Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anemia atau kurang darah sering dikaitkan dengan kondisi lemah, letih,
danl e s u a k i b a t k u r a n g n ya k a n d u n g a n z a t b e s i d i d a l a m d a r a h . T a k h a n y a
p a d a o r a n g dewasa, anak-anak bahkan balita pun bisa terkena anemia. Indonesia jumlah
penderitaanemia yang berasal dari kelompok anak usia sekolah (6–18 tahun) mencapai 65
juta jiwa. Bahkan, jika digabung dengan penderita anemia usia balita,remaja
putri,ibuhamil, wanita usia subur, dan lansia, jumlah total mencapai 100 juta
jiwa! ”Artinya,secara kasar bisa dikatakan bahwa satu di antara dua penduduk
Indonesia menderitaanemia.

Dalam survei KRT juga terlihat angka kejadian anemia lebih


tinggi pada perempuan dibandingkan laki -laki. Jika anemia terjadi pada
a n a k p e r e m p u a n , dampaknya tidak hanya bagi anak tersebut melainkan juga
generasi selanjutnya. Inimengingat anak perempuan tersebut kelak akan mengandung dan
melahirkan.

Anemia bisa disebabkan kondisi tubuh memerlukan zat besi dalam


jumlahtinggi, seperti saat hamil,menyusui, masa pertum buhan anak dan balita,
serta masa puber. Atau ketika tubuh banyak kehilangan darah seperti saat
menstruasi dan pada penderita wasir dan cacing tambang. Mereka yang
menjalankan diet miskin zat besia t a u p o l a m a k a n y a n g k u r a n g b a i k
j u g a r e n t a n a n e m i a . S e b a b l a i n n y a a d a l a h terjadinya gangguan penyerapan
zat besi dalam tubuh.

Sebenarnya, anemia dapat dicegah dengan mudah. Namun karena masyarakatterlalu


menggampangkan, dan menganggap hal itu hanya lemah, letih, dan lesu
saja.Padahal, dampak dari anemia ini sangat fatal bahkan menyebabkan kematian bagi ibu
hamil

B. RUMUSAN MASALAH
Anemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah sel darahmerah.
Menurut WHO, anemia didefinisikan sebagai Hb (hemoglobin) kurang 13 g/dluntuk laki-laki
dan kurang 12 g/dl untuk wanita. Definisi sangat tergantung pada usiadan jenis kelamin.
Definisi yang paling sering dipakai adalah definisi anemia menurutWHO dan CDC (Centers
for Disease Control and Prevention).

Anemia dapat memperburuk kondisi wanita dalam


masa k e h a m i l a n , persalinan, nifas dan masa s e l a n j u t n ya .
P e n g a r u h n ya b i s a m e n ye b a b k a n a b o r t u s (keguguran), kelahiran prematur
(lahir sebelum waktu-nya), persalinan yang lamakarena rahim tidak berkontraksi,
perdarahan pasca melahirkan, syok serta infeksi padasaat persalinan atau setelahnya.

Perdarahan antepartum (perdarahan dalam kehamilan) yang disebabkan karenalokasi


implantasi plasenta (ari-ari) yang abnormal atau lepasnya plasenta dari
tempatimplantasinya yang dapat disertai gangguan pembekuan darah (DIC :
DisseminatedIntravascular Coagulation) dapat memperberat kondisi anemia saat
kehamilan. Danefeknya akan memberi pengaruh buruk pada bayi, seperti lahir
dengan berat lahir rendah sampai kematian perinatal.Selain itu, anemia juga
dapat menyebabkan gagal jantung.

Gagal jantung baru akan terjadi pada seorang wanita jika Hbnya berada
padaukuran kurang dari 4 gr/dl. Hal ini menyebabkan angka kematian ibu masih
sangat besar. Diperkirakan dalam 1 jam, 2 ibu meninggal akibat perdarahan,
preeklampsia(penyakit pada wanita hamil dimana terjadi bengkak pada kaki, hipertensi dan
adanya protein dalam air seni), infeksi, abortus dan persalinan yang macet.

C. TUJUAN
1. Ingin mengetahui definisi anemia pada ibu hamil secara jelas.
2. Ingin mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil.
3. In gin mengetahui gejala anemia pada ibu ham il
4. In gin mengetahui dampak anemia pada ibu hamil.
5. Ingin mengetahui cara pencegahan anemia pada ibu hamil.
BAB IIPEMBAHASAN

A. DEFINISI ANEMIA
Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobinyang
kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa
nifas.K o n s e n t r a s i h e m o g l o b i n l e b i h r e n d a h p a d a p e r t e n g a h a n k e h a m i l a n ,
pada awalkehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin
p a d a s e b a g i a n b e s a r w a n i t a s e h a t ya n g m e m i l i k i c a d a n g a n b e s i a d a l a h
1 1 g / d l a t a u l e b i h . A t a s a l a s a n tersebut, Centers for disease control (1990)
mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada
trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Suheimi,
2007).

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya


zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak
cukup,yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom -mikrositer,
kadar besiserum (Serum Iron = SI) dan jenuh transferin menurun, kapasitas ikat besi total
(TotalIron Binding Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang
sertaditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi


besi,antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya
gangguanabsorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya
kebutuhan zat b e s i s e p e r t i p a d a w a n i t a h a m i l , m a s a p e r t u m b u h a n , d a n
m a s a p e n ye m b u h a n d a r i penyakit.

Pembagian anemia dalam kehamilan


1. Anemia Defisiensi Besi
Terjadi sekitar 62,3 % pada kehamilan. Merupakan anemia yang paling
seringdijumpaipada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsure
besi danmakanan, karena gangguan resorpsi, ganguan penggunaan atau karena
terlampaui b a n y a k n y a b e s i k e l u a r d a r i b a d a n , m i s a l n y a p a d a
p e r d a r a h a n . K e p e r l u a n b e s i bertambah dalam kehamilan terutama pada
trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita tidak hamil 12 mg, wanita hamil 17
mg dan wanita menyusui 17 mg.

Tanda dan gejala:


 Memiliki rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis,rata, dan mudah patah
 Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis
angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut

Ciri-ciri anemia defisiensi besi


 Mikrositosi
 Hipokromasia
 A n e m i a r i n g a n t i d a k s e l a l u m e n i m b u l k a n c i r i k h a s b a h k a n b a n ya k
y a n g bersifat normositer dan normokrom
 Kadar besi serum rendah
 Daya ikat besi serum meningkat
 Protoporfirin meningkat
 Tidak dtemukan hemosiderin dalam sumsum tulang.

2. Anemia Magaloblastik
Terjadi pada sekitar 29 % pada kehamilan. disebabkan oleh defisiensi
asamfolat, jarang sekali karena defisensi vitamin B12. Hal itu erat hubungannya
dengandefisensi makanan.

Gejala – gejalanya :
 Malnutrisi
 Glositis berat(Lidah meradang, nyeri)
 Diare
 Kehilangan nafsu makan

Ciri-ciri anemia megaloblastik


 Megaloblast
 Promegaloblast dalam darah atau sumsum tulang
 Anemia makrositer dan hipokrom dijumpai bila anemianya sudah berat. Hal
itudisebabkan oleh defisiensi asam folat sering berdampingan ndenagn defisiensi besi
dalam kehamilan

3. Anemia Hipoplastik
Terjadi pada sekitar 8 % kehamilan. Disebabkan oleh sumsum tulang
kurangmampu membuat sel-sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena
kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplstik karena kehamilan,
apabilawanita tsb telah selesai masa nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam
kehamilan berikutnya biasanya wanita mengalami anemia hipoplastik lagi.

Ciri-ciri
 Pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan
n o r m o k r o m , t i d a k ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin
B12.
 Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia eritropoesis
yangnyata

4. Anemia Hemolitik
Terjadi pada sekitar 0,7 % kehamilan. Disebabkan oleh pengancuran sel darahm e r a h
b e r l a n g s u n g l e b i h c e p a t d a r i p a d a p e m b u a t a n n ya . W a n i t a d e n g a n
a n e m i a hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka biasanya anemia
menjadi berat.Sebaliknya mungkin pula kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada
wanita yangsebelumnay tidak menderita anemia. Anemia hemolitk dibagi menjadi
2 golongan besar:
1. Disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler seperti thalassaemia, anemia sel
sabit,sferositosis, eliptositosis, dll.
2. D i s e b a b k a n olehfaktor ekstrakorpuskuler seperti
d e f i s i e n s i G - 6 F o s f a t dehidrogenase, leukemia, limfosarkoma, penyakit hati
dll.
Gejala Proses Hemolitik
 Anemia
 Hemoglobinemia
 Hemoglobinuria
 Hiperbilirubinuria
 Hiperurobilirubinuria
 Kadar sterkobilin dalam feses tinggi, dll

Klasifikasi anemia yang lain adalah :


a. Hb 11 gr% : Tidak anemia
b. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
c. Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
d. Hb < 7 gr% : Anemia berat.

B. PENYEBAB ANEMIA PADA KEHAMILAN


Penyebab umum dari anemia:
1.Perdarahan hebat
2.Akut(mendadak)
3.Kecelakaan
4.Pembedahan
5.Persalinan
6.Pecah pembuluh darah
7.Kronik (menahun)
8.Perdarahan hidung
9.Wasir (hemoroid)
10.Ulkus peptikum
1 1 . K a n k e r a t a u p o l i p d i s a l u r a n pencernaan
1 2 . T u m o r g i n j a l a t a u k a n d u n g kemih
1 3 . P e r d a r a h a n m e n s t r u a s i y a n g sangat banyak
14.Berkurangnya pembentukan seldarah merah
15.Kekurangan zat besi
16.Kekurangan vitamin B12
17.Kekurangan asam folat
18.Kekurangan vitamin C
19.Penyakit kronik
20.Meningkatnya penghancuran seldarah merah
21.Pembesaran limpa
2 2 . K e r u s a k a n m e k a n i k p a d a s e l darah merah
2 3 . R e a k s i a u t o i m u n t e r h a d a p s e l darah merah:
 Hemoglobinurianokturnal paroksismal
 Sferositosis herediter
 Elliptositosis herediter
24.Kekurangan G6PD
25.Penyakit sel sabit
26.Penyakit hemoglobin C
27.Penyakit hemoglobin S-C
28.Penyakit hemoglobin E
29.Thalasemi
Selain itu anemia juga disebabkan oleh:
1. Kekurangan zat besi
2. vitamin B12 atau asam folat
3. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginja
4. Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan
5. Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
6.Infeksi HIV
7. Kekurangan zat besi
8.Perdarahan
9 . G e n e t i k
10. Kekurangan vitamin B12
11. Kekurangan asam folat
12. Pecahnya dinding sel darah merah
13. Gangguan sumsum tulang

PATOFISIOLOGI ANEMIA PADA KEHAMILAN


Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh
k a r e n a p e r u b a h a n s i r k u l a s i ya n g m a k i n m e n i n g k a t t e r h a d a p p l a s e n t a
d a r i p e r t u m b u h a n payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester
ke II kehamilan,dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar
1000 ml, menurunsedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus.
Stimulasi yangm e n i n g k a t k a n volume plasma seperti laktogen
p l a s e n t a , y a n g m e n y e b a b k a n peningkatan sekresi aldesteron.

ETIOLOGI ANEMIA PADA KEHAMILAN


Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu:
a. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.
b. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.
c. Kurangnya zat besi dalam makanan.
d. Kebutuhan zat besi meningkat.
e. Gangguan pencernaan dan absorbsi.

C. GEJALA KLINIS
Wintrobe mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia defisiensi besisangat
bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnyayang
menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama -sama dengan
gejala penyakit dasarnya. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi,
berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu,
lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah
disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala -gejala dan tanda-
tanda anemiaakan jelas.

DERAJAT ANEMIA
N i l a i a m b a n g b a t a s ya n g d i g u n a k a n u n t u k m e n e n t u k a n s t a t u s
a n e m i a i b u hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan
dalam 3 kategori,yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat
(kurang dari 8g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata -rata kadar
hemoglobin ibuh a m i l a d a l a h s e b e s a r 1 1 . 2 8 m g / d l , k a d a r h e m o g l o b i n
t e r e n d a h 7 . 6 3 m g / d l d a n tertinggi 14.00 mg/dl.

Kecukupan gizi yang dianjurkan bagi wanita hamil

Zat Gizi Tidak Hamil Hamil


Energi (Kal) 1900 ± 285
Protein (g) 44 ± 12
Vitamin A (RE) 500 ± 200
Vitamin C (mg) 30 ± 10
Asam Folat (meg) 150 ± 50
Niasin (mg) 4 ± 1,3
Riboflavin (mg) 1,0 ± 0,2
Tiamin (mg) 0,9 ± 0,2
Vitamin B12 (meg) 1,0 ± 0,3
Kalsium 600 ± 400
Fosfor 450 ± 200
Lodium 150 ± 25
Besi 25 ± 20
Zinc 15 ±5

D. DAMPAK ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA KEHAMILAN


A n e m i a j u g a m e n y e b a b k a n r e n d a h n ya k e m a m p u a n j a s m a n i k a r e n a
sel-selt u b u h t i d a k c u k u p m e n d a p a t p a s o k a n o k s i g e n . P a d a
w a n i t a h a m i l , a n e m i a meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Risiko kematianm a t e r n a l , a n g k a p r e m a t u r i t a s , b e r a t b a d a n b a yi
l a h i r r e n d a h , d a n a n g k a k e m a t i a n perinatal meningkat. Di samping itu,
perdarahan antepartum dan postpartum lebih s e r i n g d i j u m p a i p a d a w a n i t a
y a n g a n e m i s d a n l e b i h s e r i n g b e r a k i b a t f a t a l , s e b a b wanita yang anemis tidak
dapat mentolerir kehilangan darah.

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat


ringanh i n g g a terjadinya gangguan kelangsungan
kehamilan abortus, p a r t u s imatur/prematur), gangguan proses
persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas
(subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi d a n s t r e s s k u r a n g , p r o d u k s i
A S I r e n d a h ) , d a n g a n g g u a n p a d a j a n i n ( a b o r t u s , dismaturitas,
mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain).

E. PENCEGAHAN ANEMIA
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi
s e i m b a n g dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi
dapatdiperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi.
Zat b e s i j u g a d a p a t d i t e m u k a n p a d a s a y u r a n b e r w a r n a h i j a u g e l a p s e p e r t i
b a ya m d a n kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan
bahwazat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi
padasayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.U p a y a
pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen Fe
dosisrendah 30 mg pada trimester ketiga ibu hamil non anemik (Hb
l e b i h / = 1 1 g / d l ) , sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia defisiensi besi dapat
diberikan suplemenFe sulfat 325 mg 60 -65 mg, 1-2 kali sehari. Untuk yang
disebabkan oleh defisiensiasam folat dapat diberi kan asam folat 1 mg/hari atau
untuk dosis pencegahan dapatdiberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12
100-200 mcg/hari

TIPS PENCEGAHAN DAN PERAWATAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA


Kondisi anemia adalah suatu kondisi yang mudah dikendalikan dan diperbaiki b i l a
penyebabnya adalah kekurangan nutrisi atau bahan baku
p e m b e n t u k a n hemoglobin. Bila kondisi anemia yang terjadi pada ibu adalah
akibat perdarahan, p e n ya k i t d a r a h a t a u k e l a i n a n t u b u h l a i n n ya , m a k a
k o n d i s i a n e m i a m e m b u t u h k a n perhatian lebih lanjut dan advis dokter.

Berikut ini ada beberapa tips hal yang dapat ibu lakukan
u n t u k m e n g h i n d a r i , mengurangi dan menghadapi kondisi anemia.

1. Tentukan Apakah ibu mengalami Kondisi Anemia atau tidak


a . Ibu dapat mengetahuinya dengan cara memperhatikan
p e t u n j u k p e n t i n g dalam dirinya. Bila ibu merasa lebih cepat lelah,
letih, lesu, tidak bergairahdan mudah pusing atau pingsan, maka hal ini
dapat menjadi tanda kondisianemia. Untuk memastikannya ibu dapat
melakukan pemeriksaan sederhana berikut ini.
b. B e r d i r i l a h di depan cermin dan tarik
k e l o p a k m a t a b a g i a n b a w a h . Perhatikan tingkat warna
kemerahan kelopak mata tersebut. Bila pucat atau merah muda maka
kemungkinan anda mengalami anemia
c. B a n d i n g k a n telapak tangan ibu dengan
t e l a p a k t a n g a n s u a m i a t a u orang lain yang dianggap normal.
Bila telapak tangan tampak lebih putih ataulebih pucat maka mungkin anda sedang
dalam kondisi anemia.
d. Ju l u r k a n d a n p e r h a t i k a n w a r n a l i d a h a n d a . B i l a t e p i l i d a h
a n d a m e n j a d i lebih pucat dari warna permukaan dalam pipi maka
kondisi anemia mungkintelah terjadi.

Untuk memastikan kondisi anemia ini, ibu dapat memeriksakan darah


untuk kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah. Bila
hemoglobin kurangdari 10gr% maka sebaiknya ibu segera pergi ke dokter untuk
memeriksakan diri.

2. Perbaikan diet / pola makan


Penyebab anemia terbanyak pada ibu hamil adalah diet yang buruk. Perbaikan p o l a
m a k a n d a n k e b i a s a a n m a k a n ya n g s e h a t d a n b a i k s e l a m a k e h a m i l a n
akanm e m b a n t u i b u u n t u k m e n d a p a t k a n a s u p a n n u t r i s i ya n g c u k u p
s e h i n g g a d a p a t mencegah dan mengurani kondisi anemia.
3. Konsumsilah bahan kaya protein, zat besi dan Asam folat
Bahan kaya protein dapat diperoleh dari hewan maupun tanaman.
Daging,h a t i , d a n t e l u r a d a l a h s u m b e r p r o t e i n y a n g b a i k b a g i
t u b u h . H a t i j u g a b a n y a k mengandung zat besi, vitamin A dan berbagai
mineral lainnya. Kacang-kacangan,gandum/beras yang masih ada kulit arinya, beras
merah, dan sereal merupakan bahantanaman yang kaya protein nabati dan kandungan asam
folat atau vitamin B lainnya.Sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk dan berbagai buah-
buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan tubuh
untuk membentuk sel darahmerah dan hemoglobin.

4. Batasi Penggunaan Antasida


A n t a s i d a a t a u o b a t m a a g ya n g b e r f u n g s i m e n e t r a l k a n a s a m
l a m b u n g i n i umumnya mengandung mineral, atau logam lain yang dapat menganggu
penyerapanz a t b e s i d a l a m t u b u h . O l e h k a r e n a i t u b a t a s i p e n g g u n a a n n ya
d a n g u n a k a n s e s u a i aturan pemakaian.

5. Ikuti Saran Dokter


B e b e r a p a p e n ye b a b k o n d i s i a n e m i a a d a l a h p e n ya k i t s e r i u s
t e r t e n t u . O l e h karena itu jangan meremehkan kondisi anemia yang anda hadapi.
Konsultasikan lebihlanjut kondisi yang anda hadapi dan ikutilah nasehat dokter anda.

Pedoman Menu
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:
1. M a k a n d u a k a l i l e b i h d a r i b i a s a n ya , b u k a n h a n ya d a l a m j u m l a h
p o r s i , n a m u n lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam
makanan yangdikonsumsi.
2. M a k a n a n d a p a t d i b e r i k a n 4 - 6 k a l i w a k t u m a k a n s e s u a i d e n g a n
k e m a m p u a n ibu. Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji
jika merasamual, pusing, dan ingin muntah.
3. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti
cabe,m a k a n a n b e r g a s s e p e r t i n a n g k a , n a n a s d a n d u r i a n , s e r t a ya n g
b e r a l k o h o l semacam tape.
4. U s a h a k a n m e n g k o n s u m s i m a k a n a n d a l a m k o m p o s i s i s e i m b a n g ,
d e n g a n susunan yang meliputi 2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan,
sebutir telur, 60 g kacang-kacangan, 3 porsi sayur @ 100 g, 2 porsi buah -
buahan @100 g, segelas susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti
serta 1 sdmminyak atau lemak.
5. Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari
buahs e p e r t i a i r j e r u k , a i r t o m a t , s a r i w o r t e l , a i r r e b u s a n k a c a n g
h i j a u s e b a g a i pengganti cairan yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak
berkeringat dansering buang air kecil karena kandung kemih yang terdesak oleh
pertumbuhan janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat,
dan
6. soft drink (minuman ringan) pemicu hipertensi.
7. H i n d a r i k o n s u m s i b a h a n m a k a n a n o l a h a n p a b r i k y a n g d i b e r i
pengawet dan p e w a r n a yang dimasukkan ke dalam
b a h a n p a n g a n , k a r e n a d a p a t membahayakan kesehatan dan
pertumbuhan janin, yang sering dihubungkandengan cacat bawaaan dan
kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan padakemasan seperti ,
amaranth, potassium nitrit, sodium nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks, sianida,
rodhamin B, dsb.
8. H i n d a r i m a k a n a n b e r k a l o r i t i n g g i d a n b a n ya k m e n g a n d u n g g u l a
s e r t a l e m a k namun rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan
kecil, coklat,karena akan mengakibatkan mual dan muntah
9. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering,
porsikecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yanglain,
karena biasanya mereka tidak berselera makan.
10. Hi n d a r i konsumsi makanan laut dan daging yang
pengolahannya tidak sempurna karena besar risikonya
tercemar kuman dan bakteri y a n g membahayakan. Untuk
menghindarinya, masaklah makanan sampai matang b e n a r , d a n c u c i
m a k a n a n u n t u k m e n j a g a k e b e r s i h a n , t e r u t a m a b u a h d a n sayuran sampai
bersih sebelum dikonsumsi.
11. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.

