Anda di halaman 1dari 66

Imunisasi Hepatitis B

Diberikan sejak lahir dan


Konstipasi
Imunisasi Hepatitis B
Diberikan sejak lahir
Akibatnya ?
Hepatitis B kronis
Perjalanan alamiah Hepatitis B kronis
Kalau begitu
di obati saja ?
Terapi Hepatitis B kronis pada anak
Efek Interferaon-Hepatitis B kronis
Terapi Lamivudin-Hepatitis B kronis
onstipasi
Seberapa sering ?
• 10% kunjungan pasien anak dengan masalah
konstipasi.
• Kunjungan terbanyak kedua ke dokter
spesialis anak konsultan saluran cerna.
• Definisi kebiasaan BAB pada anak sehat sulit
ditentukan dan sangat bervariasi berdasarkan
usia.
• Akibat : Fecal impaction dengan soiling
merupakan komplikasi yang sering pada
keadaan konstipasi kronik.
Definisi
Kenapa bisa terjadi
konstipasi ?
Defekasi Normal
• Temporary reflex
relaxation of the IAE (RAIR)
mediated by the autonomic • Diaphragms and
nervous system abdominal muscle
contraction
•Stool in contact with Defecation •Increased intrarectal
pressure
sensitive receptors in anal convenient
• Puborectalis muscle
canal relaxation
•EAE relaxation
•Mediataed by the
voluntary nervous system
Stool in rectum
Rectal distension

Sigmoid Evacuation of
contraction stools
Konstipasi Fungsional
• Temporary reflex
relaxation of the IAE (RAIR) • Diaphragms and
mediated by the autonomic abdominal muscle
Defecation contraction
nervous system convenient
•Increased
•Stool in contact with intrarectal pressure
sensitive receptors in anal • Puborectalis
canal muscle relaxation
Evacuation
•EAE relaxation
of stools
•Mediataed by the
voluntary nervous
Sigmoid Stool in rectum system
contraction Rectal distension
• Puborectalis
muscle contraction
Defecation
• Simultaneous • EAE contraction postponed
contraction of EAE •Accommodation
Defecation
giving time to decide of rectum to its
inconvenient contents
if circumstances are
are appropriate for •Mediated by the
voluntary nervous KONSTIPASI
defecation
system
FUNGSIONAL
Patofisiologi Konstipasi Fungsional

Painful
defecation

A faecal mass
accumulates in
Fear of rectum
defecation
• Functional megarectum
• Loss of rectal sensitivity

With-holding •Pelvic floor muscle fatigue


behaviour • Anal sphincter
incontinence
• Overflow incontinence
Penyebab
95% 5%
Fungtional Organik
- Anatomi
- Metabolik
- Neuropati
- Obat
- lain2
Informasi penting untuk orang tua ?

• Pasase usus terganggu karena feses


yang keras akan sulit
• Frekuensi BAB yang tidak teratur.
• Feses yang besar ukurannya akan
menimbulkan rasa nyeri pada saat BAB.
• Gejala yang sering menyertai, sakit perut
dan nafsu makan berkurang.
Diagnosis Banding
H irschsprung’s disease

Kapan curiga ?
- mekonium tidak keluar
pada 24 jam pertama
- gejala obstruksi pada
neonatus
- konstipasi / distensi
abdominal 1 tahun
pertama
K onstipasi F ungsional
• Bayi dan Balita ( Pra-
sekolah )
• 2 minggu
• Feses keras, seperti batu
• Frekuensi BAB < 2 kali /
minggu
• Tidak ada kelainan
organik, endokrin dan
metabolik
Tatalaksana ?
• Menentukan adanya fecal
impaction
• Mengatasi fecal impaction
sebelum terapi rumatan.
• Gunakan obat per-oral
softener, BUKAN stimulant
• Terapi rumatan ( pelunak
feses lebih baik
dibandingkan golongan
laksan )
• Edukasi orang tua - Toilet
training
Edukasi
• Penjelasan mekanisme
defekasi normal
• Patogenesis konstipasi
fungsional
• Toilet training
• Dukungan keluarga
Keadaan ini bisa
berulang dan perlu
waktu yang cukup lama
Toilet Training
Good Toileting habits
Tatalaksana Rumatan
• Diet :
- Asupan cairan ditambah
- Mengurangi dairy products
- Makanan tinggi serat
• Perilaku :
- Kebiasaan BAB di toilet
- 30 menit setelah makan
- Mencatat frekuensi BAB
- Ada reward (hadiah)
• Obat :
- Dilanjutkan selama 3 – 6
bulan
- Pelicin dan bahan osmotik
Follow-up
• Follow-up 1-2 minggu ; 1
bulan dan tiap 3,6 bulan
• Evaluasi Toilet training
• Mengurangi jumlah obat secara
bertahap
• Pengobatan maintenance 6 – 24
months
• 30% akan berlanjut hingga usia
remaja (constipation dan
soiling)
• Kambuh 4 tahun lagi
Tanda Bahaya
• Demam Diare berdarah pada
• Meteorismus
• Anorexia bayi dengan riwayat
• Mual konstipasi
• Muntah
• Berat badan turun / napsu
makan turun / gagal tumbuh
• Tight empty rectum
• Impaction
• Distention Enterokolitis :
komplikasi
Hirschsprung’s
disease
Kelainan organik
A medical position statement of the
North American Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition 2006
Rujuk pasien ke
dokter/rumah
sakit

Bagus Sebagian atau


jelek

Lanjutkan*

* Dapat dievaluasi kembali setelah 2 minggu, berikan kartu monitoring pada orang
tua
Kesimpulan
• Konstipasi fungsional
cukup sering dijumpai
• Anamnesa dan
pemeriksaan harus
dilakukan secara
menyeluruh
• TANDA BAHAYA :
kelainan organik atau
enterokolitis
Hirschsprung’s disease
• Tujuan terapi : evakuasi
feses tanpa nyeri
Kasus Konstipasi Fungsional
– Seorang anak laki-laki 4 tahun/20kg datang ke poli anak
dengan keluhan sulit BAB, BAB 7 hari sekali dengan
konsistensi yang keras. Anak sering menyilangkan kaki dan
bersembunyi dibalik pintu jika ingin BAB.
– Terkadang sang ibu menemukan bercak pasta di celana
dalam sang anak dan berbau busuk.
– Napsu makan turun dan sering mual.
– Sering diejek teman sepermainan karena bau
Pemeriksaan fisik
• KU: cukup, VS stabil
• Kepala : anemis (-)
• Thorax: simetris (+) S1S2 tunggal murmur(-)
Vesikuler +/+ Rh-/- Wh-/-
• Abdomen : supel BU(+) teraba masa di perut kanan
bawah, nyeri (-)
• Extremitas: akral hangat, CRT 2 dtk.
• RT: fisura (+) skin tag (-)
– TSA normal, mucosa licin, teraba feses keras
– Skibala(+) darah(-)
Management
Medikamentosa:
• Disimpaksi  lavement
• Stool softener  Lactulosa 2x cth II

Non medikamentosa
• Toilet training
Kasus Konstipasi Kronik
dd Hirschsprung Diseases
HIRSCHSPRUNG’S DISEASE
ANAMNESIS :
• Bayi laki2 usia 2 bulan 4kg datang ke IRD dengan
keluhan perut kembung dan semakin membesar sejak
5 hari.
• BAB jarang 3-5hari/kali, cair, volume sedikit,nyemprot.
• Muntah (+) semakin sering dalam 5 hari terakhir.
• Panas (+) semakin tinggi sejak 5 hari terakhir.
• Riwayat MRS di RS swasta 3 minggu yll dengan
keluhan perut kembung.
• Riwayat lahir: cukup bulan spontan BBL 3000 gr,
riwayat meconeal terlambat hari kedua.
• Minum ASI sejak lahir, belum pernah makan padat.
PEMERIKSAAN FISIK
• KU: cukup, VS stabil
• Kepala; anemis (-)
• Thorax: simetris (+) S1S2 tunggal murmur(-)
Vesikuler +/+ Rh-/- Wh-/-
• Abdomen : slight distended, BU(+) meteorismus
(+)
• Extremitas: akral hangat, CRT 2 dtk.
• RT: fisura (-) skin tag (-)
– TSA normal, mucosa licin, nyemprot (+)
– feses(-) darah(-)
Foto polos abdomen:
dilatasi usus, gambaran
pas di pelvis (-)
Colon in loop: diameter Colon in loop: zona transisi
rectosigmoid mengecil (+)
Tatalaksana medis :
• Infus D100,18S maintenance/24 jam
• Inj Ampicillin 4x 100mg iv
• Dekompresi atas (NGT) dan bawah (rectal tube) +
lavement
• Thermoregulasi

Tatalaksana Pembedahan :
• Tekhnik pembedahan tergantung panjang dan
lokasi segmen aganglionik

Anda mungkin juga menyukai