Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN KONTEKSTUAL SMPN 1

JETIS PONOROGO
Suprijono menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning
(CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Atau dengan kata lain, pembelajaran kontekstual adalah strategi yang digunakan
guru untuk menyampaikan materi pelajaran melalui proses memberikan bantuan kepada siswa
dalam memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya
dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat.

Dimulai dari kegiatan pendahuluan, guru mengucapkan salam dan berdoa, lalu Guru
mulai memberikan prasyarat dalam mempelajari kesebangunan segitiga yaitu pengertian skala
dan syarat-syarat kesebangunan pada segitiga yang akan menunjang pembelajaran siswa pada
KBM hari itu. Selain itu, guru juga memberikan beberapa gambar dengan proyektor dan
menanyakan mana yang bisa diukur secara langsung dan mana yang sulit diukur secara langsung
kepada semua siswa. Kegiatan pendahuluan pun diakhiri oleh penyampaian tujuan pembelajaran
yang disimpulkan oleh salah satu siswa di kelas dan guru pun membenarkannya.
Ditinjau dari konsep dan pengertian pembelajaran kontekstual video ini sudah sesuai karena
dalam kegiatan inti guru membagi siswa dalam beberapa kelompok lalu memberikan tugas yang
mengaitkan materi kesebangunan segitiga dengan kehidupan sehari-hari. Tugas yang diberikan
kepada setiap kelompok berbeda-beda, kelompok 1 dan 4 tugasnya mengukur tinggi tiang
bendera di halaman, kelompok 5 dan 6 tugasnya mengukur tinggi tiang bendera di lapangan,
serta kelompok 2 dan 3 tugasnya mengukur tinggi pohon. Sebelum siswa menuju objek yang
telah ditentukan, di kelas siswa diminta merencanakan, mendiskusikan dan menulis dua langkah
penggunaan kesebangunan segitiga yaitu mengestimasi tinggi objek dan mengukur tinggi objek.
Setelah itu, semua siswa keluar kelas menuju objeknya masing-masing dan mengambil data yang
diperlukan. Setiap kelompok memiliki cara sendiri untuk mengestimasi tinggi objek, ada yang
menggunakan bagian dari objek itu sendiri dan ada yang menggunakan tinggi salah satu siswa.
Semua ini dilakukan dengan kerjasama dari setiap anggota kelompok, ada yang mengukur,
mencatat hasil ukur, dan ada yang menjadi objek ukurnya. Setelah mendapatkan data lapangan
yang cukup semua siswa kembali masuk kelas dan berdiskusi untuk menentukan hasil estimasi
dan menghitung tinggi objek menggunakan konsep kesebangunan segitiga. Disini setiap anggota
kelompok memberikan pendapatnya, berdiskusi dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
tsb.
Dalam kegiatan inti diatas siswa mencapai beberapa komponen pembelajaran kontekstual, yaitu :
1. konstruktivisme yakni mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan
cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan atau
keterampilan barunya.
2. Bertanya yakni mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Melalui proses
bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Dalam sebuah
pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk: (a) menggali informasi, baik
administrasi maupun akademik; (b) mengecek pemahaman siswa; (c) membangkitkan respon
pada siswa; (d) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; (e) mengetahui hal-hala yang
sudah diketahui siswa; (f) memfokuskan pengetahuan siswa pada sesuatu yang dikehendaki
guru; (g) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa; dan (h) menyegarkan kembali
pengetahuan siswa.
3. Menemukan merupakan bagian inti dari pembelajaran kontekstual. Pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil megingat seperangkat fakta-
fakta, tetapi juga hasil dari menemukan sendiri.
4. Masyarakat belajar yaitu menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok). Hasil
belajar diperoleh dari sharing antarteman, antarkelompok, dan dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Hasil estimasi dan perhitungan tinggi objek disalin di kertas besar untuk ditempelkan di depan
kelas lalu selanjutnya dipresentasikan sebagai tahap elaborasi. Siswa menjelaskan langkah-
langkah yang dituliskan diawal, apa saja yang dilakukan ketika di luar kelas, dan hasil hitung
yang diperoleh serta perbandingan antara hasil estimasi dan perhitungan. Setiap kelompok yang
sudah memaparkan jawabannya dilanjutkan tanya jawab yang merupakan bagian konfirmasi.
Tanya jawab antar siswa dapat meningkatkan pemahaman tentang konsep dan meningkatkan
keterampilan dalam penalaran dan berkomunikasi. Sebagai akhir dari kegiatan inti guru
memberikan satu soal yang bisa dikerjakan dalam waktu lima menit, lalu salah seorang
menuliskan jawabannya didepan dan menjelaskannya kepada teman-temannya. Sebagai tindak
lanjut tidak lupa guru memberikan PR mengambil soal-soal yang ada di buku dan LKS.

Dari kegiatan inti diatas siswa mencapai dua komponen pembelajaran kontekstual lainnya, yaitu:
1. Refleksi yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Refleksi merupakan upaya untuk melihat
kembali, mengorganisir kembali, menganalisis kembali, mengklarifikasi kembali, dan
mengevaluasi kembali hal-hal yang telah dipelajari.
2. Penilaian sebenarnya yaitu upaya pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa. Data dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan
siswa pada saat melakukan pembelajaran. Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai
prestasi siswa adalah proyek/kegiatan dan laporannya, PR, kuis, karya siswa, presentasi atau
penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis, dan karya tulis
Di kegiatan penutup guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan dari pertanyan-
pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada beberapa siswanya. Setelah semua siswa tidak ada
yang mengajukan pertanyaan lagi guru menutup kegiatan belajar mengajar hari itu dengan
mengucapkan salam dan keluar dari kelas.
Pembelajaran kontekstual ini lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam menguasai konsep
materi dan jelas sangatlah berbeda caranya dengan pembelajaran konvensional terlihat dari tabel
dibawah ini :
Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional
NO Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional
CTL Pembelajaran Konvensional
1 Siswa sebagai subjek belajar , Siswa sebagai objek belajar
2. Siswa belajar melalui kegiatan kelompok , Siswa lebih banyak belajar secara individu
3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata, Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak
4. Kemampuan didasarkan atas pengalaman, Kemampuan diperoleh dari latihan-latihan
5. Tujuan akhir kepuasan diri, Tujuan akhir nilai atau angka
6. Prilaku dibangun atas kesadaran, Prilaku dibangun oleh factor dari luar
7. Pengetahuan yang dimiliki individu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya
Pengetahuan yang dimiliki bersifat absolute dan final, tidak mungkin berkembang.
8.Siswa bertanggung jawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran , Guru penentu
jalannya proses pembelajaran
9. Pembelajaran bisa terjadi dimana saja, Pembelajaran terjadi hanya di dalam kelas
10. Keberhasilan pembelajaran dapat diukur dengan berbagai cara, Keberhasilan pembelajaran
hanya bisa diukur dengan tes
Maka, dari kegiatan di video tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa ada beberapa catatan dalam
penerapan CTL sebagai suatu strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1. CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik
fisik maupun mental.
2. CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam
kehidupan nyata.
3. Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan
tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan. Materi pelajaran
ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai

  • No 2
    No 2
    Dokumen1 halaman
    No 2
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • No 1
    No 1
    Dokumen1 halaman
    No 1
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Cus
    Cus
    Dokumen1 halaman
    Cus
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • 1S
    1S
    Dokumen2 halaman
    1S
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • S10
    S10
    Dokumen1 halaman
    S10
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Dimensi Pengetahuan
    Dimensi Pengetahuan
    Dokumen1 halaman
    Dimensi Pengetahuan
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • No 1
    No 1
    Dokumen1 halaman
    No 1
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Wekkk
    Wekkk
    Dokumen1 halaman
    Wekkk
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Isi Observasi
    Isi Observasi
    Dokumen1 halaman
    Isi Observasi
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Isi Observasi
    Isi Observasi
    Dokumen41 halaman
    Isi Observasi
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Belum Seikit
    Belum Seikit
    Dokumen1 halaman
    Belum Seikit
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • AKURAT
    AKURAT
    Dokumen1 halaman
    AKURAT
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Diam
    Diam
    Dokumen1 halaman
    Diam
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Ehem
    Ehem
    Dokumen1 halaman
    Ehem
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Ehem
    Ehem
    Dokumen1 halaman
    Ehem
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Ehem
    Ehem
    Dokumen6 halaman
    Ehem
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Halaman
    Halaman
    Dokumen1 halaman
    Halaman
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • You Want
    You Want
    Dokumen1 halaman
    You Want
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Tulisan Harian Bahasa Indonesia
    Tulisan Harian Bahasa Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Tulisan Harian Bahasa Indonesia
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Rindu Kali
    Rindu Kali
    Dokumen1 halaman
    Rindu Kali
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Budaya Lokal
    Budaya Lokal
    Dokumen1 halaman
    Budaya Lokal
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • BAROKAH
    BAROKAH
    Dokumen1 halaman
    BAROKAH
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Ini Mantap
    Ini Mantap
    Dokumen1 halaman
    Ini Mantap
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Tuska Mul Ainun Anniyah
    Tuska Mul Ainun Anniyah
    Dokumen1 halaman
    Tuska Mul Ainun Anniyah
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Awal
    Awal
    Dokumen14 halaman
    Awal
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Apa Itu Difteri
    Apa Itu Difteri
    Dokumen2 halaman
    Apa Itu Difteri
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Anggi Ayu Sukma
    Anggi Ayu Sukma
    Dokumen1 halaman
    Anggi Ayu Sukma
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Suda Lah
    Suda Lah
    Dokumen1 halaman
    Suda Lah
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat
  • Rechtsstaat. Rule of Law, Di Amerika Serikat Diucapkan Sebagai Government of Law, Ut Not Man
    Rechtsstaat. Rule of Law, Di Amerika Serikat Diucapkan Sebagai Government of Law, Ut Not Man
    Dokumen1 halaman
    Rechtsstaat. Rule of Law, Di Amerika Serikat Diucapkan Sebagai Government of Law, Ut Not Man
    Sukmawati Ali
    Belum ada peringkat