Anda di halaman 1dari 12

PLAGIAT itu TIDAK BAIK !!!

PENGARUH SOFT SKILL’S TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN) SISWA KELAS XI
PROGRAM STUDI XZXZXZXZ-----------
SMK XXX TAHUN AJARAN 2017/2018

ABSTRAK

Soft skill’s merupakan kemampuan yang sudah melekat pada diri seseorang yang dapat
dikembangkan maksimal dan nantinya dibutuhkan siswa SMK dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui seberapa
baik kemampuan soft skill’s yang dimiliki siswa; 2) Mengetahui seberapa baik prestasi Praktik
Kerja Industri siswa; dan 3) Mengetahui pengaruh kemampuan soft skill’s terhadap prestasi
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) siswa Kelas XI Program Studi XZXZXZXZ----------- SMK XXX
Tahun Ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 68 siswa
kelas XI Program Studi XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun Ajaran 2017/2018. Sampel
penelitian ditetapkan dengan teknik total sampling, sehingga sampel penelitian berjumlah 68 siswa.
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas Soft Skill’s (X) dan variabel terikat Prestasi
Prakerin (Y). Pengumpulan data variabel Soft Skill’s (X) dilakukan menggunakan kuisioner yang
diuji validitas dan reliiabilitasnya, sedangkan variabel Prestasi Prakerin (Y) ditetapkan
berdasarkan nilai rata-rata Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada sertifikat Prakerin siswa.
Metode analisis data menggunakan distribusi frekwensi dan regresi linier sederhana yang
dilanjutkan dengan uji signifikansi t-test.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI Program Studi XZXZXZXZ----
------- SMK XXX Tahun Ajaran 2017/2018 memiliki nilai Soft Skill’s sebesar 209,74 yang berada
pada interval antara 193,75 ≤ X ≤ 213,5 (Cukup Baik). Sementara rata-rata siswa memiliki nilai
Prestasi Prakerin sebesar 87,23 yang berada pada interval antara 86,80 ≤ X ≤ 96,15 (Baik). Hasil
penelitian juga menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan soft skill’s terhadap Prestasi
Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang ditunjukkan oleh persamaan regresi linier Y = 66,326 +
0,100X dengan nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,536. Pengujian t-test menunjukkan nilai
thitung lebih besar dari ttabel (8,736 >1,996) yang berarti bahwa terdapat pengaruh signifikan
variabel Soft Skill’s terhadap Prestasi Prakerin.
Atas dasar kesimpulan tersebut maka pihak SMKN 6 -- aaaaa -- hendaknya lebih
meningkatkan soft skill’s siswa dengan pembelajaran kepada siswa baik di dalam kelas atau di luar
kelas dengan mengedepankan aspek-aspek soft skill’s siswa seperti berpikir kritis, sikap tanggung
jawab, daya juang, kerjasama, komunikasi, ketahanan mental, dan sebagainya.

Kata Kunci : Pengaruh, Soft Skill’s, Prestasi, Prakerin, Kuisioner, Interval.

mereka harus memiliki stamina yang tinggi,


PENDAHULUAN menguasai bidang keahliannya dan dasar-
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dasar ilmu pengetahuan dan teknologi,
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu
Dasar dan Menengah menyebutkan bahwa berkomunikasi sesuai dengan tuntutan
pendidikan kejuruan bertujuan untuk pekerjaannya, serta memiliki kemampuan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, mengembangkan diri (Permendiknas No. 22
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan Tahun 2006).
peserta didik untuk hidup mandiri dan Berdasarkan pernyataan ini maka dapat
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan
dengan program kejuruannya. Agar dapat merupakan pendidikan untuk mempersiapkan
bekerja secara efektif dan efisien serta tenaga kerja, maka dengan sendirinya
mengembangkan keahlian dan keterampilan, orientasi pendidikan kejuruan tertuju pada
kualifikasi output atau lulusannya. Akan
65
tetapi, keberadaan Sekolah Menegah Kemampuan soft skill’s bisa diasah
Kejuruan (SMK) dalam menyiapkan tenaga dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman
kerja masih disangsikan dengan masyarakat belajar, sehingga perlu paradigma berfikir
karena lulusan SMK masih belum dapat baru dan bertindak dari fokus pada hard
memenui tuntutan lapangan kerja secara skill’s saja menjadi mensinergikan antara
maksimal sesuai dengan spesifikasinya. hard skill’s dengan soft skill’s.
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) -
merupakan salah satu lembaga pendidikan - aaaaa -- merupakan salah satu SMK di Kota
yang bertujuan untuk menciptakan Sumber -- aaaaa -- yang memiliki visi “Terwujudnya
Daya Manusia (SDM) yang memiliki lulusan yang unggul dalam iman dan taqwa,
kemampuan, keterampilan, dan keahlian. ilmu dan teknologi, karakter, wirausaha,
Lulusan SMK diharapkan dapat mampu meletarikan lingkungan, dan siap
mengembangkan diri apabila terjun dalam bersaing di era global.” Pada tahun 2014
dunia kerja. sekolah SMKN 6 -- aaaaa -- mejadi salah
Salah satu bentuk pendidikan kejuruan satu Sekolah Beprestasi Tingkat Nasional dan
adalah sistem magang bagi peserta didik Sekolah Rujukan pada tahun 2015. Salah satu
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). Sistem upaya mewujudkan visi ini SMKN 06 --
magang di Jerman disebut dual system dan aaaaa -- juga melaksanakan kegiatan dengan
untuk negara Australia disebut dengan memperhatikan aspek soft skill’s sebagai
Apprentice System. Sementara di negara pendukung hard skill’s. Praktek Kerja
Indonesia sistem magang khususnya bagi para Industri (PRAKERIN) diselenggarakan
siswa SMK biasanya disebut dengan dengan mengintegrasikan secara tersistem
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau lebih pendidikan dunia usaha dan industri dengan
dikenal dengan sebutan Praktik Kerja Industri harapan mampu menghilangkan perbedaan
(PRAKERIN) (Sugihartono, 2014). standar nilai sekolah dan dunia kerja serta
Hasil pengamatan empirik yang sekaligus mendekatkan supply dan demand
dilakukan Depdiknas (2004:1) menunjukkan ketenagakerjaan.
bahwa sebagian besar lulusan SMK di Atas dasar permasalahan tersebut maka
Indonesia bukan saja kurang mampu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
menyesuaikan diri dengan perkembangan seberapa baik kemampuan soft skill’s dan
ilmu dan teknologi, tetapi juga kurang mampu prestasi Praktik Kerja Industri (PRAKERIN),
mengembangkan diri dan karirnya di tempat serta mengetahui pengaruh kemampuan soft
kerja. Kualifikasi calon tenaga kerja yang skill’s terhadap prestasi Praktik Kerja Industri
dibutuhkan dunia kerja di samping syarat (PRAKERIN) siswa Kelas XI Program Studi
keilmuan dan keterampilan juga serangkaian XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun
kemampuan non-teknis yang tidak terlihat Ajaran 2017/2018.
wujudnya (intangible) namun sangat
diperlukan yang disebut sebagai soft skill’s. TINJAUAN PUSTAKA
Soft skill’s didefinisikan sebagai perilaku Soft Skill’s
personal dan interpersonal yang Permintaan dunia kerja terhadap kriteria
mengembangkan dan memaksimalkan kinerja calon pekerja dirasa semakin tinggi saja.
humanis, termasuk di antaranya kemampuan Dunia kerja tidak hanya memprioritaskan
berkomunikasi, bersosialisasi, bekerja dalam pada kemampuan akademik (hard skill’s)
tim, ketahanan mental, disiplin, tanggung yang tinggi saja, tetapi juga memperhatikan
jawab, dan atribut soft skill’s lainnya. Selama kecakapan dalam hal nilai-nilai yang melekat
ini peserta didik di SMK lebih banyak pada seseorang atau sering dikenal dengan
mendapatkan hard skill’s dan lupa terhadap soft skill’s. Soft skill’s merupakan
soft skill-nya, sehingga kelemahan lulusan kemampuan yang disebut juga dengan
SMK dalam mengisi peluang kerja pada kemampuan non teknis yang tentunya
umumnya adalah masalah personal skill’s memiliki peran tidak kalah pentingnya dengan
(dari http://www.dikti. go.id/index.php). kemampuan akademik.

2
Pengertian soft skill’s, menurut Elfindri kemampuan mengekspresikan pendapat
(2012:17) didefinisikan ketrampilan dan atau perasaan secara lisan maupun tertulis
kecakapan hidup, baik untuk sendiri, dengan jelas dan mudah dipahami orang
berkelompok, atau bermasyarakat, serta lain.
dengan Sang Pencipta. Dengan mempunyai 2) Organization Skill’s
soft skill’s membuat keberadaan seseorang Organization skill’s sebagai salah satu
akan semakin terasa ditengah masyarakat. atribut soft skill’s dapat diartikan sebagai
Keterampilan akan berkomunikasi, kemampuan mengorganisasikan atau
keterampilan emosional, keterampilan mengatur waktu dan mengelola semangat
berbahasa, keterampilan berkelompok, dalam bekerja dengan menggunakan
memiliki etika dan moral, santun dan sumberdaya yang tersedia untuk mencapai
keterampilan spiritual. tujuan tertentu. Organization skill’s disini
Sailah (2007:11) menyatakan bahwa terdiri atas dua komponen, yaitu
soft skill’s adalah perilaku hubungan antar manajemen waktu dan peningkatan
pribadi dengan pribadinya sendiri motivasi.
dikembangkan dan kinerja manusianya 3) Leadership
dioptimalkan (misalnya, forum pelatihan, Leadership sebagai salah satu atribut soft
kerja sama dalam tim, prakarsa/inisiatif, skill’s dapat diartikan sebagai kemampuan
pengambilan keputusan, komunikasi, seseorang untuk mempengaruhi dan
kemampuan beradaptasi, conflict solution, mengarahkan orang lain dengan
kepemimpinan dan pemecahan masalah). mengerahkan sejumlah sumber daya untuk
Atribut soft skill’s ini dimiliki oleh setiap melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan
orang dengan kadar yang berbeda-beda, sesuai dengan aturan dan memotivasi
dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, orang lain agar dapat melakukan yang
bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini terbaik.
dapat berubah jika yang bersangkutan mau 4) Logic
mengubahnya dengan cara berlatih Logic merupakan upaya-upaya
membiasakan diri dengan hal-hal baru. penyelesaian masalah yang dilakukan
Soft skill’s memiliki beberapa melalui berfikir secara rasional dan kreatif.
komponen yang saling berkaitan antara satu 5) Effort
dan yang lainnya. Komponen tersebut seperti Effort dapat diartikan sebagai kegiatan
rangkaian organ yang membentuk sistem dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau
organ dalam tubuh yang memiliki sumberdaya yang ada dan mau
fungsi/tugas tertentu, saling berkaitan, dan mempelajari hal baru untuk mencapai
saling mendukung antara yang satu dengan tujuan dan mampu menghadapi berbagai
lainnya. tekanan. Effort terdiri atas komponen
Putra dan Pratiwi (2005) memaparkan kemampuan dan kemauan belajar,
pengkategorian soft skill’s yang disebut ketahanan menghadapi stres, dan asertif.
winning characteristics sebagaimana 6) Group Skill’s
pendapat Patrick S. O'brien dalam buku Group skill’s diartikan sebagai
“Making College Count” sebagaimana berikut kemampuan dalam bekerjasama dengan
ini. Soft skill’s diketegorikan ke dalam 7 orang lain dalam sebuah tim dan memiliki
(tujuh) area keahlian, yakni sebagai berikut: interpersonal yang baik dengan sesama
keahlian komunikasi (communication skill’s), anggota tim. Group skill’s disini terdiri
keahlian berorganisasi (organization skill’s), atas dua komponen, yakni kerjasama tim
kepemimpinan (leadership), kemampuan dan kemampuan interpersonal.
berfikir logis (logic), kemampuan semangat 7) Ethics
juang (effort), kemampuan berkelompok Etics dalam kaitannya dengan soft skill’s
(group skill’s), dan etika (ethics). maka etika berperan penting dalam
1) Communication Skill’s beberapa atribut soft skill’s, dua
Communication Skill’s sebagai salah satu diantaranya yaitu decision making dan
atribut soft skill’s dapat diartikan sebagai conflict management.

3
Pembelajaran soft skill’s sangatlah 4) Mendekatkan dan menjembatani
penting untuk diberikan kepada siswa sebagai penyiapan peserta untuk terjun kebidang
bekal mereka nanti untuk masuk dalam dunia tugasnya setelah menempuh program
pekerjaan dan industri, khususnya bagi
pelatihan tersebut (Oemar Hamalik,
sekolah kejuruan yang mencetak lulusannya
siap pakai di dunia kerja dengan tuntutannya 2007:93).
lebih menekankan pada keterampilan soft Depdiknas (2008:7) menyatakan bahwa
skill’s. Praktik Industri memberikan beberapa
keuntungan bagi para siswa yaitu antara lain:
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) 5) Hasil peserta didik akan lebih bermakna,
Firdaus (2012:400) menjelaskan Praktik
karena setelah tamat akan betul-betul
Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan
bagian dari pendidikan sistem ganda yang memiliki bekal keahlian profesional
merupakan inovasi pendidikan SMK yang untuk terjun ke lapangan kerja sehingga
mana peserta didik melakukan magang dapat meningkatkan taraf kehidupannya
(appreticeship) di industri yang relevan dan untuk bekal pengembangan dirinya
dengan kompetensi keahliannya selama kurun secara berkelanjutan.
waktu tertentu. 6) Rentang waktu (lead time) untuk
Tujuan pendidikan sistem ganda atau
mencapai keahlian professional menjadi
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) secara
rinci menurut Pedoman Pelaksanaan Praktik lebih singkat, karena setelah tamat
Kerja Industri (2013:3) adalah: praktik kerja industri tidak memerlukan
1) Menghasilkan tenaga kerja yang waktu latihan lanjutan untuk mencapai
memiliki keahlian profesional; tingkat keahlian siap pakai.
2) Memperkokoh link and match antara 7) Keahlian profesional yang diperoleh
sekolah dengan dunia kerja. melalui praktik kerja industri dapat
3) Meningkatkan efisiensi proses meningkatkan harga dan rasa percaya diri
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja tamatan yang pada akhirnya akan dapat
yang berkualitas profesional. mendorong mereka untuk meningkatkan
4) Memberi pengakuan dan penghargaan keahlian pada tingkat yang lebih tinggi.
terhadap pengalaman kerja sebagai Dari beberapa pendapat dapat
bagian dari proses pendidikan. disimpulkan bahwa Pratik Industri bermanfaat
Adapun manfaat Pratik Industri untuk untuk siswa didalam mengembangkan
siswa atau para peserta menurut adalah maupun menambah ilmu pengetahuan,
sebagai berikut: (Oemar Hamalik, 2007:93) keterampilan dan pengalaman bekerja dalam
1) Menyediakan kesempatan kepada peserta suasana yang nyata sehingga akan menambah
rasa percaya diri siswa, yang nantinya akan
untuk melatih keterampilan-
digunakan siswa untuk terjun ke dunia kerja.
keterampilanmanajemen dalam situasi
lapangan yang aktual. Hal inipenting METODE PENELITIAN
dalam rangka belajar menerapkan teori Jenis Penelitian
atau konsep atau prinsipyang telah Penelitian ini menggunakan pendekatan
dipelajari sebelumnya. kuantitatif dengan menekankan analisanya
2) Memberikan pengalaman-pengalaman pada data-data numerical (angka) yang diolah
praktis kepada peserta sehingga hasil dengan metode statistika. Penelitian ini
pelatihan bertambah luas. mengungkapkan peristiwa yang telah terjadi
dan melihat berbagai faktor yang terkait
3) Peserta berkesempatan memecahkan
dengan peristiwa tersebut. Pada penelitian ex
berbagai masalah manajemen di lapangan post facto, variabel bebas diprediksi
dengan mendayagunakan kemampuan. mempunyai pengaruh tertentu pada variabel
terikat. Dalam penelitian ini juga bertujuan

4
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Instrumen ini berupa tes keterampilan Soft
antara satu variabel dengan variabel yang lain Skill’s menggunakan metode angket dengan
yaitu variabel Soft Skill’s terhadap variabel 4 (empat) alternatif jawaban, yakni Sangat
Prestasi Praktik Kerja Industri. Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Populasi dan Sampel
Pengujian validitas instrumen soft
Populasi skill’s dengan teknik korelasi Product
Populasi adalah keseluruhan dari obyek Moment menunjukkan tidak semua koefisien
atau subyek yang diteliti yang memiliki korelasi rxy lebih besar dari rtabel product
karakteristik yang sama. Populasi dalam moment. Butir kuisioner yang dinyatakan
penelitian ini adalah 68 siswa kelas XI tidak valid karena memiliki nilai rxy< rtabel
Program Studi XZXZXZXZ----------- SMK product moment, yakni butir-2 (0,049 <
XXX Tahun Ajaran 2017/2018. 0,239); butir-4 (0,033 < 0,239); butir-14
Sampel (0,016 < 0,239); dan butir-60 (0,040 < 0,239),
Penentuan ukuran sampel, teknik sedangkan selebihnya valid dan representatif
sampling yang dipergunakan adalah total sebagai instrumen pengumpul data penelitian.
sampling (sensus) yaitu total subjek dalam Pengujian reliabilitas kuisioner teknik Alpha
populasi dikenakan menjadi subyek Cronbach’s menghasilkan nilai Cronbach's
penelitian. Sampel penelitian ini merupakan Alpha = 0,943 (lebih besar dari 0,6). Dengan
keseluruhan jumlah populasi yakni68 siswa demikian butir kuisioner dinyatakan reliabel
kelas XI Program Studi XZXZXZXZ---------- sebagai instrumen pengumpul data penelitian.
- SMK XXX Tahun Ajaran 2017/2018. Instrumen Prestasi Praktek Kerja Industri
Metode Pengumpulan Data Instrumen prestasi Praktik Kerja
Pengumpulan data merupakan cara yang Industri ini mengambil nilai Prakerin pada
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan sertifikat Prakerin yang diperoleh siswa kelas
data penelitian. Metode pengumpulan data XI SMK Negeri 06 -- aaaaa -- Tahun Ajaran
dilakukan dengan metode dokumentasi dan 2017/2018 yang telah selesai melaksanakan
angket (kuisioner). Angket dalam penelitian kegiatan Prakerin.
ini terdiri dari daftar butir-butir pernyataan Metode Analisis Data
yang dibagikan kepada responden dan
dipergunakan untuk mengumpulkan data yang Statistik Deskripstif
Analisis data tersebut meliputi
berkaitan dengan variabel Soft Skill’s yang
penyajian data terkecil dan terbesar, rentang
dimiliki siswa.
data, mean, tabel distribusi frekuensi, diagram
Variabel Penelitian dan tabel kecenderungan masing-masing
Variabel dalam penelitian ini dibedakan variabel.
menjadi variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent). Variabel bebas Statistik Inferensial
merupakan variabel yang mempengaruhi Uji Persyaratan Analisis
variabel terikat, sedangkan variabel terikat Ghozali (2015:89) menyatakan bahwa
merupakan variabel tergantung yang model regresi linier yang disajikan supaya
keberadaannya dipengaruhi variabel bebas. dapat dianalisis dan memberikan hasil yang
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini representatif, maka model tersebut harus
adalah Prestasi Prakerin (Y), sedangkan memenuhi asumsi dasar yaitu data
variabel bebas adalah Soft Skill’s (X). berdistribusi normal (normalitas) dan linier
(linieritas).
Instrumen Penelitian
Pengujian Hipotesis
Instrumen Soft Skill’s
Hipotesis adalah dugaan yang bersifat
Instrumen ini bertujuan untuk
memperoleh informasi dari responden tentang sementara sehingga perlu diuji kebenarannya.
Rumusan umum dalam pengujian hipotesis
kemampuan dalam mengetahui dan
yaitu:
memahami beberapa hal tentang Soft Skill’s.

5
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang pengaruh signifikan variabel bebas terhadap
signifikan variabel Soft Skill’s(X) variabel terikat.
terhadap Prestasi Praktik Kerja
Industri (Y) siswa kelas XI Program HASIL PENELITIAN
Studi XZXZXZXZ----------- SMK Karakteristik Responden
XXX Tahun Ajaran 2017/2018. Responden yang berjumlah 68 siswa
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan terbagi dua kelompok kelas belajar, yakni
variabel Soft Skill’s (X) terhadap kelas XI Gb-1 dan XI Gb-2 dengan jumlah
Prestasi Praktik Kerja Industri (Y) masing-masing sama, yakni 34 siswa. Siswa
siswa kelas XI Program Studi dengan jenis kelamin laki-laki secara
XZXZXZXZ----------- SMK XXX keseluruhan berjumlah 44 siswa (64,71%),
Tahun Ajaran 2017/2018. sedangkan untuk siswa perempuan sebanyak
24 siswa (35,29%). Siswa laki-laki masing-
Persamaan Regresi masing berada di kelas XI Gb-1 berjumlah 20
Model matematika persamaan garis siswa (29.41%) dan kelas XI Gb-2 sebanyak
regresi linier sederhana adalah sebagai 24 siswa (35,29%). Siswa perempuan masing-
berikut: masing 14 siswa (20,59%) di kelas XI Gb-1
Y = α + βX dan kelas XI Gb-2 sebanyak 10 siswa
Keterangan: (14,71%). Kelompok kelas dan jenis kelamin
Y = Subjek variabel terikat responden tidak dijadikan pertimbangan
α = Harga Y ketika harga X = 0 dalam pengumpulan data penelitian dan
β = Angka arah atau koefisien regresi. semua responden memiliki bobot yang sama
X = Subjek pada variabel bebas. dalam memberikan pernyataan kuisioner
sehingga tidak berpengaruh terhadap hasil
Koefisien determinasi (R2) antara X
penelitian.
dengan Y
Koefisien determinasi (R2) pada intinya Deskripsi Data
mengukur seberapa jauh kemampuan model Deskripsi data merupakan upaya
dalam menerangkan variasi variabel menampilkan data agar data tersebut dapat
independen. dipaparkan secara baik dan di interpretasikan
secara mudah. Deskripsi data meliputi
Pengujian Signifikansi dengan uji-t
penyusunan data dalam bentuk tampilan yang
Uji-t dilakukan untuk menguji tingkat
mudah terbaca secara lengkap. Deskripsi data
signifikansi regresi sederhana dengan rumus
dalam penelitian ini merupakan paparan data
sebagai berikut:
penelitian berupa data variabel Soft Skill’s (X)
𝑟 𝑛−2 dan variabel Prestasi Prakerin (Y) dari
𝑡=
1 − 𝑟2 sebanyak 68 siswa selaku sampel penelitian.
Keterangan: Data variabel Soft Skill’s (X) diperoleh
t = Nilai thitung melalui kuisioner yang terdiri dari 70 butir
r = Koefisien korelasi antara variabel X pernyataan, sedangkan data variabel Prestasi
dan Y Prakerin (Y) diperoleh dari dokumentasi nilai
n = Jumlah responden hasil praktik kerja industri sebagaimana
r2 = Koefisien determinasi antara diterbitkan dalam sertifikat Prakerin.
variabel X dan Y Deskripsi data masing-masing variabel
penelitian, yakni variabel bebas Soft Skill’s
Pengambilan keputusan: (X) dan variabel terikat Prestasi Prakerin (Y)
Pengambilan keputusan dilakukan disajikan sebagaimana Tabel 1.
dengan membandingkan Sign. t dengan level
of significance (α) = 5%. Jika Probabilitas
Hitung > Level of Significance () maka tidak
ada pengaruh signifikan variabel bebas
terhadap variabel terikat.Jika Probabilitas
Hitung < Level of Significance () maka ada

6
Tabel 1. Pengkategorian data Soft Skill’s (X)
Deskripsi Data Penelitian digambarkan sebagaimana histogram berikut
ini.
Soft Skill’s Prestasi
Descriptive
(X) Prakerin (Y)
Total Skor (∑𝑥𝑖 ) 14.262 5.931,46
Mean (𝑋) 209,73 87,28
Median (Me) 208 87,38
Modus (Mo) 191 90,38
Standard Deviasi
18,86 2,58
(SD)
Rentang Data (R) 79 10,38
Skor Terkecil (Xt) 174 81,61 Gambar 1.
Histogram Kategori Soft Skill’s (X)
Skor Terbesar (Xr) 253 92
Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
Jumlah Data (n) 68 68
XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun
Ajaran 2017/2018 memiliki
Data-data penelitian sebagaimana Tabel Tabel 4.
1 selanjutnya akan dipergunakan sebagai Distribusi Frekuensi Data Variabel
dasar dalam penentuan distribusi frekuensi Prestasi Prakerin (Y)
untuk masing-masing variabel penelitian.
Tabel 2. Interval Frekwensi Persentase
Distribusi Frekuensi Data Variabel Soft 81,00 - 82,50 2 4,41%
Skill’s (X) 82,51 - 84,01 15 4,41%
84,02 - 85,52 9 19,12%
Interval Frekwensi Persentase
85,53 - 87,03 18 20,59%
170 – 180 2 2.94%
87,04 - 88,54 8 16,18%
181 – 192 15 22.06%
88,55 - 90,05 9 19,12%
193 – 203 9 13.24%
90,06 - 91,56 5 11,76%
204 – 214 18 26.47%
91,57 - 93,07 2 4,41%
215 – 225 8 11.76%
Jumlah 68 100%
226 – 237 9 13.24%
238 – 248 5 7.35%
Frekuensi penggolongan data variabel
249 – 259 2 2.94%
Prestasi Prakerin (Y) dapat dilihat pada Tabel
Jumlah 68 100% 5.
Tabel 5.
Frekuensi penggolongan data variabel Pengkategorian Data Variabel Prestasi
Soft Skill’s (X) dapat dilihat pada Tabel 3. Prakerin (Y)
Tabel 3.
Pengkategorian Data Variabel Soft Skill’s Interval F % Kategori
(X) X ≥ 96,15 36 52.94% Sangat Baik
Interval F % Kategori 86,80 ≤ X ≤ 96,15 32 47.06% Baik
X ≥ 233,25 7 10% Sangat Baik 77,46 ≤ X ≤ 86,80 - - Cukup
213,5 ≤ X ≤ 233,25 17 25% Baik X < 77,46 - - Tidak Baik
193,75 ≤ X ≤ 213,5 27 40% Cukup
Total 68 100%
X < 193,75 17 25% Tidak Baik
Total 68 100%

7
Pengkategorian data variabel Prestasi menggunakan uji F dengan taraf signifikansi
Prakerin (Y) dapat digambarkan sebagaimana 5% (α = 0,05). Model regresi yang dihasilkan
histogram berikut ini. dianggap telah memenuhi asumsi linearitas
jika nilai Sig.Linearity lebih kecil dari taraf
signifikansi 5% (Sig.Linearity < 0,05) atau
nilai Sig. Deviations from Linearity lebih
besar dari taraf signifikansi 5%
(Sig.Deviations from Linearity > 0,05). Hasil
pengujian linearitas data dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 7.
Hasil Pengujian Linieritas Data

Gambar 2.
Histogram Kategori Prestasi Prakerin (Y)
Hasil pengujian linearitas data
Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
menunjukkan bahwa nilai Sig. Linearity =
XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun
0,000 dan nilai signifikansi deviation from
Ajaran 2017/2018 memiliki prestasi prakerin
linearity = 0,521. Hal ini menegaskan bahwa
yang baik (87,23).
Sig. Linearity lebih kecil dari taraf
Pengujian Persyaratan Analisis signifikansi 5% (0,000 < 0,05) dan Sig.
Pengujian Normalitas Data deviation from linearity lebih besar dari taraf
Pengujian normalitas data dalam signifikansi 5% (0,521> 0,05). Dengan
penelitian ini menggunakan uji sampel demikian dapat disimpulkan bahwa pola
Kolmogorov-Smirnov (K-S). hubungan antara variabel Soft Skill’s (X) dan
Tabel 6. variabel Prestasi Prakerin (Y) adalah linier
sehingga pesyaratan linieritas data telah
Hasil Pengujian Normalitas Data
terpenuhi.
Hasil Persamaan Regresi Sederhana
Ikhtisar output penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 8.
Ikhtisar Output Regresi Linier Sederhana

Hasil pengujian menunjukkan bahwa


data variabel Soft Skill’s (X) dan variabel Prestasi
Prakerin (Y) memiliki Asymp. Sig lebih besar
Hal ini memberikan pemahaman bahwa
dari α (0,424 > 0,05) dan (= 0,767 > 0,05).
persamaan regresi linier sederhana tersebut
Dengan demikian maka data kedua variabel
adalah Y = 66,326 + 0,100X. Konstanta
dinyatakan berdistribusi normal.
sebesar 66,326 menunjukkan besarnya nilai
Pengujian Linearitas Data Prestasi Prakerin (Y), jika Soft Skill’s (X)
Pengujian linearitas data bertujuan sebesar 0,100 sebesar 0 (nol).Soft Skill’s (X)
untuk mengetahui pola hubungan antara memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar
variabel bebas dengan variabel terikat. Hal ini 0,100 menjelaskan bahwa setiap kenaikan
dimaksudkan apakah garis regresi antara data satu satuan Soft Skill’s maka akan
variabel Soft Skill’s (X) dan variabel Prestasi berpengaruh pada peningkatan Prestasi
Prakerin (Y) membentuk garis linier atau Prakerin sebesar 0,100.
tidak. Uji Linearitas dapat diketahui dengan

8
Hasil Pengujian Koefisien Diterminasi (R2) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang
Hasil pengujian korelasi dan koefisien signifikan variabel Soft Skill’sterhadap
diterminasi dapat dilihat berikut ini. Prestasi Prakerin. Dengan demikian hipotesis
Tabel 9. penelitian yang menyatakan terdapat
Ikhtisar Output Koefisien Determinasi (R2) pengaruh signifikan variabel Soft Skill’s
terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri siswa
kelas XI Program Studi XZXZXZXZ----------
- SMK XXX Tahun Ajaran 2017/2018 dapat
diterima atau teruji kebenarannya.

Ikhtisar hasil pengujian menunjukkan PEMBAHASAN


Koefisien Korelasi (R) positif sebesar 0,732.
Kemampuan Soft Skill’s Siswa SMKN 06
Hal ini memberikan pemahaman bahwa
-- aaaaa --
antara variabel Soft Skill’s (X) dan Prestasi
Prakerin (Y) mempunyai hubungan searah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Artinya peningkatan Soft Skill’s (X) akan rata-rata siswa kelas XI Program Studi
diikuti oleh Prestasi Prakerin (Y) yang XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun
semakin tinggi. Sementara itu, nilai Koefisien Ajaran 2017/2018 memiliki soft skill’s yang
Determinasi (R2) sebesar 0,536 memberikan cukup. Hal ini mendukung hasil penelitian
pemahaman bahwa variabel Prestasi Prakerin Bagaswana (2014) yang menyatakan bahwa
(Y) dapat dipengaruhi oleh Soft Skill’s sebesar kemampuan soft skill’s siswa jurusan teknik
53,6%, sedangkan 46,4% dipengaruhi oleh gambar bangunan termasuk dalam kategori
faktor lain yang tidak dilakukan pengukuran baik. Pentingnya soft skill’s ditekankan oleh
dalam penelitian ini. yang menyatakan bahwa soft skill’s
merupakan kunci menuju hidup yang lebih
Hasil Pengujian Signifikansi dengan t-test
baik, sahabat lebih banyak, sukses lebih besar,
Uji-t dilakukan untuk menguji tingkat
dan kebahagiaan yang lebih luas (Sucipta,
signifikansi pengaruh Soft Skill’s (X) terhadap
2009).
Prestasi Prakerin (Y). Pengambilan keputusan
Soft skill atau soft competency
dilakukan dengan membandingkan nilai Sig.
merupakan kompetensi dasar yang
dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05).
menggambarkan bagaimana seseorang
Variabel Soft Skill’s (X) dinyatakan
berperilaku agar dapat melaksanakan
berpengaruh signifikan terhadap Prestasi
pekerjaannya dengan baik (Parulia Hutapea
Prakerin (Y) apabila nilai Sig. hitung lebih
dan Nurianna Thoha, 2008). Kompetensi ini
kecil dari taraf signifikansi (Sig.< α = 0,05).
menekankan pada perilaku produktif yang
Hasil penghitungan t-test dapat dilihat berikut
harus dimiliki serta diperagakan oleh
ini.
seseorang dalam melaksanakan suatu
Tabel 10.
pekerjaan agar dapatberprestasi dengan baik.
Ikhtisar Output Uji Signifikansi t-test
Jika seseorang memiliki kompetensi ini
dengan baik, maka seseorang itu akan
berprestasi lebih unggul dibandingkan dengan
seseorang yang tidak memiliki kompetensi
soft skill’s. Soft skill’s pada dasarnya
merupakan ketrampilan personal, yaitu
ketrampilan khusus yang bersifat non teknis,
tidak berwujud, dan kepribadian yang
Hasil penghitungan menunjukkan nilai menentukan kekuatan seseorang sebagai
thitung = 8,736 dengan nilai Sig. = 0,000. pemimpin, pendengar, nagosiator, dan media
Sementara itu nilai ttabel dengan jumlah n = 68 konflik. Bisa juga dikatakan sebagai
dan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah kemampuan interpersonal seperti kemampuan
1,996. Hal ini menegaskan bahwa thitung lebih berkomunikasi dan bekerja sama dengan
besar dari ttabel (8,736 >1,996) atau Sig. lebih kelompok.
kecil dari taraf signifikansi (0,000 < 0,05)

9
UU No 20 Tahun 2003 dan PP No 19 berada di industri. Penilaian ini terutama
tahun 2005 menyebutkan bahwa kurikulum berisi tentang bagaimana menentukan
dikembangkan secara berdiversifikasi oleh tingkatan keberhasilan siswa yang menguasai
satuan pendidikan dengan mengacu standar isi kemampuan dan perilaku selama
sesuai Permendiknas No 32 tahun 2005 melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri.
bahwa semua matadiklat harus berorientasi Menurut kurikulum SMK pedoman penilaian
pada life skill. Ini merupakan tantangan menjadi wewenang penuh pihak penilai
manajemen sekolah, kurikulum, pembelajaran industri, selama pelaksanaan Praktik Kerja
yang berorientasi dan mengandung unsur life Industri, sekolah hanya menerima hasil
skill sehingga mampu meningkatkan mutu, penilaian dari industri untuk kemudian
relevansi serta daya saing lulusan. Dalam life dikonversikan terhadap mata pelajaran yang
skill terdapat kecakapan akademik dan terkait dengan Praktik Kerja Industri.
kecakapan vocational (hard skill’s) dan
Pengaruh Kemampuan Soft Skill’s
kecakapan personal, kecakapan sosial (soft
terhadap Prestasi Prakerin di SMK Negeri
skill’s).
06 -- aaaaa --
Prestasi Prakerin Siswa SMKN 06 -- Hasil penelitian ini menemukan bahwa
aaaaa -- soft skill’s memiliki pengaruh signifikan
Hasil penelitian ini juga menyebutkan terhadap Prestasi Prakerin siswa SMK. Hal
bahwa rata-rata siswa kelas XI Program Studi ini ditunjukkan dengan adanya nilai thitung
XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun lebih besar dari ttabel (8,736 >1,996) atau Sig.
Ajaran 2017/2018 memiliki prestasi Prakerin lebih kecil dari taraf signifikansi (0,000 <
yang baik. Hal ini konsisten dengan penelitian 0,05). Hasil penelitian ini sejalan dengan
Bagaswana (2014) yang menyimpulkan penelitian Bagaswana (2014) yang
bahwa Prestasi Praktik Kerja Industri menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
(Prakerin) siswa Jurusan Teknik Gambar soft skill’s berpengaruh signifikan terhadap
Bangunan kelas XII Tahun Ajaran 2013/2014 variabel Prestasi Praktik Kerja Industri
SMK N 2 Depok masuk dalam kategori baik. (Prakerin). Hasil penelitian ini seiring dengan
Tujuan pendidikan di SMK antara lain hasil penelitian Wijiyanti (2016) yang
mencakup: (1) menyiapkan peserta didik agar menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
menjadi manusia produktif, mampu bekerja positif dan signifikan antara soft skill’s
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang terhadap prestasi belajar mata pelajaran
ada di dunia usaha dan dunia industry sebagi kewirausahaan. Sedangkan hal ini tidak
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan sejalan dengan penelitian Nuryana dan
kompetensi dalam program keahlian yang Triwahyudiyanto (2014) yang menyebutkan
dipilihnya; (2) menyiapkan peserta didik bahwa soft skill’s tidak berpengaruh secara
agar mampu memilih karier, ulet dan gigih positif dan secara signifikan terhadap kinerja
dalam berkompetisi, beradaptasi di siswa Prakerin SMK.
lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap Soft skill’s merupakan kemampuan
profesioanl dalam bidang keahlian yang yang melekat dalam diri seseorang dapat
diminatinya; (3) membekali peserta didik berperan dalam mengingkatkan kinerja siswa
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, untuk melaksanakan pekerjaan selama berada
agar mampu mengembangkan diridi di dunia industri. Salah satu aspek penilaian
kemudian hari baik secara mandiri maupun yang terdapat pada sertifikat siswa nantinya
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik
(4) membekali peserta didik dengan Kerja Industri adalah aspek penilaian non
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan teknis yang didalamnya mencangkup bagian
program keahlian yang dipilih (Kurikulum, dari beberapa komponen Soft skill,
2004). diantaranya adalah disiplin kerja, kerjasama,
Penilaian Praktik Kerja Industri insiatif, tanggung jawab menyelesaikan
khususnya di SMK mencakup penilaian pekerjaan.
proses dan hasil pekerjaan siswa selama

10
KBBI (2003) menerangkan angka yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian
tertera pada sertifikat nilai siswa selama ini adalah factor ketiga, yaitu kesiapan untuk
mengikuti Praktik Kerja Industri meupakan memasuki dunia kerja ditinjau dari aspek
hasil penilaian yang dilakukan oleh dunia kemampuan soft skill’s-nya. Berbagai
industri dengan aspek yang dinilai adalah penelitian menguatkan pentingnya soft skill’s
sebagai berikut: 1) aspek teknis merupakan dalam menentukan keberhasilan seseorang.
tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan bidang pekerjaan/kegiatan PENUTUP
(kemampuan produktif); dan 2) aspek non Kesimpulan
teknis adalah tingkat perilaku siswa selama
beradadi dunia industri yang menyangkut Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
antara lain: disiplin, kerjasama, inisiatif, XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun
tanggung jawab, dan keberhasilan. Ajaran 2017/2018 memiliki soft skill’s yang
Orientasi mutu lulusan SMK yang cukup (209,74). Distribusi jumlah siswa
selama ini hanya berorientasi pada hard tersebut adalah sebanyak 7 siswa (10%)
skill’skini mengalami perubahan dengan memiliki soft skill’s yang sangat baik, 17
dimasukkannya unsur pengembangan soft siswa (25%) memiliki soft skill’s yang baik,
skill’s yang mana akan sangat diperlukan sementara 27 siswa (40%) memiliki soft
dalam pengembangan karir pada dunia skill’s yang cukup, selanjutnya sebanyak 17
usahadan dunia industri. Dalam pandangan siswa (25%) memiliki soft skill’s yang tidak
antara perlunya pengembangan soft skill’s baik.
untuk mencapai karir seseorang, ada yang Rata-rata siswa kelas XI Program Studi
berpendapat tidak perlu untuk dikembangkan XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun
hal ini dengan alasan : (1) soft skill’s yang Ajaran 2017/2018 memiliki Prestasi Prakerin
selama ini dikembangkan di sekolah sudah yang baik (87,23). Distribusi pengkategorian
sesuai dengan kurikulum yang disusun oleh jumlah siswa tersebut adalah sebanyak 36
pusat kurikulum dan disusun dengan siswa (52,94%) memiliki prestasi Prakerin
pertimbanan para stakeholder; (2) dengan yang sangat baik selanjutnya 32 siswa
kurikulum berbasis luas SMK sudah (47,02%) nemiliki prestasi Prakerin yang
mengembangkan semaksimal mungkin dan baik.
selam ini tidak pernah mendapat kesulitan. Terdapat pengaruh signifikan soft skill’s
Sedangkan sisi lain yang memandang terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri
perlunya pengembangan soft skill’s adanya (Prakerin) siswa kelas XI Program Studi
alasan bahwa (1) selama ini soft skill’s yang XZXZXZXZ----------- SMK XXX Tahun
diajarkan masih bersifat text book belum Ajaran 2017/2018. Hal ini ditunjukkan nilai
diadaptasikan dengan perkembangan Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,536
lingkungan; dan (2) soft skill’s bukan sekedar memberikan pemahaman bahwa variabel
pemahaman konsep tetapi juga menyangkut Prestasi Prakerin (Y) dapat dipengaruhi oleh
kecakapan hidup (life skill) yang memiliki Soft Skill’s sebesar 53,6%, sedangkan 46,4%
segi-segi lebih luas dibanding konsep dalam dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
text book. dilakukan pengukuran dalam penelitian ini.
Secara umum kesiapan seseorang untuk Selebihnya, hasil pengujian signifikansi
memasuki dunia kerja melibatkan tiga faktor, dengan t-test menunjukkan bahwa nilai thitung
yaitu: (1) faktor fisiologis yang menyangkut lebih besar dari ttabel (8,736 >1,996) atau Sig.
kematangan usia, kondisi fisik, dan organ- lebih kecil dari taraf signifikansi (0,00 < 0,05)
organ tubuh, (2) factor pengalaman yang yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang
menyangkut pengalaman belajar atau bekerja signifikan variabel Soft Skill’sterhadap
yang menyangkut kemampuan pengetahuan Prestasi Prakerin.
dan keterampilan atau hard skill’s , dan (3)
factor psikologis yaitu keadaan mental, emosi,
dan sosial yang menyangkut kemampuan soft
skill’s. Dari ketiga factor tersebut, yang

11
Saran DAFTAR PUSTAKA
SMK -- aaaaa --
Arikunto, S. 2015. Prosedur Penelitian Suatu
SMK XXX hendaknya dalam Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VL
memberikan materi bidang studi (hard skills) Jakarta: PT. Rineka Cipta.
perlu memperhatikan faktor internal siswa
Bagaswana, Lehan. 2014. Pengaruh Soft
berupa soft skill’s dengan pembelajaran di
Skill’s terhadap Prestasi Praktik Kerja
dalam kelas atau diluar kelas. Aspek-aspek
Industri Siswa Jurusan Teknik Gambar
soft skill’s yang harus diperhatikan antara lain
Bangunan Tahun Ajaran 2013/2014
adalah sebagai berikut: (a) aspek berpikir
SMK Negeri 2 Depok Sleman. Skripsi.
kritis, sikap tanggung jawab dan daya juang;
Program Studi Pendidikan Teknik Sipil
(b) aspek hubungan interpersonal (kerjasama),
dan Perencanaan, Fakultas Teknik,
beradaptasi dengan teman, dan
Universitas Negeri Yogyakarta.
berkomunikasi; serta (c) aspek ketahanan
mental. Depdiknas, 2008. Keputusan Direktur
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Siswa SMK dan Menengah Nomor
Siswa hendaknya lebih meningkatkan 251/C/KEP/MN/2008 tanggal 22
kemampuan soft skill’s. Upaya peningkatan Agustus 2008.
kemampuan soft skill’s dapat dilakukan Depdiknas, 2008. Undang-Undang Republik
dengan dua bentuk, yakni pada saat kegiatan Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
selama proses pembelajaran kelas dan pada tentang Sistem Pendidikan Nasional.
saat kegiatan di luar proses pembelajaran Jakarta : DEPDIKNAS
kelas. Kegiatan di luar proses pembelajaran Depdiknas. 2006. Permendiknas No. 22
kelas misalnya dengan cara aktif dalam Tahun 2006 tentang Standarisasi
kegiatan organisasi sekolah, masyarakat, dan Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta:
lain-lain. Karena dalam kegiatan Depdiknas.
berorganisasi tersebut siswa dapat belajar
Dikmenjur. 2013. Surat
untuk berkomunikasi, bersosialisasi,
KeputusanDirekturDikmenjur Ditjen
beradaptasi dengan teman yang baru,
Dikdasmen Depdiknas No.
bertanggungjawab, dan bekerjasama dengan
1502/C5/PS/2002tanggal5Agustus 2002
orang lain. Dengan kegiatan berorganisasi dan
tentang Pengembangan MK -- aaaaa
bermasyarakat siswa dapat meningkatkan
-- .
kemampuan soft skill’s.
Elfindri, 2012. Pendidikan Karakter,
Peneliti Selanjutnya Kerangka, Metode, dan Aplikasi untuk
Penelitian selanjutnya hendaknya Pendidik dan Profesional. Jakarta:
melakukan pengembangan penelitian dengan Penerbit Boduose Media.
menambahkan variabel lain serta lebih Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis
memperhatikan kemampuan lain yang dapat Multivariate dengan Program IBM
meningkatkan pencapaian prestasi praktik SPSS 19. Edisi Ketujuh. Semarang :
kerja industri melalui sudut pandang pihak Badan Penerbit Universitas
industri atau perusahaan secara langsung Diponegoro.
dalam memberikan kriteria aspek soft skill’s. Hamalik, Oemar. 2007. Pengembangan SDM
Pengembangan penelitian juga dapat Pelatihan Ketenagakerjaan Pendidikan
dilakukan dengan menggunakan metode Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
analisis lainnya seperti analisis faktor, analisis
Sailah, Illah. 2007. Pengembangan Soft Skills
jalur, dan sebagainya.
di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.

12

Anda mungkin juga menyukai