Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


VIRGINIA HANDERSON’S

Alfian Noor, S.Kep., Ns

Disusun oleh:
Kelompok 2
Aditama Mahatmaputra Ramadhan 1610913210001
Anggelia Nurlikasari 1610913320005
Ayu Aprilla Maharani 1610913220003
Nadila 1610913320027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dosen Pengampu : Ifa Hafifah, Ns., M.Kep


Mata Kuliah : Falsafah dan Teori Keperawatan
Kelompok : 2(dua)
Nama : 1. Aditama Mahatmaputra Ramadhan 1610913210001
2. Anggelia Nurlikasari 1610913320005
3. Ayu Aprilla Maharani 1610913220003
4. Nadila 1610913320027

Banjarbaru, 26 Juli
2018

Alfian Noor, S.Kep., Ns

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis, sehingga tim penulis dapat
menyelesaikan Makalah Falsafah dan Teori Keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah ini, yaitu Ners Alfian Nur. Dan semua yang terlibat tidak lepas dari doa
dan dukungan beberapa pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun
materil.
Tim penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
khususnya bagi mahasiswa dan umumnya bagi pihak-pihak yang terkait.

Banjarbaru, 26 Juli 2018

Kelompok 2

iii
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL …………………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………… ii

KATA PENGANTAR …………………………………………… iii

DAFTAR ISI …………………………………………………….. iv

BAB I. PENDAHULUAN 1
…………………….…………….………

1.1 Latar Belakang …………….…………………………………… 1

1.2 Tujuan………………………………………………………....... 2

BAB II. PEMBAHASAN ………………..………………………… 3

2.1 Biografi Virginia Handerson’s………………………………….. 3

2.2 Definisi of Nursing .……………………………………………. 4

2.3 Teori Motivasi…………………………………………………… 4

2.4 Teori Kebutuhan Dasar 6


Manusia……….........................................
10
BAB III. PENUTUP ………………………………………………

3.1 Kesimpulan ………….………………………………………...... 10

3.2 Saran ………….………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………... 11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan menurut Virginia Handerson dapat di definisikan membantu


individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi
terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu
mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan
pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi.
Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak
atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada
perawat/tim kesehatan. Pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah
menolong klien dalam membantu klien menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang
biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Teori Virginia Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan
pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan.
Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama.
Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio,
psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar. Kebutuhan
dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic
nursing care). 1. Aktifitas bernafas secara normal, 2. Aktifitas makan dan minum
sesuai kebutuhan, 3. Aktifitas eliminasi secara normal, 4. Aktifitas bergerak dan
mempertahankan posisi yang dikehendaki, 5. Aktifitas istirahat dan tidur, 6. Aktifitas
berpakaian dan melepas pakaian, 7. Aktifitas mempertahankan suhu tubuh normal
dengan berpakaian dan modifikasi lingkungan, 8. Aktifitas menjaga tubuh tetap bersih
dan rapi, 9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman

1
, 10. Aktifitas berkomunikasi dengan orang lain, 11. Aktifitas beribadah menurut
keyakinan, 12. Aktifitas bekerja, 13. Aktifitas bermain dan rekreasi, 14. Aktifitas
belajar atau memuaskan keingintahuan.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori Virginia Handerson’s dalam
memberikan asuhan keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa Mampu Mengetahui Definisi Dalam Keperawatan
b. Mahasiswa Mampu Mengetahui Biografi Virgina Handerson’s
c. Mahasiswa Mampu Mengetahui Teori Motivasi
d. Mahasiswa Mampu Mengetahui Teori Kebutuhan Dasar Manusia
e. Mahasiswa Mampu Mengetahui Aplikasi Kasus

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada
tahun 1897 di kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir keperawatan di
Army School of Nursing psds tahun 1918. Pada tahun 1960-an, ia membuat model
konseptual ketika profesi keperawatan mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya
adalah apakah perawat cukup berbeda dengan prrofesi yang lain dalam layanan
kesehatan dalam kinerjanya. Pertanyaan ini merupakan hal penting sampai tahun 1950-
an sebab perawat lebih sering hanya melakukan instruksi dokter. Virgina Henderson
merupakan orang pertama yang mencari fungsi unik dari keperawatan. Pada saat
menulis pada tahun 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negative dan positif dari praktek
keperawatan pada masa itu. Hal tersebut meliputi :
a. Autiritaria dan struktur hirarki di rumah sakit.
b. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata.
c. Fakta bahwa mempertahankan kontak oribadi dengan pasien merupakanhal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu.
d. Adanya keanekaragaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika
Serikat diberbagai bidang layanan kesehatan
Virginia Henderson diminta untuk memplubikasikan model konseptualnya oleh
International Council of Nurse (ICN) pada tahun 1960-an.Oleh karena diarahkan lebih
pada aspek-aspek psikologis dari perawatan pasien.Kontribusi penting oleh Henderson
(1966) adalah definisi perawatan berikut yang menjadi definisi yang sudah diterima
secara umum. Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu sehat atau
sakit. Dalam hal memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan atau kematian yang

3
damai, yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau
pengetahuan. dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan
kemandirian secepat mungkin.

2.2 Definition Of Nursing

Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model
konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama
perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau
penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat
dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu
perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan yang harus dimiliki.

Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medic dasar.

Dari referensi tersebut asumsi dari individu yaitu :


1. Individu perlu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional
2. Individu memerlukan bantuan untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian
atau meninggal dengan damai
3. Individu membutuhkan kekuatan yang diperlukan, keinginan atau pengetahuan
untuk mencapai atau mempertahankan kesehatan
Henderson berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan
suatu cara penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary). Perawat
sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti pasien.

2.3 Teori Motivasi


A. Penggunaan Bukti-bukti Empiris
Henderson menggabungkan prinsip - prinsip fisiologi dan psikologi dalam
konsepnya sendiri tentang nursing. Latar belakangnya dalam bidang ini berasal

4
dari persahabatannya denganb Stackpole dan Thomidke selama studi sarjananya
di Teacher’s Collega.
Stackpole mendasarkan kursus fisiologi pada dictum Cleude Bernard bahwa
kesehatan bergantung pada pemeliharaan getah bening (lymph) yang konstan
psikosomatik dan implikasinya terhadap perawatan. Dia menyatakan “sangat
jelas bahwa kesetimbangan emosional tidak bias dipisahkan dengan
kesetimbangan fisiologi, saya menyadari jika emosi merupakan interprestasi kita
sesungguhnya atas repon sel-sel terhadap fluktuasi komposisi kimiawi cairan -
cairan sel.
Henderson mengenali teori - teori tepat yang didukung Throndike, hanya
karena semua itu melibatkan kebutuhan - kebutuhan mendasar manusiawi. Meski
Henderson tidakmenyebut Maslow sebagai seorang yang mempengaruhinya, dia
menjelaskan teori motivasi manusianya (human motivation). Maslow dalam
Principles and Practice of Nursing and Practice of Nursing Care edisi keenam
ditahun 1978.
B. Konsep - Konsep Utama dan Definisi - Definisi Nursing
Henderson mendefinisikan nursing dari sisi fungsional : tugas unik perawat
adalah membantu seseorang sakit atau sehat dengan aksi - aksinya dalam
memberikan dukungan bagi kesehatan atau penyembuhan (atau kematian yang
damai) yang akan mereka kerjakan tanpa bantuan seandainya dia memiliki
kekuatan, kehendak atau pengetahuna. Dan melakukan halini dengan suatu cara
untuk membantunya meraih kemandirian secepat mungkin.
1) Health, Henderson tidak menyatakan definisinya sendiri mengenai tulisannya
ia menyamakan kesehatan (health) dengan kebebasan.
2) Environment, lagi-lagi Henderson tidak memberikan definisinya tentang
Environment dia menggunakan Webster’s New Coolegiate Dictionary, 1961
yang mendefinisikan environment sebagai “the aggregate of all the external
conditions and influences affecting the life and development of an organism.

5
(kumpulan semua kondisi exsternal dan pengaruh -pengaruh yang berdampak
pada kehidupan dan perkembangan organism).
3) Person (Patient), Henderson melihat pasien sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan dan kebebasan atau kematian
yang damai.

2.4 Teori Kebutuhan Dasar Manusia


Dalam tulisan Virginia Henderson edisi ke-6 dengan judul 'The Principles and
Practice of Nursing', ia mengutip beberapa definisi dari sumber termasuk satu dari piagam
WHO. Virginia Handerson mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan
keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau
membuat kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini:
1. Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu
memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan
sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan
kemampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
2. Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan
yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan
makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien.
3. Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya,
jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
4. Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring,
dan bersandar.
5. Kebutuhan isthirahat dan tidur

6
Perawat harus mengetahui intensitas istirahat tidur pasien yang baik dan
menjaga lingkungan nyaman untuk istirahat.

6. Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari
pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
7. Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah
tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature,
kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk
meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
8. Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep
kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard
kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang
mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
10. Berkomunikasi
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa
takut dan pendapat. Perawat menjadi penerjemah dalam hubungan klien dengan
tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien
mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang
teraupeutik.
11. Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan
spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama
sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.

7
12. Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap
kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila
seseorang dapat terus bekerja.
13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan,
pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
14. Kebutuhan belajar
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan
dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi
yangdiberikan.

Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut
dipengaruhi:
1. Usia
2. Kondisi emosional (mood & temperamen)
3. Latar belakang sosial dan budaya.
4. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif,
dan status mental.
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan
keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan,
metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan
mengklarifikasikan hal-hal berikut :
1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.
2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
3. Perubahan-perubahan yang telah dibuat.
Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah
sebagai berikut :

8
1. Fungsi unik dari perawat
2. Upaya pasien kearah kemandirian
3. Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar manusia
4. Perencanaan yang akan diberikan.
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat
menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika
profesi keperawatan mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara
lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi
pada pasien juga menandai era tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan
bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Secara
umum,aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan
terpeautik dokter.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada
tahun 1897 di kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Teori Virginia Handerson
berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body)
dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik
dan tidak ada dua manusia yang sama. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna
yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai
empat belas kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen
dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care). 1. Aktifitas bernafas secara normal,
2. Aktifitas makan dan minum sesuai kebutuhan, 3. Aktifitas eliminasi secara normal,
4. Aktifitas bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki, 5. Aktifitas
istirahat dan tidur, 6. Aktifitas berpakaian dan melepas pakaian, 7. Aktifitas
mempertahankan suhu tubuh normal dengan berpakaian dan modifikasi lingkungan, 8.
Aktifitas menjaga tubuh tetap bersih dan rapi, 9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman,
10. Aktifitas berkomunikasi dengan orang lain, 11. Aktifitas beribadah menurut
keyakinan, 12. Aktifitas bekerja, 13. Aktifitas bermain dan rekreasi, 14. Aktifitas
belajar atau memuaskan keingintahuan.

3.2 Saran

Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori
Virginia Handerson’s dan teori-teori keperawatan lainnya agar dapat memahami dan
mengaplikasikannya secara baik pada pasien, karena seluruh teori keperawatan sangat
penting bagi perawat untuk menjalankan paraktik keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Alimul Hidayat, 2007, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2, Salemba
Medika, Jakarta

Editorial (1983). 70 + and still going strong : Virginia Henderson : A nurse for all a ges.
Geriatric Nursing, 4, 58-59

Elis, R (1968). Characteristics of Significand Theories Nursing Research, 17 (3), 217-222.

Hardy, M (1974). Perspectives on Nursing Theory Advances Nursing Research, 23. 100-
107

Harmer, B dan Henderson V (1955). Teks Book of the Principles and Practice of Nursing
(5thed). New York : Macmilan.

Henderson, V dan Nite, G (1978). Principles and Practice of Nursing. New York :
Macmilan

Henderson, V. (1966). The Nature of Nursing A Definition and ItS Implication Practice
Research and Education. New York : Macmilan

11

Anda mungkin juga menyukai