Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimen semu (quasi


experiment). Jenis desain quasi experiment pada penelitian ini mengambil jenis
”nonrandomized pretest-postest control group design “. Penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan pretest (pengukuran awal) terlebih dahulu sebelum
diberikan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian dilakukan posttest
(pengukuran akhir) (Hidayat, 2009).

Skema 4.1
Desain Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest


Senam Lansia

Kelompok intervensi O1 X O2

Keterangan :

X : Perlakuan senam lansia

O1 : Sebelum diberikan senam lansia

O2 : Sesudah diberikan senam lansia

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 24 Februari s/d 24 April 2018.
4.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul
Khotimah Pekanbaru

37
38

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang
mengalami depresi ringan, depresi sedang dan depresi berat di Panti Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2012 : 155). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya dengan mengadakan studi pendahuluan atau dengan
mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi (Notoatmodjo, 2012
: 124,125). Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami depresi
ringan, depresi sedang dan depresi berat di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul
Khotimah Pekanbaru.
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus menurut
Setiadi (2007), yaitu:

N
Rumus : n=
1+ N (d2)

Keterangan : n = besarnya sampel


N = besarnya populasi
T = tingkat kesalahan

4.3.3 Kriteria Sampel


Kriteria pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
39

oleh setiap anggota kelompok populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2012).
Adapun kriteria inklusi dari sampel adalah:
1) Lansia yang bersedia menjadi responden
2) Lansia yang memiliki tingkat depresi ringan sampai berat
3) Lansia yang tidak sakit keras
4) Lansia yang tidak memiliki kelainan fisik
5) Lansia yang memiliki kemampuan berkomunikasi
Adapun kriteria eksklusi adalah sebagai berikut:
1) Lansia tidak bersedia menjadi responden
2) Lansia yang tidak mengalami depresi
3) Lansia tirah baring selama lebih dari 3 bulan
4) Lansia yang memiliki kelainan fisik
5) Lansia tidak bisa diajak berkomunikasi

4.4 Instrumen Dan Cara Pengumpulan Data


4.4.1 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner Check list
dengan menggunakan skala GDS (Gerriatric Depression Scale) dengan jawaban
“Ya” dan “Tidak”. Pertanyaan berjumlah 30 soal yang terdiri dari pertanyaan
skala depresi. Skor pertanyaan skala depresi adalah jika jawaban sesuai dengan
jawaban yang sudah ditetapkan pada skala depresi geriatrik yesavage diberi skor
1, Jika telah mencapai 10 skor berarti didapatkan hasil lansia depresi. Kuesioner
skala depresi diberikan pada lansia sebelum mengikuti senam lansia dan setelah
mengikuti senam lansia.
4.4.2 Cara Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data menurut sumbernya dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari
hasil pengukuran, pengamatan, survey, dan lain (Setiadi, 2007). Data
40

primer diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada lansia


yang memenuhi kriteria sampel.
2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain,
badan/instansi yang secara rutin mengumpulkan data (Setiadi, 2007).

Pengumpulan data dengan mengumpulkan data sekunder yaitu diperoleh


melalui studi kepustakaan, bahan-bahan dari internet dan buku-buku yang sesuai
dengan bahan masalah yang diteliti, dan data-data yang mendukung dokumentasi
yang diperoleh peneliti di Panti Jompo Pekanbaru.

4.5 Etika Penelitian


1. Manfaat
a. Bebas dari pederitaan, yaitu penelitian harus dilaksanakan tanpa
mengakibatkan penderitaan kepada subjek, khususnya jika
menggunakan tindakan khusus.
b. Bebas dari eksploitasi, yaitu partisipasi subjek dalam penelitian harus
dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus
diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang
telah diberikan, tidak dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
merugikan subjek dalam bentuk apapun.
c. Resiko (benefits Ratio), yaitu hati-hati mempertimbangkan resiko dan
keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.
2. Menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination),
yaitu subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai
hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun
tidak, tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap
kesembuhannya, jika mereka seorang klien.
41

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right


to full disclosure), yaitu memberikan penjelasan secara rinci serta
bertaggungjawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
c. Informed concent, yaitu subjek harus mendapatkan informasi secara
lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan.
3. Keadilan (right to justice)
a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil(right in fair treatment),
yaitu subjek diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi
apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari
penelitian.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy), yaitu subjek mempunyai
hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan,
untuk itu perlu adanya anonymity dan confidentiality (Nursalam,
2008)

4.6 Pengolahan dan Analisis Data


4.6.1 Pengolahan Data
Data kualitatif diubah menjadi data kuantitatif diolah secara komputerisasi,
setelah data terkumpul diolah dengan langkah-langkah menurut Notoatmodjo
(2012) sebagai berikut:
1) Penyuntingan Data (Editing)
Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum
editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner.
2) Pemberian Kode (Coding)
Setelah semua kuesioner di edit atau disunting, selanjutnya dilakukan
pengkodean dan coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan.
3) Memasukkan Data (Data entry) atau processing
42

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang


dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program
software komputer. Software komputer ini bermacam-macam,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu
paket program yang paling sering digunakan untuk entri data
penelitian adalah program SPSS for windows.
4) Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila semua data setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
4.6.2 Analisa Data
1) Analisa Univariat
Analisa univariat yaitu dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian. Menurut Notoatmodjo (2012) analisa univariat
bertujuam untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung jenis
datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata
median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
Maka untuk menentukan persentase dari frekuensi yang didapatkan,
digunakan rumus yang dikemukakan oleh Ircham Machfoedz (2009)
berikut:

P= F x 100
N
Keterangan:
P= Persentase (%)
F= Jumlah skor responden
N= Jumlah Soal
43

Untuk memperoleh rata-rata (mean) dari setiap jawaban dapat


dilihat dengan rumus:

𝑋𝑖
X= ∑
𝑛

Keterangan:
X = Rata-rata hitung sampel
xi = Nilai dalam suatu sampel
n = Total banyaknya pengamatan dalam suatu sampel

2) Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2012). Analisa
bivariat dilakukan untuk menganalisa hubungan variabel independen
dengan variabel dependen yang dilakukan dengan pengujian statistic
chi-square dengan tingkat kemaknaan atau derajat kesalahan (α) 0,10
dan confidence interval 90% dengan menggunakan program SPSS
(Statistic Pogram for Social Science). Untuk melihat korelasi variabel
independen terhadap variabel dependen maka digunakan rumus
sebagai berikut:

(𝑂−𝐸)2
X2 = ∑
𝐸

Keterangan:

X2 = Chi Square yang dicari

O = Observed (nilai-nilai observasi)

E = Expected (nilai frekuensi harapan)

Untuk mencari nilai X2 tabel dengan rumus:

dk= (k-1) (b-1)


44

Keterangan:

dk = Derajat kebebasan

k = Banyaknya kolom

b = Banyaknya baris

Keputusan uji statistik dengan menggunakan SPSS dapat


dinilai dengan cara membandingkan nilai P-value dan nilai α (alpha)
dengan cara sebagai berikut:

1) Bila P-value ≤ nilai α, keputusannya adalah HO ditolak


2) Bila P-value > nilai α, keputusannya adalah HO gagal ditolak
(Hastono dan Sabri 2011 : 103)
45

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L. M . (2011) . Keperawatan lanjut usia . Yogyakarta: Graha Ilmu

Efendi, F., Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan


Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Hasan, P. (2006). Psikologi perkembangan islami. Jakarta: Rajawali Press

Hastono, S. P dan Sabri, L. (2011). Statistik kesehatan. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada

Hawari, D. (2006). Manajemen stress, cemas, dan depresi . Jakarta: FKUI

Hidayat, A. A. (2009). Metodologi penelitian keperawatan dan tekhnik analisis


data. Jakarta: Salemba Medika

Hutapea, R. (2005) . Sehat & ceria di usia senja . Jakarta: PT Rineka Cipta

Lubis, N.L. (2009) . Depresi : Tinjauan psikologis . Jakarta: Kencana Prenada


Media Group

Madnur, H. N . (2017) . Menggapai hidup sejahtera penuh makna di usia senja.


Jakarta: PT. Mandala Nasional

Mubarak, W. I., Chayatin, N., Santoso, B.A. (2009). Ilmu Keperawatan


Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2012) . Metodologi penelitian kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu


keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Potter, P.A dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of nursing. Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika

Setiadi. (2007) . Konsep dan penulisan riset keperawatan . Yogyakarta : Graha


Ilmu

Stanley, M dan Beare, P.G . (2007) . Buku ajar keperawatan gerontik . Edisi 2.
Jakarta: EGC
46

Tamher, S dan Noorkasiani. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan


asuhan keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Yosep, I. (2007). Keperawatan jiwa. Bandung: PT Refika Aditama

Jurnal Marsiela (2006)

Jurnal Tegawati (2009)


Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai