KOMUNIKASI EFEKTIF
I. Latar Belakang
II. Definisi
Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui suatu cara (lisan, tulisan) tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud penyampai pikiran/informasi (komaruddin, 1994).
III. Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan buku ini adalah memberikan pengetahuan dan
pedoman bagi dokter/dokter gigi dan tenaga kesehatan lain mengenai cara berkomunikasi
dengan pasien dan atau keluarganya. Selain itu juga diharapkan dapat membantu
dokter/dokter gigi dan tenaga kesehatan laindalam melakukan komunikasi secara efektif
dengan pasien/keluarganya, untukdapat tercapainya pelayanan medis secara optimal.
Selain itu supaya pemberi informasi dan penerima informasi mendapat persepsi yang
sama agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan.
c. Dokter pasien
Pengembangan hubungan dokter-pasien secara efektif yang berlangsung secara
efisien, dengan tujuan utama penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang
diperlukan dalam rangka membangun kerja sama antara dokter dengan pasien.
Komunikasi yang dilakukan secara verbal dan non-verbal menghasilkan pemahaman
pasien terhadap keadaan kesehatannya, peluang dan kendalanya, sehingga dapat
bersama-sama dokter mencari alternatif untuk mengatasi permasalahannya.
Penjelasan tentang keadaan pasien, anjuran (diet, minum obat teratur, pemeriksaan
laboratorium, scan, rongten). Kontrol ulang, memperhatikan kegiatan (menghindari
kerja berat, istirahat cukup).
d. Apotek Dokter
Apoteker/asisten apoteker mengkonfirmasikan dokter penulis resep terhadap hal-hal
yang kurang jelas (nama obat, aturan pakai, kemiripan nama obat dengan beda
khasiat, mengganti padanan obat apabila stok kosong)
e. Apotek perawat
Apabila ada ketidakjelasan tentang aturan pemberian obat perawat mengkonfirmasikan
kepada apotek.
f. Apotek pasien
Penyerahan obat-obatan pasien rawat jalan petugas memberikan konseling kepada
pasien sejelas jelasnya (aturan minum; signa, sebelum makan, sesudah makan
bersama makan, dikumurkan, dioleskan, dimasukan di dubur, inhalasi, lewat vagina,
sub cutan, diteteskan dll , efek samping obat)
g. Dokter Ahli gizi
Dalam hal menentukan gizi pasien dokter bersama ahli gizi mendiskusikan kecukupan
nutrisi demi kesembuhan pasien
h. Perawat pasien
Perawat menjelaskan kepada pasien tentang asuhan keperawatan
i. Laboratorium perawat
Petugas laborat memberikan informasi kepada perawat hasil laborat apabila
dibutuhkan sesegera mungkin untuk keperluan pengobatan
j. Ahli Gizi pasien
Ahli gizi memberikan konseling tentang kebutuhan asupan gizi ketika pasien dirawat
atau ketika pasien direncanakan rawat jalan untuk kesembuhan penyakitnya.
LAMPIRAN:
CONTOH SBAR
Bila anda pertelpon sebutkan identitas pasien tapi bila tidak, cukup menuliskan SBAR karena
sudah ada stiker pasien di integrated note
S . Pro operasi open prostat. Tgl. 18-10-2009 jam 12.00
B . Px. Dengan BPH. Dr.Widi Suhu 36.5 ° C , nadi 80x/menit, T. 130/80 , RR. 18 x/menit,
SPO2 99 %, TB. 165 cm, BB. 60 kg.
RPD. - hypertensi, DM, Alergi terhadap golongan sulfa
Sudah dikonsulkan ke Dr. ismet dapat terapi norvask 5mg 1-0-0 dan actrapid 3 x 14 iu
sc
Hasil Echo:disfungsi diastolik ventrikel kiri , EF.60
Hasil laborat dan foto IVP, THORAK terlampir
A . Kemungkinan operasi dengan resiko ringan
R . Mohon persiapan operasi