Pemilihan informasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan dapat didasarkan dengan
peningkatan ekonomi pada suatu organisasi. Kesempurnaan teknis tidak mampu menjamin orang
untuk mengetahui bahwa tujuan jasa akuntansi organisasi bukanlah hanya sekedar teknik yang
didasarkan pada efektivitas dari segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana
perilaku orang-orang di dalam perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana.
Para akuntan dari beberapa sudut pandang membuat asumsi mengenai bagaimana mereka
membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterpretasikan dan menggunakan informasi
akuntansi, dan bagaimana sistem akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan
mempengaruhi organisasi sehingga mampu mengaplikasikan informasi akuntansi menjadi efektif.
Peran anggota organisasi sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan dalam suatu organisasi.
Jika suatu anggaran telah ditetapkan untuk dilaksanakan oleh suatu unit kerja di dalam organisasi,
atau oleh organisasi secara keseluruhan, maka anggaran itu akan mempengaruhi aktivitas individu
dalam organisasi tersebut, masing-masing individu mempunyai tujuannya masing-masing, dan
sekaligus bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Keselarasan akan dapat diwujudkan
apabila individu memahami dan patuh pada ketetapan yang ada di dalam anggaran.
Komitmen organisasional dapat diartikan sebagai aktivitas individu yang berhubungan dengan
keterlibatan manusia pada suatu organisasi. Robinson (1996) mengemukakan bahwa komitmen
karyawan pada organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak
suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat ia bekerja. Mowday, Porter, dan Steers (1982)
mengemukakan bahwa komitmen organisasi terbangun apabila masing-masing individu
mengembangkan 3 sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi sebagai berikut :
C. Peran Teori
Peranan sosial mendeskripsikan hak atau kebenaran, tugas-tugas, kewajiban, dan perilaku yang
sesuai dengan orang yang memegang jabatan dalam konteks sosial. Peran membedakan perilaku
dari orang yang menduduki posisi organisasi tertentu dan berfungsi untuk mempersatukan
kelompok dengan melengkapi fungsi koordinasi. Peran merupakan komponen perilaku nyata yang
disebut dengan norma. Tiap-tiap peran berhubungan dengan suatu identitas bagaimana mereka perlu
bertindak dalam situasi khusus. Aspek penting peran teori adalah bahwa identitas dan perilaku
diwariskan secara sosial kepada dukungan sosial.
D. Struktur Sosial
Dalam struktur sosial manusia bergantung pada dua fakta. Pertama,keteraturan orang-orang
yang bertindak dengan pola yang berulang. Kedua, orang-orang tidak menyatukan bentuk, tetapi
mampu berhubungan satu dengan yang lainnya. Konsep masyarakat menunjukkan suatu
kesinambungan dan kompleksitas atas hubungan kelembagaan dan hubungan antar pribadi.
Perhatian utama para akuntan keperilakuan terdapat pada system masyarakat sosial didalam
organisasi bisnis atau masyarakat bisnis. Didalam sistem sosial terdapat subsistem dan kelompok
manusia yang saling berhubungan sehingga menarik perhatian para akuntan keperilakuan. Suatu
konsep sistem yang digunakan dalam ilmu keperilakuan tidak hanya digunakan pada ilmu
keperilakuan oleh para akuntan, tetapi juga digunakan oleh ilmu pengetahuan lain dengan mengacu
kepada suatu bentuk yang saling menghubungkan satu dengan yang lainnya.
E. Budaya
Budaya merupakan suatu adat, tradisi maupun kebiasaan yang dijadikan pedoman hidup oleh
suatu masyarakat. Budaya mempengaruhi pola perilaku manusia yang teratur karena budaya
menggambarkan perilaku yang sesuai dengan lingkungan tertentu. Yang terpenting dalam aspek
budaya adalah memastikan kehidupan manusia baik secara fisik maupun sosial. Seorang akuntan
keperilakuan harus menyadari gagasan mengenai budaya, untuk memahami perilaku dalam suatu
aturan organisasi. Budaya dapat dibagi menjadi tiga faktor mendasar, yaitu struktural, politis,
emosional. Faktor struktural ditentukan oleh umur dan sejarah perusahaan, tempat operasi, serta
lokasi gegrafis perusahaan dalam satu jenis industri. Faktor politis ditentukan oleh distribusi
kekuasaan dan cara pengambilan keputusan. Kemudian faktor emosional merupakan pemikiran
kolektif, kebiasaan, sikap, perasaan, dan pola-pola perilaku.
F. Konsep Perilaku Dari Aspek Psikologi dan Psikologi Sosial
a. Sikap
Sikap merupakan sesuatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan baik yang
menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan terkait dengan tujuan, objek, gagasan atau
situasi. Sikap mengantisipasi untuk tindakan yang mengarah pada perilaku, oleh karena itu sikap
merupakan tempat dalam membimbing perilaku. Sikap berbeda dengan nilai, tetapi keduanya saling
berhubungan. Komponen sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dengan suatu cara
tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Susunan sikap berdasarkan 3 komponen tersebut kognitif,
afektif dan perilaku, yang akan membantu untuk mempengaruhi dan memahami kerumitan sikap
serta hubungan potensial antara sikap dan perilaku.
b. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang menggerakan perilaku untuk ikut berpartisipasi yang
ditunjukan untuk tujuan insentif dan motivasi juga merupakan konsep penting untuk perilaku
akuntan dalam mewujudkan efektivitas organisasional yang bergantung pada orang yang
membentuk sebagaimana karyawan mengharapkan untuk dibentuk. Motivasi memiliki beberapa
teori sebagai berikut :
c. Persepsi
d. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam
merespon situasi. Terdapat 3 bentuk Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam
merespon situasi yakni :
Pengondisian operant menyatakan sikap dari suatu peristiwa yang terjadi yang diatur
berdasarkan fungsi dari konsekuensi-konsekuensi. Sedangkan perilaku operant berarti sikap yang
bersifat sukarela atau perilaku yang dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penguatan yang
ditimbulkam oleh konsekuensi-konsekuensi dari perilaku.
3. Pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, teori
tersebut mengandaikan perilaku sebagai suatu fungsi dari kosekuensi-konsekuensi, mengakui
eksistensi pembelajaran observasional yang dilakukan secara langsung terhadap sasaran yang
dituju.
e. Keperibadian
Kepribadian mengacu dalam diri seseorang yang dapat menentukan dan mencerminkan
bagaimana orang tersebut dapat merespon lingkungannya yang terbentuk pada bagian karakteristik
psikologi seseorang. Faktor penentu kepribadian terdiri dari:
1. Keturanan dalam sosok fisik, daya tarik wajah dan tingkat energi merupakan karakteristik
yang umumnya sebagian besar dipengaruhi oleh susunan fisiologis dan psikologis yang
melekat pada kedua orang tua.
2. Lingkungan, faktor-faktor pembentukkan kepribadian adalah budaya dimana seseorang
dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma diantara keluarga teman-teman dan kelompok-
kelompok sosial.
3. Situasi, mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian, dikarenakan
kepribadian seseorang pada umumnya konsisten akan bisa berubah dalam situasi yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Arfan,Ikhsan dan Muhammad Ishak, 2005, Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat