Anda di halaman 1dari 6

Aspek Keperilakuan Pada Perspektif Akuntansi

A. Perspektif Perilaku Manusia

Pemilihan informasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan dapat didasarkan dengan
peningkatan ekonomi pada suatu organisasi. Kesempurnaan teknis tidak mampu menjamin orang
untuk mengetahui bahwa tujuan jasa akuntansi organisasi bukanlah hanya sekedar teknik yang
didasarkan pada efektivitas dari segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana
perilaku orang-orang di dalam perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana.

a. Akuntansi adalah Tentang Manusia

Para akuntan dari beberapa sudut pandang membuat asumsi mengenai bagaimana mereka
membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterpretasikan dan menggunakan informasi
akuntansi, dan bagaimana sistem akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan
mempengaruhi organisasi sehingga mampu mengaplikasikan informasi akuntansi menjadi efektif.

b. Akuntansi sebagai Tindakan

Peran anggota organisasi sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan dalam suatu organisasi.
Jika suatu anggaran telah ditetapkan untuk dilaksanakan oleh suatu unit kerja di dalam organisasi,
atau oleh organisasi secara keseluruhan, maka anggaran itu akan mempengaruhi aktivitas individu
dalam organisasi tersebut, masing-masing individu mempunyai tujuannya masing-masing, dan
sekaligus bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Keselarasan akan dapat diwujudkan
apabila individu memahami dan patuh pada ketetapan yang ada di dalam anggaran.

B. Pengaruh Organisasi Terhadap Perilaku Manusia

Komitmen organisasional dapat diartikan sebagai aktivitas individu yang berhubungan dengan
keterlibatan manusia pada suatu organisasi. Robinson (1996) mengemukakan bahwa komitmen
karyawan pada organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak
suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat ia bekerja. Mowday, Porter, dan Steers (1982)
mengemukakan bahwa komitmen organisasi terbangun apabila masing-masing individu
mengembangkan 3 sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi sebagai berikut :

1. Identifikasi (Identification), yaitu pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi.


2. Keterlibatan (Involvement), yaitu perilaku manusia yang terlibat dalam suatu pekerjaan
atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. Loyalitas (loyality), yaitu perasaan bahwa mengutamakan organisasi adalah tempatnya
bekerja dan tinggal.

C. Peran Teori

Peranan sosial mendeskripsikan hak atau kebenaran, tugas-tugas, kewajiban, dan perilaku yang
sesuai dengan orang yang memegang jabatan dalam konteks sosial. Peran membedakan perilaku
dari orang yang menduduki posisi organisasi tertentu dan berfungsi untuk mempersatukan
kelompok dengan melengkapi fungsi koordinasi. Peran merupakan komponen perilaku nyata yang
disebut dengan norma. Tiap-tiap peran berhubungan dengan suatu identitas bagaimana mereka perlu
bertindak dalam situasi khusus. Aspek penting peran teori adalah bahwa identitas dan perilaku
diwariskan secara sosial kepada dukungan sosial.

D. Struktur Sosial

Dalam struktur sosial manusia bergantung pada dua fakta. Pertama,keteraturan orang-orang
yang bertindak dengan pola yang berulang. Kedua, orang-orang tidak menyatukan bentuk, tetapi
mampu berhubungan satu dengan yang lainnya. Konsep masyarakat menunjukkan suatu
kesinambungan dan kompleksitas atas hubungan kelembagaan dan hubungan antar pribadi.
Perhatian utama para akuntan keperilakuan terdapat pada system masyarakat sosial didalam
organisasi bisnis atau masyarakat bisnis. Didalam sistem sosial terdapat subsistem dan kelompok
manusia yang saling berhubungan sehingga menarik perhatian para akuntan keperilakuan. Suatu
konsep sistem yang digunakan dalam ilmu keperilakuan tidak hanya digunakan pada ilmu
keperilakuan oleh para akuntan, tetapi juga digunakan oleh ilmu pengetahuan lain dengan mengacu
kepada suatu bentuk yang saling menghubungkan satu dengan yang lainnya.

E. Budaya

Budaya merupakan suatu adat, tradisi maupun kebiasaan yang dijadikan pedoman hidup oleh
suatu masyarakat. Budaya mempengaruhi pola perilaku manusia yang teratur karena budaya
menggambarkan perilaku yang sesuai dengan lingkungan tertentu. Yang terpenting dalam aspek
budaya adalah memastikan kehidupan manusia baik secara fisik maupun sosial. Seorang akuntan
keperilakuan harus menyadari gagasan mengenai budaya, untuk memahami perilaku dalam suatu
aturan organisasi. Budaya dapat dibagi menjadi tiga faktor mendasar, yaitu struktural, politis,
emosional. Faktor struktural ditentukan oleh umur dan sejarah perusahaan, tempat operasi, serta
lokasi gegrafis perusahaan dalam satu jenis industri. Faktor politis ditentukan oleh distribusi
kekuasaan dan cara pengambilan keputusan. Kemudian faktor emosional merupakan pemikiran
kolektif, kebiasaan, sikap, perasaan, dan pola-pola perilaku.
F. Konsep Perilaku Dari Aspek Psikologi dan Psikologi Sosial
a. Sikap

Sikap merupakan sesuatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan baik yang
menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan terkait dengan tujuan, objek, gagasan atau
situasi. Sikap mengantisipasi untuk tindakan yang mengarah pada perilaku, oleh karena itu sikap
merupakan tempat dalam membimbing perilaku. Sikap berbeda dengan nilai, tetapi keduanya saling
berhubungan. Komponen sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dengan suatu cara
tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Susunan sikap berdasarkan 3 komponen tersebut kognitif,
afektif dan perilaku, yang akan membantu untuk mempengaruhi dan memahami kerumitan sikap
serta hubungan potensial antara sikap dan perilaku.

b. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang menggerakan perilaku untuk ikut berpartisipasi yang
ditunjukan untuk tujuan insentif dan motivasi juga merupakan konsep penting untuk perilaku
akuntan dalam mewujudkan efektivitas organisasional yang bergantung pada orang yang
membentuk sebagaimana karyawan mengharapkan untuk dibentuk. Motivasi memiliki beberapa
teori sebagai berikut :

1. Teori Motivasi dan Aplikasinya


Tanggungjawab para manajer adalah mengarahkan dan memotivasi karyawan.
Perilaku manusia ditimbulkan oleh motivasi yang akan mendorong (memotivasi) seseorang
untuk berbuat sesuatu. Seorang manajer sering dihadapkan beberapa kendala di dalam
memberikan motivasi terhadap karyawan.
2. Teori Motivasi Awal
Konsep-konsep motivasi awal berhasil dikembangkan pada tahun 1950-an. Terdapat
tiga teori spesifik yang dirumuskan dalam teori motivasi awal yakni teori hierarki, teori X
dan Y, serta teori motivasi higieni.
3. Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Maslow mengembangkan suatu bentuk teori kelas yang menjelaskan bahwa setiap
individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku
manusia. Maslow menyebutkan terdapat 5 hierarki kebutuhan manusia yaitu kebutuhan
psikologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan
kebutuhan akan aktualisasi diri.
4. Teori X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc Gregod menjelaskan bahwa manusia
memiliki dasar negatif yang diberi tanda sebagai teori X dan yang positif ditandai dengan
teori Y. Kodrat manusia didasarkan pada suatu pengelompokan pengendalian tertentu.
5. Teori Kebutuhan McClelland
Permasalahan yang berhubungan dengan teori kubutuhan dan kepuasan diselesaikan
dengan teori McClelland. Teori McClelland juga mempunyai suatu faktor hierarki yang
memotivasi perilaku. Terdapat tiga faktor dalam teori McClelland yaitu prestasi, kekuatan,
dan afiliasi.
6. Teori Dua Faktor
Teori dua faktor Herzberg mengajukan suatu teori motivasi, yang berpengaruh
terhadap kedua jenis perilaku yang mempunyai pengaruh positif dalam memotivasi dan
menjadi bahan perbandingan terhadap seluruh pengaruh negatif. Faktor motivasi meliputi
prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi dan tanggung jawab.

c. Persepsi

Persepsi merupakan aktivitas orang-orang yang melihat atau menginterpretasikan peristiwa,


objek serta manusia. Persepsi ditentukan oleh beberapa faktor personal dan situasional. Faktor
fungsional berasal dari kebutuhan dan pengalaman masa lalu . Faktor situasional berasal dari sifat
fisik dan sistem saraf individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yakni faktor pada
pemersepsi, faktor dalam situasi dan faktor pada target.

d. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam
merespon situasi. Terdapat 3 bentuk Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam
merespon situasi yakni :

1. Pengondisian keadaan klasik

Pengondisian klasik merupakan kegiatan pembelajaran bagaimana merespon dan bagaimana


rangsangan terhadap suatu situasi yang tidak terkondisi. Pengondisian klasik bersifat pasif yang
artinya sesuatu yang terjadi dan orang harus bereaksi dengan cara khusus.
2. Pengondisian operant

Pengondisian operant menyatakan sikap dari suatu peristiwa yang terjadi yang diatur
berdasarkan fungsi dari konsekuensi-konsekuensi. Sedangkan perilaku operant berarti sikap yang
bersifat sukarela atau perilaku yang dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penguatan yang
ditimbulkam oleh konsekuensi-konsekuensi dari perilaku.

3. Pembelajaran sosial

Teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, teori
tersebut mengandaikan perilaku sebagai suatu fungsi dari kosekuensi-konsekuensi, mengakui
eksistensi pembelajaran observasional yang dilakukan secara langsung terhadap sasaran yang
dituju.

e. Keperibadian

Kepribadian mengacu dalam diri seseorang yang dapat menentukan dan mencerminkan
bagaimana orang tersebut dapat merespon lingkungannya yang terbentuk pada bagian karakteristik
psikologi seseorang. Faktor penentu kepribadian terdiri dari:

1. Keturanan dalam sosok fisik, daya tarik wajah dan tingkat energi merupakan karakteristik
yang umumnya sebagian besar dipengaruhi oleh susunan fisiologis dan psikologis yang
melekat pada kedua orang tua.
2. Lingkungan, faktor-faktor pembentukkan kepribadian adalah budaya dimana seseorang
dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma diantara keluarga teman-teman dan kelompok-
kelompok sosial.
3. Situasi, mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian, dikarenakan
kepribadian seseorang pada umumnya konsisten akan bisa berubah dalam situasi yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Arfan Ikhsan Lubis.2009.Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat

Arfan,Ikhsan dan Muhammad Ishak, 2005, Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai