Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
dilimpahkan sehingga salah satu persyaratan untuk mengikuti seleksi anggota Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung Periode 2013-2018 ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah terstruktur ini bertujuan sebagai salah satu bagian penilaian pengetahuan dan
kompetensi calon pelamar untuk menduduki kursi sebagai komisioner KPU Kota Bandung.
Dalam kesempatan ini, selaku pelamar seleksi anggota KPU ingin menyampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada, Tim Seleksi dan Pegawai Sekertariat Kantor KPU Kota
Bandung yang sudah memberi kesempatan kepada saya untuk ikut dalam seleksi penyaringan
Anggota KPU Kota Bandung periode 2013-2018. Semoga semua amal baiknya, dalam
pekerjaan selama pelaksanaan Seleksi ini dibalas oleh yang Maha Kuasa.
Yadi Risyadi
DAFTAR ISI
TEMA : KEPEMIMPINAN
Oleh Yadi Risyadi
Bandung, 27 September 2013
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto
A4 spasi 1 font 12pt.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai kemampuan kepemimpinan Anda?
Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan kualitas dan karakter kepemimpinan
Anda?
TEMA : INTEGRITAS
Oleh Yadi Risyadi
Bandung, 27 September 2013
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto
A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat integritas Anda? Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad integritas Anda?
TEMA : INDEPENDENSI
Oleh Yadi Risyadi
Bandung, 27 September 2013
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto
A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat independensi Anda?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad independensi Anda?
3. Bagaimana sikap Anda ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta
kepentingannya diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi keguncangan politik
yang besar?
TEMA : KOMPETENSI KEPEMILUAN
Oleh Yadi Risyadi
Bandung, 27 September 2013
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto
A4 spasi 1.
1. Mengapa pemilu itu penting dalam Negara demokrasi?
2. Jelaskan hubungan antara sIstem pemilu, system kepartaian, dan system pemerintahan?
3. Jelaskan siklus/tahapan penyelenggaraan pemilu?
4. Apa yang Anda lakukan untuk menciptakan pemilu yang berkualitas?
1. KEPEMIMPINAN
Yang kedua pemimpin berdasarkan pengalaman, begitupun ketika saya terjun ke masyarakat
sejak tahun 2000 saya sudah diangkat menjadi sekretaris Ketua RW, pada tahun 2008
menjadi Anggota Badan Keswadayaan Masyarakat Kelurahan Pasirluyu, pada tahun 2009
menjadi Ketua LSM Gerakan Rakyat Membangun (LSM-GERRAM) Kota Bandung sampai
dengan sekarang. Dan baru-baru ini dipilih oleh masyarakat untuk menjadi Ketua Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pasirluyu, dan di DPC menjadi wakil sekretaris
DPC LMP Kecamatan Regol.
Dari pengalaman-pengalaman selama saya mempimpin organisasi sejak kecil lebih
menguatkan lagi dalam hal sifat-sifat kepemimpinan saya. prinsip saya dalam memimpin :
“What is a leader? Leader is one who: How the way? Show the way and goes to the way”
Selanjutnya dukungan teori kepemimpinan mengenai kemampuan kepemimpinan saya.
Bagaimana definisi kepemimpinan? Definisi kepemimpinan adalah “ketepatan seorang
pemimpin dalam melakukan tanggapan terhadap gejala-gejala yang terjadi sebagai dampak
dari hasil interaksi dinamis antara visi, nilai, dan dorongan bertindak dalam menghadapi
peluang dan tantangan yang terjadi di dalam atau di luar kehidupan. Kalau bicara mengenai
kepemimpinan berarti bicara soal jabatan. Prinsip jabatan ada tiga, yaitu dihargai, mampu dan
dapat dipercaya. Seseorang dipilih menjadi pemimpin dihargai dan pantas menjadi pemimpin.
Seorang dipilih menjadi pemimpin karena dinilai dan menilai dirinya punya kemampuan
sebagai pemimpin dan seseorang menjadi pemimpin karena dia dapat dipercaya sebagai
pemimpin. Berdasarkan formula dari kepemimpinan diatas, maka dalam memasuki dan
menghadapi arus globalisasi yang penuh tantangan dan daya saing, peranan seorang
pemimpin berkembang memiliki kemampuan untuk: (1) Memberdayakan dan mengendalikan
proses manajemen: (2) Memberdayakan dan mengendalikan unsur-unsur manajemen dan
pembinaan sumber daya manusia dan seluruh energy organisasi; (3) Perencanaan strategik,
dan (4) Analisis informasi dalam rangka memberikan kepuasan pelanggan (costumer focus
and satisfaction), dan keberhasilan organisasi (business result). Dan menurut saya, teori
kepemimpinan yang singkat ini sudah sering saya praktekan dalam berorganisasi maupun
dalam menjalankan tugas seperti yang sudah diuraikan diatas.
Dalam “A Handbook of Leadership” yang dikutip oleh Prof. Drs. S. Pamuji, MPA,
a. Leadership As A Focus Of Group Process (Kepemimpinan sebagai titik pusat proses
kelompok)
b. Leadership As Personality And Its Effects (Kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang
yang memiliki sejumlah perangai (Traits) dan watak (Character) yang memadai dari suatu
kepribadian)
c. Leadership As The Art Of Inducing Comliance(Kepemimpinan sebagai seni untuk
menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan)
d. Leadership As The Exercise Of Its Influence (Kepemimpinan sebagai pelaksanaan
pengaruh)
e. Leadership As Act Or Behavior (Kepemimpinan sebagai tindakan atau prilaku)
f. Leadership As A From Of Persuasion (Kepemimpinan adalah bentuk persuasi)
g. Leadership As A Power Relation (Kepemimpinan sebagai suatu hubungan
kekuasaan/kekuatan)
h. Leadership Is An Instrumental Of Goal Achievement (Kepemimpinan adalah sarana
pencapaian tujuan)
i. Leadership As An Effect Of Interaction (Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi)
j. Leadership As A Deferentiated Role (Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan)
k. Leadership As The Initiation Of Structur (Kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur)
2. INTEGRITAS
3. INDEPENDENSI
4. KOMPETENSI KEPEMILUAN
Sistem kepartaian ialah pola perilaku dan interaksi diantara sejumlah partai politik dengan
kata lain sistem kepartaian adalah pola kompetisi terus-menerus dan bersifat stabil, yang
selalu tampak di setiap proses pemilu tiap negara. Sistem kepartaian bergantung pada jenis
sistem politik yang ada di dalam suatu negara. Selain itu, ia juga bergantung pada
kemajemukan suku, agama, ekonomi, dan aliran politik yang ada. Semakin besar derajat
perbedaan kepentingan yang ada di negara tersebut, semakin besar pula jumlah partai politik.
Selain itu, sistem-sistem politik yang telah disebutkan, turut mempengaruhi sistem kepartaian
yang ada.
Pemilihan Umum adalah suatu peristiwa politik yang sangat menarik. Pemilihan Umum
merupakan salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan yang mendasar pada demokrasi
perwakilan. Pemilu juga dapat diartikan sebagai mekanisme penyeleksian dan pendelegasian
atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai.
Adanya berbagai varian sistem politik menunjukkan bahwa tidak ada suatu sistem pemilu
yang sempurna yang dapat dipakai untuk semua negara. Setiap sistem pemilu masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Suatu sistem pemilu mungkin sesuai dengan kondisi
masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu dan kurang sesuai untuk masyarakat yang
memiliki ciri-ciri yang lain. Sebagaimana telah diuraikan misalnya sistem pemilu distrik
dimiliki kemungkinan kurang cocok jika diterapkan pada masyarakat yang memiliki
background majemuk dari berbagai aspeknya. Dan sebaliknya sistem distrik ini memiliki
tingkat kesesuaian yang lebih besar jika dipakai pada pelaksanaan pemilu bagi masyarakat
yang memiliki background sosial yang tidak terlalu heterogen.
3. Kampanye, meliputi :
a. Persiapan kampanye
b. Pelaksanaan kampanye
c. Masa tenang
Perlu pendidikan politik masyarakat. Salah satu wujud partisipasi politik masyarakat dapat
dilihat dari kesadaran untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang. Ada dua
faktor yang menyebabkan masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya, yaitu pertama,
kesalahan administrasi/sistem yang ada, misalnya terkait penyusunan DPT; Kedua, kesadaran
masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilih karena menganggap calon-calon yang
ditawarkan tidak menjanjikan perubahan. Tapi yang porsinya lebih besar adalah hal pertama.
Oleh karena itu sosialisasi secara kontinyu harus dilakukan semua pihak, agar partisipasi
pemilih, selain terukur dengan jelas kuantitasnya tetapi juga terdongkrak kualitasnya.
Moderenisasi system pengolahan Data Pemilih, sehingga Daftar Pemilih yang dihasilkan
benar-benar seakurat mungkin bahkan bisa mencapai 100% (zero error). Dengan penelitian-
penelitian dan survey serta evaluasi dari penyelenggaran pemilu sebelumnya. Sehingga
apabila suatu saat dilakukan e-voting data sudah akurat.
Demikian makalah ini saya buat, semoga dapat memberikan masukan dan kontribusi dalam
seleksi Anggota KPU Kota Bandung periode 2013-2018 yang akan berlangsung. Terimakasih
atas segala perhatiannya.
Daftar Pustaka :
– http://Wikipedia.org
– http://Kpu.go.id
– http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com
– http://file.upi.edu