Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI

PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN


SEMARANG TAHUN 2012

Eni Kusyati, Lestari Puji Astuti & Diah Dwi Pratiwi


Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang

ABSTRAK
Salah satu managemen nyeri persalinan adalah dengan tehnik
relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan
teknik pereda nyeri yang banyak memberikan masukkan terbesar
karena teknik relaksasi dalam persalinan dapat mencegah
kesalahan yang berlebihan pasca persalinan.
Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas
dalam terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di Wilayah Kerja
Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment, dengan
pendekatan Pre Post test non with control design . Sebagai
populasi dan sampel adalah semua ibu bersalin di wilayah kerja
Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang sebanyak 30 ibu dengan
teknik purposive sampling.
Dari hasil penelitian di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang
sebagian besar nyeri sebelum teknik relaksasi rata-rata 6,80. Nyeri
sesudah teknik relaksasi rata-rata 5,10.
Teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan tingkat nyeri
persalinan kala I di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan
Semarang p value = 0,00 (p < 0,05).

Kata kunci: Teknik relaksasi nafas dalam, tingkat nyeri persalinan

PENDAHULUAN Safer (MPS), yang pada dasarnya


Kematian saat melahirkan menekankan pada penyediaan
menjadi penyebab utama mortalitas pelayanan kesehatan maternal dan
perempuan pada masa puncak neonatal yang cost-effective, yaitu
produktivitasnya. World Health pertolongan persalinan oleh tenaga
Organization (WHO), memperkirakan kesehatan, penanganan komplikasi
setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan obstetri dan neonatal, serta
di seluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta pencegahan kehamilan tidak
perempuan mengalami kesakitan diinginkan dan penanganan
sebagai akibat kehamilan. Sekitar 8 komplikasi abortus (Departemen
juta mengalami komplikasi yang Kesehatan RI, 2009).
mengancam jiwa, dan lebih dari Angka kematian ibu di Provinsi
500.000 meninggal pada tahun 1995. Jawa Tengah tahun 2009 berdasarkan
Sebanyak 240.000 dari jumlah ini laporan dari kabupaten/kota sebesar
hampir 50% terjadi di negara- negara 117, 02/100.000 kelahiran hidup.
Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Angka tersebut mengalami
Indonesia (Prawirohardjo, 2008). peningkatan bila dibandingkan
Angka kematian maternal dan dengan AKI pada tahun 2008 sebesar
neonatal di Indonesia tahun 2009 114, 42/100.000 kelahiran hidup. AKI
masih tinggi yaitu 228/100.000 tertinggi adalah di Kabupaten
kelahiran hidup dan 20,8/1000 Pemalang sebesar 201,50/1.000
kelahiran hidup. Untuk itu pemerintah kelahiran hidup. Sedangkan yang
mencanangkan Making Pregnancy terendah adalah di Kota Tegal yaitu

