2. Masa Kanak-kanak
Masa ini di bagi dalam usia prasekolah, dan sekolah. Perkembangan seksual
pada masa ini di awali secara biologis atau fisik, sedangkan perkembangan
psikoseksual pada masa ini adalah :
a. Tahap oedipal/phalik, terjadi pada umur 3-5 tahun. Kepuasan anak terletak pada
rangsangan otoerotis, yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa
erogennya. Anak juga mulai menyukai lain jenis. Anak laki-laki cenderung lebih
suka sama ibunya dari pada ayahnya, sebaliknya anak perempuan lebih suka
ayahnya. Anak mulai dapat mengidentifikasi jenis kelamin dirinya, apakah laki-
laki atau perempuan, belajar melalui interaksi dengan figur orang tua, serta mulai
mengembangkan peran sesuai dengan jenis kelaminnya.
b. Tahap Laten, terjadi pada umur 5-12 tahun. Kepuasan anak mulai terintegrasi,
mereka memasuki masa pubertas dan berhadapan langsung pada tuntutan sosial,
seperti suka berhubungan dengan kelompoknya atau teman sebaya, dorongan
libido mulai berbeda. Pada masa sekolah ini, anak sudah banyak bertanya tentang
hal seksual melalui interaksi dengan orang dewasa, membaca atau berfantasi.
3. Masa Pubertas / Remaja
Pada masa ini sudah terjadi kematangan fisik dari aspek seksual dan akan
terjadi kematangan secara psikososial. Terjadinya perubahan secara psikologis ini
ditandai dengan adanya perubahan dalam citra tubuh (body image) , perhatian yang
cukup besar terhadap fungsi tubuh, pembelajaran tentang perilaku, kondisi sosial,
dan perubahan lain, seperti perubahan berat badan, tinggi badan, perkembangan
otot, bulu di pubis, buah dada atau mentruasi bagi wanita. Tahap yang di sebut oleh
Freud sebagai tahap genital ini terjadi pada umur 12 - 18 tahun. Kepuasan anak
pada tahap ini akan kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta yang
matang terhadap lawan jenis.
4. Masa Dewasa Muda dan Pertengahan Umur.
Pada tahap ini perkembangan secara fisik sudah cukup dan ciri seks sekunder
mencapai puncaknya, yaitu antara umur 18-30 tahun. Pada masa pertengahan umur
terjadi perubahan hormonal; pada wanita di tandai dengan penurunan estrogen,
pengecilan payudara dan jaringan vagina, penurunan cairan vagina, selanjutnya
akan terjadi penurunan reaksi ereksi; pada pria di tandai dengan penurunan ukuran
penis serta penurunan semen. Dari perkembangan psikososial, sudah mulai terjadi
hubungan intim antara lawan jenis, proses pernikahan dan memiliki anak, sehingga
terjadi perubahan peran.
5. Masa Dewasa Tua
Perubahan yang terjadi pada tahap ini pada wanita di antaranya adalah atrofi
pada vagina dan dan jaringan payudara, penurunan cairan vagina, dan penurunan
intensitas orgasme pada wanita; sedangkan pada pria akan mengalami penurunan
produksi sperma, berkurangnya intensitas orgasme, terlambatnya pencapaian
ereksi, dan pembesaran kelenjar prostat.
2.4. Perkembangan seksual
1. Seksual yang Sehat Meliputi :
· Bebas dari gangguan fisik maupun psikologis.
· Bersikap positif terhadap seksual.
· Mempunyai pengetahuan yang akurat tentang seksualitas.
· Kesesuaian antara jenis kelamin, identitas, dan peran .
2. Karakteristik Kesehatan Seks :
· Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan kekerasan,
eksploitasi dan penyalahgunaan seksual.
· Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap penampilan
pribadi
· Merupakan hubungan biologis yang paling intim antara dua individu yang
mempunyai tujuan
· Mendapatkan keturunan (reproduksi)
· Memenuhi kebutuhan biologis (rekreasi)
· Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain
· Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan, emosional
dan cinta