Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan Karunianya sehingga profil Puskesmas HabibolaTahun 2017
telah dapat diterbitkan. Profil Puskesmas Habibola Tahun 2017 ini merupakan salah
satu keluaran dari upaya pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
dan juga merupakan gambaran tentang situasi dan kondisi kesehatan di Puskesmas
Habibola serta dapat menjadi acuan/sarana untuk memantau pencapaian
pembangunan kesehatan.
Banyak kendala dalam penyusunan Profil ini, antara lain kurangnya apresiasi
terhadap data sehingga menyebabkan keterlambatan pengumpulan data, tidak
lengkapnya data dan validitas data yang ada. Meskpiun demikian, sudah menjadi
komitmen kami untuk tetap mengupayakan agar profil selalu terbit setiap tahun dan
lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya dalam rangka menyajikan bahan evaluasi
berbagai program kesehatan yang telah dilaksanakan dan perencanaan ke depan,
serta pengambilan keputusan berdasarkan data dalam pembangunan kesehatan
menuju Indonesia Sehat.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profil Kesehatan Puskesmas Habibola ini merupakan salah satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Doreng dan
merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah tersebut berdasarkan indikator-indikator yang
tercantum di atas.
VISI
MISI
MOTTO
C. Strategi
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapaian program
kesehatan di Puskesmas Habibola.
2. Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Haabibola terhadap pemeliharaan kesehatan.
3. Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga dapat
memotivasi pengelolah program untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
4. Mekanisme Kerja Pengelolaan Data
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS HABIBOLA
Puskesmas Habibola berdiri pada tahun 2007 yang merupakan pemekaran dari
Puskesmas Bola,yang mempunyai wilayah kerja : 1 Kecamatan, 7 Desa dan 2 Desa
Persiapan
A. Keadaan Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Habibola terdiri dari satu Kecamatan Tujuh Desa dengan
rincian masing-masing :
C. Jumlah penduduk Kecamatan Doreng berdasarkan data statistik pada tahun 2017
berjumlah 13.050 jiwa ,dengan jumlah Rumah Tangga 2120 KK dengan Rincian
sebagai berikut :
NO DESA KK L P Jumlah
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Di Wilayah Kecamatan Doreng jumlah sarana pendidikan yang ada sekolah terbagi
dalam PAUD ada 3 sekolah, Sekolah Dasar ada 19 sekolah, Sekolah Menengah
Pertama ada 4 sekolah dengan rincian sebagai berikut
2 Kloangpopot - - 1 4 1
3 Watumerak - - - 2 1
4 Wolonterang - - 1 1 1
5 Wogalirit - - - 2 1
6 Waihawa - - 1 2 1
7 Nenbura - - 1 4 1
Jumlah 4 19 8
2. Agama
Jumlah Kader dan Posyandu Aktif di wilayah Kecamatan Doreng tahun 2017
Tabel. I.5 Jumlah Posyandu dan Kader
Di Puskesmas Habibola, Kecamatan Doreng Tahun 2017
Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Habibola termasuk yang ada di
poskesdes dan polindes sejumlah 57 orang terdiri dari : dokter umum,1 orang Dokter
Gigi 1 orang, bidan ( 5 orang PNS & 6 Bidan CPNS dan Bidan TKS 10), 1 orang
sanitarian, 1 orang petugas Gizi : 1 PNS, SKM : 3 orang terdiri dari : 1 orang NS dan 2
orang TKS, Perawat : 11 orang PNS, TKS 9 orang, 2 org Analis 1 PNS dan 1 TKS, 1
orang Sopir TKS, 1 orang Clening Service TKS dan 1 orang Pramu TKS
BAB II
PEMBAHASAN
dapat dilihat dari cakupan 15 indikator PWS KIA, yaitu cakupan K1, cakupan K4,
Cakupan Ibu Hamil Memperoleh ANC berkualitas, Cakupan Ibu Hamil dengan
Cakupan Kunjungan Bayi, Cakupan Bayi yang mendapat ASI Eksklusif, Cakupan
Cakupan 15 indikator PWS KIA pada tahun 2016 dapat digambarkan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.1 : Cakupan PWS KIA Di Puskesmas Habibola Tahun 2017
Target Capaia
Jumlah
NO Indikator SPM Kabupaten n Persetase
Sasaran
tahun 2016
1 2 3 5 6 7
1 Cakupan Kunjungan Ibu
298 100 241 80,81
Hamil( K1)
2 Cakupan Kunjungan Ibu
298 97 188 63,09
Hamil( K4)
3 Cakupan Ibu Hamil
298 40 0 0
memperoleh ANC Berkualitas
4 Cakupan ibu Hamil dengan
298 94 129 43,29
komplikasi yang ditangani
5 Cakupan pertolongan
persalinan oleh Bidan/Nakes
284 82 213 75
yang memiliki kompotensi
kebidanan
6 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 284 99 217 76,41
7 Cakupan PNC Berkualitas 284 97 0 0
8 Cakupan Neonatal dengan
271 77 91 33,57
Komplikasi yang ditangani
9 Cakupan Kunjungan
271 98 213 78,59
Neonatus
10 Cakupan Kunjungan BBLR 60 4 32 53,33
11 Cakupan Neonatus
41 100 41 100
Komplikasi yang dirujuk
12 Cakupan Kunjungan Bayi 271 96 263 97,04
13 Cakupan Bayi yang mendapat
86 91 76 88,37
ASI Eksklusif
14 Cakupan Pelayanan Anak
790 53 412 52,15
Balita
15 Cakupan Pen jaringan Anak
19 100 19 100
SD dn setingkat
Tabel 2.2 : Cakupan PWS KIA Di Puskesmas Habibola Tahun 2016
Target
Jumlah Capaia
N Kabupate Persetas
Indikator SPM Sasara n
O n tahun e
n
2016
1 Cakupan Peserta KB Aktif 1477 74 1600 108,33
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui terdapat beberapa indikator yang sudah
mencapai target dan tidak. Serta yang mengalami peningkatan bahkan penurunan di
tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya pengetahuan
masyarakat yang masih kurang tentang kesehatan ibu dan anak, dukungan peran serta
masyarakat dan lintas sektor masih rendah, serta penetapan sasaran yang lebih tinggi
dari sasaran riil yang ada di lapangan tidak tersediahnya tenaga Analis`
Di samping 15 indikator PWS KIA di atas, dapat kami sampaikan beberapa angka
kejadian sebagai berikut :
1. Angka Kematian Ibu (AKI)
AKI merupakan indikator derajat kesehatan di suatu daerah. Tahun 2016
Puskesmas Habibola ada 1 (Satu) kasus kematian ibu Bersalin dengan penyebab
kematian adalah Perdarahan pos Partum.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
AKB merupakan indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan pemanfaatan
dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan maternal dan perinatal di
samping itu juga berhubungan dengan gizi keluarga, tingkat pendidikan ibu serta
pendapatan keluarga. Tahun 2015 terdapat kasus kematian bayi di Puskesmas
Habibola, sebanyak 4 kasus. Kematian bayi tersebut disebabkan oleh Asfiksia berat 1
orang, prematur/ BBLR 1 orang dan kelainan bawaan : 2 orang. Setiap kejadian
kematian bayi, kami senantiasa menyusun laporan dan kronologis kematian ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Sikka untuk dilakukan pengkajian melalui Review Maternal
Perinatal di tingkat Kabupaten.
3. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
BBLR merupakan indikator yang menggambarkan kualitas kesehatan ibu selama
hamil, termasuk pelayanan ANC yang diberikan oleh Bidan. BBLR juga dipengaruhi
oleh pola hidup ibu hamil, pola makan, aktifitas, istirahat, penyakit penyerta, dll. Tahun
2016 terdapat kasus BBLR sejumlah 32 bayi dan. Setiap kasus BBLR yang ada,
senantiasa kami berkoordinasi dengan pemegang program Gizi untuk melakukan
pemantauan Berat badan bayi serta upaya-upaya mempertahankan kesehatan bayi dan
meningkatkan BB nya melalui kegiatan penyuluhan kepada orang tua bayi, keluarga,
kunjungan rumah serta pemantauan BB di Posyandu setiap bulannya.
4. Ibu hamil KEK dan Anemia
Kondisi kesehatan ibu hamil sangat menentukan proses persalinan dan nifas akan
berjalan baik atau tidak. Ibu hamil dengan KEK dan anemia mempunyai resiko yang
lebih tinggi, hal ini disebabkan kedua faktor tersebut akan mempengaruhi kesehatan
janin dalam kandungan serta kemungkinan terjadi komplikasi dalam persalinan,
sehingga mebutuhkan perhatian yang cukup serius. Jumlah Ibu hamil KEK dan anemia
tahun 2016 di Puskesmas Habibola adalah sebagai berikut :
Setiap ibu hamil dengan KEK dan anemia akan kami konsultasikan dengan petugas
Gizi untuk mendapatkan konseling gizi. Di samping itu kami juga melakukan
pemantauan pola kehidupan sehari-hari melalui kunjungan rumah, serta pemberian
PMT bumil yang terintegrasi dengan BOK. Selanjutnya kami memantau perkembangan
kenaikan BB dan LILA bumil pada bulan – bulan berikutnya.
5. Ibu hamil resiko tinggi dengan umur terlalu muda (< 20 tahun)
Salah satu permasalahan yang kami hadapi adalah masih tingginya ibu hamil resiko
tinggi dengan umur terlalu muda (kurang dari 20 tahun). Dibandingkan dengan faktor
resiko yang lain, faktor umur terlalu muda masih menempati posisi teratas. Tahun 2016
ibu hamil dengan resiko tinggi dengan umur terlalu muda sejumlah 28 orang, atau 9,3
% dari seluruh bumil resiko tinggi yang ada.
Hal ini sangat menjadi perhatian kami, mengingat kemungkinan yang dapat terjadi
akibat faktor risiko ini cukup besar. Baik menyangkut kesehatan ibu, bayi maupun
kemampuan dan psikologi keluarga tersebut dalam mengasuh dan merawat bayi
selanjutnya.
Permasalahan
2. PROGRAM IMUNISASI
Jumlah Target
N persenta
Indikator SPM Sasara Kabupate Pencapai
O se
n n tahun an
2017
1 2 3 5 8 9
B PELAYANAN IMUNISASI
1 Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Imunisation 7 99 9 100
(UCI)
3. PROGRAM GIZI
Target
Jumlah
N Kabupate persentas
Indikator SPM Sasara Pencapai
O n tahun e
n an
2016
C PELAYANAN GIZI
Cakupan pemberian makanan
1 pendamping ASI pada Anak usia 6-
24 bulan KK Miskin 331 88 298 90.03
Cakupan Balita Gizi Buruk
2 mendapat perawatan 0 100 0 0
Cakupan Balita Yang Naik Berat
3
Badannya (N/D) 772 69 487 63,08
4 Cakupan Balita Bawah Garis Merah 876 1.2 24 2.73
Cakupan Balita mendapat Vitamin
5
A 2 kali setahun 942 90 920 97,66
Cakupan Ibu Hamil mendapat 90
6
tablet Fe dan MMN 298 97 198 66,44
Target
Jumlah
N Kabupate persentas
Indikator SPM Sasara Pencapaia
O n tahun e
n n
2016
Penemuan Penanganan
Penderita Penyakit Acute Falcid
1 ˃1 0 0
Paralysis (AFP)Rate per 100.000
Penduduk < 15 tahun
Penemuan Penderta Pneumonia
Balita
2 24
Penemuan Pasien Baru TB BTA
Positip
3 24 75 4 16,6
Penemuan Penderita Diare
4 1127 40 61 5.41
Klien Yang Mendapat
Penanganan HIV/AIDS
5 100
Skrining darah Donor terhadap
HIV/AIDS
6 100
Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Rabies
7 100
Dilihat dari persentase tersebut Cakupan sudah mencapai target > 85 % Karena
masyarakat sudah memahami tentang Penyakit tersebut. Dan dukungan dari kerja
kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri agar berprilaku
Habibola tahun 2016 terdiri dari : Kegiatan penyuluhan baik penyuluhan individu,
SMP, kegiatan penjaringan siswa/i SD Kelas I dan Penguatan Desa Siaga di 3 (Tiga)
Desa yaitu Desa Waihawa, Wolomotong dan Wolonterang Tetapi yang aktif masih 1
Cakupan Hasil Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas Habibola tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.7 : Cakupan Promosi Kesehatan di Puskesmas Habibola Tahun 2016
Target
Jumlah
N Kabupate persentas
Indikator SPM Sasara Pencapaia
O n tahun e
n n
2015
1 Cakupan Desa Siaga Aktif
7 100 1 14.29
Cakupan Pen jaringan Anak SD
2
Setingkat
19 100 19 100
6. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Tujuannya untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
melalui kegiatan pencegahan penyakit dan pengawasan lingkungan.
Kegiatan yang dilakukan yaitu:
- pemeriksaan tempat – tempat umum (TTU )
- pemeriksaan tempat pengolahan makanan (TPM )
- penyediaan sarana air bersih dan jamban sehat
- penyehatan lingkungan pemukiman
- penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
- pencatatan dan pelaporan
Cakupan Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Habibola dapat dilihat dari tabel
di bawah ini sebagai berikut :
Target
Jumlah
Kabupate persentas
NO Indikator SPM Sasara Pencapaia
n tahun e
n n
2016
1 Rumah atau bangunan bebas
jentik
1212 95 802 66,17
2 Cakupan rumah sehat
3 Sarana Air bersih yang
memenuhi Syarat Kesehatan
1887 49 1059 56,12
4 Cakupan Rumah Sehat
2219 65 842 37,95
5 Cakupan Jamban Keluarga 1311 70 609 46.45
7. UPAYA PENGOBATAN
Upaya pelayanan kesehatan dasar adalah segala bentuk pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk menghentikan perjalanan suatu penyakit pada seseorang.
Target
Jumlah
Kabupate persentas
NO Indikator SPM Sasara Pencapaia
n tahun e
n n
2016
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien Masyarakat 61 100 61 100
miskin
2 Cakupan Pelayanan Kesehatan
11.242 100 12.610 111,8
Dasar Masyarakat miskin
3 Cakupan Jaminan Kesehatan
11.242 100 11044 98,20
Masyarakat miskin
4 Cakupan Rawat Jalan
12.043 30 7051 58,71