Anda di halaman 1dari 11

Alat pengaman sepeda motor adalah peralatan yang berfungsi mengamankan sepeda motor dari

pencurian ketika tidak ada pengawasan dari pemiliknya. Alat pengaman sepeda motor terdiri
dua macam: elektrik dan non elektrik. Contoh pengaman sepeda motor elektrik yaitu
menggunakan alarm, yang non elektrik menggunakan kunci stir

Remote pengaman untuk sepeda motor ini menggunakan cahaya infra merah (infra red)
sebagai media komunikasi antara kunci pengaman dengan sepeda motor. Remote pengaman
atau remote control untuk sepeda motor ini bertujuan untuk menambahkan tingkat
keamanan pada sepeda motor yang sedang diparkir. Pada prinsipnya remote control sepeda
motor ini mengontrol sistem pengapian sepeda motor yaitu dengan mengatur posisi Off dan
On sistem pengapian sehingga tidak dapat dinyalakan sebelum sistem pengapian sepeda motor
diaktifkan (On) menggunakan remote control infra merah ini. Alat ini dinamakan automatic
infra red keylock.
Automatic infra red keylock ini memang khusus dirancang untuk kendaraan roda dua tetapi
tidak menutup kemungkinan digunakan pada kendaraan roda empat misalnya. Ide
perancangan alat ini diutamakan pada keamanan dan praktis dalam pemakaiannya. Alat ini
secara otomatis aktif ketika kunci kontak dimatikan, cukup praktis dan cukup cepat. Untuk
menonaktifkan alat ini digunakan remote infra merah dengan kontak kendaraan dalam keadaan
ON.
Remote control sepeda motor ini didesain untuk mengatasi kekurangan alarm yang umum
dijual dipasaran karena alarm yang dijual dipasaran tidak dapat secara otomatis bekerja tetapi
harus dinyalakan secara manual. Dan pada alat ini didisain sehingga alat ini tidak dapat dinon-
aktifkan melalui tombol-tombol tertentu tetapi hanya bisa menggunakan remote infra
merah. Dengan sedikit modifikasi maka dapat ditambahkan tombol ‘Non-Aktif’ yang tidak
mudah diketahui oleh orang.

Blok Diagram Remote Pengaman Untuk Sepeda Motor

Pada dasarnya automatic infra red keylock ini terdapat 2 bagian utama yaitu bagian pemancar
dan bagian penerima. Pada bagian pemancar terdapat pemancar infra merah yang dimodulasi
dengan frekuansi tertentu, dalam alat ini pada frekuensi 38KHz sampai 44 KHz.
Frekuensi ini bisa diatur dengan menggunakan potensiometer pada LM555 sebagai generator
gelombang kotak.

Pada bagian penerima, sinyal infra merah yang dipancarkan diterima dengan menggunakan
photo transistor kemudian dikuatkan. Frekunsi sinyal di pilih pada bagian bandpass filter
sehingga tidak semua sinyal infra red bisa masuk mengendalikan alat ini.

Infra Red Transmitter Remote Pengaman Untuk Sepeda Motor


Blok infra red transmitter ini dibangun dengan menggunakan dua buah IC LM555. IC ini sudah
umum penggunaanya sebagai generator gelombang kotak baik sebagai astable, bistable, mapun
monostable. Pada proyek kali ini LM 555 digunakan sebagai generator gelombang kotak
sehingga harus dikonfigurasikan sebagai astable.

Bentuk Sinyal Output Transmitter Infra Red (Remote Control)


IC LM555 yang pertama digunakan untuk menghasilkan gelombang kotak dengan frekuensi
38KHz sampai 44KHz sedangkan IC LM555 yang kedua digunakan untuk menghasilkan
gelombang kotak dengan frekuensi dalam orde ratusan hertz. Jadi IC LM555 yang pertama
seolah-olah menjadi carrieer generator dan IC LM 555 yang kedua menghasilkan sinyal yang
dimodulasi dengan carrier yang dihasilkan oleh IC LM555 yang pertama.

Sinyal output dari LM555 diatur dengan mengatur potensiometer R5 dan R6. Frekuensinya
ditentukan oleh rangkaian R1(R2) – R5(R6) – C1(C2) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (untuk U1):

f = 1.44 / {(R1 + 2R5) x C1}


Sedangkan duty cyclenya diatur dengan menggunakan rumus :

D = (R1 + R5) / (R1 + 2 R5) x 100%

Rangkaian Pemancar Infra Merah Termodulasi

Output dari kedua IC LM555 ini dimasukkan ke 4093, sebuah NAND gate untuk memodulasi
sinyal 38KHz – 44KHz dengan sinyal data yang dihasilkan oleh IC LM555 yang kedua
(U2). Konfigurasi ini dapat dibalik, U1 menghasilkan sinyal frekuensi rendahnya (data)
sedangkan U2 menghasilkan sinyal carriernya (38KHz sampai 44 KHz).

Dasar pemilihan IC 4093 karena IC in imerupakan IC CMOS yang mampu bekerja dengan
tegangan sampai 16 volt DC dan mempunyai schmitt trigger pada tiap inputnya sehingga dapat
mengurangi noise yang ditimbulkan ari LM555.

Karena kedua output dari LM555 masuk pada input 4093 maka output 4093 akan menghasilkan
sinyal kotak 38KHz – 44KHz yang dinyala/dimatikan dengan frekuensi ratusan hertz. Output
dari 4093 ini dapat langsung dihubungkan dengan sebuah led infra merh yang dihubungkan ke
VCC dengan resistor 300 ohm. Jika ternyata dibutuhkan daya pancar yang lebih jauh maka
output dari 4093 dapat dilewatkan pada sebuah transistor switching untuk memperkuat arus
yang lewat ke led infra merah.

Infra Red Receiver Pada Remote Control Sepeda Motor


Pada bagian receiver ini, untuk menerima pancaran sinyal infra merah yang dipancarkan oleh
bagian transmitter digunakan photo transistor tipe NPN. Selain itu dapat juga digunakan photo
dioda sebagai pengganti photo transistor tersebut.

Output dari photo transistor sinyal 38 KHz – 44 KHz yang diterima, masih sangat kecil level
tegangannya. Sinyal ini diambil komponen sinyalnya saja dan diperkuat dengan menggunakan
TLC271. TLC 271 merupakan operational amplifier yang mempunyai bandwidth yang sangat
lebar dan gain yang sangat besar. Walaupun demikian dapat digunakan LM741, general
operational amplifier jika TLC 271 tidak dapat ditemukan dipasaran atau opamp – opamp yang
lain yang mampu memperkuat sinyal 38KHz – 44KHz ini dengan gain sampai 200. Penguatan
tegangan pada alat ini diatur pada 101x sehingga menghasilkan sinyal yang cukup kuat untuk
difilter oleh LM567.

Sinyal output dari TLC271 dengan penguatan 100x (pembulatan) di filter oleh dua buah IC
LM567. LM567 merupakan IC tone decoder yang didalamnya sudah dibangun sebuah band
pass filter yang cukup sempit dengan Q yang baik. LM567 akan mendeteksi ada/tidaknya
sinyal dengan frekuensi tertentu. Jika LM567 mendeteksi adanya sinyal dengan frekuensi
tertentu maka LM567 akan mengoutputkan ‘low’ pada outputnya yang harus dipull-up dengan
resistor 20k.

Frekuensi sinyal yang diditeksi oleh LM567 in ditentukan dengan rumus (untuk LM567 yang
pertama) :

f = 1 / (1.1 x R4 x C3)
LM567 yang pertama akan mendeteksi ada/tidaknya sinyal dengan frekuensi 38KHz – 44KHz
tersebut. Jika ada maka LM567 akan mengoutputkan ‘low’ selama ada sinyal dengan frekuensi
38KHz – 44KHz. Output dari LM567 yang pertama ini dimasukkan ke LM567 yang kedua
untuk mendeteksi frekuensi yang kedua (frekuensi yang lebih rendah – data) dan jika ternyata
benar maka output LM567 yang kedua ini akan ‘low’. Kondisi ‘low’ ini akan mentrigger RS
flip-flop menjadi ‘high’ dan akan mempertahankannya sampai supply tegangan diputus.
Jadi setelah mendapat trigger tersebut kondisi output RS flip-flop akan tetap ‘high’ dan
mengaktifkan relay yang menhubungkan jalur listrik kontak kendaraan. Relay yang digunakan
disini adalah relay yang normally open sehingga pada saat kontak dimatikan maka relay akan
open dan untuk mengaktifkannya RS flip-flop harus mendapatkan trigger dari IR transmitter
sehingga outputnya ‘high’ . Output RS flip-flop yang ‘high’ ini digunakan untuk mengaktifkan
relay menjadi ‘close’.

Proses Installasi Remote Pengaman Untuk Sepeda Motor


Dari alat ini terdapat konektor 5 pin. Dari konektor ini pin nomor 5 hubungkan dengan posistif
aki sedangkan pin 4 hubungkan dengan body kendaraan atau kutub negatif aki.

Carilah kabel pada kontak yang terhubung pada ground jika kontak dalam keadaan OFF, tidak
terhubung dengan ground jika kontak ON. Hubungkan kabel ini dengan pin nomor 2 sedangkan
pin nomor 1 (common relay) dihubungkan ke body kendaraan.

Rangkaian Penerima Infra Merah Remote Control Sepeda Motor

Sehingga jika sensor tidak menerima sinyal maka kondisi antara pin 1 dan pin 2 (normally
closed) pada konektor terhubung sehingga kendaraan tidak bisa di starter. Tetapi jika sensor
(photo transistor) menerima sinyal maka output dari RS flip-flop akan ‘high’ sehingga
mengaktifkan relay dan menyebabkan pin 1 dan pin 2 tidak terhubung. Kondisi menyebabkan
kendaraan dapat di starter.

Jika ingin mengaktifkan remote control sepeda motor ini, caranya cukup mudah. Yang perlu
dilakukan hanya menempatkan kontak dalam posisi OFF dan jika kontak diposisikan dalam
keadaan ON kembali maka kendaraan tidak dapat di starter dan hanya bisa di starter jika
receiver mendapat sinyal dari bagian transmitter.
Walaupun demikian alat ini masih mempunyai kelemahan yaitu jarak transmisi sinyal infra-
merahnya tidak cukup jauh karena sensor yang digunakan tidak cukup peka. Dengan
menggunakan modul IR yang sudah jadi, dengan sedikit perubahan pada rangkaian maka jarak
transmisinya jadi lebih jauh.

Selain itu alat ini juga bergantung pada remote (bagian transmitter) untuk itu perlu dibuat
tombol yang sangat rahasia untuk dapat mengaktifkannya. Modifikasi ini dilakukan pada
konektor pin 1 dan pin 2. diantara pin 1 dan pin 2 ini diseri sebuah saklar sehingga jika relay
tidak aktif (karena tidak ada sinyal yang diterima oleh receiver) maka saklar ini tetap dapat
memutuskan pin1 dan pin 3 sehingga kendaraan dapat di starter. Dan yang penting adalah
saklar untuk aktifasi remote control sepeda motor ini harus sangat rahasia dan tidak mudah
diketahui oleh orang lain.

Rangkaian sistem pengaman pada gambar di bawah ini dirancang untuk mencegah sepeda motor jalan sendiri
saat pengendara secara tidak sengaja/tidak tahu menekan starter switch sementara
posisi kopling tidak ditekan/ditarik atau posisi gigi transimisi sedang tidak dalam kondisi netral.

Rangkaian sistem starter yang


dilengkapi pengaman
Cara kerja Sistem Starter yang Menggunakan Sistem Pengaman
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa kumparan relay starter tidak akan mendapat arus jika posisi gigi
transmisi tidak netral atau kopling (clutch) tidak sedang ditekan/ditarik. Pada posisi tersebut, saklar netral (neutral
switch) maupun saklar kopling (clutch switch) tidak akan menghubungkan rangkaian relay pengaman (safety
relay) ke massa. Akibatnya safety relay
tetap dalam kondisi tidak hidup (OFF) sehingga starter relay juga tidak akan hidup walaupun starter switch
ditekan. Dengan demikian, motor starter tidak akan bisa berputar.Aliran arus dari baterai menuju motor starter
akan terjadi jika posisi gigi transmisi sedang netral. Skema aliran arusnya seperti digambarkan oleh tanda panah
yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Aliran arus listrik menuju motor


starter saat gigi transmisi netral
Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya berdasarkan gambar di atas adalah sebagai berikut:
Baterai ------ main switch ------ safety relay -----neutral switch -----massa.
Baterai ------ main switch ------ safety relay ----- starter relay ------starter switch ------ massa.
Baterai ------ plat kontak starter relay ----- motor starter ----- massa
(sehingga motor starter berputar).
Aliran arus dari baterai menuju motor starter juga akan terjadi jika posisi kopling sedang ditekan. Skema aliran
arusnya seperti digambarkan oleh tanda panah yang terlihat pada gambar di bawah ini: Untuk lebih jelas lagi
aliran arusnya berdasarkan gambar tersebut adalah sebagai berikut:
Baterai ------ main switch ------ safety relay -----clutch switch -----massa.
Baterai ------ main switch ------ safety relay ----- starter relay ------starter switch ------ massa.
Baterai ------ plat kontak starter relay ----- motor starter ----- massa
(sehingga motor starter berputar).

Aliran arus listrik menuju motor starter


saat kopling ditekan
Inovasi Sistem Starter Sepeda Motor

Pada beberapa sepeda motor telah dilengkapi pengaman (safety) bagi si pengendaranya, yaitu sistem
starter tidak akan hidup jika tidak sesuai kondisi atau syarat yang telah ditetapkan. Misalnya, sistem
starter tidak akan hidup jika rem depan atau rem belakang tidak ditekan. Sistem ini biasanya ditemukan
pada sepeda motor jenis scooter (misalnya Yamaha Nouvo) yang menggunakan transmisi otomatis.
Contoh pengaman lainnya adalah sistem starter tidak akan hidup jika gigi transmisi masuk (tidak posisi
netral) atau kopling tidak ditarik/ditekan. Ada juga sepeda motor yang akan memutuskan aliran arus
pada sistem pengapian jika sidestand (standar samping) masih kondisi digunakan/diturunkan,
sementara sepeda motor tersebut akan dijalankan oleh pengendaranya. Rangkaian sistem starter
terhubung dengan posisi sidestand dan rangkaian posisi gigi dan unit CDI pengapian.

Sistem Switch Sidestand (Standar Samping)

Sistem pengaman dengan sistem switch sidestand adalah sistem yang digunakan pada sepeda motor
yang menggunakan kombinasi tiga sistem, yaitu sistem starter, sidestand, dan sistem pengapian.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan agar posisi sidestand sudah benar-benar
diangkat/dikembalikan ke posisinya (tidak digunakan untuk posisi menyandarkan sepeda motor)
sebelum motor dihidupkan/dijalankan. Ada beberapa kondisi yang berkaitan dengan sistem pengaman
ini, yaitu:
1. Jika posisi sidestand sedang diturunkan/digunakan untuk menyandarkan sepeda motor, motor
starter tidak akan bisa dihidupkan saat pengendara menekan starter switch.
Kalaupun pengendara mencoba menghidupkan dengan kick starter (bukan sistem starter
listrik), sistem pengapian tidak akan hidup kecuali posisi gigi transmisi netral.
2. Sistem pengapian akan hidup jika posisi transmisi netral atau posisi transmisi selain netral tapi
kopling ditekan.
3. Jika sidestand dicoba diturunkan kembali setelah mesin hidup, pengapian akan mati (off) dan
mesin akan mati sesaat ketika koplingnya ditarik dan gigi transmisi diganti dari posisi netral.
Inovasi sistem starter dilakukan sebagai bentuk proteksi sistem starter listrik pada sepeda motor.

Saat ini teknologi sistem injeksi sudah banyak diaplikasikan di sepeda motor. Beberapa
komponennya memiliki fungsi masing-masing, selain untuk membuat tunggangan menjadi lebih
irit bahan bakar, hal tersebut diklaim lebih aman. Salah satunya adalah teknologi Bank Angle
Sensor (BAS) yang membuat mesin sepeda motor akan secara otomatis mati ketika jatuh.
Menurut buku Jurus Kilat Jadi Montir Profesional Secara Otodidak terbitan Laskar Aksara yang
dikarang oleh Asep Yulirianto, teknologi ini berfungsi berdasarkan sensor sudut kemiringan.
Umumnya, sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi dilengkapi dengan BAS. Tujuannya
sebagai pengaman pada saat sepeda motor terjatuh. Sistem kerja sensor ini, pada saat sepeda
motor terjatuh dengan sudut kemiringan 55 derajat atau lebih selama minimal lima detik, sensor
BAS akan mengirimkan informasi ke ECM/ECU untuk menghentikan kinerja dari fuel pump,
injector, dan ignition oil sehingga mesin menjadi mati. Namun jangan khawatir, hal tersebut tidak
belaku ketika sepeda motor menikung, meski dengan sudut kemiringan yang sama. Hal itu tidak
terjadi karena ada gaya sentrifugal pada saat menikung. Hal ini menyebabkan sudut kemiringan
pada BAS tidak sama dengan sudut kemiringan saat sepeda motor terjatuh. Dengan demikian,
mesin tetap hidup. Penamaan teknologi ini berbeda di tiap merek. Honda misalnya menyebutnya
Bank Angle Sensor (BAS), Yamaha menggunakan Lean Angle Sensor, sedangkan sensor
kemiringan yang digunakan pada sepeda motor Suzuki disebut Tip Over.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penjelasan Mesin Sepeda Motor Mati
Saat
Terjatuh", https://otomotif.kompas.com/read/2015/06/29/092652330/Ini.Penjelasan.Mesin.Seped
a.Motor.Mati.Saat.Terjatuh.
Penulis : Ghulam Muhammad Nayazri

Dalam buku Jurus Kilat Jadi Montir Profesional Secara Otodidak terbitan
Laskar Aksara dijelaskan bahwa alat tersebut rata-rata fungsinya sama,
yaitu mendeteksi sudut kemiringan sepeda motor hingga 60 derajat. Saat
mencapai sudut itu selama minimal lima detik, informasi dikirim ke
Electronic Control Unit (ECU) untuk menghentikan kerja pompa bensin,
injektor, dan ignition coil. Dalam kondisi demikian, mesin akan mati.

Bila ingin kembali menghidupkan mesin, kunci kontak harus terlebih dahulu
dipindahkan ke posisi “off”. Kemudian kunci kontak kembali diputar ke “on”
dan mesin siap menyala.

Manuver

Lantas bagaimana bila sepeda motor dibawa menikung sampai 60 derajat,


apakah mesin akan mati? Jawabannya, tidak. Alasannya, saat menikung
ada gaya sentrifugal (gerakan melingkar), sensor tidak menilai gerakan ini
sama dengan posisi sepeda motor terjatuh.

Remote Smart Key


Berfungsi sebagai tombol – tombol pengoprasian On / Off pada remote smart key,
Answer Back Sistem dan Anti Theft (jika ada).

Smart Handle Lock (Knop / Papan Kunci)


Untuk menghidupkan system kelistrikan, membuka jok dan tangka bahan bakar.

Smart Kontrol Unit


Sebagai computer / otak dari Smart Key Sistem yang mengirim sinyal otentifikasi ke
ECM.

ECM
Sebagai komponen terakhir yang menerima kode otentifikasi dan otak / komputer
dari seluruh komponen kelistrikan sepeda motor.
Manfaat dan Keunggulan Produk :
1. Fitur Sensor Getar
Fungsi ini bermanfaat apabila ada pencuri yang ingin mengambil kendaraan Anda dengan cara
angkat ke mobil, karena alarm ini dilengkapi dengan SENSOR GETAR, apabila terjadi benturan
maka sirene akan bunyi keras dan si pencuri akan membatalkan niatnya untuk mencuri
kendaraan Anda. setiap kendaraan bergoyang fungsi ini akan berlaku apabila alarm posisi on.

2. Fitur Alarm kunci kontak


Fungsi ini bermanfaat apabila ada orang berniat jahat untuk mencuri kendaraan Anda, maka
saat kunci kontak diputar ke posisi ON (baik itu menggunakan kunci T atau menggunakan kunci
duplikat) maka SIRENE ALARM akan bunyi dan lampu sen berkedip-kedip kemudian mesin
kendaraan TIDAK BISA DIHIDUPKAN, sehingga memberikan PENGAMANAN PENUH pada
kendaraan.

3. Fitur Jarak Jauh 5-10 meter ( menghidupkan / mematikan mesin dengan Remote )
Fungsi ini bermanfaat apabila terjadi perampasan kendaraan di jalan raya. Anda tidak perlu
melawan, tinggal tekan tombol Lock di remote, mesin akan mati dan sirine akan berbunyi dan
lampu sen terus berkedip, dan tidak bisa dihidupkan lagi sebelum menekan tombol Unlock atau
buka kunci di remote.

4. Fitur Auto Lock (Jika Kunci tertinggal di motor, motor akan tetap aman karena mesin tidak bisa
dihidupkan hanya dengan kunci kontak saja (fungsi ini harus di tambah relay).
Fungsi ini sangat bermanfaat, anda bisa starter mesin dari remote tanpa harus kunci kontak ON,
dan mesin akan hidup terus dan bisa dibawa jalan seperti layaknya mesin hidup dengan
menggunakan kunci kontak. Mesin akan hidup terus, untuk mematikan mesin, tinggal tekan
tombol UNLOCK dari remote.

5. Search mode (Mencari sepeda motor di tempat Parkir)

Ada nih solusinya guys, tadi pagi saya sudah pasang dimotor kesayangan saya

Yamaha R25 . Yups… namanya Rev Immobilizer. Alat pengaman yang dijual
hanya seharga Rp600.000,- ini sangat bersahabat dengan aki, karena sistem
pengaman enggak standby seperti layaknya alarm pada umumnya, Rev Immobilizer
bekerja hanya saat kunci kontak dalam posisi ON. Cara kerjanya bagaimana sih? yuk
kita bahas..
Jadi begini guys, setelah seperangkat immobilizer tersebut sudah terpasang dengan
benar, yakni modul penerima ( receiver) yang disetting khusus berhubungan dengan
sistem on off dipasang pada unit sepeda motor. Lalu pada anak kunci dipasang modul
pengirim / pemancar ( transponder), dan sensor dipasang melingkar pada lubang
kunci.
Nah… ketika anak kunci dimasukkan ke dalam rumah kunci dan diputar ke posisi ON,
Immobilizer Control Unit akan mengirimkan sinyal menuju transponder yang berada
di anak kunci. Selanjutnya transponder di anak kunci tersebut akan memberikan
respon dengan mengirim sinyal balasan yang berisi kode ke Engine Control Module
(ECM) melalui Immobilizer Control Unit. Jika kode yang dikirimkan oleh transponder
di anak kunci tadi sesuai dengan data di ECM, maka mesin motor bisa menyala. Kalau
pakai kunci duplikat atau dibobol pake kunci T bagaimana? wah, dashboard LCD
memang hidup tetapi enggak akan bisa di engine start. Kalau masih dipaksakan
kontak tetap dalam posisi ON selama 30 detik, resikonya alarm akan menyala.

Anda mungkin juga menyukai