BIMBINGAN TEKNIS 2. Peserta dapat mengetahui tentang metode inventarisasi C.

Instruktur
“DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN”
A. Latar Belakang
Penetapan DTBP (Daya Tampung Beban Pencemaran)
merupakan palaksanaan Pengendalian Pencemaran Air yang
menggunakan pendekatan kualitas air (water quality-based
control). Pendekatan ini bertujuan mengendalikan zat
pencemar yang berasal dari berbagai sumber pencemar yang
masuk ke dalam sumber air dengan mempertimbangkan
kondisi intrinsik sumber air dan baku mutu air yang
ditetapkan.
Penetapan DTBP merupakan salah satu kewajiban
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya masing-masing yang dimandatkan
oleh Pasal 20 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Bentuk kongkrit dari penetapan alokasi
beban pencemaran merupakan jumlah beban pencemar yang
harus diturunkan menurut jenis sumber pencemar (sektoral),
lokasi administrasi, wilayah subdas maupun segmen sungai
(spasial). Disamping, alokasi beban pencemar yang
ditetapkan berdasarkan waktu (temporal), yaitu masa
sekarang dan yang akan datang.
Di Indonesia hasil kajian DTBP sudah dapat digunakan untuk
penyusunan tata ruang dan secara umum untuk penyusunan
kebijakan Pengendalian Pencemaran Air (PPA). Namun
demikian, masih bersifat makro sehingga perlu dijabarkan
Konsentrasi BOD (mg/L)
dan identifikasi sumber pencemar terkait informasi
jumlah, lokasi dan jenis sumber pencemar
3. Peserta dapat menghitung besarnya jumlah dan kontribusi
beban pencemaran air berdasarkan sumber pencemar
(sektoral)
4. Peserta dapat mengetahui konsep dan metode Daya
Tampung Beban Pencemaran dan Alokasi Beban
Pencemaran Air
5. Peserta dapat mengetahui landasan ilmiah dan menyusun
rekomendasi klasifikasi peruntukan sungai (kajian kelas
air baku mutu)
6. Peserta dapat mempraktekkan template perhitungan
status mutu air dengan metode STORET, IP Nemerow &
Sumitomo dan CCME
7. Peserta dapat mengukur dan menghitung debit air
permukaan
8. Peserta dapat mempraktekkan model WASP untuk
menghitung jumlah beban pencemar eksisting dan angka
daya tampung beban pencemaran
S. Sepauk
Kegiatan ini didukung oleh instruktur yang berpengalaman
yaitu Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Balai Hidrologi dan Tata Air Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air, dan Konsultan BUMN PT.
Virama Karya.
D. Peserta
Peserta Bimbingan Teknis merupakan orang yang bekerja di:
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten / Kota / Provinsi di
wilayah Kalimantan
• Konsultan Lingkungan
• Perusahaan
• Akademisi
Jumlah peserta dibatasi maksimal 15 orang
E. Waktu Pelaksanaan
Waktu Bimbingan Teknis dilaksanakan selama 4 (empat) hari
yaitu hari : Senin – Kamis tanggal 13 – 16 Agustus 2018
bertempat di Ruang Magister Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi,
Pontianak, Kalimantan Barat
F. Biaya Bimbingan Teknis
Biaya Bimbingan Teknis sebesar Rp. 3.650.000,-/orang
S. Landak (tanpa akomoasi transport dan penginapan) mendapat bahan
ajar, sertifikat, coffee break 2x, dan makan siang selama
bimbingan teknis dan praktek pengukuran debit sungai di

3.0
lebih detail dalam bentuk alokasi beban pencemaran agar Parit Sungai Raya Dalam.
dapat dan siap diimplementasikan oleh seluruh stakeholders
2.0
terutama untuk izin pembuangan air limbah dan
penyusunan rencana aksi PPA. NB :
1.0
Batas waktu pendaftaran : 25 Juli 2018
B. Tujuan
0.0
1. Peserta dapat mengetahui tentang konsep dan metode 0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 Contact Person :
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air 085245918766 (Aini)
Jarak (x 1000 m) 085729462201 (Ochih)
Debit minimum Model 25% Model 50%
Model 75% Model 100% Model 110%
Kelas II