Anda di halaman 1dari 20

Energi Biomassa,

Biomassa merupakan sumber energi yang merujuk pada bahan biologis yang hidup ataupun baru mati
yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk produksi industrial seperti produksi energi
listrik. Sumber biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu dan limbah ( sampah ). Biomassa
merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena sumber bahan bakar kayu/bambu
berasal dari tanaman kemudian tanaman tersebut dapat diperkebunkan dan kembali tumbuh, hal ini
berlaku juga dengan limbah, limbah dapat terus menerus dihasilkan seperti sampah, kotoran hewan,
kotoran manusia, dan limbah yang lainnya.

Sumber biomassa ada yang langsung digunakan dan ada yang tidak langsung digunakan ( Membutuhkan
Proses ) :

Ø Sumber biomassa yang langsung digunakan yaitu bahan bakar kayu/bambu yang tidak melakukan

proses pengeringan dahulu, sehingga kayu/bambu setelah ditebang dan dipotong potong langsung

digunakan sebagai bahan bakar.

Ø Sumber biomassa yang tidak langsung digunakan ( membutuhkan proses ) yaitu limbah dan bahan

bakar kayu/bambu yang melakukan proses pengeringan terlebih dahulu, limbah membutuhkan

proses fermentasi anaerobik untuk membuat gas metan sehingga gas metan tersebut menjadi

sumber bahan bakar yang langsung dipakai. Sedangkan untuk bahan bakar kayu/bambu yang

melakukan proses pengeringan, setelah kayu/bambu ditebang dan dipotong potong kayu tersebut

dikeringkan sehingga minyak atau air yang terdapat didalam kayu dipisahkan membuat

kayu/bambu tersebut menaikan tingkat pembakarannya.

Proses Fermentasi Anaerobik untuk membuat Gas Metan :

Bahan organik akan mengalami fermentasi alamiah jika terkena air dan mengalami kondisi anaerobik
yaitu tidak terdapat oksigen. Tangki tinja atau digester merupakan contoh klasik pencernaan anaerobik
yang pada asasnya merupakan suatu proses dengan dua tahap.

Tahap pertama, bakteri pembentuk asam menghasncurkan bahan organik yang kompleks dan
mengubah lemak, protein, dan hidrokarbon menjadi asam organik yang sederhana.
Tahap kedua, yang berlangsung bersamaan dengan tahap pertama, asasm-asam organik dipecahkan
oleh bakteri metan menjadi gas metan dan dioksida bahan. Rumus proses diatas digambarkan dengan
persamaan berikut :

( C6H10O5 ) + nH2O ---> ( C6H12O6 )n ( Tahap Pertama )

---> 3nCO2 + 3nCH4 ( Tahap Kedua )

Satu Kg bahan organik kering akan menghasilkan lebih-kurang 0,15 m2 metan pada kondisi suhu dan
tekanan standar. Bersama metan dihasilkan dioksida karbon dengan jumlah volume yang sama. Dioksida
karbon serta pengotoran-pengotoran lain seperti sulfida hidrogen dengan mudah dapat dipisahkan.

Gas metan sudah dapat dihasilkan kurang lebih 10 hari sedangkan kurang lebih hari ke 1 sampai 8 gas
yang terbentuk adalah CO2 . Pada kurang lebih 14 hari gas yang terkumpul sudah dapat digunakan
untuk kebutuhan lainnya.

Cara Kerja Energi Gas Biomassa :

1. Ditempat ini bahan organik yang dipotong kecil dan digiling dicampur dengan air dan dimasukan

kedalam tangki digester ( pencernaan ).

2. Di tangki ini terjadi proses pencernaan. Tingkat kecepatan pencernaan akan tergantung dari suhu,

suhu sekitar 35 oC tampaknya memberikan hasil optimal bagi produksi gas. Kemudian di tangki

ini harus dijaga tingkat kadar pH nya sehingga bakteri bakteri pengubah gas metan tidak mati

akibat kadar pH yang tinggi atau rendah.

3. Pada fermentasi selesai endapan akan keluar dan ditampung.

4. Selanjutnya endapan tersebut akan diambil dan dimanfaatkan sebagai kompos cair dan kering.

5. Ditempat ini gas metan dikumpulkan didalam tekanan tinggi.

6. Setelah gas metan dikumpulkan kran gas akan dibuka dan disalurkan keberbagai kebutuhan

seperti pembangkit listrik atau kompor.

Komponen Instalasi Gas Biomassa :


1. Bak Penampung sementara, berfungsi sebagai penampung campuran kotoran hewan dan limbah

makanan.

2. Digester, berfungsi sebagai bak pencernaan dan tempat mengubah limbah menjadi gas metan.

3. Pipa, berfungsi sebagai pembawa gas metan.

4. Kran gas, berfungsi sebagai pembuka/penutup saluran gas metan.

5. Bak penampung kompos, berfungsi sebagai tempat penampung endapan didalam digester yang

akan digunakan sebagai kompos.

Keunggulan Energi Biomassa :

1. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena energi tersebut terus

menerus ada seperti tanaman yang tumbuh kembali dan limbah kotoran yang terus menerus ada.

2. Energi biomassa dapat mengurangi konsumsi energi fosil seperti gas alam, sehingga energi

biomassa dapat disebut energi alternatif.

3. Sering memanfaatkan energi biomassa secara terus menerus akan mengatasi permasalahan dan

mengurangi limbah yang terdapat didunia.

4. Penggunaan energi biomassa akan lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan energi

fosil. Karena emisi gas buang energi biomassa lebih sedikit dari pada emisi gas buang energi

fosil.

5. Sumber energi biomassa terlimpah luas di dunia karena limbah, sampah, dan kotoran terdapat

dimana saja.

Kelemahan Energi Biomassa :

1. Pengunaan energi biomassa masih terdapat emisi gas buang walaupun hanya sedikit

dibandingkan energi fosil seperti batu bara.

2. Menggunakan banyak lahan untuk biomassa dapat menyebabkan berkurangnya lahan untuk

menanam tanaman pangan yang dapat meningkatkan kelaparan didunia.

3. Pemanfaatan energi biomassa masih belum cukup efisien dan membutuhkan biaya yang

signifikan.
4. Pembuatan gas metan harus terus di pantau dan dijaga tingkat kadar pH nya didalam digester.

Aditya,P.K Oktober 2015http://adityapersuma.blogspot.co.id/2015/09/energi-biomassa.html


PENGOLAHAN BIOMASSA UNTUK BIO-OIL, ENERGI KALOR DAN LISTRIK (Uji Coba dan Kajian Literatur:
Ibrahim)

1. BIOMASSA

Biomassa telah menjadi sumber energi penting sejak orang pertama mulai membakar kayu untuk
memasak makanan dan menghangatkan diri melawan dingin. Kayu masih merupakan sumber yang
paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman
pangan, rumput dan tanaman lain, limbah pertanian dan kehutanan dan residu, komponen organik dari
limbah kota dan industri saat ini sangat berlimpah jumlahnya.

Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan aneka bahan bakar (cair, padat dan gas) atau
energi kalor yang dapat digunakan untuk kegiatan produktif. Sumber-sumber biomassa antara lain:

a. Tanaman khusus energi

Berupa tanaman hijau yang dapat dipanen setiap tahun setelah menunggu 2-3 tahun untuk mencapai
produktivitas penuh, antara lain; tanaman seperti semak, rumput gajah, bambu, tebu, fescue, kochia,
tanaman gandum, dan lainnya.

b. Pohon khusus energi

Berupa kayu siklus pendek merupakan pohon berkayu keras yang cepat tumbuh (fast growing) dan
dipanen dalam 5-8 tahun setelah penanaman. Umumnya berupa pohon hibrida.

c. Tanaman industri

Tanaman industri dikembangkan untuk menghasilkan material atau bahan kimia khusus untuk industri,
antara lain kenaf dan jerami untuk serat optik, dan pohon jarak kastor untuk asam ricinoleic. Tanaman
transgenik baru sedang dikembangkan untuk menghasilkan bahan kimia yang diinginkan yang hanya
membutuhkan ekstraksi dan pemurnian produk.

d. Tanaman pertanian

Yang termasuk dalam cadangan makanan ini antara lain produk bahan pokok seperti tepung jagung dan
minyak jagung, minyak dan bahan makanan dari kacang kedelai, tepung terigu, minyak sayur lain, dan
semua tanaman bahan pokok lainnya. Umumnya bahan-bahan tesebut menghasilkan gula, minyak dan
bahan-bahan baku, namun dapat juga menghasilkan plastik dan bahan-bahan kimia.

e. Tanaman air.

Ada banyak variasi sumber daya biomassa air seperti ganggang, rumput laut, dan mikroflora laut.

f. Sisa-sisa tanaman pertanian.

Yang termasuk di sini adalah biomassa, batang dan daun, yang tidak dipanen atau dibuang dari ladang
karena alasan komersil, misalnya sisa jagung (batang, daun, kulit buah dan tongkol jagung), jerami
gandum, dan jerami padi.

g. Sisa-sisa hasil hutan.


Sisa-sisa hasil hutan adalah biomassa yang tidak dimanfaatkan atau dibuang dari lokasi pengolahan kayu
baik dari pengolahan komersil maupun dari operasi manajemen kehutanan seperti tebang pilih dan
pembuangan tunggul-tunggul kayu.

h. Sampah perkotaan.

Sampah-sampah rumah tangga, pasar dan sebagainya memiliki kandungan yang berasal dari material
organik yang merupakan sumber daya energi terbarukan. Sampah kertas, kardus, sampah kayu dan
sampah di halaman rumah adalah contoh sumber daya biomassa dalam sampah perkotaan.

i. Sisa pengolahan biomassa.

Semua pengolahan biomassa menghasilkan produk sampingan dan aliran sampah yang disebut limbah,
yang memiliki potensi energi. Sisa-sisa tersebut gampang digunakan karena telah dipilih, sebagai contoh
pemrosesan kayu untuk produk atau pulp menghasilkan sisa gergajian dan tumpukan kulit kayu, ranting-
ranting dan daun-daun serta biji-bijian.

j. Kotoran hewan.

Ladang dan operasi pemrosesan hewan, membuang sampah yang merupakan sumber kompleks
material organik. Sampah ini dapat digunakan untuk membuat berbagai produk termasuk energi.

Sebagai sumber energi, biomassa memiliki beberapa keuntungan, terutama dari sifat terbarukannya,
dalam arti bahan tersebut dapat diproduksi ulang dalam waktu relatif singkat. Selain itu, dari segi
lingkungan, penggunaan biomassa sebagai sumber energi memiliki beberapa segi positif yaitu;

1. Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten dan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.

2. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak berat, biomassa,
berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.

3. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.

4. Mampu mengurangi jumlah sampah padat.

5. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya

6. Bersifat mendaur ulang CO2, sehingga emisi CO2 ke atmosfir secara netto berjumlah nol

7. Sebagai sarana mengatasi masalah limbah di lingkungan, baik itu limbah Organik, seperti; kertas
ataupun limbah non organic, seperti; Serpihan Plastik.

2. STRATEGI PEMANFAATAN BIOMASSA

Terdapat 2 cara lazim untuk melakukan konversi energi biomassa menjadi energi dan produk lain, yaitu;

1. Konversi Thermo-kimia, terdiri dari;

Pembakaran,
Liquifaksi

pirolisis.

gasifikasi,

2. Konversi biologis;

anaerobic digestion

Teknologi dan aplikasi proses konversi secara Thermo-kimia dapat ditunjukkan seperti pada gambara di
bawah ini;

Gambar 1 Teknologi dan Aplikasi Proses Konversi secara Thermo-Kimia

Teknologi yang ingin dikembarkan di sini adalah teknologi yang memadukan proses pencairan biomassa
menjadi bio-oil/minyak dengan pembangkit tenaga listrik berbahan bakar gas. Dua teknologi dijadikan
satu sistem yang dapat menghasilkan berbagai produk seperti minyak (= Bio-oil = asap cair), gas sintetik,
kokas (briket arang), kalor (panas) dan listrik.

Teknologi pemanfaatan biomassa yang dipilih adalah Konversi Thermo-kimia secara gasifikasi (pirolisa-
reduksi-oksidasi).

Melalui proses gasifikasi, hampir semua bahan organik padat dapat berubah menjadi gas bakar yang
bersih dan netral. Gas yang dihasilkan dapat dikondensasikan menjadi bio-oil dan atau gas tersebut
dapat pula digunakan untuk pembangkit listrik maupun sebagai pemanas.

Untuk melangsungkan gasifikasi diperlukan suatu reaktor. Reaktor tersebut berfungsi sebagai tungku
tempat berlangsungnya proses gasifikasi dan dikenal dengan nama gasifier. Ketika gasifikasi
dilangsungkan, terjadi kontak antara bahan bakar dengan medium penggasifikasi di dalam gasifier.
Kontak antara bahan bakar dengan medium tersebut menentukan jenis gasifier yang digunakan.

Skema dibawah ini memberikan gambaran umum teknologi peralatan yang dibutuhkan untuk
melakukan pemanfaatan biomassa yaitu Konversi Thermo-kimia secara gasifikasi (pirolisa-reduksi-
oksidasi) untuk menghasilkan berbagai produk seperti minyak (= Bio-oil = asap cair), gas sintetik, kokas
(briket arang), kalor (panas) dan listrik.
Gambar 2 Lay Out Teknologi Konversi Thermo-Kimia Gasifikasi

3. PROSES GASIFIKASI BIOMASSA

3.1. Prinsip Proses Gasifikasi

Gasifikasi merupakan proses konversi secara termo-kimia (pirolisa-reduksi-oksidasi) yang menggunakan


panas untuk merubah biomassa padat atau padatan berkarbon lainnya menjadi gas sintetik (menyerupai
gas alam) yang mudah terbakar. Proses gasifikasi berlangsung dalam keadaan kekurangan/miskin
oksigen. Proses gasifikasi dapat merubah hampir semua bahan organik padat menjadi gas bakar yang
bersih dan netral.

Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar
selama proses berlangsung). Media panas yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah
udara panas dan uap. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan media udara panas
mempunyai nilai kalor yang lebih rendah (4-6 MJ/m3 (karena pengaruh N2 di udara) dibandingkan
dengan gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan media uap (10-20 MJ/m3).

Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk
gas yang dapat dikondensasikan) dan gas permanen.

Gasifikasi biomassa boleh dipahami sebagai reaksi oksidasi parsial biomassa menghasilkan campuran gas
yang masih dapat dioksidasi lebih lanjut (bersifat bahan bakar).

Pirolisis : Biomassa + kalor ® Arang, minyak, gas

Gasifikasi : Biomassa + Miskin Oksigen ® Sintetik gas

Video Hsil Uji Coba Ibra

Gambar 3 Prinsip Proses Gasifikasi


3.2. Pirolisis

Pirolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan meggunakan pemanasan tanpa adanya oksigen. Proses
ini disebut juga proses karbonasi atau proses untuk memperoleh karbon atau arang, disebut juga High
Temperature Carbonization pada suhu 450 oC - 500 oC. Dalam proses pirolisis dihasilkan gas-gas, seperti
CO, CO2, CH4, H2, dan hidrokarbon ringan. Jenis gas yang dihasilkan bermacam-macam tergantung dari
bahan baku.

Pirolisis merupakan proses pengarangan dengan cara pembakaran tidak sempurna bahan-bahan yang
mengandung karbon pada suhu tinggi. Kebanyakan proses pirolisis menggunakan reaktor bertutup yang
terbuat dari baja, sehingga bahan tidak kontak langsung dengan oksigen. Umumnya proses pirolisis
berlangsung pada suhu di atas 300°C dalam waktu 4-7 jam. Namun keadaan ini sangat bergantung pada
bahan baku dan cara pembuatannya (Oemirbas, 2005). Pada proses pirolisis akan didapatkan residu
padat berupa tar yang berkadar karbon tinggi serta minyak dan gas berkadar hidrogen tinggi yang akan
digunakan untuk mengkonversi menjadi bahan bakar cair (Hidayat, 1995).

Saat ini pirolisis lebih banyak diaplikasikan untuk memproduksi bio-oil (Asap Cair) dari bahan baku
biomassa. Metode yang dipakai adalah flash pyrolysis, dimana biomassa dipanaskan secara cepat tanpa
oksigen pada suhu tinggi antara 450-600 oC dengan waktu tinggal gas (residence time) yang pendek
yaitu kurang dari 1 detik. [Bramer,Brem, 2006].

3.3. Kimia gasifikasi

Secara netto, reaksi gasifikasi dengan oksidator udara atau oksigen dapat dituliskan dengan persamaan
sebagai berikut :

C6H12O5 + O2 →CxHz + CnHmOk + CO + H2 + kalor .........(1)

Komposisi utama yang diperlukan dari gasifikasi adalah CO dan H2. Oleh karena itu, reaksi umum yang
ideal menjadi;

CH1.4O0.6 + 0,2 O2 → CO + 0,7 H2 ………(2)

Namun, reaksi akan membutuhkan sumber energi eksternal dengan sejumlah kecil CH4 dan hidrokarbon
yang lebih tinggi (C2+), sehingga dalam praktek menjadi;

CH1.4O0.6 + 0,4 O2 → 0,7 CO + 0,3 CO2 + 0,6 H2 + 0,1 H2O ………(3)

Rasio CO / CO2 (atau H2 / H2O) adalah ukuran kualitas produk gas.


3.4. Termodinamika gasifikasi

Oksigen digunakan dalam proses menentukan produk dan suhu reaksi. Oksigen yang dikonsumsi
biasanya direpresentasikan sebagai rasio ekuivalen (ER), yang merupakan jumlah oksigen relatif
terhadap oksigen teoritis yang diperlukan untuk pembakaran sempurna. Rentang ER merupakan indikasi
penentuan proses.

ER sangat rendah atau nol: prosesnya adalah pirolisis (tidak adanya O2).

ER ~ 0.25: Prosesnya adalah gasifikasi.

ER> 1: Prosesnya adalah Pembakaran.

Sekitar 30 % dari biomassa dibakar untuk menyediakan energi untuk proses gasifikasi itu sendiri. Nilai
kalori syngas yang dihasilkan ditentukan oleh komposisi prosentase kandungan CO,H2 dan CH4. Hal ini
dapat dilihat pada grafik nilai kalori gas di bawah ini.

Gambar 4 Grafik Nilai Kalor Gas Yang Dihasilkan Dari Proses Gasifikasi

4. Potensi Pemanfaatan Energi Biomassa Via Proses Gasifikasi

Teknologi gasifikasi dapat memanfaatkan berbagai jenis bahan baku biomassa. Aplikasi gasifikasi
biomassa dengan spesifikasi tertentu dapat mengkonversi 1 kg-padat bahan baku biomassa menjadi 1
kw energi listrik dan menghasilkan 2 kw kalor.

Gambar skema di bawah ini memberikan petunjuk potensi pemanfaatan biomassa via proses gasifikasi
untuk menghasilkan kombinasi panas dan listrik.

Gambar 5 Skema Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

Dalam aplikasi gasifikasi biomassa dengan desain gasifier tertentu setiap 1 kg biomassa akan
menghasilkan 2.6 m3 gas. Komposisi dan nilai kalor dari gas tersebut adalah; H2 = 20 ± 2%, CO = 19 ±
1%, CH4 = 1,5 ± 0,5%, CO2 = 12 ± 1%, dan sisanya N2 dengan nilai kalor sekitar 4.75 MJ / kg.
Untuk menghasilkan 1 liter bio-oil/minyak diperlukan umpan sekitar 2 kg-padat bahan baku biomassa.
Berikut adalah berbagai komoditi biomassa dari limbah pertanian dan perkebunan yang ada disekitar
kita dan nilai kalor yang dapat dihasilkannya.

Tabel 1 Komoditi biomassa dari limbah pertanian dan perkebunan (THS)

4.1. Aplikasi Pembangkit Kalor/ Thermal Gasifikasi Biomassa

Untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas, gasifiers dapat menjadi pilihan yang baik sebagai
generator gas dan dapat dipasang membantu kerja bagi perangkat yang sudah ada (existing).

Energi panas dari biomassa minimal 5 MJ yang dilepaskan akan membentuk 1 m3 gas. Suhu api dapat
mencapai sekitar 1200 oC yang diperoleh dari pembakaran antara udara dengan gas.

Aplikasi: panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk industri baik dari skala menengah hingga industri
rumah tangga karena lebih murah dan nyala lebih lama.

Berikut ini adalah beberapa perangkat yang bisa dipasangkan bersama gasifier:

a) Pengering: Pengeringan merupakan proses yang paling penting dalam industri minuman dan
rempah-rempah. Proses produksi umumnya memerlukan gas panas dalam kisaran suhu 120 -130 oC.
Biasanya energi panas yang diperlukan adalah setara dengan 1 kg kayu bakar. Gasifier adalah solusi ideal
untuk situasi di atas. Gas panas pembakaran biomassa dalam gasifier dapat digunakan pula dalam
pengering yang sudah ada.

b) Tanur: Pabrik produksi ubin dan barang-barang tembikar serta pabrik kapur memerlukan
ruang/lingkungan dengan temperatur yang panas sekitar suhu 800-950 oC. Hal ini umumnya dilakukan
melalui pembakaran kayu dalam jumlah besar dan itu tidak efisien. Gasifiers cocok untuk aplikasi
tersebut dan memberikan pilihan yang lebih baik untuk dapat mengatur temperatur ruangan yang
diinginkan. Keuntungan tambahan dari aplikasi ini adalah pembakaran tanpa asap, sehingga
meningkatkan nilai produk.

c) Tungku: Dalam industri metalurgi non-ferrous dan pengecoran. Suhu tinggi (~ 650-1000 oC)
diperlukan untuk melelehkan logam dan paduan. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan
bahan bakar minyak atau pemanas listrik dengan harga yang mahal. Gasifier sangat cocok untuk aplikasi
tersebut.

d) Boiler: industri Proses yang membutuhkan uap atau air panas, biasanya menggunakan salah
biomassa atau batubara sebagai bahan bakar dalam boiler. Biomassa tidak efisien dengan polutan yang
lebih tinggi seperti NOx dan hal ini menyangkut peraturan pemerintah. Oleh karena itu, gasifier sesuai
untuk penggunaan energi yang efisien. Selain itu, kebutuhan energi di peternakan unggas, Cold storage
(Kompresi Uap), industri karet dan sebagainya dapat dipenuhi dengan menggunakan gasifier biomassa.
4.2. Aplikasi Pembangkit Listrik Gasifikasi Biomassa

Pemanfaatan gas dari gasifikasi biomassa dapat digunakan untuk mengoperasikan gas engine berbahan
bakar 100% gas. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengoperasikan motor diesel dengan sistem
bahan bakar ganda (mode dual fuel). Substitusi bahan bakar Solar untuk Diesel dapat dilakukan
menggunakan gas yang dihasilkan gasifier sekitar 75% sampai 85% dari total konsumsi bahan bakar solar
pada beban nominal. Energi mekanik yang diperoleh dari motor diesel berbahan bakar ganda tersebut
dapat digunakan untuk menjalankan pompa air pada irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik, baik
untuk konsumsi lokal maupun untuk interkoneksi dengan jaringan listrik PLN.

Selain untuk bahan bakar motor bakar, gas yang dihasilkan oleh gasifier dapat juga dimanfaatkan untuk
menjalankan turbin gas atau turbin uap sebagai penggerak mula untuk pembangkit listrik PLTG atau
PLTU.

Lokasi yang tepat untuk mewujudkan aplikasi di atas adalah desa atau dusun yang belum mendapatkan
jaringan listrik. Banyak manfaat yang diperoleh dari ini, untuk bidang irigasi untuk penyediaan air minum
dan menerangi desa untuk mendukung industri desa. Aplikasi lain yang cocok bisa ditempatkan di pabrik
dan perkebunan kopi, di mana kayu limbah (tentu saja dari ukuran tertentu) dapat digunakan sebagai
bahan baku dalam gasifiers.

Dari pemanfaatan dan aplikasi gasifikasi biomassa ini, baik untuk aplikasi kalor/panas maupun untuk
aplikasi pembangkit listrik, keduanya akan menghasilkan minyak (bio-oil) yang dominan dengan
kandungan asam penol. Minyak ini dapat digunakan lebih lanjut untuk bahan bakar maupun untuk
pengawetan.

5. DESAIN PERALATAN GASIFIKASI BIOMASSA REKOMENDASI

Peralatan Gasifikasi Biomassa yang ditawarkan untuk mengkonversi limbah, ampas, serta sisa-sisa
produk pasca panen dapat di tunjukkan seperti gambar 2 di atas

Teknologi peralatan yang ditawarka tersebut memiliki keunggulan-keunggulan jika dibandingkan dengan
desain peralatan jenis lain. Desain peralatan yang ditawarkan ini merupakan jenis Reaktor Gasifier UP
DRAFT.

Tipe ini telah umum digunakan untuk bahan baku batubara sejak 150 tahun yang lalu. Selama
pengoperasian, biomassa diumpankan di bagian atas sementara udara masuk melalui grate yang
umumnya di selubungi oleh abu. Grate berada di bagian bawah gasifier, di mana udara bereaksi
dengan biomassa menghasilkan CO2 yang sangat panas dan H2O. Sebaliknya, CO2 dan H2O bereaksi
kembali dengan kokas menghasilkan CO dan H2. Temperatur di bagian grate harus dibatasi dengan
menambahkan kukus atau resirkulasi gas keluaran untuk mencegah rusaknya grate dan penyumbatan
akibat tingginya temperatur ketika karbon bereaksi dengan udara. Gas panas yang naik mempirolisa
biomasa di atas nya kemudian mendingin sepanjang proses. Biasanya 5-20 persen tar dan minyak
terbentuk pada suhu yang terlalu rendah dan terbawa pada aliran gas produk. Panas yang tersisa juga
mengeringkan biomassa yang masuk sehingga hampir tidak ada energi yang hilang dari gas. Up draft
gasifier terbatas digunakan hingga kapasitas 10 giga joule/jam.m2 dibatasi oleh stabilitas unggun atau
fluidisasi, pengerakan atau pemanasan berlebih yang menurunkan efesiensi.

Ibrahim, Syahruddin, januari 2017 https://solusienergiberkelanjutan.blogspot.co.id/p/1.html


Pengertian energi biomassa adalah energi dibuat untuk bahan bakar yang didapatkan dari sumber alami
yang dapat diperbarui. Jadi, energi biomassa ini bisa menjadi jalan keluar dari bahan bakar yang selama
ini tidak dapat diperbaharui dan mencemari lingkungan hidup. Biasanya, bahan pembuat biomassa ini
berasal dari dua jenis, dari kategori hewan yang bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.

Selain itu, digunakan juga bahan-bahan energi biomassa dari tumbuhan seperti tanaman sisa
pengolahan ataupun hasil panen secara langsung. Energi biomassa ini muncul berdasarkan adanya siklus
carbon di bumi. Dimana, hampir semua unsur kehidupan, mulai dari tumbuhan, hewan hingga manusia
memiliki unsur karbon yang pada dasarnya terus berputar. Karena itulah, biomassa sendiri bisa dibuat
bahan bakar karena juga mengandung unsur carbon.

Pengertian dari Energi Biomassa

mesin biomassa

Contoh Dalam Penerapan Energi Biomassa Saat Ini. Selama masih ada tumbuhan ataupun mikro dan
makroorganisme, maka energi biomassa akan tetap bisa diproduksi. Karena itulah, energi biomassa ini
termasuk dalam energi yang dapat diperbaharui. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang akan habis
suatu saat nanti. Pengertian dari energi biomassa yang berasal dari bahan berlimpah di sekitar kita,
yakni tumbuhan menghasilkan banyak sekali sumber biomassa, seperti dahan, ranting, daun kering,
cabang mati, dan lainnya. Dari bahan-bahan seperti itu, bisa dibuat beberapa jenis energi biomassa.

Seperti untuk menghasilkan listrik dan panas untuk kompor. Selain itu, di Indonesia saat ini juga sangat
terkenal dengan perkembangan biogas. Biogas ini sebenarnya termasuk dalam energi biomassa yang
didapatkan dari kotoran hewan, pengolahan sejumlah tanaman tertentu, pupuk kandang, ataupun
kotoran manusia. Dari bahan-bahan tersebut diolah dengan bantuan mikroorganisme dan menghasilkan
zat metana dan karbondioksida. Hasil dari pengolahan ini, akan digunakan sebagai gas untuk kompor
atau pembangkit tenaga listrik.

Selain dari tumbuhan-tumbuhan atau sisa kotoran, terdapat pula beberapa tanaman yang dapat
dijadikan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan manusia yang ramah lingkungan. Seperti
beberapa waktu yang lalu, sedang populer sekali tanaman jarak yang dapat menghasilkan buah yang
dapat dibuat menjadi sumber energi pengganti tenaga fosil. Beberapa energi lainnya seperti biodesel,
metanol, etanol , dan butanol sebagai bahan utama energi bahan bakar dapat juga dihasilkan oleh
beberapa tanaman, seperti jagung, gandum ataupun kedelai. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah
beberapa contoh dari energi biomassa

Contoh dari energi biomassa


Seperti yang kita ketahui biomassa merupakan salah satu sumber energi terbarukan sehingga energi ini
dapat diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diproduksi lagi, salah satunya yaitu tumbuhan yang ada
di alam. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai contoj dari energi biomassa:

Biogas

Yang pertama adalah biogas. Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi melalui
pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia, material tanaman dan lainnya.
Cara membuat biogas adalah semua bahan organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan
menggunakan bantuan mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida.
Gas yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor, pembangkit listrik
dan juga sebagai pemanas.

Kayu

Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang dibakar dan digunakan sebagai bahan
bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan menggunakan kayu. Energi panas yang dilepaskan
oleh kayu tersebut digunakan untuk menghasilkan panas, memask dan masih banyak lagi. Tak hanya itu
saja, dalam skala besar kayu juga digunakan untuk produksi listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap.

Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti pembakaran kayu
dengan emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Namun jangan khawatir, karena
hal ini juga dapat disiasati dengan cara menanam lebih banyak pohon. Sehingga dapat menyerap karbon
dioksida dari atmosfer bumi.

Limbah pertanian

Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah pertanian yang dapat
dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas tebu dan juga jerami. Limbah-limbah
tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan juga panas.

Tanaman energi

Contoh dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman energi. Hingga saat ini terdapat tanaman
energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi. Tanaman tersebut diantaranya adalah
rami, jagung, gandum dan juga kedelai. Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam
skala besar untuk menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.

Definisi Tentang Energi Biomassa

Dari definisi energi biomassa yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar, maka peran
pembaruan lahan sebagai sumber energi biomassa harus dilakukan. Meskipun beberapa sumber energi
biomassa untuk beberapa jenis memang secara alami tersedia, tapi untuk menghasilkan energi
biomassa ini tentu diperlukan jumlah besar untuk menghasilkan energi bahan bakar yang besar.

Penggunaan energi biomassa dari bahan-bahan alami memang perlu untuk dilakukan untuk melepas
ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui. Perkembangan terus dikembangkan untuk
menghasilkan energi biomassa yang dapat diperbaharui dengan cepat dan tetap bersahabat dengan
lingkungan. Pengertian tentang energi biomassa yang merupakan bahan penghasil energi dari unsur
biologis seperti organisme mati ataupun tanaman hidup tentu akan semakin diperhatikan untuk
kelangsungan energi untuk kedepannya. Karena, keterbatasan bahan energi tidak terbarukan suatu saat
akan habis.

Pentingnya Penggunaan Energi Biomassa. Penggunaan energi biomassa dapat dijadikan jalan keluar dari
terbatasnya energi yang tidak dapat dipperbaharui. Untuk itu, energi biomassa sejak tahun-tahun
sebelumnya sudah banyak diteliti untuk menggantikan kelangkaan energi bahan bakar yang tidak
terbarukan. Indonesia dengan potensi alam yang sangat melimpah sebenarnya berpotensi untuk
menghasilkan energi biomassa yang beragam untuk keperluan manusia. Pengelolaan dari bahan-bahan
penghasil energi biomassa ini sebenarnya akan lebih menghemat pengeluaran negara dengan
manajemen pengelolaan yang baik. Untuk itu, pengertian energi biomassa perlu diketahui oleh semua
lapisan masyarakat untuk mengembangkan energi terbarukan.

http://benergi.com/pengertian-definisi-energi-biomassa-beserta-contohnya
Energi, energi, dan energi, itulah yang menjadi pembahasan kita kali ini. Anda pasti belum melupakan
mengenai energi tak terbarukan dan energi terbarukan bukan? Ya, kali ini kita akan membahas salah
satu dari jenis energi terbarukan yaitu energi biosmassa. Apakah energi tersebut, bagaimana pengertian
dan contohnya akan kami bahas dengan tuntas untuk Anda.

Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan ketinggalan informasi dengan energi terbarukan biomassa ini. Yang
pasti dengan energi ini manusia memiliki energi alternatif yang dapat digunakan untuk kehidupan
sehari-hari. Mari segera saja kita lihat penjelasan mengenai biomassa dari pengertian dan juga
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Energi Biomassa

Pertama kita akan membahas pengertian dari energi terbarukan biomassa. Energi Biomassa merupakan
jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengkonversi bahan biologis seperti halnya tanaman. Bahan ini
juga dapat diperoleh dari hewan dan mikroorganisme. Tentu Anda tahu jika tumbuhan memproduksi
makanannya sendiri dengan mendapat bantuan sinar matahari yang disebut proses fotosintesis. Dan
energi yang dihasilkan tumbuhan inilah yang kemudian ditransfer ke hewan dan manusia saat hewan
dan manusia mengkonsumsi tumbuhan.

Energi biomassa yang terutama berasal dari tanaman atau tumbuhan ini mampu memberikan sejumlah
energi yang cukup besar yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Saat tumbuhan tidak
dikonsumsi oleh hewan ataupun manusia, tumbuhan tersebut akan dipecah atau di metabolisme oleh
mikroorganisme untuk kemudian melepaskan karbondioksida dan metana kembali ke atmosfer. Baiklah,
setelah berbicara panjang lebar mengenai biomassa, mari kita cari tahu bagaimana contoh dari salah
satu energi yang terbarukan.

Penggunaan Energi Biomassaenergi-biomassa-sebagai-energi-terbarukan

Berikut merupakan contoh energi biomassa sebagai bentuk energi terbarukan karena diperoleh dari
sumber-sumber yang dapat diproduksi lagi. Perhatikan contoh-contoh sumber energi terbarukan
biomassa dengan baik agar Anda paham dan mengerti.

1. Limbah Pertanian

Limbah pertanian seperti jerami, ampas tebu, kotoran ternak, dan juga kotoran unggas dapat digunakan
sebagai bahan baku produksi energi biomassa. Limbah pertanian tersebut dapat digunakan sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan panas dan listrik.
2. Biogas

Biogas ini diproduksi melalui pemecahan bahan organik seperti kotoran manusia, material tanaman,
pupuk kandang, dan lain sebagainya. Bahan-bahan organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi
dengan mendapat bantuan dari mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan karbondioksida dan
metana. Gas yang dihasilkan dari proses tersebut dapat dijadikan bahan bakar seperti untuk menyalakan
kompor, sebagai pemanas, dan juga pembangkit listrik.

3. Kayu

Kayu dianggap sebagai bentuk sederhana dari biomassa. Energi yang dilepaskan dari proses pembakaran
kayu dapat digunakan untuk memasak, menghasilkan panas, listrik, dan lain-lain. Hanya saja
pembakaran kayu disertai gas yang mengancam lapisan ozon sehingga penanaman pohon dapat
menyeimbangkannya.

4. Tanaman Energi

Tanaman sumber energi yaitu jagung, kedelai, gandum, dan lain sebagainya. Tanaman tersebut dapat
diproses untuk mengahasilkan biomassa. Produk yang dihasilkan dari proses tersebut yaitu butanol,
etanol, methanol, propanol, serta biodiesel.

Manfaat Energi Biomassa dalam Kehidupan Sehari-hari

Mungkin hampir setiap orang sudah mengetahui apa saja keuntungan memanfaatkan energi biomassa,
salah satunya yaitu sebagai pengganti bahan bakar fosil untuk produksi energi. Hal ini dikarenakan
bahan bakar fosil seperti minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Lantas
apa saja manfaat energi biomassa dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ulasannya.

Mengurangi tingkat metana


Manfaat yang pertama adalah dapat mengurangi tingkat metana. Menggunakan energi biomassa
sebagai energi alternatif tentunya dapat mengurangi tingkat metana yang ada di atmosfer. Seperti yang
Anda ketahui semakin tingginya metana akan menyebabkan efek rumah kaca. Dengan menggunakan
energi biomassa tentunya ini dapat menurunkan resiko efek rumah kaca.

Peningkatan kualitas air

Selain dapat mengurangi resiko efek rumah kaca, penggunaan energi biomassa juga dapat mengurangi
resiko hujan asam. Dan tentunya hal ini dapat membuat kualitas air menjadi semakin baik karena
biomassa sangatlag ramah lingkungan dan bebas polusi.

Mencegah kebakaran hutan

Pemanenan pohon dari hutan juga dapat mencegah kebakaran sebagai hasil dari pertumbuhan padat.
Tahukah Anda jika ada terlalu banyak pohon di hutan, ini juga memiliki resiko yang tinggi terhadap
kebakaran hutan itu sendiri. Seperti yang Anda ketahui kayu yang masih baru merupakan salah satu
bahan tanaman biomasa yang digunakan untuk menghasilkan energi biomassa.

Kendala Pemanfaatan Energi Biomassa di Indonesia

1.Lahan. Kendala yang pertama adalah lahan. Jika dilihat dari sisi pemerintahan, mereka pasti akan
bilang akan banyak lahan guna memanfaatkan energi alternatif yang satu ini. Akan tetapi kenyataannya
tidak seperti itu. Jadi untuk membuat energi biomassa harus menunggu lahan tersebut matang.

2. Sumber daya manusia. Yang kedua adalah SDM atau sumber daya manusia. Penguasaan teknologi
yang rendah mengenai pemanfaatan biomassa khususnya kayu juga merupakan sebuah kendala.
Teknologi yang dibeli tidak semua orang dapat mengoperasikannya. Tentu saja mereka harus bersekolah
dan training terlebih dahulu untuk menguasainya. Karena jika tidak dipersiapkan secara matang hal ini
dapat menyebabkan kebakaran hutan dan bahkan ledakan.

3. Permodalan. Selain lahan dan SDM, modal juga merupakan masalah utama dari pemanfaatan energi
biomassa. Karena untuk memanfaatkan energi ini membutuhkan modal yang cukup besar.

Itulah beberapa penjelasan dan juga contoh dari sumber energi dari salah satu energi terbarukan
biomassa. Dapat dilihat jika energi ini memproduksi atau membuat energinya menggunakan mahkluk
hidup seperti halnya tumbuhan yang dapat diproduksi kembali dengan cepat.
Energi biomassa merupakan energi yang dapat dijadikan energi alternatif yang harus dikembangkan
sebagai pengganti energi tak terbarukan seperti halnya minyak bumi. bagaimana? Pengetahuan Anda
jadi semakin banyak setelah membaca penjelasan yang kami berikan bukan? Jaga selalu lingkungan dan
buatlah berbagai terobosan energi alternatif seperti halnya energi biomassa ini.

http://benergi.com/energi-biomassa-sebagai-energi-terbarukan

sumber youtube

Pokea2 https://www.youtube.com/watch?v=SrPnOy45FVw Laptop Si Unyil - Sampah Buah Busuk jadi


Sumber Energi Listrik (laptop si unyil)

Jaya Wahono https://www.youtube.com/watch?v=bNQjq_5NRJM Energi Listrik dari bambu (bamboo)

Anda mungkin juga menyukai