STUDI KELAYAKAN
APOTEK KASIH IBU
DISUSUN OLEH:
FARA AZZAHRA 1407062005
IWAN MAHMUD 1407062007
SRI IRIANI BATOROWATI 1407062016
MUHAMMAD ANSHAR 1407062026
ISA AMILIA HAMIDA 1407062029
DEVITA PURWARDINI 1407062045
RINTA PUJIANTI 1407062046
SELLA SYLVIA 1407062047
RETNO DWI WAHYUNINGSIH 1407062048
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya lah maka makalah Studi Kelayakan Apotek Kasih Ibu
ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini berisi tentang
kelayakan berdirinya Apotek Kasih Ibu yang bertempat di Jl. Gedong Kuning,
Kami selaku penulis sadar kalau makalah ini masih belum sempurna dan
perlu untuk di tingkatkan kualitas isi dan materinya, untuk itu kami memerlukan
masukan berupa kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca
demi sempurnanya materi tentang Studi Kelayakan Apotek Kasih Ibu ini. Sekian
yang dapat disampaikan dalam pembuka makalah ini dan sebelumnya diucapkan
terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
I. LATAR BELAKANG...................................................................................1
II. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................3
I. VISI DAN MISI.........................................................................................3
II. STRATEGI.................................................................................................3
III. ASPEK LOKASI.......................................................................................4
IV. PELUANG ATAU PROSPEK PEMASARAN.........................................5
V. PERSAINGAN DAN ANALISIS PESAING............................................8
VI. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN......................................................9
VII. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA.....................................9
VIII. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA................................17
IX. TENAGA KERJA....................................................................................19
X. ASPEK MODAL DAN BIAYA...............................................................20
BAB III. PENUTUP..............................................................................................25
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan republik
Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek
adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur
sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker
bertanggung jawab atas pengelolaan apotek, sehingga
pelayanan obat kepada masyarakat lebih terjamin
keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam
pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit
pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit
oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan,
fungsi apotek adalah menyediakan obat‐obatan yang
dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi
bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan
hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi modal yang
ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.
Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula
hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi
dalam aspek keuangan menjadi pelayanan yang berfokus pada
pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan
antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan
pasien.
Kajian kelayakan pendirian apotek perlu dilakukan mengingat kedua
fungsi apotek tersebut di atas. Kajian kelayakan ini dilakukan sebagai suatu
rancangan komprehensif terhadap segala sesuatu tentang rencana pendirian
1
apotek untuk dapat melihat kelayakan usaha ditinjau dari sisi pengabdian
profesi maupun dari sisi ekonominya. Manajemen yang baik diawali dengan
perencanaan yang matang. Ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam suatu kajian kelayakan antara lain: jumlah penduduk,
tingkat pendidikan, pemilihan lokasi (strategis), apotek lain yang ada disekitar
lokasi (kompetitor utama), pelayanan kesehatan lain seperti puskesmas, rumah
sakit, poliklinik sebagai kompetitor tidak alngsung, serta adanya dokter
praktek.
Kajian kelayakan dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua sumber
daya dan keahlian dapat digunakan untuk mendirikan sebuah apotek. Selain
memuat beberapa persyaratan pendirian apotek yang telah dipenuhi, hal
terpenting dari kajian kelayakan adalah prospek pemasaran. Prospek
pemasaran ini selanjutnya dituangkan dalam rencana anggaran pendapatan dan
belanja untuk lima tahun pertama.
Pendapatan diperhitungkan dari penjualan obat dengan resep, penjualan
Obat Wajib Apotek, dan penjualan obat tanpa resep. Sedangkan pengeluaran
diperhitungkan dari pembelian obat dan biaya rutin. Selanjutnya dari data-data
tersebut dapat diperhitungkan Pay Back Period (PBP), Break Even Point (BEP)
dan Return On Invesment (ROI).
II. TUJUAN
Apotek ini didirikan dengan tujuan:
1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, dan perbekalan
farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan
pasien sebagai implementasi kompetensi profesi farmasis.
3. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan
konsultasi kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan, khususnya obat dan metode pengobatan yang
tepat.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
II. STRATEGI
Lokasi pendirian apotek yang direncanakan cukup strategis, berada di
pinggir jalan, mudah dijangkau, dekat dengan tempat pemberhentian angkutan
kota, pertokoan/pasar.
Dilihat dari lokasinya, dengan memperhatikan sarana yang ada serta
kepadatan penduduk. Pengadaan apotek ini mempunyai prospek yang sangat
baik. Adanya dokter praktek merupakan modal bagi pengembangan apotek di
masa yang akan datang. Pada tahun-tahun pertama, kemungkinan apotek belum
dapat berkembang, namun pengembangan apotek dapat dilakukan pada tahun
berikutnya. Dengan meningkatan pelayanan kesehatan melalui pengadaan obat
dan perbekalan farmasi yang lebih lengkap dan pelayanan informasi yang
benar.
Strategi Apotek yang akan ditempuh:
a. Bekerja sama dengan apotek lain.
4
b. Membuat papan nama apotek, plang nama apotek di pinggir jalan.
c. Menyebarkan leaflet kepada masyarakat sekitar.
d. Melakukan penyuluhan kepada warga sekitar.
e. Membuat leaflet tentang dunia kesehatan yang disediakan di apotek.
f. Melakukan konseling dan hubungan baik terhadap semua konsumen
dan pelanggan.
5
dominan dialami oleh masyarakat yaitu common cold,
hipertensi, dan mialgia. Dan obat terbanyak yang
didistribusi ke pasien yaitu Parecetamol tablet 500 mg,
Klorfeniramina maleat (CTM) 4 mg, dan Vitamin C 50
mg. Sehingga Apotek Kasih Ibu dapat
mempertimbangkan data tersebut dalam mensuplay
dan merencanakan pembelian obat sesuai dengan data
yang berasal dari puskesmas setempat.
d. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek ialah
Puskesmas Banguntapan III yang berjarak 400 m dari
lokasi apotek. Dari sarana pelayanan kesehatan
puskesmas ini dapat dikethaui prevalensi penyakit yang
terjadi pada masyarakat setempat sehingga
memudahkan apotek dalam perencanaan obat.
d. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek sebagai pesaing adalah 3, yaitu Apotek
Alfa Medic, Apotek Fiki, Apotek Bayeman. Akan tetapi
dengan melihat lokasi yang sangat strategis maka
diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek
lainnya.
e. Dekat Pusat Keramaian
Apotek Kasih Ibu dekat dengan pusat keramaian seperti
pertokoan, perkantoran, bank, dan pom bensin.
f. Aman
Lingkungan Apotek Kasih Ibu relatif aman dan dekat
dengan pos polisi dan kantor polisi.
g. Mudah dijangkau
Lokasi apotek sangat mudah dijangkau karena terletak
di pinggir jalan, bisa dijangkau dengan berbagai
kendaraan umum. Apotek ini juga memiliki area parkir
yang cukup luas.
6
h. Data Survei (Terlampir)
Data survei dilakukan di kantor Kelurahan Banguntapan
untuk mengetahui data demografi dan monografi
kependudukan sekitar apotek Kasih Ibu yang menjadi
sasaran target pemasaran serta di Puskemas
Banguntapan III untuk mengetahui data penyakit yang
endemik maupun prevalensinya pada daerah sekitar
apotek.
B. Kelemahan/Weakness
1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
7
2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan
bukan suatu apotek jaringan atau waralaba.
3. Bangunannya tertutup dengan bangunan-bangunan
disampingnya sehingga aksesnya sulit terlihat.
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan
tulisan pada papan nama tersebut dan neon box,
tanda/marka apotik di tepi jalan.
2. Dibuat desain yang menarik sehingga masyarakat yang
lewat dapat tertarik untuk berkunjung.
3. Disediakan parkir gratis tanpa dipungut biaya.
C. Peluang/Opportunity
Potensi Daerah
a. Jumlah Penduduk, terutama daerah Gedong Kuning
(sekitar lokasi apotek), cukup padat, sehingga
menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang
beragam, sangat memungkinkan untuk menjadi
pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai
daya beli lebih tinggi, karena itu apotek harus
dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
keinginan pelanggan seperti mereka. Sebagai contoh
apotek ditata agar bersih, nyaman, elegan, tanpa
menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat
menarik pelanggan dari kelas sosial menengah ke
bawah.
c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup
tinggi. Golongan masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa
menerima pikiran logis, dan mungkin lebih peduli
dengan pola hidup sehat. Untuk menarik pelanggan
dari golongan ini, salah satu kegiatan apotek bisa
mengarah pada mereka (khususnya), contohya
melalui progam konsultasi obat melalui telepon,
penerbitan buletin kesehatan secara berkala.
8
d. Karena merupakan pusat perkantoran bank,
kelurahan dan PLN, dapat dilakukan kerjasama.
Dalam penyediaan obat bagi karyawan dengan
menerapkan sistem ‘jemput bola’ atau layanan antar
jemput resep atau pembelian obat lainnya.
D.Ancaman/Threaths
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing,
yaitu apotek lain di sekitar lokasi. Berikut diuraikan
fasilitas masing‐masing apotek pesaing.
1. Apotek Alfa Medic
Area parkir cukup luas, lokasi strategis, ada praktek
dokternya, ruangan cukup nyaman, dengan
menyediakan fasilitas AC dan TV.
2. Apotek Fiki
Apotek lebih dulu berdiri, SDMnya kurang ramah, tidak
ada praktek dokter, dengan fasilitas TV.
3. Apotek Bayeman
Apotek SDM handal, bekerjasama dengan praktek
dokter sehingga dapat menguntungkan apotek
tersebut, memberikan informasi dengan baik dan
lengkap kepada pembeli, harga obat lebih murah
dibanding apotek yang lain dan tidak ada fasilitas lain.
9
Penempatan
Terlihat Terlihat Kurang terlihat
(Lokasi)
Jam buka 15 jam 13 jam 12 jam
Kelengkapan
Lengkap Lengkap Lengkap
obat
Luas parkiran Sedang Sedang, ada atap Luas, ada atap
Realtif harga Murah Murah Murah
10
diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisien
sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek Kasih Ibu merekrut 7
karyawan dengan susunan sebagai berikut:
Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
Apoteker Pendamping : 2 orang
Asisten Apoteker : 3 orang
Dokter spesialis anak : 1 orang
1. Job Description
A. Apoteker Pengelola Apotek
Tugas dan kewajiban apoteker pengelola apotek
a) Memimpin seluruh kegiatan apotek
b) Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk
mengelola apotek yang meliputi beberapa bidang
antara lain:
1) Pelayanan Kefarmasian
2) Administrasi dan Keuangan
3) Personalia
4) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi apotek
c) Melakukan langkah‐langkah untuk
mengembangkan hasil dan kualitas apotek
11
Tanggung jawab apoteker pengelola apotek yaitu:
APA bertanggungjawab atas kelancaran segala
bidang dalam apotek serta bertanggungjawab
terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya.
B. Apoteker Pendamping
Tugas dan kewajiban:
Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA,
bilamana APA berhalangan selama jam kerja apotek.
Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama
dalam hal‐hal penting yang mendasar dan strategis,
harus mendapat persetujuan dari APA.
Tanggungjawab dan wewenang:
Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh
kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi
sebagai apoteker pendamping sesuai dengan
petunjuk dan atau instruksi dari APA.
C. Asisten Apoteker
Tugas dan kewajiban:
1) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan
profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu
meliputi:
a) Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas
dan obat dengan resep) sesuai petunjuk
pengelola apotek.
b) Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan
sedian racikan dan meracik.
c) Menyusun, membendel dan menyimpan resep
dengan baik.
d) Mencatat laporan penggunaan obat dan
perbekalan farmasi (narkotik, psikotropik,
statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu
kadaluarsa.
12
e) Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan
membantu kelancaran kegiatan pembelian.
f) Menerima barang pesanan, memeriksa dan
menandatangani faktur, mencatat ke dalam
buku pembelian (komputer) dan menjaga agar
daftar harga tetap up to date.
g) Memelihara kebersihan, kerapihan serta
keteraturan ruang pelayanan dan peracikan
obat.
h) Mengelompokkan dan menata obat sesuai
abjadnya.
2) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan
tugas kasir, reseptir dan lain sebagainya.
Tanggung jawab dan wewenang:
Bertanggungjawab kepada pengelola apotek atas
segala kebenaran tugas yang diselesaikannya.
Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.
2. Standar Operating Procedure (SOP)
A. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan
kepada pasien obat apa yang dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang
diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk
mendapatkan obat yang tepat,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap
nominal harga,
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang
diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi:
nama obat dan jumlah obat,
13
6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan
informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi
pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan obat dan efek samping obat yang
mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika
diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan.
