Anda di halaman 1dari 4

LOKAKARYA KESINAMBUNGAN STBM

DI KABUPATEN SIKKA
Bersinergi menuju akses universal 2019
LATAR BELAKANG

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai upaya preventif dan promotif
terpadu Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan untuk menurunkan
angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat,terutama kesehatan ibu dan anak dan kualitas kehidupan
masyarakat Indonesia.
STBM merupakan aksi terpadu yang mendukung tercapainya Millennium
Development Goals tahun 2015. Berdasarkan kajian WHO tahun 2007, dengan
implementasi terpadu STBM tersebut dapat menurunkan angka kejadian diare
sampai 94%, yang dapat dicapai dengan adanya modifikasi lingkungan
mencakup pengurangan BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun (CTPS),
pengelolaan air minum rumah tangga (PAM RT), pengelolaan sampah rumah
tangga dan pengolahan limbah cair.
Untuk itu pada tahun 2008 Kementrian Kesehatan mencanangkan STBM melalui
Permenkes no 852/MENKES/SK/IX/2008 yang kemudian disempurnakan melalui
Permenkes nomor 3 tahun 2014
Selain itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2014 – 2019 Pemerintah Indonesia menetapkan target terhadap indicator
outcome tentang permukiman, yaitu : 100% penduduk mendapakan akses air
minum, tidak ada kawasan kumuh (0%), dan 100% penduduk mendapatkan
akses sanitasi atau disebut 100 – 0 – 100. Diharapkan STBM akan menjadi
pendukung dalam upaya mencapai target tersebut.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Yayasan Dian Desa dengan dukungan dari
SIMAVI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sikka mulai
mengimplementasikan program SHAW yang menitik beratkan pada implementasi
STBM sejak bulan Juni tahun 2010 sampai dengan bulan Juni 2015.
Ada tiga tujuan dalam kerja sama dalam Program SHAW ini yaitu:
1. Menciptakan kelompok dan lingkungan yang mendukung (enabling
environment) mulai dari tingkat dusun sampai Kabupaten untuk
mendukung pelaksanaan dan kesinambungan STBM
2. Peningkatan kapasitas di semua tingkatan pada para pelaku dan
penggerak STBM
3. Terjadinya perubahan perilaku sanitasi dan hygiene dengan pendekatan
dan pelaksanaan 5 pilar STBM di masyarakat dan sekolah dasar.
Dalam kerja sama selama ini telah terjadi perubahan signifikan yang dapat dilihat
dari capaian perubahan yang terjadi. Intervensi STBM 5 pilar telah dilakukan di160
Desa atau seluruh desa di Kabupaten Sikka walaupun yang aktif adalah 149 desa
dengan total 267.187 orang dan 74 Sekolah Dasar.

Pada bulan Juni 2015 ini kerja sama antara Yayasan Dian desa dengan dukungan
SIMAVI dalam program SHAW dengan Pemerintah Kabupaten Sikka berakhir. Dengan
berakhirnya kerja sama maka Pemerintah Kabupaten Sikka merasa perlu untuk
menyelanggarakan suatu lokakarya untuk menggali pembelajaran dalam rangka
memantapkan keberlanjutan gerakan STBM yang telah berjalan baik Dengan
demikian ke depan Kabupaten Sikka dapat mereplikasi dan memperluas akses
sanitasi layak menuju akses universal, 100-0-100

Tujuan Lokakarya :
1. Berbagi pengalaman dan pembelajaran dari para pemangku kepentingan dan
relawan penggerak STBM agar dapat menularkan pada daerah lain yang
capaiannya masih belum 100%
2. Memantapkan gerakan kesinambungan dan keberlanjutan STBM oleh seluruh
stakeholder di semua tingkatan di Kabupaten Sikka
3. Seremoni Penutupan kerja sama Program SHAW

Waktu dan Tempat Acara


 Hari dan Tanggal : Kamis – Jumat, 30 -31 Juli 2015
 Waktu : Terlampir pada agenda acara
 Tempat : Maumere, Kab. Sikka, NTT.

Peserta
 DPRD Kabupaten Flotim
 Bappeda
 Dinkes
 Dinas PPO
 Dinas PU
 Pokja AMPL
 Camat
 Kepala Puskesmas
 Sanitarian
 Perwakilan desa
Agenda Acara :

Hari/ Dura Fasilitator/


Waktu Agenda/Materi
Tgl. si Narasumber
Hari 12.00 – 30’ Registrasi Peserta& Makan Panitia
Pertama, 13.00 Siang
30 Juli 13.00 – 30’  Pengantar  Fasilitator
2015 14.00  Doa  Pembawa Doa
 Sambutan dari YDD  SHAW/Yayasan Dian
 Sambutan dan Pembukaan Desa
Acara Pemda Kab. Sikka  Bupati

14.00 – 90’ Pemaparan & Tanya Jawab


15.30 Video Universal Akses / STBM Pokja AMPL Provinsi NTT
SHAW Pokja AMPL Kab. Sikka
Progress dan target capaian Moderator: SPEAK
STBM Provinsi NTT dan Indonesia
Kabupaten Sikka

15.30 – Rehat Kopi


16.00
16.00 – Diskusi & Pleno: Tim fasilitator:
17.30 Testimoni Pembelajaran dan
Pokja AMPL Provinsi NTT
Praktek Cerdas STBM 5 pilar
di Kabupaten Sikka SPEAK Indonesia

17.15- 17.30 Rangkuman


18.00 – 60’ Istirahat Panitia
19.00
19.00 – Makan malam dan Ramah YDD, Mitra dan Peserta
21.00 Tamah
Hari 08.30- 09.00 30’ Review Hari Pertama Peserta
Kedua, Pemutaran Video 2 Cerita
31 Juli STBM
2015
09.00– 10.15 120’ Peluang Kesinambungan Fasilitator
Diskusi dan pleno menggali
peluang/ potensi dalam upaya Peserta dibagi menjadi 3
replikasi menuju 100%, (tiga) kelompok
pembagian peran dan
tanggung jawab berbagai
pihak.
10.15 – Rehat Kopi
10.30
Hari/ Dura Fasilitator/
Waktu Agenda/Materi
Tgl. si Narasumber
10.30- 11.30 Rencana Kesinambungan:
Menyusun kesepakatan SKPD /Pokja AMPL,
rencana keberlanjutan Kecamatan, desa, dan
menuju perubahan perilaku Stakeholder
sanitasi total 5 tahun ke
depan 2015
12.00 – Penutupan Lokakarya
13.00 -Hasil Kesepakatan Lokakarya Wakil peserta
-Handling over SHAW-YDD
YDD
kepada Pemerintah
Kabupaten Pemda Kab. Flotim /Pokja
AMPL
-Sambutan penutupan

13.00 Makan siang dan Pulang

Anda mungkin juga menyukai