Zat-Zat Gizi Penting


Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil
adalahsebagai berikut:
1. S u m b e r t e n a g a , d i g u n a k a n u n t u k t u m b u h k e m b a n g j a n i n
d a n p r o s e s perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi,
pembentukan sel-s e l b a r u , p e m b e r i a n m a k a n a n d a r i i b u k e b a y i
m e l a l u i p l a s e n t a , s e r t a pembentukan enzim dan hormon penunjang
pertumbuhan janin. Kekurangane n e r g i d a l a m a s u p a n m a k a n a n
y a n g d i k o n s u m s i m e n y e b a b k a n t i d a k tercapainya penambahan
berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14kg. Kekurangan itu akan diambil
dari persediaan protein yang dipecah menjadienergi.
2. Protein, d i p e r l u k a n s e b a g a i p e m b e n t u k j a r i n g a n b a r u j a n i n .
K e k u r a n g a n asupan protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan
janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak
optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak.
3. Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang
berlangsungd a l a m tubuh ibu dan janin. Misalnya,
v i t a m i n A d i p e r l u k a n u n t u k pertumbuhan, vitamin B1 dan B2
sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai p e n g a t u r p e m a k a i a n p r o t e i n
t u b u h , v i t a m i n B 12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah
merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan
vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.
4. Mineral, antara lain :
Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan
gigiserta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium,
m a k a kebutuhan kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulangibu.
Ini akan mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu
perlu mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang
dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.
 Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau
k e k u r a n g a n s e l d a r a h merah sebagai adaptasi adanya perubahan
fisiologis selama kehamilan,yang disebabkan oleh :
 M e n i n g k a t n ya k e b u t u h a n z a t b e s i u n t u k p e r t u m b u h a n j a n i n .
 Kurangnya asupan zat besi pada maka nan yang dikonsumsi sehari-
hari.
 Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi
pada wanita,s e h i n g g a tidak mampu
menyuplai kebutuhan zat besi
d a n mengembalikan persediaan darah yang hilang
a k i b a t p e r s a l i n a n sebelumnya.

Wanita hamil cenderung terkena anemia pada


t i g a b u l a n t e r a k h i r kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun
cadangan zat besi untuk dirinyasendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah
lahir. Penanganannya, pertama,menggunakan terapi obat dengan memberikan
tablet zat besi (ferosulfat ) 3 0 - 6 0 m g p e r h a r i , t e r g a n t u n g p a d a b e r a t
r i n g a n n y a a n e m i a . K e d u a , t e r a p i d i e t d e n g a n meningkatkan konsumsi
bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran hijau.

F. PENGOBATAN ANEMIA
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi.
Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau suatu
polisakarida.Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit
sebelum makan.Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet.
Kemampuan ususuntuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat
besi dalam dosisy a n g l e b i h b e s a r a d a l a h s i a - s i a d a n k e m u n g k i n a n a k a n
m e n ye b a b k a n g a n g g u a n pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan
tinja menjadi berwarnahitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat
anemiad a p a t m e n i n g k a t k a n r i s i k o k e m a t i a n i b u , a n g k a p r e m a t u r i t a s ,
B B L R d a n a n g k a kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan,
seorang ibu harusm e n g e t a h u i g e j a l a a n e m i a p a d a i b u h a m i l , ya i t u c e p a t
l e l a h , s e r i n g p u s i n g , m a t a berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan
turun (anoreksia), konsentrasihilang, napas pendek (pada anemia parah) dan keluhan
mual muntah lebih hebat padakehamilan muda.

B. Saran
Untuk menyempurnakan makalah yang kami buat,kami sangat mengharapkansaran dari anda
1.
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai