan berjalan (running speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah adalah …….
Km/jam.

c. Kecepatan tempuh (journey speed)


Berdasar waktu (durasi) pergerakan kendaraan ringan (Tabel 3) dengan panjang/jarak
(yang ditinjau) ..........................., maka kecepatan pergerakan (setiap) kendaraan
(kecepatan tempuh - journey speed) dihitung dengan membagi panjang/jarak (yang
ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan Km/jam, disajikan pada
tabel 11 kolom 4 dan kolom 8.
Tabel 11 Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl………........………..
Arah A – F Arah F – A
Jam Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 49.15 62.26 1 72.51 42.20
2 60.9 50.25 2 61.42 49.82
10.30 – 10.45 3 61.39 49.85 3 57.56 53.16
4 59.82 51.15 4 59.19 51.70
5 60.82 50.31 5 61.5 49.76
6 61.05 50.12 6 60.22 50.81
7 41.96 72.93 7 78.44 39.01
10.45 – 11.00 8 61.72 49.58 8 64.77 47.24
9 49.85 61.38 9 58.81 52.03
10 61.11 50.07 10 79.57 38.46
11 60.07 50.94 11 70.83 43.20
12 58.62 52.20 12 60.02 50.98
11.00 – 11.15 13 59.85 51.13 13 70.15 43.62
14 61.14 50.05 14 64.99 47.08
15 58.98 51.88 15 58.47 52.33
16 60.48 50.60 16 67.98 45.01
17 59.9 51.09 17 5.44 562.50
11.15 – 11.30 18 54.73 55.91 18 73.29 41.75
19 60.23 50.81 19 53.22 57.50
20 56.36 54.29 20 67.98 45.01
21 61.15 50.04 21 56.44 54.22
22 61.01 50.16 22 57.87 52.88
11.30 – 11.45 23 58.73 52.10 23 63.21 48.41
24 61.03 50.14 24 54.22 56.44
25 61.73 49.57 25 59.87 51.11
11.45 – 12.00 26 61.83 49.49 26 56.44 54.22
27 61.43 49.81 27 57.87 52.88
28 61.12 50.07 28 62.33 49.09

13
29 58.78 52.06 29 54.22 56.44
30 59.68 51.27 30 59.22 51.67
31 56.46 54.20 31 69.04 44.32
32 61.21 49.99 32 51.6 59.30
12.00 – 12.15 33 56.07 54.57 33 78.64 38.91
34 61 50.16 34 56.13 54.52
35 55.87 54.77 35 73.61 41.57
36 47.54 64.37 36 54.45 56.20
37 61.27 49.94 37 55.87 54.77
12.15 – 12.30 38 61.52 49.74 38 59.67 51.28
39 61.15 50.04 39 64.55 47.41
40 59.48 51.45 40 52.07 58.77
41 61.21 49.99 41 54.23 56.43
42 61.53 49.73 42 58.22 52.56
12.30 – 12.45 43 47.54 64.37 43 60.72 50.40
44 61.14 50.05 44 55.45 55.18
45 59.48 51.45 45 67.23 45.52
46 61.08 50.10 46 51.91 58.95
47 61.11 50.07 47 62.88 48.66
12.45 – 13.00 48 61.24 49.97 48 63.34 48.31
49 48.19 63.50 49 65.76 46.53
50 60.06 50.95 50 56.78 53.89
51 61.57 49.70 51 66.91 45.73
52 59.71 51.25 52 52.44 58.35
13.00 – 13.15 53 61.23 49.98 53 57.65 53.08
54 56.85 53.83 54 53.83 56.85
55 61.12 50.07 55 67.18 45.55
56 59.25 51.65 56 61.32 49.90
57 60.02 50.98 57 61.44 49.80
13.15 – 13.30 58 61.31 49.91 58 60.82 50.31
59 58.83 52.01 59 58.21 52.57
60 61.31 49.91 60 59.49 51.44
Kecepatan rata-rata 47.55 Kecepatan rata-rata 47.42
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 47.48 Km/jam

** Kecepatan rata-rata : per-15 menit, per-jam, per-3 jam.

Dengan demikian diketahui, kecepatan tempuh (journey speed) rata-rata arus lalu lintas
arah A - F: ……. Km/jam, sedangkan arah F - A: ……. Km/jam. Adapun kecepatan
tempuh (journey speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah adalah ……. Km/jam.

4. Kinerja Ruas Jalan


a. Kecepatan arus bebas
Kecepatan arus bebas kendaraan dihitung dengan persamaan,
FV = (FV0 + FVW) × FFVSF × FFVCS

14
Tipe ruas Jl. ...................................... adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD), dan
mengacu jenis kendaraan ........................, serta berdasar tabel 12 maka kecepatan
arus bebas dasar (FV0) adalah ........................
Tabel 12 Kecepatan Arus Bebas Dasar Untuk Jalan Perkotaan (FVo)
Kecepatan Arus
Tipe Jalan Kendaraan Kendaraan Sepeda Motor Semua Kendaraan
Ringan (LV) Berat (HV) (MC) (Rata – rata)
Empat Lajur Terbagi (4/2
D) atau Dua Lajur Satu 57 50 47 55
Arah (2/1 D)
Empat Lajur Tak Terbagi
53 46 43 51
(4/2 UD)
Enam-lajur terbagi
(6/2D) atau Tiga-lajur 61 52 48 57
satu-arah(3/1)
Dua-lajur tak-terbagi
44 40 40 42
(2/2 UD)
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Tipe ruas Jl. ...................................................... adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD),


dan mengacu lebar jalur lalu lintas efektif ..................., serta berdasar tabel 13 maka
penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas (FV w)
adalah ........................

Tabel 13 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw).
Lebar jalur lalu lintas efektif
Tipe Jalan FVw (km/jam)
(Wc) - (meter)
Per lajur
3,00 -4
Empat lajur terbagi atau 3,25 -2
Jalan satu arah 3,50 0
3,75 2
4,00 4
Per lajur
3,00 -4
3,25 -2
Empat lajur tak terbagi
3,50 0
3,75 2
4,00 4

15
Total
5 -9,5
6 -3
7 0
Dua-lajur tak-terbagi 8 3
9 4
10 6
11 7
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Tipe ruas Jl. ................................................ adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD)


dengan kelas hambatan samping ..........................., dan lebar bahu efektif rata-
rata ..................., serta mengacu tabel 14, maka Faktor penyesuaian kecepatan arus
bebas untuk hambatan samping (FFVSF) adalah ...............

Tabel 14 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Hambatan Samping (FFV SF)
Jalan Dengan Bahu / Kerb
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping
Kelas dan lebar bahu
Tipe Jalan hambatan Lebar bahu efektif rata rata Ws (m)
samping
0.5 m 1.0 m 1.5 m 2m
Sangat Rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Empat lajur terbagi 4/2 D Sedang 0,94 0,97 1,00 1,02
Tinggi 0,89 0,93 0,96 0,99
Sangat tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Empat lajur tak terbagi 4/2 Sangat Rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
UD Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Sedang 0,93 0,97 0,99 1,02
Tinggi 0,87 0,93 0,94 0,98
Sangat tinggi 0,80 0,88 0,90 0,95
Sangat Rendah 1,00 1,01 1,01 1,01
Dua-lajur tak-terbagi 2/2 Rendah 0,96 0,98 0,99 1,00
UD Sedang 0,91 0,93 0,96 0,99
atau Jalan satu-arah Tinggi 0,82 0,86 0,90 0,95
Sangat tinggi 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Diketahui bahwa penduduk Kota Malang pada tahun 2010 sampai dengan 2014
(sumber: ............................) sebagai berikut:
Tabel 15 Jumlah Penduduk Kota Malang
No Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)
1 2010

16
2 2011
3 2012
4 2013
5 2014
Sumber: .............................................
Berdasar Tabel 15, pertumbuhan penduduk diestimasikan sebagai berikut:
(uraian perhitungan pertumbuhan penduduk)

Dengan demikian pertumbuhan penduduk Kota Malang rata-rata …. %/tahun, dan


diprakirakan jumlah penduduk Kota Malang pada tahun 2017 adalah ………. Jiwa.
Mengacu tabel 16, maka faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota
(FFVcs) adalah ……….

Tabel 16 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Ukuran Kota (FFVcs)
Ukuran Kota (Juta Penduduk) Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota
< 0,1 0,90
0,1 – 0,5 0,93
0,5 – 1,0 0,95
1,0 – 3,0 1,00
> 3,0 1,03
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Kecepatan arus bebas (FV) adalah


FV = ( ……. + ……. ) × ……. × …….. = …….. km/jam

b. Kapasitas Jalan
Kapasitas ruas jalan dihitung dengan persamaan,
C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
Tipe ruas Jl. ................................................. adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD),
maka kapasitas dasar (Co) ruas jalan tersebut berdasar tabel 17 adalah
sebesar ..................... smp/jam (kedua arah)
Tabel 17 Kapasitas Dasar (Co) Untuk Jalan Perkotaan
Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1650 Per lajur
Empat Lajur tak terbagi 1500 Per lajur
Dua-lajur tak-terbagi 2900 Total dua arah

17
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Tipe ruas Jl. ...................................... adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD),


sedangkan lebar jalur lalu lintas efektif (Wc) ..................., berdasar tabel 18 maka
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu – Lintas (FCw)
adalah ........................
Tabel 18 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu - Lintas( FCw)
Lebar Jalur Lalu lintas efektif (Wc)
Tipe Jalan FCw
(m)
Per lajur
3,00 0,92
Empat lajur terbagi atau jalan satu 3,25 0,96
arah 3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
Per lajur
3,00 0,91
3,25 0,95
Empat lajur tak terbagi
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
Dua-lajur tak-terbagi Total dua arah
5 0,56
6 0,87
7 1,00
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Tipe ruas Jl .................................................... adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD).


Berdasar tabel 5, volume arus lalulintas arah A – F ................. sedangkan arah F –
A ........................, maka perbandingan volume arus lalulintas kedua arah, diestimasi
sebagai berikut:
(uraian perhitungan perbandingan volume arus lalu lintas)

Berdasar perbandingan volume arus lalu lintas (hasil estimasi di atas) dan tabel 19,
maka faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah (FCsp) adalah …………

Tabel 19 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah (FCsp)

18
Pemisah arah SP % - % 50 – 50 55 – 45 60 – 40
Empat lajur 4/2 1.00 0.985 0.97
FCsp
Dua lajur 2/2 1.00 0.97 0.94
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Tipe ruas jl ................................................................ adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2


UD) dengan kelas hambatan samping ................ serta lebar bahu efektif (Ws) ..........,
berdasar tabel 20 maka faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FCsf)
adalah ................

Tabel 20 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCsf) Jalan


Dengan Bahu / Kerb
Kelas Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Tipe jalan hambatan Lebar bahu efektif Ws
samping 0,5 1,0 1,5 2,0
VL 0,96 0,98 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 D M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,88 0,92 0,95 0,98
VH 0,84 0,88 0,92 0,96
VL 0,96 0,99 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 UD M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,87 0,91 0,94 0,98
VH 0,80 0,86 0,90 0,95
2/2 UD VL 1,00 1,01 1,01 1,01
atau L 0,96 0,98 0,99 1,00
Jalan satu M 0,91) 0,93 0,96 0,99
arah H 0,82 0,86 0,90 0,95
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Diketahui bahwa penduduk Kota Malang pada tahun 2010 sampai dengan 2014
(tabel 15), beserta tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata …. %/tahun, dimana telah
diprakirakan jumlah penduduk Kota Malang pada tahun 2017 adalah ………. Jiwa.
Mengacu tabel 21, maka faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs)
adalah .....................

Tabel 21 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCcs)


Ukuran Kota (Juta Penduduk) Faktor Penyesuaian untuk ukuran kota FCcs

19
<0,1 0,86
0,1-0,5 0,90
0,5-1,0 0,94
1,0-3,0 1,00
>3,0 1,04
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Berdasar faktor-faktor yang telah ditetapkan, dengan demikian kapasitas ruas jalan
(C), adalah:
C = …….. × …….. × …….. × …….. × …….. smp/jam.

c. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan dihitung dengan persamaan, DS = Q/C.
Dimana arus lalu lintas (Q) = ……. smp/jam, sedangkan kapasitas didapat (C) =
……. smp/jam. Maka nilai DS = …….

d. Kecepatan & waktu tempuh


Kecepatan rata-rata kendaraan .................... pada kondisi lalu lintas, hambatan
samping dan geometrik (sesungguhnya), didapat dari hubungan antara nilai derajat
kejenuhan (DS) ...... dengan kecepatan arus bebas ...................... (FV) .............
km/jam, sebagaimana gambar 5 untuk tipe ruas jalan dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD)
atau gambar 6 untuk tipe ruas jalan 4 lajur atau satu arah, maka kecepatan rata-rata
kendaraan ................................ adalah …….. km/jam.

20
Gambar 5 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS Untuk Jalan 2/2 UD

Gambar 6 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS Jalan Banyak Lajur Dan Satu Arah

Sedangkan waktu tempuh dihitung dengan persamaan, TT = L/V.


Telah diketahui: kecepatan rata-rata kendaraan ..................... sesungguhnya (V) =
……. km/jam, panjang ruas jalan (L) = ………….. m, maka waktu tempuh
kendaraan ringan (TT) = ………. detik.

C. PEMBAHASAN
…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..
…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..
…………..…………..…………..…………..…………..…………..

D. KESIMPULAN & SARAN


…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..
…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..

DAFTAR PUSTAKA

21
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum RI.
Hobbs, FD, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Terjemahan Ir.
Suprapto TM, Msc, dan Ir. Waldijono, 1995. Jogjakarta: Gadjah Mada University
Press.
Morlok, Edward K, 1978. Perencanaan Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Terjemahan Ir. Johan Kelanaputra Hainim, 1984. Jakarta: Erlangga.

22

Anda mungkin juga menyukai