Anda di halaman 1dari 2

Motivasi Melakukan Perjalanan

H. Peter Gray (1970), mengemukakan beberapa alasan seseorang melakukan perjalanan


untuk bersenang-senang (pleasure travel) adalah:

1) Faktor haus akan sinar (sunlust), dimaksudkan sebagai sifat-sifat yang mendasar pada
tabiat manusia, yang menyebabkan seseorang ingin pergi meninggalkan sesuatu yang
sudah biasa dilihat dan dirasakan, untuk melihat suatu daerah atau kebudayaan baru yang
berbeda. Jadi ini adalah funsi dari karakter manusia.
2) Faktor yang menimbulkan jenis perjalanan yang khusus, yang tergantung pada adanya hal-
hal yang menyenangkan (amenities) yang berbeda dan lebih baik untuk tujuan tertentu
dibandingkan dengan yang ada ditempat sendiri, seperti liburan musim dingin di Florida,
Hawaii atau Caribia oleh orang-orang Canada dan orang-orang yang berasal dari Amerika
Serikat sebelah Utara.

Hal diatas sangat penting terutama bagi negara yang menerima wisatawan tersebut,
khususnya dalam pembuatan rencana yang sesuai bagi pembangunan industri pariwisata, dimana
kita harus mengetahui apa yang diharapkan oleh para wisatawan potensial tersebut dan apa yang
lebih disenanginya dan lain sebagainya.

Spillane (1989) produk dari obyek atau industri pariwisata mempunyai beberapa sifat
khusus, antara lain:

1) Produk wisata tidak dapat dipindahkan karena orang tidak dapat membawa produk wisata
ke wisatawan, tetapi wisatawan itu sendiri yang harus mengunjungi, mengalami, dan
datang untuk menikmati produk wisata.
2) Produksi dan konsumsi terjadi pada waktu bersamaan. Tanpa wisatawan yang sedang
menggunakan jasa wisata itu tidak akan terjadi kegiatan produksi wisata.
3) Pariwisata tidak mempunyai standart ukuran yang objektif karena pariwisata memiliki
berbagai ragam jenis pariwisata.
4) Wisatawan tidak dapat mencicipi, mengetahui, ataupun menguji produk itu sebelumnya
karena wisatawan hanya melihat melalui brosur, internet, ataupun alat promosi lainya.
5) Produk wisata mengandung resiko tinggi karena memerlukan modal besar, sedangkan
permintaanya sangat peka dan rentan terhadap situasi ekonomi, politik, sikap masyarakat,
dan kesukaan wisatawan.

Dinas Pariwisata Provinsi Bali (2005) mengemukakan bahwa hasrat ingin tahu dan jiwa
petualangan yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada manusia merupakan dorongan terhadap
kita untuk melakukan perjalanan kemana saja yang ingin kita lintasi dan nikmati obyek wisatanya
meskipun sampai ke negeri orang. Selain hal tersebut ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
untuk melakukan perjalanan wisata yaitu:

1) Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan sekitar yang kurang baik/rusak, lingkungan tempat tinggal yang bising
dan kotor, ataupun pemandangan yang membosankan.
2) Kondisi sosial budaya
Seperti kurang tersedianya fasilitas rekreasi, kegiatan yang rutin dalam masyarakat sekitar,
terlalu banyak kerja, adanya perbedaan sosial antar anggota masyarakat dan lain-lain yang
terlalu sering menjadi alasan untuk pergi ke tempat-tempat yang kondisinya lebih baik dan
menyenangkan.
3) Kondisi ekonomi
Konsumsi yang tinggi dari masyarakat, biaya hidup sehari-hari, tingkat daya beli yang
tinggi, banyaknya waktu luang serta relatif rendahnya ongkos angkutan, juga mendorong
seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.
4) Pengaruh kegiatan pariwisata
Peningkatan publikasi dan penyebaran informasi serta timbulnya pandangan tentang nilai
lebih dari kegiatan berwisata terhadap fungsi sosial masyarakat dapat mendorong kegiatan
wisata.

Anda mungkin juga menyukai