Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI TEKNIK

BAB I
PERATURAN UMUM

1.1. NAMA PEKERJAAN


Pekerjaan PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEACH
yang berlokasi di Pulau Komodo kawasan Taman Nasional Komodo
1.2. RINCIAN PEKERJAAN
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Daftar Kuantitas dan
Gambar Rencana menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-
syarat.
1.3. PERATURAN TEKNIS
Apabila, tidak ditentukan lain, peraturan yang berlaku dan mengikat seolah-olah
disebutkan kata demi kata dalam uraian dan syarat-syarat ini adalah :
 Algemene Voorwarden Van Openbare Warken in Indonesia 28 Mei
1941 (AV-194 1)
o Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI - 2)
 Peraturan Perburuhan Indonesia dan lain-lain yang dikeluarkan oleh
Jawatan/Instansi Pemerintah Setempat
o Pedoman Plumbing Indonesia 1979
o Peraturan Perusahaan Listrik Negara tentang Instalasi Listrik dan/Tenaga (NI-5)
o Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (NI- 5)
o Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI -- 5)
 Peraturan Muiatan Indonesia NI. 8 dan Indonesia Loading Code 1987
(SKBI- 1.2.53.1987)
o Peraturan umum keselamatan kerja dari Departemen Tenaga Kerja
o Peraturan semen portland Indonesia NI 8 tahun 1972
o Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10
o Peraturan plumbing Indonesia
o Pedoman perencanaan penanggulangan longsoran SNI 03-1962- 1990
o Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
 Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang perubahan ke 4 atas Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
o Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta lampiran-lampiran dan juknisnya.

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 10


10
 Perpres No. 70 Tahun 2012 Tentang pengadaan barang dan jasa beserta
lampiran- lampiran dan juknisnya.

Jika dalam uraian dan syarat-syarat ini terdapat penambahan dari peraturan-peraturan
sebagaimana dinyatakan pada pasal-pasal berikutnya, uraian dan syarat-syarat ini
mengikat.
Peraturan sebagaimana diyatakan pada pasal-pasal berikutnya, uraian dan syarat-syarat ini
mengikat. Kontraktor harus melaksanakan juga, pekerjaan-pekerjaan atau bagian
pekerjaan yang walaupun tidak jelas disebutkan dalam uraian dan syarat-syarat tetapi
masih berada dalarn lingkup pekerjaan berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam
bidang pernbangunan. Pelaksanaan pekerjaan tersebut harus mengikuti petunjuk-petunjuk
yang diberikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

1.4. URAIAN & SYARAT-SYARAT DAN GAMBAR KERJA


Uraian dan syarat-syarat ini serta gambar-gambarnya digunakan sebagai pedoman dasar
dalam melaksanakan pekerjan ini.
Gambar-gambar detail merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari uraian dan syarat-
syarat ini.
Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan uraian dan syarat-syarat ini maupun
perubahan-perubahan yang terjadi pada waktu pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
mentaati keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Jika dalam gambar terdapat kekurangan penjelasannya atau perbedaan-perbedaan,
Kontraktor diwajibkan menanyakan kepada PPK serta membuat gambar-gambar
pelengkap atas petunjuk-petunjuk PPK dan Konsultan pengawas dan disahkan oleh
PPK. Tidak dibenarkan sama sekali bagi Kontraktor untuk memperbaiki sendiri hal-hal
tersebut di atas. Akibat kelalaian Kontraktor dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

1.5. RENCANA KERJA


Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, PPK dan Konsultan Pengawas menjelaskan
kepada Kontraktor tentang rencana kerja, rencana waktu pelaksanaan dan spesifikasi
teknik bahan yang akan digunakan.

Setelah disetujui maka 2 (dua) exemplar cetakan rencana kerja dan rencana waktu
pelaksanaan harus diserahkan kepada PPK dan I (satu) exemplar harus berada di tempat
pekerjaan.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dan pengiriman/penyediaan bahan/alat-alat,
sesuai dengan rencana kerja dan rencana waktu. Rencana kerja ini akan dipakai oleh PPK
sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterlambatan
pekerjaan dan prestasi pekerjaan Kontraktor.

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 11


11
1.6. GUDANG DAN SARANA LAINNYA (BASKEM /BARAK)
 Apabila diperlukan Kontraktor wajib membuat gudang/barak sesuai lokasi yang
ditentukan oleh PPK.
 kondisi/lokasi gudang/barak harus memperhatikan sirkulasi/ mobilisasi pekerja dan
lingkungan sekitar.
 Dalam gudang/barak harus dipasangi dengan kabel untuk penerangan dan
lampu listrik. Penerangan listrik dilengkapi dengan lampu neon lengkap dengan
difuser dan stop kontak yang cukup.
 Pada gudang/barak harus disediakan air bersih terus menerus serta tersedia pula saluran
drainase yang cukup.
 Semua ruang gudang/barak harus dilengkapi dengan perabotan seperti meja tulis,
papan tulis (white board), lemari arsip, mistar gambar, lemari, keranjang sampah
kertas, dan barang lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas lapangan.
 Bahan-bahan bangunan yang penting misalnya PC, alat-alat dan sebagainya harus
disimpan dalam gudang yang dapat dikunci sehingga tidak akan mudah hilang
atau rusak oleh pengaruh cuaca.
 Selama masa pembangunan pelaksanaan pekerjaan, semua pemasukan dan pengeluaran
barang ke/dari proyek harus mendapat izin terlebih dahulu dari PPK dan
Konsultan Pengawas.
 Kontraktor harus senantiasa memelihara kebersihan dan keamanan bangunan kerja,
gudang berikut inventarisnya.
 Bangunan sementara tersebut setelah pelaksanaan pekerjaan selesai dan apabila tidak
diperlukan harus dibongkar.

1.7. BAHAN-BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN


 Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan, tidak disediakan oleh
Pemberi tugas /PPK tetapi harus disediakan oleh Kontraktor.
 Material yang akan dipakai harus sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan.
 PPK berwewenang untuk meminta keterangan mengenai mutu bahan bangunan
dan iain-lain. Apabila dianggap perlu, PPK berhak menelitinya dengan
mengirimkan contoh-contoh bahan ke Balai Penelitian Bahan-bahan yang tersedia di
kabupaten/kota terdekat Segala ongkos yang berkaitan dengan penelitian tersebut
adalah tanggungan Kontraktor,
 Jika ada bahan-bahan yang ditolak oleh PPK/Konsultan Pengawas, Kontraktor
diwajibkan untuk segera mengangkat bahan-bahan tersebut keluar halaman pekerjaan
atas perintah pertama dari PPK selambat-lambatnya dalam waktu 3 X 24 jam. Jika

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 12


12
bahan-bahan yang akan/sedang dikerjakan ternyata mengandung cacat, maka
bahan-bahan tersebut dianggap ditolak. Dalam hal ini pemakaian bahan-bahan
tersebut harus segera dihentikan dan bagian pekerjaan yang menggunakan bahan
tersebut harus dibongkar.

1.8. ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT BANTU


 Pada prinsipnya Kontraktor harus menyediakan alat kerja sendiri termasuk penyediaan
air, penerangan, aliran listrik dan sebagainya.
 Disamping alat-alat yang diperlukan seperti tersebut di atas, kontraktor harus pula
menyediakan alat-alat ukur Theodolith ( bila diperlukan ) dan Water-Pas untuk
keperluan penelitian/ pemeriksaan letak dan tinggi bangunan/pipa alat-alat lain yang
sedang dan akan dilaksanakan. Semua biaya-biaya pengukuran adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
 Dalam surat penawaran, Kontraktor harus melampirkan daftar alat-alat yang disebut di
atas. Kontraktor hendaknya mencantumkan jumlah dan kapasitas masing-masing alat
yang sesuai dengan item pekerjaan yang akan digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan ini.

1.9. PERSONALIA KONTRAKTOR


 Kontraktor tidak diperkenankan memberikan Pekerjaan lain di luar proyek ini kepada
para wakil ataupun pelaksana-pelaksananya.
 Selama jam kerja, wakil atau pelaksana Kontraktor harus berada ditengah-tengah
pekerjaan.
 Sehubungan dalam hal-hal tersebut di atas, Kontraktor diwajibkan mengajukan bagan
organisasi, lengkap dengan nama dan alamat para karyawan utama.
 Kontraktor hanya boleh mempekerjakan staf/pekerja di lapangan yang bukan
merupakan pembawa penyakit seperti penyakit tipes, cholera dysentry serta penyakit
menular lainnya.

1.10. KECELAKAAN DAN KESEHATAN


 Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi selama pekerjaan berlangsung menjadi beban
Kontraktor. Sehubungan dengan hal di atas, Kontraktor diwajibkan menyediakan
PPPK lengkap menurut kebutuhan.
 Untuk mencegah terjadinya kebakaran, Kontraktor diwajibkan menyediakan alat
pemadam kebakaran antara lain tabung pemadam kebakaran (BCF/C02), pasir
dalam bak kayu dan/atau alat-alat pemadam yang lainnya.
 Kontraktor diwajibkan memperhatikan kesehatan sanitasi karyawannya berupa

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 13


13
penyediaan toilet / WC.
 Sejauh tidak disebutkan dalam uraian dan syarat-syarat ini, maka semua
ketentuan umum lainnya dan dikeluarkan oleh jabatan/instansi pemerintah cq. undang-
undang keselamatan kerja dan lain sebagainya, termasuk semua perubahan/ tambahan
hingga kini tetap berlaku.

1.11. PENGAMANAN

 Setelah kontraktor mendapatkan batas-batas lokasi kerja dan lain sebagainya, maka
kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada di lokasi kerja
mengenai :
a Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/ yang disengaja.
b Penggunaan sesuatu yang keliru.
c Kehilangan bagian yang ada di lokasi kerja. (yang bukan berhubungan
dengan pekerjaan yang sedang berjalan)
 Terhadap semua kejadian-kejadian yang disebutkan di atas, kontraktor
harus
melaporkan kepada PPK atau Konsultan Pengawas dalam waktu paling lambat 1 x 24
Jam untuk diketahui.
 Untuk mencegah Kejadian di atas, kontraktor diizinkan mengadakan pengamanan
antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.

1.12. TUNTUTAN TERHADAP KERUSAKAN


Setiap kerusakan yang ditimbulkan akibat pekerjaan yang dikerjakan Kontraktor yang
tidak termasuk dalam lingkup kontrak, harus diperbaiki dan dikembalikan pada keadaan
semula oleh Kontraktor. Biaya perbaikan tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.

1.13. PEMBUANGAN AIR SISA


Segala jenis aliran air baik itu air buangan atau air apapun juga yang ada sebagai akibat
dari pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya sementara harus dibuang menurut cara-cara
pembuangan yang telah ditentukan PPK , pejabat ataupun orang-orang yang terkena akibat
air tersebut. Semua biaya pembuangan air ini menjadi tanggungan Kontraktor.

1.14. KEBERSIHAN LOKASI KERJA


Kontraktor harus mengusahakan agar keadaan lokasi kerja tetap bersih, tidak ada sisa-sisa
material atau sampah yang berserakan. Setelah pemyempurnaan pekerjaan maka segala
bahan-bahan sisa, sampah-sampah dan konstruksi sementara harus dikeluarkan dari lokasi
kerja, sehingga keadaan lokasi kerja kembali seperti keadaan semula.

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 14


14
1.15. RAMBU-RAMBU LALU LINTAS
Bila pelaksanaan pekerjaan berhubungan dengan lalu lintas umum, maka Kontraktor harus
memasang tanda-tanda lalu lintas yang harus disetujui oleh PPK demi keselamatan lalu
lintas.

1.16. TEST
Kontraktor sudah harus memperhitungkan segala biaya untuk pengetesan bahan dan
pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan uraian dan syarat-syarat ini.

1.17. UKURAN DAN PEIL


Ukuran dapat dilihat dalam gambar-gambar detail, sedangkan ukuran lainnya yang belum
terdapat dalam gambar harus dirundingkan dengan PPK.
Peil Dasar/Induk (Reference Point) akan ditentukan dan diberikan oleh PPK . Kontraktor
harus membuat patok-patok beton yang permanen disekitar tempat pekerjaan untuk
memudahkan pengukurannya. Biaya pematokan tersebut menjadi tanggungjawab
Kontraktor.
Pematokan yang diperlukan untuk menentukan letak pekerjaan-pekerjaan yang tepat
berdasarkan gambar/petunjuk PPK harus dilakukan Kontraktor dan biaya pematokan
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
Setelah pekerjaan dan pematokan selesai dan disetujui PPK, pekerjaan selanjutnya baru
boleh dimulai.
Kontraktor diwajibkan untuk senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama lain pada
tiap-tiap bagian pekerjaan dan segera melaporkan kepada PPK terdapat perbedaan
ukuran/selisih, untuk mendapatkan keputusan perbaikannya. Tidak dibenarkan Kontraktor
membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan PPK.
Pengukuran sudut hanya boleh dilakukan dengan alat ukur Theodolith atau alat ukur lain
yang setara tanpa menimbulkan kesalahan pelaksanaan. Pengukuran siku dengan benang
menurut Phytagoras hanya boleh dilakukan untuk bagian-bagian ruang yang kecil menurut
pertimbangan PPK.
Papan bangunan (Bowplank) harus dipasang pada patok-patok kayu yang terpancang di
dalam tanah, sehingga tidak berubah dan bergerak. Setelah selesai pemasangan, kontraktor
harus melaporkannya kepada PPK untuk diperiksa sebelum pekerjaan selanjutnya
dilaksanakan.
Hasil pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Adanya
pengawasan dari PPK tidak mengurangi tanggung jawab tersebut.

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 15


15
1.16. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN PAPAN NAMA PROYEK
a. Pembuatan Papan Nama Proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 150 x 90 cm. Didirikan tegak
diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakan pada tempat yang mudah dilihat umum.
Papan nama proyek memuat.
 Nama Kegiatan
 Pemilik Kegiatan
 Lokasi Kegiatan
 Jumlah Biaya (Kontrak)
 Nama Konsultan Pengawas
 Nama Pelaksana (kontraktor)
 Jangka Waktu Pelaksanaan

Contoh papan nama Proyek.

150 cm

Nama Kegiatan :
Pemilik Kegiatan :
Lokasi Kegiatan :………………………..
Jumlah biaya (kontrak) :………………………..
Nama konsultan pengawas :……………………….. 90 cm

Nama Konsultan Perencanan :………………………..


Nama pelaksana (Kontraktor) :………………………..
Jangka Waktu Pelaksanaan :………………………..

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 16


16
b. Pemasangan Bowplank
Tiang bowplank harus terpasang kuat. Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya
dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.
c. Cara pengukuran dan Pembayaran
Kontrak harus bertanggung jawab membayar biaya-biaya Pekerjan persiapan
yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya pekerjaan ini
dimasukan item pembayaran pekerjaan persiapan yang tidak terpisahkan.

BAB II

PERSYARATAN TEKNIS UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL

2.1. PEKERJAAN TANAH


 Semua pekerjaan tanah yang diperlukan dalam pelaksanaan, walaupun tidak jelas
disebutkan dalam uraian dan syarat-syarat ini harus juga dilaksanakan oleh kontraktor
dengan baik sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh PPK.
 Pekerjaan tanah yang harus dilaksanakan pada garis besarnya meliputi
:
1. Pembersihan Lapangan
2. Pekerjaan galian
3. Pekerjaan Penimbunan
4. Pekerjaan Pemadatan
5. Pembuangan tanah sisa galian
 Semua paralatan yang umum diperlukan pekerjaan tanah meliputi
:
1. Jack Hammer untuk tanah keras / berbatu
2. Pompa-pompa air untuk tempat. yang berair
3. Penumbuk untuk memadatkan dan lain-lain (mekanis ataupun manual).
Semua peralatan yang dibutuhkan harus disediakan oleh kontraktor dalam jumlah
yang cukup sehingga dapat digunakan pada tempat yang membutuhkan.

2.2. PEMBERSIHAN LAPANGAN


Tempat pekerjaan harus bersih dari semak-semak dari rintangan-rintangan lainnya,
sedangkan pohon-pohon atau pagar hidup tidak boleh ditebang atau disingkirkan kecuali
yang ada dalam batas penggalian atau yang jelas diberi tanda gambar bahwa pohoh/pagar
hidup tadi harus disingkirkan. Bila disebabkan oleh suatu hal kontraktor harus melakukan

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 17


17
penebangan, maka kontraktor harus meminta izin/petunjuk dahulu dari PPK.

2.3. PEKERJAAN GALIAN


a. Semua penggalian yang dilakukan secara mekanis maupun Manual kedalamannya
disesuaikan dengan gambar rencana kecuali ada petunjuk lain dari PPK.
b. Bilamana kedalaman galian ternyata lebih dalam dari batas yang ditentukan
maka bagian ini harus ditimbun kembali dengan bahan yang akan, ditentukan oleh
PPK/Koordinator Daerah. Bahan pengisi tersebut dapat berupa tanah urug, pasir
padat atau beton tumpuk. Biaya-biaya tambahan akibat penggalian yang lebih
menjadi tanggungan kontraktor,
c. Bidang-bidang dasar dan dinding galian dimana konstruksi akan dibuat langsung, di
atas/pada bidang (dasar/dinding tersebut, harus dikerjakan dengan tepat mengikuti
garis-garis kedalaman/kemiringan yang ditentukan dan bilamana diminta oleh
PPK/Koordinator Daerah harus disiram dan dipadatkan baik-baik dengan alat-
alat yang tepat sehingga didapat suatu bidang (dasar/dinding) yang padat dan kokoh.

d. Apabila pada waktu penggalian dijumpai lapisan tanah yang tidak sesuai untuk
dasar pondasi, maka atas petunjuk PPK/Koordinator Daerah lapisan tanah tersebut
harus dikeluarkan dan diisi kembali dengan bahan yang sesuai serta dipadatkan
dengan baik lapis demi lapis Q = 20 cm.

e. Bidang-bidang dasar tanah pondasi harus dijaga tetap kering rata. dan kokoh.
Untuk itu, bila dasar pondasi yang direncanakan tidak pada lapisan
keras/batuan, maka penggalian harus ditunda minimal 20 cm sebelum mencapai
batas galian yang ditentukan, kecuali pekerjaan dasar pondasi (urugan pasir & lantai
kerja) dapat dikerjakan seluruhnya segera setelah penggalian mencapai
kedalaman yang ditentukan. Tanah pondasi yang menjadi berlumpur karena alasan
apapun harus segera diperbaiki dengan mengeluarkan lumpur tersebut dan
mengganti/mengisi kembali dengan bahan yang ditentukan PPK dan dipadatkan
dengan baik lapis demi lapis @ = 15cm.

f. Lapisan keras/batuan yang akan menjadi dasar pondasi harus dibersihkan dari tanah,
kotoran-kotoran dan bagian-bagian yang lepas. Celah-celah dan retakan-retakan
harus diisi dengan adukan yang sarana dengan adukan pondisi nantinya. Dalam
hal demikian pekerjaan pondasi dapat langsung dikerjakan di atas lapisan tersebut,
tanpa lantai kerja.
g. Sekeliling lubang galian harus dijaga tempat bersih dan bebas dari timbunan tanah
hasil galian, Sedikitnya sebelum pekerjaan ditinggalkan, sekeliling lubang
galian dalam jarak minimum 3 m harus bersih dari timbunan tanah.

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 18


18
2.4. PEKERJAAN PENIMBUNAN/URUGAN
Pekerjaan penimbunan baik dengan tanah hasil galian maupun dengan bahan yang
didatangkan dari luar harus dikerjakan lapis demi lapis dan tiap lapis harus
dipadatkan baik-baik. Tebal maksimum tiap lapis harus disesuaikan dengan
kemampuan peralatan yang digunakan, secara umum tebal tiap lapis tidak boleh lebih dari
30 cm.
Bahan timbunan yang akan digunakan harus mendapatkan persetujuan PPK
terlebih dahulu. Bahan ini dapat berupa tanah hasil galian atanpun bahan yang didatangkan
dari luar berupa tanah cadas, pasir urug ataupun tanah urug biasa. Dalam hal-hal tertentu
digunakan campuran antara pasir dengan kapur.sebagai bahan timbunan.

2.5. PEKERJAAN PEMADATAN


a. Cara-cara dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan harus disesuaikan
dengan jenis dan letak dari tanah yang akan dipadatkan. Untuk pemadatan ringan
dapat digunakan portable soil compactor. Penggunaan alat-alat penumbuk
konvensional dengan berat 15-20 kg hanya dapat digunakan dalam hal-hal
tertentu dengan persetujuan PPK. Pemadatan tanah/pasir harus selalu disertai dengan
penyiraman secukupnya untuk, mencapai kepadatan optimal.
b. Tempat-tempat yang berair harus dikeringkan dahulu dilakukan pemadatan. Lumpur-
lumpur yang terjadi akibat genangan air harus dikeluarkan dan diganti dengan
tanah/bahan lain yang, disetujui PPK.

2.6. PEMBUANGAN TANAH SISA GALIAN


Tanah sisa galian yang tidak terpakai harus diangkut dan dibuang, terutama
ditempat- tempat di sekitar pekerjaan. Tanah ini harus diratakan baik-baik sehingga tidak
menggangu aliran air ataupun menimbulkan gangguan-gangguan lain di daerah sekitarnya.

2.7 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. Material
Semua material pekerjaan harus diambil dari luar lokasi kerja (Kawasan Taman
Nasional Komodo).
a. Semen Portland
Semua sernen yang, dipakai disini adalah dari jenis dan kwalitet seperti
yang dipakai pada pekerjaan beton dari secara umum harus mengikuti syarat-syarat
yang terdapat dalam Peraturan Semen Portland Indonesia NI - 8.
b. Pasir

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 19


19
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
 Butir-butir pasir harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan
tangan.
 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 4 % ( berat kering ) dan pasir harus
bebas dari segala macam bahan kimia, sesuai NI - 3 pasal 14 ayat 2. Bila pasir
yang digunakan tidak memenuhi syarat tersebut di atas PPK dapat
memerintahkan untuk mencucinya dan hasilnya harus mendapat persetujuan
dari PPK dahulu sebelum digunakan.
 Khusus untuk plesteran, harus digunakan pasir yang berbutir kasar atau tajam.
 Lokasi Pasir yang disyaratkan adalah Pasir Wae Mese Kecamatan Komodo
Kabupaten Manggarai Barat

c. Batu alam
Untuk pemasangan batu dapat dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah
asalkan batu-batu tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
 Harus cukup keras, bersih dan sesuai besar bentuknya.
 Tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk.
 Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai
Kepadatan dan
warna putih yang merata.
d. Air
Air yang digunakan untuk membuat adukan adalah sama dengan yang
diisyaratkan untuk pekerjaan beton

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 20


20
2. Adukan
 Jenis adukan yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Untuk pasangan batu kali 1 PC : 5 Psr
 Untuk pasangan trasram 1 PC : 3 Psr
 Untuk pasangan dinding bata 1 PC : 5 Psr
 Untuk Plesteran 1 PC : 5 Psr
 Untuk Plesteran Skoning 1 PC : 2 Psr
 Agar adukan sangat merata harus menggunakan Conrate Mixer atau adukan harus
dibuat secara hati-hati di dalam bak kayu yang besarnya memenuhi syarat. Semen
dan pasir harus dicampur dulu dalam keadaan kering kemudian diberi air sesuai
dengan persyaratan sampai didapat campuran yang plastis
 Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.

3. Pasangan Batu
Pasangan batu harus menurut ukuran-ukuran dalam gambar rencana, dikerjakan dengan
rapi dan bak Pondasi batu kali harus dipasang di atas lantai kerja. Adukan yang dipakai
adalah adukan dengan campuran 1 PC : 5 pasir.

4. Pekerjaan Plesteran
 Adukan untuk plesteran
 Plesteran trasram dengan campuran I PC : 3 Psr
 Plesteran biasa dengan campuran I PC : 5 Psr
 Plesteran beton dengan campuran I PC : 2 Psr
 Plesteran skoning dengan campuran I PC : 3 Psr
Digunakan untuk pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran
 Persiapan Dinding/pasangan akan diplester
 Semua siar dipermukaan dinding/pasangan dikerok sedalam 1cm agar bahan
plesteran dapat lebih melekat.
 Semua permukaan yang. diplester harus dibersihkan dan disiram air sebelum
bahan plesteran yang ditempelkan
 Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
penempelan plesteran.
 Pelaksanaan Pekerjaan Plester
 Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan sesuai
persyaratan PPK Koordinator Daerah
 Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap macam
pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta untuk mendapatkan persetujuan
PPK/Koordinator Daerah dan untuk seterusnya semua pekerjaan plesteran harus
sama dengan contoh. Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang.

 Bidang beton yang akan diplester harus dipahat dulu permukaannya agar
plesteran dapat lebih melekat.
 Semua sudut horisontal luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam
pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku. Sudut
luar hendaknya dibuat tumpul.
 Bilamana terdapat bidang pleteran yang berombak (tidak rata), maka bidang
tersebut. harus diperbaiki. Plesteran dari bidang yang diperbaiki harus rata dengan
bidang disekitamya.
5. Pekerjaan Acian
Digunakan untuk pengakhiran dari bidang-bidang plesteran
 Persiapan Dinding plesteran yang diaci
Semua permukaan dinding plesteran dibersihkan dan disirami air untuk mendapat
ikatan dengan acian.
 Pelaksanaan Pekerjaan Acian
 Pekerjaan acian dilaksanakan setelah dilaksanakan pekerjaan plesteran agar
bidang dinding menjadi licin dan halus.
 Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang acian dari setiap macam
pekerjaan acian sesuai dengan yang diminta untuk mendapatkan persetujuan
PPK/Koordinator Daerah dan untuk seterusnya semua pekerjaan acian harus
sama dengan contoh.
 Bidang beton yang akan diaci harus dirapihkan dulu permukaannya agar acian
rapih.
 Acian bidang plesteran menggunakan Semen dengan air secukupnya sebagai
pengosentrasi.
6. Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Cara Pengukuran :
 Pekerjaan Acian diukur dalam satuan meter persegi yang telah dikerjakan dan
diterima PPK pekerjaan. Jumlah Volume yang dihitung dari panjang, lebar,
actual yang telah diukur sesuai jenis pekerjaan dan satuan pekerjaan yang
digunakan. Satuan ukuran yang disetujui PPK pekerjaan atas dasar volume
pekerjaan yang telah dikerjakan oleh kontraktor.
 Material/bahan lain yang digunakan dalam pekerjaan dan tidak sesuai dalam
dokumen kontrak tidak dimasukkan dalam ukuran pembayaran
b. Dasar Pembayaran :
Volume Pekerjaan yang diterima oleh PPK pekerjaan sesuai yang diuraikan diatas
harus dibayar pada harga penawaran Kontrak untuk mata pembayaran yang ditunjuk
atau sesuai dengan mata pembayaran dimana pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk Pemasokan, pemasangan, termasuk upah dan alat bantu
untuk menghasilkan pekerjaan yang memenuhi ketentuan.

Nomor Item Pembayaran Uraian Satuan


Pengukuran
Pekerjaan Pasangan Pondasi Campuran M3
Disesuaikan dalam mata 1 PC : 5 Psr
Pembayaran Daftar Pekerjaan Plesteran Camp. 1 PC : 5 Psr M2
Kualitas dan Harga Pekerjaan Acian M2

2.8 PEKERJAAN LANTAI RABAT BETON


2.8.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan lantai Rabat Beton spesi campuran 1 : 3 : 5
2.8.2 PERSYARATAN BAHAN
a. Semen
 Semen yang digunakan Portland Cement jenis 1 menurut NI-8 tahun 1972 dan
memenuhi S-400 menurut standart Portland Cement yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia ( NI-8 tahun 1972)
 Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu Zak
semen, tidak diperkenankan memakainya sebagai bahan campuran.
 Penyimpanan sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar
semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm
dan tumpukan paling tinggi 200 cm. Setiap semen baru yang masuk harus
dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen menurut urutan
pengirim.
b. Pasir
Pasir yang digunakan harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-
bahan organis, Lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1971.
c. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam kali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak kualitas
tembok/bangunan.

2.8.3 PEDOMAN PELAKSANAAN

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu harus dilakukan pengukuran (Uit


zet) untuk mendapatkan as bangunan/ ruang sehingga mencapai leveling/ kerataan
pada permukaan lantai.

b. Sebelum pemasangan hindari bahan-bahan organik/ anorganik yang mempengaruhi


terhadap kualitas lantai dan agar tidak terjadi rongga/ hold pada dasar lantai apabila
setelah bahan tersebut terjadi penguraian/ lapuk
c. Dasar lantai yang diurug dengan tanah, pasir urug dan sirtu terlebih dahulu
dipadatkan sampai mencapai titik jenuh maksimum agar tidak terjadi settlement/
penurunan lantai yang mengakibatkan lantai tersebut patah/ pecah
2.8.4 PERSYARATAN ADUKAN
a. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk dalam bak kayu yang
memenuhi syarat atau di tempat yang bebas dari kotoran/ mixe Constrate.
b. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi
air sampai didapat campur yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak
habis terpakai sebelumnya, tidak boleh digunakan lagi.
2.8.5 CARA PENGUKURAN DAN DASAR PEMBYARAN
a. Pekerjaan pasangan tembok diukur untuk pembayaran dengan jumlah satuan meter
kubik sebagai volume yang ada dalam daftar penawaran dan disetujui. Cara
perhitungannya adalah potongan melintang dengan volume rata-rata sesuai
ketinggian dan ketebalan dan panjang disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Setiap volume yang melebihi volume teoritis yang disetujui, tidak boleh diukur atau
dibayar.

2.9 PEKERJAAN KAYU


2.9.1 Lingkup pekerjaan
Kayu yang digunakan untuk Pembangunan Dermaga Wisata di Pantai pink Beac
adalah Kayu Besi meliputi Tiang Dermaga, Gelagar Dermaga dan Lantai Papan.
Sistem sambungan dan ikatan antara komponen kayu dengan kayu
menggunakan besi stainless steel (monel) mur dan baut diameter 12 mm.
2.9.2 Persyaratan bahan
 Bahan yang digunakan harus Kayu Besi berkualitas baik dan tidak mengalami
kerusakan serta siap untuk dipakai.
 Apabila bahan yang disediakan tidak sesuai yang diisyaratkan maka bahan
tersebut tidak dapat digunakan dan kontraktor bertanggung jawab menyediakan
bahan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
 Standar mutu/kualitas serta dimensi kayu yang digunakan dapat dilihat pada
gambar rencana / bestek, dan untuk pembuktian kualitas kayu besi dilakukan uji
secara visual serta harus dibuktikan dengan surat – surat identitas kayu/ surat –
surat jual beli.
2.9.3 Pedoman pelaksanaan
 Sebelum bahan digunakan harus diserut atau dirapihkan sesuai dengan ukuran
atau dimensi kayu yang tertuang dalam bestek atau gambar kerja, kecuali ada
ketentuan lain yang masih berhubungan item-item pekerjaan tersebut.
 Sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pengukuran
untuk mendapat leveling (horizontal) dan tegak lurus (vertikal) serta kontraktor
wajib memberitahukan kepada direksi/pengawas lapangan/ Konsultan Pengawas
untuk mendapat persetujuan.
 Apabila dalam pelaksanaan pemasangan Kayu tidak mendapat leveling/tegak
lurus terhadap bangunan maka direksi/Pengawas Lapangan /konsultan Pengawas
akan membatalkan pekerjaan tersebut dan kontraktor harus membongkarnya dan
pihak kontraktor siap melaksanakan pekerjaan ulang dan segala kerugian adalah
tanggung jawab pihak kontraktor
 Dalam pemanfaatan material/bahan bangunan dapat ditempatkan sesuai dengan
fungsi pada bangunan tersebut
2.9.4 Cara Pengukuran dan Dasar Pembayaran
 Pekerjaan kayu diukur untuk pembayaran sesuai dengan Daftar Penawaran
yaitu satuan meter kubik
 Cara perhitungannya yaitu volume kayu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
Jembatan terhadap volume pelaksanaan dan sesuai dengan ketentuan dalam
gambar rencana dan disetujui oleh Direksi Teknik.
 Tidak ada pengurangan atau kelebihan volume pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam gambar rencana dan berdasarkan persetujuan dari Direksi
Teknik.

2.10 PEKERJAAN LAIN-LAIN


Pekerjaan administrasi, biaya keamanan/jaga malam, obat-obat/P3K. Penjelasan masing-
masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali
pekerjaan administrasi proyek berupa :
 Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
 Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika
diminta oleh direksi pekerjaan/Pemilik kegiatan untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-
waktu dapat diserahkan.
 Dokumen foto :
Kontraktor diwajibkan membuat dokumentasi foto-foto yaitu sebelum pekerjaan dimulai
sampai pekerjaan selesai 100 %. Setiap permintaan termin/angsuran disertai keterangan

lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapih
dan diketahui oleh direksi pekerjaan/Pemilik Kegiatan.
Syarat-syarat dokumentasi :
 Tiap unit bangunan diambil dari empat arah
 Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah
 Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan
tersebut.
Gambar dimasukkan dalam album disertai softcopy dan diserahkan kepada Pemilik
Kegiatan melalui direksi pekerjaan rangkap secukupnya.
Biaya dokumentasi merupakan tanggung jawab kontraktor, foto-foto tersebut harus
dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan termin/angsuran pembayaran.
Segala laporan dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 3 ( tiga ) diisi pada formulir
yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/pemilik kegiatan dan selalu berada pada
tempat pekerjaan.
 Kontraktor harus membuat dan menyerahkan as built Drawing atau gambar-gambar
yang sesuai dengan pelakasanaan dilapangan setelah serah terima pekerjaan untuk
pertama kali (PHO) dalam bentuk A3.
 Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebut dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan
harus ada agar mendapat hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan oleh kontraktor atas perintah tertulis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
 Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh kontraktor
dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Kontraktor diwajibkan membongkar gudang, bangsal
kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi
pekerjaan sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih
dan rapih.

Labuan Bajo, Maret 2018


Dibuat oleh
CV. SAINS GROUP CONSULTAN

HYRONIMUS R. KATU, AM.d


Kepala Perwakilan
Disetujui
Pejabat Pembuat Komitmen

URBANUS SIUS, SP
NIP.19730109 199903 1 002

PEMBANGUNAN DERMAGA PINK BEAC T. A 2018 28


28

Anda mungkin juga menyukai