Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERPAJAKAN 1

AMNESI PAJAK

I Gede Bayu Widi Perdana/1707531127/29

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

Universitas Udayana

2018
Pengertian Tax amnesty adalah Menurut "UU No 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak"
yang tercantum dalam pasal 1 ayat 1
Tax Amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi
administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara
mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
Menurut Pasal 1 ayat 3 yang dimaksud dengan harta adalah
Harta adalah akumulasi tambahan kemampuan ekonomis berupa seluruh kekayaan, baik
berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, baik yang
digunakan untuk usaha maupun bukan untuk usaha, yang berada di dalam dan/atau di luar
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Pasal 2 ayat (2) tujuan amnesti pajak adalah untuk :


a. Mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan Harta, yang
antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai
tukar Rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi;
b. Mendorong reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih berkeadilan serta
perluasan basis data perpajakan yang lebih valid, komprehensif, dan terintegrasi; dan
c. Meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan untuk pembiayaan
pembangunan.
Bukan termasuk obyek pengampunan pajak menurut pasal 3 ayat 3 karena dikecualikan, yaitu
Wajib Pajak yang sedang:
a. Dilakukan penyidikan dan berkas penyidikannya telah dinyatakan lengkap oleh
Kejaksaan;
b. Dalam proses peradilan; atau
c. Menjalani hukuman pidana, atas Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
Kewajiban perpajakan yang dapat pengampunan yang tercantum dalam pasal 3 ayat 5 adalah
a. Pajak Penghasilan; dan
b. Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah.
Tarif tebusan yang ditentukan menurut pasal 4 adalah
a. Tarif uang tebusan atas harta repatriasi dalam negeri adalah sebesar: 2 persen untuk
periode 3 bulan pertama, 3 persen untuk periode 3 bulan kedua, dan 5 persen untuk
periode tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Maret 2017
b. Tarif uang tebusan atas harta deklarasi luar negeri sebesar: 4 persen untuk periode 3 bulan
pertama, 6 persen untuk periode 3 bulan kedua, dan 10 persen untuk periode tanggal 1
Januari 2017 sampai dengan 31 Maret 2017
c. Tarif uang tebusan bagi Wajib Pajak UMKM, adalah sebesar: 0,5 persen bagi Wajib Pajak
yang mengungkapkan nilai harta sampai dengan Rp10 miliar dalam surat pernyataan;
atau 2 persen bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai harta lebih dari Rp10 miliar
dalam surat pernyataan untuk periode sampai dengan 31 Maret 2017.
Menurut pasal 8 ayat 1 untuk memperoleh Pengampunan Pajak, Wajib Pajak harus
menyampaikan Surat Pernyataan kepada Menteri
Periode penyampaian Surat Pernyataan dibagi atas tiga, yakni 3 bulan pertama bulan
keempat sampai 31 Desember 2016, dan 1 Januari 2017 sampai 31 Maret 2017.
Wajib Pajak dapat mengajukan Surat Pernyataan paling banyak tiga kali dalam jangka waktu
terhitung sejak UU berlaku hingga 31 Maret 2017.
Untuk melakukan repatriasi, pengalihan harta ke dalam negeri harus melalui bank persepsi
yang ditunjuk oleh menteri.
Wajib Pajak yang telah menyerahkan Surat Pernyataan memperoleh fasilitas berupa
penghapusan pajak terutang yang belum ditetapkan pajaknya, penghapusan sanksi
administrasi seperti bunga, tidak dilakukan pemeriksaan pajak dan bukti permulaan, dan
penghentian pemeriksaan pajak sesuai pasal 11 ayat 5 poin b
Jangka waktu investasi untuk Wajib Pajak yang mengalihkan harta melalui bank persepsi
yang ditunjuk secara khusus paling singkat tiga tahun sesuai dengan pasal 12
Mnurut pasal 20 surat Pernyataan dan lampirannya yang diadministrasikan oleh Kementerian
Keuangan atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang ini tidak
dapat dijadikan sebagai dasar penyelidikan, penyidikan, dan/atau penuntutan pidana
terhadap Wajib Pajak.

Daftar Pustaka
www.pajak.go.id (dilihat pada 21 Mei 2018)
www.ortax.org (dilihat pada 21 Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai