PENDAHULUAN
1
sepanjang ketinggian struktur dan ditingkatkan sampai simpangan pada puncak atas
struktur mencapai simpangan target. Dalam proses pushover, satu sendi plastis akan
mencapai kondisi leleh pertama yang kemudian diikuti dengan kondisi leleh pada
sendi-sendi plastis lainnya. Hal ini terus berlanjut sampai akhirnya, simpangan pada
puncak struktur memasuki kondisi tidak stabil.
Penelitian ini dilakukan menggunakan model struktur bangunan gedung
sekolah, menggunakan struktur rangka beton bertulang dan berfungsi sebagai
sarana pendidikan dengan kondisi tanah di bawah bangunan adalah tanah sedang.
Jenis sistem rangka pemikul momen yang digunakan adalah SRPMK (Sistem
Rangka Pemikul Momen Khusus). Didesain sesuai Standar Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 1726:2012) dan Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013).
2
Tulangan sengkang digunakan BJTP 24 dengan fy = 240 Mpa
4. Aspek-aspek yang ditinjau:
Gaya dalam
Pola keruntuhan gedung
5. Kondisi tanah yang menjadi lokasi untuk kajian adalah jenis tanah sedang.
6. Asumsi hubungan Balok Kolom merupakan sambungan kaku (Rigid).
7. Perhitungan gempa menggunakan analisis statik ekivalen, analisis dinamik
respons spektrum dan analisis nonliniear pushover.
8. Perhitungan penulangan kolom dengan Software SP-Column.
9. Tidak menghitung struktur bawah.
10. Peraturan Pemebebanan SNI 1727-2013.
11. Peraturan Gempa SNI 1726-2012.
12. Peraturan Beton Bertulang SNI 2847-2013.
13. Peraturan Baja Tulangan SNI 2052-2017.
3
3. Mengetahui pengaruh gempa bumi yang diberikan terhadap gedung.
4. Memahami peraturan serta mendapatkan gambaran optimasi
mengggunakan metode analisis pushover.