BAB I
PERATURAN UMUM
Jika dalam uraian dan syarat-syarat ini terdapat penambahan dari peraturan-peraturan
sebagaimana dinyatakan pada pasal-pasal berikutnya, uraian dan syarat-syarat ini
mengikat.
Peraturan sebagaimana diyatakan pada pasal-pasal berikutnya, uraian dan syarat-syarat ini
mengikat. Kontraktor harus melaksanakan juga, pekerjaan-pekerjaan atau bagian
pekerjaan yang walaupun tidak jelas disebutkan dalam uraian dan syarat-syarat tetapi
masih berada dalarn lingkup pekerjaan berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam
bidang pernbangunan. Pelaksanaan pekerjaan tersebut harus mengikuti petunjuk-petunjuk
yang diberikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Setelah disetujui maka 2 (dua) exemplar cetakan rencana kerja dan rencana waktu
pelaksanaan harus diserahkan kepada PPK dan I (satu) exemplar harus berada di tempat
pekerjaan.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dan pengiriman/penyediaan bahan/alat-alat,
sesuai dengan rencana kerja dan rencana waktu. Rencana kerja ini akan dipakai oleh PPK
sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterlambatan
pekerjaan dan prestasi pekerjaan Kontraktor.
1.11. PENGAMANAN
Setelah kontraktor mendapatkan batas-batas lokasi kerja dan lain sebagainya, maka
kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada di lokasi kerja
mengenai :
a Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/ yang disengaja.
b Penggunaan sesuatu yang keliru.
c Kehilangan bagian yang ada di lokasi kerja. (yang bukan berhubungan
dengan pekerjaan yang sedang berjalan)
Terhadap semua kejadian-kejadian yang disebutkan di atas, kontraktor
harus
melaporkan kepada PPK atau Konsultan Pengawas dalam waktu paling lambat 1 x 24
Jam untuk diketahui.
Untuk mencegah Kejadian di atas, kontraktor diizinkan mengadakan pengamanan
antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.
1.16. TEST
Kontraktor sudah harus memperhitungkan segala biaya untuk pengetesan bahan dan
pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan uraian dan syarat-syarat ini.
150 cm
Nama Kegiatan :
Pemilik Kegiatan :
Lokasi Kegiatan :………………………..
Jumlah biaya (kontrak) :………………………..
Nama konsultan pengawas :……………………….. 90 cm
BAB II
d. Apabila pada waktu penggalian dijumpai lapisan tanah yang tidak sesuai untuk
dasar pondasi, maka atas petunjuk PPK/Koordinator Daerah lapisan tanah tersebut
harus dikeluarkan dan diisi kembali dengan bahan yang sesuai serta dipadatkan
dengan baik lapis demi lapis Q = 20 cm.
e. Bidang-bidang dasar tanah pondasi harus dijaga tetap kering rata. dan kokoh.
Untuk itu, bila dasar pondasi yang direncanakan tidak pada lapisan
keras/batuan, maka penggalian harus ditunda minimal 20 cm sebelum mencapai
batas galian yang ditentukan, kecuali pekerjaan dasar pondasi (urugan pasir & lantai
kerja) dapat dikerjakan seluruhnya segera setelah penggalian mencapai
kedalaman yang ditentukan. Tanah pondasi yang menjadi berlumpur karena alasan
apapun harus segera diperbaiki dengan mengeluarkan lumpur tersebut dan
mengganti/mengisi kembali dengan bahan yang ditentukan PPK dan dipadatkan
dengan baik lapis demi lapis @ = 15cm.
f. Lapisan keras/batuan yang akan menjadi dasar pondasi harus dibersihkan dari tanah,
kotoran-kotoran dan bagian-bagian yang lepas. Celah-celah dan retakan-retakan
harus diisi dengan adukan yang sarana dengan adukan pondisi nantinya. Dalam
hal demikian pekerjaan pondasi dapat langsung dikerjakan di atas lapisan tersebut,
tanpa lantai kerja.
g. Sekeliling lubang galian harus dijaga tempat bersih dan bebas dari timbunan tanah
hasil galian, Sedikitnya sebelum pekerjaan ditinggalkan, sekeliling lubang
galian dalam jarak minimum 3 m harus bersih dari timbunan tanah.
c. Batu alam
Untuk pemasangan batu dapat dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah
asalkan batu-batu tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Harus cukup keras, bersih dan sesuai besar bentuknya.
Tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk.
Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai
Kepadatan dan
warna putih yang merata.
d. Air
Air yang digunakan untuk membuat adukan adalah sama dengan yang
diisyaratkan untuk pekerjaan beton
3. Pasangan Batu
Pasangan batu harus menurut ukuran-ukuran dalam gambar rencana, dikerjakan dengan
rapi dan bak Pondasi batu kali harus dipasang di atas lantai kerja. Adukan yang dipakai
adalah adukan dengan campuran 1 PC : 5 pasir.
4. Pekerjaan Plesteran
Adukan untuk plesteran
Plesteran trasram dengan campuran I PC : 3 Psr
Plesteran biasa dengan campuran I PC : 5 Psr
Plesteran beton dengan campuran I PC : 2 Psr
Plesteran skoning dengan campuran I PC : 3 Psr
Digunakan untuk pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran
Persiapan Dinding/pasangan akan diplester
Semua siar dipermukaan dinding/pasangan dikerok sedalam 1cm agar bahan
plesteran dapat lebih melekat.
Semua permukaan yang. diplester harus dibersihkan dan disiram air sebelum
bahan plesteran yang ditempelkan
Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
penempelan plesteran.
Pelaksanaan Pekerjaan Plester
Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan sesuai
persyaratan PPK Koordinator Daerah
Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap macam
pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta untuk mendapatkan persetujuan
PPK/Koordinator Daerah dan untuk seterusnya semua pekerjaan plesteran harus
sama dengan contoh. Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang.
Bidang beton yang akan diplester harus dipahat dulu permukaannya agar
plesteran dapat lebih melekat.
Semua sudut horisontal luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam
pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku. Sudut
luar hendaknya dibuat tumpul.
Bilamana terdapat bidang pleteran yang berombak (tidak rata), maka bidang
tersebut. harus diperbaiki. Plesteran dari bidang yang diperbaiki harus rata dengan
bidang disekitamya.
5. Pekerjaan Acian
Digunakan untuk pengakhiran dari bidang-bidang plesteran
Persiapan Dinding plesteran yang diaci
Semua permukaan dinding plesteran dibersihkan dan disirami air untuk mendapat
ikatan dengan acian.
Pelaksanaan Pekerjaan Acian
Pekerjaan acian dilaksanakan setelah dilaksanakan pekerjaan plesteran agar
bidang dinding menjadi licin dan halus.
Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang acian dari setiap macam
pekerjaan acian sesuai dengan yang diminta untuk mendapatkan persetujuan
PPK/Koordinator Daerah dan untuk seterusnya semua pekerjaan acian harus
sama dengan contoh.
Bidang beton yang akan diaci harus dirapihkan dulu permukaannya agar acian
rapih.
Acian bidang plesteran menggunakan Semen dengan air secukupnya sebagai
pengosentrasi.
6. Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Cara Pengukuran :
Pekerjaan Acian diukur dalam satuan meter persegi yang telah dikerjakan dan
diterima PPK pekerjaan. Jumlah Volume yang dihitung dari panjang, lebar,
actual yang telah diukur sesuai jenis pekerjaan dan satuan pekerjaan yang
digunakan. Satuan ukuran yang disetujui PPK pekerjaan atas dasar volume
pekerjaan yang telah dikerjakan oleh kontraktor.
Material/bahan lain yang digunakan dalam pekerjaan dan tidak sesuai dalam
dokumen kontrak tidak dimasukkan dalam ukuran pembayaran
b. Dasar Pembayaran :
Volume Pekerjaan yang diterima oleh PPK pekerjaan sesuai yang diuraikan diatas
harus dibayar pada harga penawaran Kontrak untuk mata pembayaran yang ditunjuk
atau sesuai dengan mata pembayaran dimana pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk Pemasokan, pemasangan, termasuk upah dan alat bantu
untuk menghasilkan pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapih
dan diketahui oleh direksi pekerjaan/Pemilik Kegiatan.
Syarat-syarat dokumentasi :
Tiap unit bangunan diambil dari empat arah
Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah
Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan
tersebut.
Gambar dimasukkan dalam album disertai softcopy dan diserahkan kepada Pemilik
Kegiatan melalui direksi pekerjaan rangkap secukupnya.
Biaya dokumentasi merupakan tanggung jawab kontraktor, foto-foto tersebut harus
dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan termin/angsuran pembayaran.
Segala laporan dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 3 ( tiga ) diisi pada formulir
yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/pemilik kegiatan dan selalu berada pada
tempat pekerjaan.
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan as built Drawing atau gambar-gambar
yang sesuai dengan pelakasanaan dilapangan setelah serah terima pekerjaan untuk
pertama kali (PHO) dalam bentuk A3.
Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebut dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan
harus ada agar mendapat hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan oleh kontraktor atas perintah tertulis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh kontraktor
dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Kontraktor diwajibkan membongkar gudang, bangsal
kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi
pekerjaan sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih
dan rapih.
URBANUS SIUS, SP
NIP.19730109 199903 1 002