Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (TOR)

REDESAIN MASTER PLAN KOMPLEKS PERKANTORAN PEMERINTAH


KABUPATEN SEKADAU

1 PENDAHULUAN

1.1 Data Proyek

 Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana


Aparatur
 Kegiatan : Pembinaan Gedung Kantor
 Pekerjaan : Redesain Master Plan Komplek
Perkantoran Kabupaten Sekadau
 Lokasi : Batas Kabupaten Sekadau –
Kabupaten Sanggau
 Sumber Dana : APBD Kabupaten Sekadau
 Tahun Anggaran : 2014
 Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender

1.2 Latar Belakang

Pada Struktur Organisasi Pemerintahan di Indonesia, Pemerintah


Kabupaten mempunyai kedudukan trategis dalam pelaksanaan
pembangunan. Setiap kabupaten mempunyai kewenangan untuk
mengatur pembangunan wilayahnya. Pembangunan Wilayah
kabupaten merupakan Bagian Integral dari Pembangunan Regional
dan Nasional. Dalam Pelaksanaan Pembangunan pemerintah daerah
diharapkan dapat memanfaatkan semua potensi yang ada dan
mengatasi segala hambatan secara optimal. Sebagai inti dari fungsi
pembangunan Pemerintah Daerah adalah pembangunan yang
dikombinasikan sebagai pelayanan primer. Dalam pelaksanaannya
terdapat fungsi koordinasi yang harus maksimal dari unsur-unsur
organisasi dibawah pemerintah daerah yang harus berjalan sesuai
dengan tuntutan pelayanan kepada masyarakat. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan koordinasi antara lain :

- Komunikasi terjalin dengan baik


- Struktur Kelembagaan
- Wadah yang tersedia.

Dalam konteks kegiatan ini sebagai sarana untuk menciptakan suatu


pelayanan yang baik serta koordinasi yang berjalan lancar diperlukan
suatu wadah untuk pelaksanaan fungsi pelayanan dan koordinasi
antar unsur Dinas / Instansi serta kesekretariatan pemerintah daerah.

Revisi Rencana Tata Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan KERANGKA ACUAN KERJA (TOR)- 1
RENCANA OPERASIONAL 2

Sebagai konsekwensinya dibutuhkan suatu kawasan bagi


pembangunan sarana perkantoran yang dimaksudkan untuk
kemudahan fungsi pelayanan masyarakat serta koordinasi
pelaksanaan pembangunan. Untuk itu diperlukan suatu kawasan pusat
pemerintah (CIVIC CENTER) yang tertata baik sebagai sarana bagi
kemudahan dan pelaksanaan fungsi pelayanan yang memberikan
wadah bagi kenyamanan kerja Aparatur Pemerintahan dan Masyarakat
yang dilayani.

Sejak Tahun 2006 telah mulai dibangun suatu Pusat Pemerintahan


Kabupaten Sekadau di bagian timur Kota Sekadau di atas lahan seluas
200 hektar. Namun karena kurang matangnya perencanaan teknis
kawasan ini, serta beberapa permasalahan teknis di lapangan seperti
kondisi topografi yang ekstrim yang tidak sesuai dengan hasil
pengukuran pada tahap perencanaan, maka pembangunan kawasan
ini menjadi kurang mampu memberikan kesan yang baik terhadap
sebuah kawasan pusat pemerintahan yang efektif, efisien, nyaman,
indah dan berkesan sendral dan berwibawa sebagai salah satu
kawasan terpenting sebuah ibukota kabupaten.

Untuk itulah maka pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Dinas


Pekerjaan Umum dan Pertambangan merasa perlu untuk mengkaji
ulang dan menata ulang (redesain) kawasan ini untuk menghasilkan
suatu pedoman teknis pembangunan kawasan ini yang lebih baik,
tertata, indah dan mampu menjadi salah satu icon bagi Kota Sekadau
sebagai ibukota sekaligus pusat pemerintahan Kabupaten Sekadau.

1.3 Maksud dan Tujuan

Redesain Master Plan Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten


Sekadau ini dimaksud untuk memberikan arahan bagi pembanguanan
sarana perkantoran di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten
Sekadau yang optimal dan dilandasi oleh konsep yang kuat sebagai
suatu pusat pelayanan masyarakat. Selain itu untuk menciptakan
keteraturan pada tata letak tanpa meninggalkan unsur estetika
kawasan dengan suatu semangat pelayanan yang tinggi.

Adapun tujuan dari penataan ruang kawasan pemerintahan ini


adalah :

1. Menciptakan pola ruang kawasan yang teratur dan terarah dengan


memperhatikan harmonisasi antara fungsi kegiatan dalam
kawasan.
2. Terciptanya penataan yang memperhatikan estetika serta
keserasian dengan lingkungan sekitar tanpa merusak lingkungan
itu sendiri.
3. Terciptanya pola kemudahan dalam aktifitas kelompok bangunan
perkantoran dengan fungsi-fungsi lainnya yang berkaitan.
RENCANA OPERASIONAL 3

4. Memacu pengembangan wilayah perkotaan sebagai tujuan dari


perencanaan kota secara umum.

1.4 Pengertian Dasar

Pusat Pemerintahan (CIVIC CENTER) adalah suatu wadah yang


menunjukan skala kegiatan pelayanan, administrasi, Informasi,
pengembangan sumber daya manusia yang didalamnya termasuk
fungsi Organisasi Instansional Pemerintah Kabupaten Sekadau. Secara
struktur Hirarki Rencana Kota, Penataan Ruang Kawasan Pusat
Pemerintahan termasuk di dalam Rencana Tata Bangunan Dan
Lingkungan (RTBL) yang merupakan penjabaran dari rencana detail
tata ruang perkotaan Sekadau, sehingga dituntut adanya
kesinambungan materi antara kedua rencana tata ruang tersebut.

Redesain Master Plan Kompleks Perkantoran Pemerintah ini dilakukan


secara simultan dengan pelaksanaan penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan Perkotaan Sekadau yang juga dilaksanakan dalam
Tahun Anggaran 2014 ini. Perlu adanya kerjasama koordinasi antara
pelaksana kedua kegiatan ini agar tercapai sinkronisasi sumbstantif
antara keduanya.

1.5 Ruang Lingkup Perencanaan

1.5.1 Lingkup Wilayah

Wilayah yang ditata ruangnya ditentuken melalui kajian planologis


didalam wilayah Perkotaan Sekadau yang telah ditetapkan sebagai
ibukota kabupaten. Sesuai pengalaman perhitungan kebutuhan lahan
di beberapa kabupaten lain yang telah terlebih dahulu terbentuk
(Sambas, Bengkayang, Melawi, Kayong Utara, dll), kebutuhan lahan
untuk pusat pemerintahan ini berkisar antara 60-80 Ha. Namun
batasan kawasan lebih lanjut akan ditentukan sesuai dengan batas
lahan yang telah dibebaskan pemerintah Kabupaten Sekadau seluas
200 Ha dan diperjelas dalam suatu Survey dan Pengukuran, setelah
melalui perhitungan kebutuhan lahan secara seksama dan riil di
lapangan dengan memperhatikan kebutuhan lahan perkotaan sesuai
dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah
Kabupaten Sekadau. Sisa lahan yang diluar kebutuhan fasilitas
perkantoran dan fasilitas pendukung lainnya direncanakan untuk
pengembangan berbagai fungsi perkotaan lainnya yang berkaitan
langsung dengan pusat pemerintahan seperti Kawasan Sport Center,
Pusat Perdagangan Lingkungan Perkantoran, Kawasan Pendidikan dan
Pelatihan, dan lain-lain, termasuk kawasan permukiman karyawan
pemerintah kabupaten.
RENCANA OPERASIONAL 4

1.5.2 Lingkup Materi

Redesain Master Plan Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten


Sekadau ini disajikan dalam skala rencana 1 : 1000 sampai 1 : 500.
Kajian dari perencanaan dibatasi pada wilayah perencanan kawasan
pusat pemerintah tanpa membahas aspek perencanaan wilayah kota
dimana hal tersebut akan diuraikan dan dibahas di dalam Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sekadau Ibukota Kabupaten
Sekadau.

Secara rinci langkah-langkah teknis yang akan dilakukan antara lain :


a. Pengumpulan Data Instansional
b. Survey dan Pengukuran Kawasan Perencanaan
c. Perhitungan Besarnya Kebutuhan Ruang Kawasan
d. Analisis Tapak
e. Konsep Penataan Kawasan
f. Penyusunan Site Plan Kawasan
g. Penyusunan Rencana Teknis Prasarana Kawasan (jaringan jalan,
drainase, listrik, tekekomunikasi, dll)

2 METODOLOGI

2.1 Pendekatan dan Kerangka Pemikiran

Penyusunan Redesain Master Plan Kompleks Perkantoran Pemerintah


Kabupaten Sekadau ini dilaksanakan dengan pendekatan
pemanfaatan ruang yang fleksibel. Ini berarti pemanfaatan ruang
bukan merupakan suatu produk yang mati, namun secara dinamis
akan dapat menyesuaikan diri tanpa mengalami perubahan yang
cukup berarti. Dengan model pendekatan ini penataan ruang harus
mampu menciptakan dan mencapai tujuan dasarnya, yaitu:
 pemenuhan kebutuhan dasar,
 pertumbuhan dan perkembangan kawasan,
 stabilitas yang mantap,
 konservasi lingkungan,
 demokratisasi dan kesesuaian pemanfaatan ruang serta
 terciptanya sinergi kawasan.

2.2 Proses Perencanaan

Dalam penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh


langkah-langkah penentuan arah pengembangan, identifikasi potensi
dan masalah pembangunan, perumusan Rencana Tata Ruang Kawasan
Pusat Pemerintahan, dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan.

1. Penentuan kawasan perencanaan


RENCANA OPERASIONAL 5

Dalam menentukan kawasan perencanaan dilakukan


berdasarkan tingkat urgensi/prioritas/keterdesakan penanganan
kawasan tersebut di dalam konstelasi kota.

2. Identifikasi permasalahan pelaksanaan pembangunan kawasan

 Analisis yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaan


pembangunan pusat Pemerintahan yang selanjutnya didukung
keputusan strategis dari pemerintah daerah setempat untuk
pengembangannya;

 Terdapat suatu permasalahan dalam perwujudan ruang


kawasan seperti masalah bentuk dan pemilikan tanah, urban
heritage, kota tepi air, dsb.

3. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan

Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan


didasarkan atas hasil analisis kependudukan, sektor/kegiatan
potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan
sarana lingkungan, sasaran pembangunan kawasan yang
hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi pelayanan.
Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup:

- Perkiraan kebutuhan pengembangan perkantoran;


- Perkiraan kebutuhan pengembangan tenaga kerja dan
pengguna;
- Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi kawasan;
- Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan kawasan:
- kebutuhan ekstensifikasi;
- kebutuhan intensifikasi;
- perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan.
- Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan.

4. Perumusan Rencana Tata Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan

Perumusan ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan


pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang.

5. Penetapan rencana tata ruang kawasan pemerintahan

Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang Kawasan,


perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dalam
bentuk Surat Keputusan Bupati dalam hal Rencana Tata Ruang
Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Sekadau sebagai
penjabaran Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Sekadau.
RENCANA OPERASIONAL 6

2.3 Muatan Rencana

1) Rencana tapak pemanfaatan ruang kawasan, meliputi:

a) Rencana perpetakan lahan (kavling);


b) Rencana tata letak bangunan dan pemanfaatan bangunan;
c) Rencana tata letak jaringan pergerakan hingga pedestrian dan
jalan setapak, perparkiran, halte dan penyeberangan;
d) Rencana tata letak jaringan utilitas lingkungan perkotaan
(Jaringan Listrik, Jaringan Drainase, Persampahan,
Telelkomunikasi, dll);
e) Rencana ruang hijau dan penghijauan (landscaping).

2) Arahan pelaksanaan pembangunan kawasan, yang meliputi:

a) Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik)


bangunan gedung dan bangunan bukan gedung;
b) Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) jaringan
pergerakan;
c) Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) jaringan
utilitas lingkungan perkotaan;
d) Ketentuan (Pra Rencana Teknik) sempadan bangunan, koefisien
dasar bangunan, koefisien lantai bangunan, ketinggian
bangunan, elevasi, bentuk dasar bangunan, selubung
bangunan, pertandaan, bahan bangunan, dan ketentuan
bangunan lainnya.

3) Pedoman pengendalian pelaksanaan pembangunan kawasan, yang


meliputi:

a) Ketentuan administrasi pengendalian pelaksanaan rencana dan


program, misalnya melalui mekanisme perijinan mendirikan
bangunan;
b) Ketentuan pengaturan operasionalisasi penerapan pola insentif,
dis-insentif, hak pengalihan intensitas bangunan, hak bangunan
di atas tanah/di bawah tanah;
c) Arahan pengendalian pelaksanaan berupa ketentuan penata
pelaksanaan/manajemen pelaksanaan bangunan;
d) Mekanisme pelaporan, pemantauan, dan evaluasi program (baik
yang dilakukan oleh instansi yang berwenang maupun
keterlibatan masyarakat dalam pengawasan), serta pengenaan
sanksi (berupa teguran, pencabutan ijin, perdata maupun
pidana).

2.4 Metode Pengumpulan Data Dan Informasi

Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan


masukan bagi pekerjaan penyusunan Rencana Kawasan Pusat
RENCANA OPERASIONAL 7

Pemerintahan Kabupaten Sekadau ini dilakukan dengan cara sebagai


berikut :

 Survai Instansional, yang ditujukan untuk mendapatkan data


sekunder yang dimiliki oleh instansi-instansi terkait, baik
Pemerintah seperti Bappeda, Dinas Permukiman dan Prasarana,
Dinas Perhubungan, BPS, Dinas Pertanahan, PDAM, Kecamatan dan
lain-lain, maupun swasta seperti perusahaan pengembang
kawasan perumahan dan industri.

 Observasi Lapangan, yang berupa pengamatan atau peninjauan


langsung terhadap kondisi wilayah perencanaan, terutama
menyangkut aspek fisik yang meliputi fisiografi dan morfologi
kawasan, pola penggunaan lahan, peta jaringan sarana dan
prasarana pelayanan umum, serta sistem transportasi kawasan.

 Teknik Wawancara dan atau kuesioner, umumnya teknik ini


dilakukan apabila data atau informasi sebagai bahan masukan
tidak terdapat dalam data sekunder. Wawancara atau interview ini
biasanya dilakukan kepada pejabat atau staf instansi terkait dan
tokoh masyarakat untuk mendapatkan informasi berbagai hal yang
berkaitan dengan berbagai aspek perencanaan di wilayah yang
bersangkutan.

 Pengukuran lapangan, dilakukan untuk mengetahui secara pasti


peta kawasan melalui pengukuran. Dari pengukuran lapangan ini
diharapkan diperoleh peta dasar kawasan, peta topografi
(ketinggian dan kemiringan), peta penggunaan lahan, peta kondisi
hidrologi, peta kondisi tanah, serta peta jaringan prasarana
kawasan (jaringan jalan, drainase, listrik, telepon, dan
pembuangan limbah).

Dengan kombinasi keempat metoda pengumpulan data/informasi


seperti disebutkan di atas, maka diharapkan kebutuhan data dan
informasi sebagai bahan masukan dalam proses Redesain Master Plan
Kompleks Perkantoran Pemerintah ini dapat diperoleh seoptimal
mungkin.
3 RENCANA OPERASIONAL

3.1.1 Jadwal Penyelesaian Pekerjaan Dan Teknik Presentasi

Pelaksanaan penyusunan Rencana Kawasan Pusat Pemerintahan


Kabupaten Sekadau, diperkirakan jangka waktu yang dibutuhkan
untuk proses penyusunan rencana ini, hingga menghasilkan laporan
akhir adalah selama 120 hari kalender (atau ± 4 bulan). Kegiatan
penyusunan Rencana dalam jangka waktu tersebut meliputi enam
tahapan kegiatan berikut ini.

1. Tahap Persiapan / Pendahuluan


2. Tahap Survey dan Pengolahan Data
3. Tahap Analisis dan Perumusan Masalah
4. Tahap Penyusunan Rencana
5. Seminar
6. Penyusunan Rencana Akhir

3.1.2 Jangka Waktu Penyelesaian dan Pelaporan

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, pelaksanaan penyusunan


Revisi Rencana Teknik Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan ini adalah
4 bulan (120 hari), Dalam jangka waktu tersebut, pelaksana
pekerjaan menyampaikan laporan kemajuan kerja sebanyak tiga kali
yaitu :

1. Laporan Pendahuluan.
2. Laporan akhir sementara atau Buku Rancangan Rencana
3. Laporan Akhir atau Buku Rencana dilengkapi dengan Album
Peta yang merupakan kumpulan peta-peta rencana skala 1 :
1.000.

3.1.3 Teknik Penyajian

Penyajian buku-buku laporan dan hasil pekerjaan dilakukan dengan


ketentuan sebagai berikut :

1) Pengetikan dilakukan satu spasi dengan teknik cetak


menggunakan inkjet printer berwarna di atas kertas HVS 80
gram
2) Kulit Buku berwarna putih dengan tulisan dan gambar sampul
cetakan warna
3) Ukuran kertas yang dipakai pada tiap-tiap laporan adalah
sebagai berikut:
a) Laporan Pendahuluan : A4 sebanyak 10 buku
b) Rancangan Rencana : A4 sebanyak 10 buku

Revisi Rencana Tata Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan KERANGKA ACUAN KERJA (TOR)- 8
RENCANA OPERASIONAL 9

c) Buku Rencana : A4 sebanyak 10 buku


d) Laporan Digital : 5 keping CD
e) Album Peta : A3 sebanyak 5 album

Tabel I
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Bulan Keterangan
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4
4) 1. Tahap Persiapan
a. Penyempurnaan KAK √
b. Koordinasi Tenaga Ahli √
2. Tahap Pengumpulan dan Analisa Data
a. Identifikasi permasalahan Kawasan √
b. Studi Literatur √
c. Inventarisir Kebutuhan Data √ √
d. Pengamatan Wilayah Kajian √
e. Survey data sekunder √ √
f. Interpretasi Data (analisis data
√ √ √
primer dan sekunder)
3. Tahap Penyusunan Rencana/ Finalisasi Dokumen
a. Penyusunan Desain √ √ √
4. Pembahasan Dokumen
a. Laporan Pendahuluan √
b. Draft Laporan Akhir √
c. Laporan Akhir √
Skala peta-peta yang disajikan di dalam buku laporan skalanya
disesuaikan dengan ukuran kertas laporan sedangkan skala peta
pada Album Peta adalah 1: 1.000.

5) Peta-peta, gambar-gambar, skema dan diagram baik yang


disajikan di dalam buku laporan maupun dalam Album Peta
disajikan berwarna.

6) Dalam forum Seminar/Diskusi, konsultan menyiapkan bahan-


bahan presentasi yang disajikan menggunakan Multimedia
Projector.

3.2 Organisasi Pelaksanaan Proyek

Untuk melaksanakan pekerjaan Revisi Rencana Tata Ruang Kawasan


Pusat Pemerintahan Kabupaten Sekadau ini konsultan harus
menyediakan Tenaga Ahli sebagai berikut:

1. Ketua Tim (Team Leader)

REDESAIN MASTER PLAN KOMPLEK PERKANTORAN KAB. SEKADAU KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
RENCANA OPERASIONAL 10

Ketua Tim merangkap Ahli Teknik Planologi disyaratkan seorang


Magister (S2) Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman
dalam pelaksanaaan pekerjaan di bidang penataan ruang
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun; atau seorang Sarjana (S1)
Jurusan Teknik Planologi lulusan universitas negeri atau yang
telah disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaaan
pekerjaan di bidang penataan ruang sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) tahun. Ketua Tim akan bertugas selama 4 (empat)
bulan penuh sejak surat perintah melaksanakan pekerjaan/
kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak. Sebagai ketua
tim, tenaga ahli ini mempunyai tugas dan tanggungjawab
meliputi:
 Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli dan
bertanggungjawab terhadap seluruh rangkaian proses
pelaksanaan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dengan pengguna jasa dan tim teknis
terkait pekerjaan;
 Menyusun rencana kerja tim secara keseluruhan;
 Merumuskan konsep-konsep/ pedoman penyusunan paket
pekerjaan.

2. Tenaga Ahli Perencanaan Prasarana Kawasan

Tenaga Ahli ini merupakan seorang Sarja (S1) Jurusan Teknik


Lingkungan lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman dalam bidang keahliannya
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.Tugas dari tenaga ahli
ini adalah membantu ketua tim dalam melakukan identifikasi
dan analisis permasalahan fisik lingkungan kaitannya dengan
penyusunan paket pekerjaan. Tenaga ahli ini akan bertugas
selama 3 (tiga) bulan penuh sejak surat perintah melaksanakan
pekerjaan/ kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

3. Tenaga Ahli Pemetaan dan GIS

Tenaga Ahli ini adalah seorang dengan kualifikasi pendidikan S-


1 bidang Teknik Geodesi atau Geografi lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
bidang pemetaan kawasan dan GIS (geographic information
system) sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Tenaga ahli ini
bertugas dalam melakukan analisis dampak kegiatan
transportasi terhadap keruangan dan akan bertugas selama 2
(dua) bulan penuh sejak surat perintah melaksanakan
pekerjaan/ kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

4. Tenaga Ahli Estimasi Biaya

REDESAIN MASTER PLAN KOMPLEK PERKANTORAN KAB. SEKADAU KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
RENCANA OPERASIONAL 11

Tenaga Ahli ini merupakan seorang Sarjana (S1) Jurusan Teknik


Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan,
berpengalaman dalam pelaksanaaan pekerjaan di bidang
Estimasi Biaya Konstruksi pengembangan kawasan sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun. Tugas tenaga ahli ini adalah
membantu ketua tim dalam melakukan analisis erhadap aspek
pembiayan pembangunan kawasan. Tenaga Ahli ini bertugas
selama 4 (empat) bulan sejak surat perintah melaksanakan
pekerjaan/ kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

5. Tenaga Pendukung

Kebutuhan tenaga pendukung untuk pelaksanaan paket


pekerjaan ini antara lain meliputi:

a) Surveyor

Tenaga pendukung ini dipersyaratkan dengan kualifikasi


pendidikan minimal Diploma III (D3) jurusan Teknik Sipil dan
berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun. Kebutuhan tenaga pendukung ini sebanyak 6
(enam) orang dan akan bertugas selama 1 (satu)
bulandimulai sejak surat perintah melaksanakan pekerjaan/
kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

b) Operator Komputer

Tenaga pendukung ini adalah seorang dengan kualifikasi


pendidikan minimal Diploma III (D3) jurusan Ilmu Komputer,
berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun dan akan bertugas selama 4 (empat) bulan
sejak surat perintah melaksanakan pekerjaan/ kontrak
ditandatangani oleh kedua belah pihak

c) Drafter/ Juru Gambar

Tenaga pendukung ini merupakan seorang dengan kualifikasi


pendidikan minimal Diploma III (D3) jurusan Arsitektur,
berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun dan akan bertugas selama 4 (empat) bulan
sejak surat perintah melaksanakan pekerjaan/ kontrak
ditandatangani oleh kedua belah pihak.

d) Staf Administrasi

Tenaga pendukung ini dipersyaratkan dengan kualifikasi


pendidikan minimal Diploma III (D3) jurusan Sekretaris
berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun.. Adapun kebutuhan tenaga pendukung ini
sebanyak 1 (satu) orang dan akan bertugas selama 4

REDESAIN MASTER PLAN KOMPLEK PERKANTORAN KAB. SEKADAU KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
RENCANA OPERASIONAL 12

(empat) bulan sejak surat perintah melaksanakan pekerjaan/


kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

e) Juru Kemudi

Tenaga pendukung ini merupakan seorang dengan kualifikasi


pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
sederajat yang memiliki kualifikasi sebagai juru kemudi dan
akan bertugas selama 4 (empat) bulan penuh.

Tabel II
Jadwal Mobilisasi Tenaga Ahli
Bulan
No Tenaga Ahli dan Pendukung OB
1 2 3 4
I. Tenaga Ahli
1. Ketua Tim ( Planologi ) 4
2. Ahli Perencanaan Prasarana Kawasan 4
3. Tenaga Ahli GIS dan Pemetaan 4
4. Tenaga Ahli Estimasi Biaya 4
II. Tenaga Pendukung
1. Juru Gambar 4
2. Surveyor 12
3. Operator Komputer 4
4. Staf Administrasi 4
5. Pengemudi 4

REDESAIN MASTER PLAN KOMPLEK PERKANTORAN KAB. SEKADAU KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Anda mungkin juga menyukai