14
jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan,
9) Catat nama pasien, alamat, dan nomor telepon
pasien,
10) Buat catatan khusus tentang pasien yang
nantinya sebagai patien data record.
15
12) Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon
pasien,
13) Buat catatan khusus tentang pasien.
E. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum
mulai menimbang,
16
3) Ambil bahan‐bahan sesuai dengan permintaan
resep,
F. SOP Konseling OWA
1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien
menggunakan obat tersebut dan sudah berapa
lama pasien mengalami gejala tersebut,
2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang
diminta, bila obat kurang sesuai untuk pasien
maka rekomendasikan obat yang tepat untuk
pasien,
3) Menanyakan tentang bagaimana pasien
menggunakan obat tersebut meliputi dosis,
frekuensi, durasi, dan cara penggunaan; bila ada
yang kurang atau salah maka farmasis wajib
membenarkan dan melengkapinya,
4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah
menggunakan obat tersebut,
5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi
pasien dan memberikan efek seperti yang
diharapkan maka obat boleh diberikan,
6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau
semakin memburuk maka sebaiknya dirujuk ke
dokter,
7) Informasikan kepada pasien bahwa pasien
diperbolehkan konsultasi dengan apoteker untuk
berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.
17
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan
cara menanyakan pada pasien tentang keluhan
yang dialaminya,
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang
diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut,
4) Memberikan informasi pada pasien tentang aturan
penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara
penggunaan),
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi
yang telah disampaikan untuk memastikan bahwa
pasien telah paham dan mengerti tentang aturan
penggunaan obat,
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat
yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang
mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek
samping yang terjadi,
7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila
dirasa ESO cukup berat dan mengganggu,
8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja
yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan
untuk menunjang keberhasilan terapi,
9) Catat nama pasien dan nomor telepon pasien,
10) Buat catatan khusus tentang pasien
18
4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten
apoteker dilengkapi dengan nomor SIK/SIA/NIP
seta dibubuhi stempel apotek,
5) Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek,
6) Serahkan faktur kapada bagian adsministrasi untuk
diedit di komputer,
7) Cocokkan harga yang sudah ada di komputer
dengan harga yang tertera pada faktur baru,
apakah ada kenaikan atau tidak,
8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,
9) Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan
sesuai dengan spesifikasinya. Untuk obat keras
langsung disimpan dalam almari sesuai dengan
efek farmakologinya atau berasarkan abjad,
10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐
masing.
19
3. Perlengkapan dan alat peracikan, meja dan kursi peracikan, timbangan
dan anak timbangan, mortir dan stamper, saringan, sudip, kuas, dan
mesin perekat kantong puyer.
4. Wadah pengemas dan pembungkus, etiket, kertas perkamen, plastik
pengemas dan pembungkus.
5. Alat administrasi blanko surat pesanan obat, narkotika dan
psikotropika; blanko salinan resep; blanko kuitansi; blanko kartu stok
obat; form laporan penggunaan narkotika, psikotropika dan obat
generik; buku-buku administrasi (buku pembelian, buku penerimaan
obat, buku pembukuan keuangan, buku pencatatan narkotika dan
psikotropika).
6. Fasilitas penunjang kursi untuk ruang tunggu televisi, AC, dan kulkas
untuk minuman.
7. Buku-buku penunjang Farmakope Indonesia Edisi IV; buku peraturan
perundang-undangan tentang apotek; ISO dan MIMS; dan UU tentang
Narkotika dan Psikotropika.
20
7. Tempat pencucian alat (wastafel).
8. Toilet.
9. Musholla.
APA Apoteker
Pendamping
Asisten Apoteker
21
X. ASPEK MODAL DAN BIAYA
1. MODAL Rp 300.000.000
a. Biaya perizinan Rp 2.000.000
b. Modal operasional (obat) Rp 100.000.000
c. Cadangan modal (Bangunan dan peralatan) Rp 83.000.000
Total Rp 185.000.000
2. Perlengkapan Apotek
a. TETAP
Nama Barang Jumlah (buah) Jumlah (Rp)
Etalase kaca 2 x 1 x 1,5 m 2 3.400.000
Etalase lemari kaca 2 3.200.000
Lemari es LG 1 1.550.000
Telp duduk 1 160.000
TOTAL 8.310.000
22
Gelas ukur 25 ml 1 14.500
Gelas ukur 50 ml 1 18.500
gelasukur 500 ml 1 61.000
botol timbang 3 12.000
mortir stamper 5 310.000
Batang pengaduk 2 13.500
bekerglass 250 ml 1 29.000
Corong glass 1 19.500
AC LG 1,5Pk 1 2.000.000
Komputer Samsung 1 1.900.000
Mesin kasir 1 500.000
LCD TV 21” samsung 1 1.650.000
Dispenser 1 250.000
Tensimeter 1 195.000
Kasur periksa 1 1.500.000
Mesin perekat kantong puyer 1 1.710.000
Kulkas minuman 1 1.500.000
Total 11.224.500
TOTAL 32.345.200
Total 8.014.500
TOTAL Rp. 29.135.200
23
b) Listrik, air, telepon dan keamanan Rp 400.000
Jumlah Rp 550.000
Biaya Keseluruhan Rp 11.250.000
Biaya Operasional
Biaya rutin bulanan 12 X Rp. 11.250.000 Rp 135.000.000
THR Rp 3.000.000
Total Rp 138.000.000
24
2) Pengeluaran tahun ke‐1 Rp 701.280.000
Laba Kotor Rp 162.720.000
Biaya Operasional Rp 138.000.000
Laba bersih sebelum pajak Rp 24.720.000
f. Perhitungan Pajak
Laba bersih sebelum pajak Rp 24.720.000
PTKP TK/0 Rp 24.300.000
PKP (5% x Rp. 24.720.000) Rp. 1.236.000
g. Perhitungan Zakat
Zakat 2,5% X Rp 24.720.000 Rp 618.000
Laba bersih setelah zakat dan pajak Rp 22.866.000
Rp 185.000.000
Pay back Period = -------------------------
Rp 22.866.000
= 8,09 tahun
Rp 22.866.000
ROI = -------------------- x 100%
Rp 185.000.000
= 12,36%
25
3) BEP (Break Even Point)
1
BEP = -------------------- x biaya tetap
1
1 − --------------------
Indeks gabungan
1
BEP = -------------------- x Rp 118.800.000
1
1 − ------------
1,23
= Rp 635.321.800/tahun
= Rp 52.943.500/bulan
= Rp 1.764.783/hari
26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan adanya apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja
profesinya. Berdasarkan analisis kajian kelayakan, maka pendirian Apotek
Kasih Ibu yang bertempat di Jl. Gedong Kuning, Rejowinangun,
Kotagede, Yogyakarta, bila ditinjau dari pengabdian profesi maupun sisi
ekonomis dinyatakan layak untuk didirikan.
27
Lampiran 1. Denah Lokasi
28
Lampiran 2. Data Demografi
1. Kondisi Geografis
Desa Banguntapan secara administratif merupakan bagian dari
Kabupaten Bantul diantara 75 Desa yang ada di wilayah Kabupaten Bantul
dan salah satu dari 8 desa di wilayah Kecamatan Banguntapan.
Desa merupakan unsur pelaksana pemerintahan terdepan dari sisi
pelayanan masyarakat, pelaksanaan program maupun awal dari penyusunan
rencana kegiatan yang berhadapan langsung dengan warga masyarakat
dengan kondisi, potensi yang dimiliki maupun persoalan dalam berbagai
bidang yang dihadapi.
Mobilitas/jarak tempuh Desa Banguntapan, 3 km dari Kecamatan
Banguntapan, 14 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Bantul dan 5 km
dari pemerintahan Propinsi D.I. Yogyakarta.
2. Batas Wilayah
Secara Administratif Desa Banguntapan berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Desa Catur Tunggal Kab. Sleman
SebelahTimur : Desa Baturetno Kab. Bantul
Sebelah Selatan : Desa Banguntapan Kab. Bantul
Sebelah Barat : Kelurahan Rejowinangun Kodya Yogyakarta
3. Cakupan Wilayah
Desa Banguntapan terdiri dari wilayah Dukuh (11 Dukuh) serta Rukun
Warga (50 RW) dan Rukun Tetangga (207 RT)
DATA WILAYAH
TAHUN 2012
Kode Propinsi : Nama Propinsi : D.I. Yogyakarta
Kode Kabupaten : Nama Kabupaten : Bantul
Kode Kecamatan : Nama Kecamatan : Banguntapan
Kode Desa : Nama Desa : Banguntapan
29
Lampiran 3. Data Monografi Penduduk
A. DATA WILAYAH
TAHUN 2012
Kode Propinsi : Nama Propinsi : D.I. Yogyakarta
Kode Kabupaten : Nama Kabupaten : Bantul
Kode Kecamatan : Nama Kecamatan : Banguntapan
Kode Desa : Nama Desa : Banguntapan
B. DATA PENDUDUK
D. KesehatanMasyarakat
30
Jumlah Balita Gizi Baik 812 Orang
Jumlah Balita mati 1 Orang
E. Ekonomi Masyarakat
31
Lampiran 4. Data Prevalensi Penyakit dan Obat Terbanyak di Puskesmas
Banguntapan III
32
Lampiran 5. Layout Apotek
LAMPIRAN 3
Contoh Etiket dan Copy Resep
33
Lampiran 6. Etiket dan Copy Resep Apotek Kasih Ibu
No. Tgl.
Copy Resep
COPY RESEP
Dari dr : Tgl
No. Resep :
Tgl. Resep :
Nama Pasien :
Umur :
R/
pcc
34
Lampiran 7. Daftar Obat-Obatan Apotek Kasih Ibu
35
No Nama Obat No Nama Obat
71 Ponstan tab 106 Batugin
72 Actifed tablet 107 Baycuten-N
73 Actifed sirup 108 Becefort
74 Imodium tab 109 Becom C tab
75 Dexametason 0,5 mg 110 Becombion
76 Dexametason 0.75 mg 111 Benadryl
77 Kalmetason 112 Benadryl DMP
78 Intunal 113 Benoson-N
79 Intunal F 114 Bio ATP
80 Amoxan 500 mg 115 Dextamine
81 IbuProfen tab 116 Diamocron
82 Biogesic 117 Enervon-C kapsul
83 Biolysin 118 Engran
84 Bioneuron 119 Enkasari
85 Caladine bedak 120 Enzyplex
86 Calcium D redoxon 121 Esperson Cr
87 Enervon-C 122 Madecasol cr
88 Betadine solution 123 Melanox cr
89 Betadine Vag douch 124 Merislon
90 Betason 125 Meviton
91 Cataflam 126 Microgynon tab
92 Celestamin 127 Microlan
93 Celestoderm-v 128 Evion
94 Celestoder-v+G 129 Excelase
95 Cendo carpine 130 Extra joss
96 Cendo mycos 131 Fasolon Cr
97 Cendovision 132 Fatigon
98 Cendoxitrol 133 FG-trochees
99 Cinolon 134 Flagyl
100 Claneksi 135 Kalcinol-N cr
101 Coldrexin 136 Kalpana sol
102 Combantrin tab 137 Irex
103 Colsancetine 138 Kaopectate
104 Cortidex 139 Kemicetine
105 Counterpein 140 Kenacort
36
No Nama Obat No Nama Obat
141 Curcuma 168 Kina tab
142 Curvit 169 Komix syr
143 Daonil 170 Konidin syr
144 Decolgen tab 171 Kontrabat tab
145 Decolsin tab 172 Lameson cr
146 Degirol 173 Lapibal
147 Listerine mouthwash 174 Lasal syr
148 Lysmin 175 Laxadine sol
149 Otolin 176 OBH combi
150 Panadol tab 177 Oskadon tab
151 Phenergan 178 Peditox
152 Primperan 179 Redoxon tab
153 Plantacid 180 Remasal tab
154 Primadol 181 Rheumason tab
155 Procold tab 182 Rohto
156 Paramex 183 Saccorit
157 Proris 184 Sakatonik
158 Mixagrip 185 Sanadryl
159 Mucohexihn tab 186 Sanaflu tab
160 Mucohexin syr 187 Sancortmycin
161 Mylanta tab 188 Sangoboin
162 Mylanta syr 189 Sanprima tab
163 Neo entrostop 190 Sanmag
164 Neozep cold 191 Scabicid
165 Neurobion / Neurobion 5000 192 Scott’s emulsion
166 Nifedipine tablet 193 OBH syr
167 Nonflamin 194 Oralit
37