SIKLUS 2
A. Kompetensi Inti
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan
tambahan
2. Memelihara kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan
tambahan
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1-III
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan.
Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu
kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan
tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada
pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar
masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.
· Lampu Kepala
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari.
Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan
jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu
belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed
beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen,
kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu
depan pada sepeda motor.
Gambar 3. Komponen lampu kepala
· Lampu Kota
Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga
menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara
atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis
truk dan bus).
Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus
berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .
Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di
antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.
Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud
bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang
lebar kendaraan.
Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah
daya lampu yang diperlukan adalah:
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66
Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat
adalah 10 Amper.
Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi
menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu :
.1 bola lampu kiri depan
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan
berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh
dari alat pengedip (flasher).
Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau
kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi.
Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan
secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila
kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampuhazzard digunakan bila dalam
keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat
karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus
menyalakan kunci kontak.
· Lampu Rem
Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian
belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu
posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w
dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang
direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak,
tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
· Lampu Mundur
Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur
pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil
tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu
mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang
terpasang sebesar 23 Watt.
Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi
pada posisi mundur.
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body :
a. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif.
Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif
mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
Gambar 9. Baterai
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau
minus diberi kode 31.
· Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar
utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
Gambar 10. Kunci kontak
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
c. Saklar
Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas
sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut
mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan
dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56
(ke saklar dim).
d. Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang
berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi
konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu,
kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi
hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam,
baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
e. Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada
rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu
jenis bimetal dan magnet.
f. Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin
tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaiturelay bila dialiri arus listrik kontak poin akan
terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay(c)
g. Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan
komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi
konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda
ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti
harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup
menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem
a. Lampu kepala
b. Lampu kota
d. Lampu rem
e. Lampu mundur
a. Batteray
c. Saklar
d. Sekring (fuse)
e. Pengedip (flasher)
f. Relay
g. Kabel penghubung
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan.
Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu
kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan
tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan.
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
E. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran probing-prompting
F. Media Pembelajaran
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Power point
G. Sumber Belajar
· Buku paket
· Bahan bacaan yang relevan tentang Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem
kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan
· Trainer Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan
kelengkapan tambahan
· Majalah
H. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan 1
1. Pendahuluan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Elaborasi
3 menit
Konfirmasi
2 menit
3. Penutup
3 menit
Pertemuan 2
1. Pendahuluan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi 5 menit
Elaborasi
10 menit
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal
yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah
di rancang sesuai dengantujuan pembelajaran yang akan
dicapai 5 menit
Konfirmasi
5 menit
1. Guru memberikan penguatan atau tambahan
jawaban. 3 menit
3. Penutup
Pertemuan 3
Pendahuluan Persiapan
I. Penilaian