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 93


sebesar 38,97/1.000 kelahiran hidup dapat mempertahankan komponen
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa sistem saraf simpatis (SSO) dalam
Tengah, 2009). keadaan homeostasis sehingga tidak
Proses persalinan identik dengan terjadi peningkatan suplai darah,
rasa nyeri yang akan dijalani. Secara mengurangi kecemasan dan
fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot ketakutan agar ibu dapat beradaptasi
rahim berkontraksi sebagai upaya dengan nyeri selama proses persalinan
membuka servik dan mendorong (Rosemary, 2003).
kepala bayi kearah panggul. Hasil penelitian Marpuah (2010),
Nyeri pada persalinan kala I menunjukan sebagian besar ibu
merupakan proses fisiologis yang primigravida mengalami nyeri berat,
disebabkan oleh proses dilatasi servik, sebanyak 54% mengalami nyeri
hipoksia otot uterus saat kontraksi, sedang, dan sebanyak 46%
iskemia korpus uteri dan peregangan mengalami nyeri ringan. Hasil
segmen bawah rahim dan kompresi penelitian Insaffita (2005),
saraf di servik (Bandiyah, 2009). menunjukkan ada perbedaan nyeri
Nyeri persalinan dapat persalinan pada ibu bersalin normal
menimbulkan stres yang sebelum diberi massase punggung
menyebabkan pelepasan hormone dan sesudah diberi massase
yang berlebihan seperti katekolamin punggung.
dan steroid. Hormon ini dapat Dari profil Kota Semarang tahun
menyebabkan terjadinya 2010 wilayah kerja Puskesmas Tlogosari
ketegangan otot polos dan Wetan Semarang merupakan salah
vasokonstriksi pembuluh darah. Hal ini satu wilayah yang ibu bersalinnya
dapat mengakibatkan penurunan paling banyak di Kota Semarang yaitu
kontraksi uterus, penurunan sirkulasi sebanyak 1.321 ibu (Profil Kota
uteroplasenta, pengurangan aliran Semarang, 2010).
darah dan oksigen ke uterus, serta Berdasarkan data yang
timbulnya iskemia uterus yang diperoleh dari Puskesmas Tlogosari
membuat impuls nyeri bertambah Wetan Semarang didapatkan data
banyak (Sumarah, 2009). selama periode bulan Oktober sampai
Nyeri persalinan juga dapat bulan Desember 2011 jumlah
menyebabkan timbulnya hiperventilasi persalinan ada 144 ibu bersalin,
sehingga kebutuhan oksigen dengan ibu bersalin primigravida 81
meningkat, kenaikan tekanan darah, (56,25%) jiwa. Studi pendahuluan yang
dan berkurangnya motilitas usus serta peneliti lakukan di Wilayah Kerja
vesika urinaria. Keadaan ini akan Puskesmas Tlogosari Wetan dengan
merangsang peningkatan menggunakan metode wawancara
katekolamin yang dapat pada bulan Januari 2012 terhadap ibu
menyebabkan gangguan pada primigravida, seluruh ibu menyatakan
kekuatan kontraksi uterus sehingga tidak tahan dengan nyeri yang
terjadi inersia uteri. Apabila nyeri dirasakan. Salah satu cara untuk
persalinan tidak diatasi akan mengurangi rasa nyeri pada saat
menyebabkan terjadinya partus lama persalinan dengan cara manejemen
(Llewllyn, 2004). nyeri persalinan yaitu teknik relaksasi
Salah satu managemen nyeri nafas dalam. Pada saat ini di Wilayah
persalinan adalah dengan tehnik Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan
relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi Semarang belum ada penyuluhan
nafas dalam merupakan teknik pereda tentang manajamen nyeri persalinan.
nyeri yang banyak memberikan Berdasarkan latar belakang di atas
masukkan terbesar karena teknik peneliti tertarik untuk meneliti tentang
relaksasi dalam persalinan dapat “Efektivitas teknik relaksasi nafas dalam
mencegah kesalahan yang berlebihan terhadap tingkat nyeri persalinan kala I
pasca persalinan. Adapun relaksasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari
bernafas selama proses persalinan Wetan Semarang”.

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 94


Tujuan Umum penelitian ini Variabel Penelitian
adalah untuk mengetahui efektivitas 1. Variable independen : teknik
teknik relaksasi nafas dalam terhadap relaksasi nafas dalam
tingkat nyeri persalinan kala I di 2. Variable dependen : tingkat nyeri
Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari persalinan kala I
Wetan Semarang. Sementara tujuan
khususnya adalah mendeskripsikan Hipotesis
tingkat nyeri persalinan kala 1 sebelum Ha : Teknik relaksasi nafas dalam
diberi tehnik relaksasi nafas dalam, efektif dalam menurunkan tingkat nyeri
sesudah diberikan teknik relaksasi nafas persalinan kala I di Wilayah Kerja
dalam dan menganalisis perbedaan Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang.
tingkat nyeri sebelum dan sesudah
diberikan teknik relaksasi nafas dalam Jenis Penelitian
terhadap tingkat nyeri persalinan kala Jenis penelian yang digunakan
I. dalam desain penelitian ini adalah
Quasi Eksperiment dimana peneliti
METODA PENELITIAN memberikan perlakuan tehnik relaksasi
Kerangka Konsep nafas dalam pada ibu bersalin normal.

Definisi Operasional
Definisi
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
No Operasional
1. Lingkar nyeri Rasa sakit yang Skala Nyeri skala Rasio
persalinan dirasakan oleh analog 1-10
ibu bersalin saat visual
kala I yang
ditujukkan
dengan skala
nyeri
2. Teknik Cara melakukan - - -
relaksasi nafas nafas dalam,
nafas lambat
(menahan
inspirasi secara
maksimal) dan
menghembuskan
nafas secara
perlahan

Populasi dan Sampel tertentu untuk bisa memenuhi atau


Populasi penelitian ini adalah mewakili populasi (Arikunto, 2006).
semua ibu bersalin di wilayah kerja Teknik sampel yang digunakan adalah
Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang. adalah purposive sampling yaitu
Jumlah ibu bersalin di Puskesmas pengambilan sampel berdasarkan
Tlogosari Wetan pada bulan Mei 2012 kriteria yang sudah ditentukan oleh
sebanyak 30 ibu bersalin. Sampel peneliti (Notoatmodjo, 2005).
adalah bagian dari populasi yang
dipilih dengan metode sampling

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 95


Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan tingkat
nyeri persalinan sebelum teknik relaksasi di
Jenis data yang dikumpulkan
Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan
dalam penelitian ini adalah data Semarang Tahun 2012
primer dan data sekunder. Sumber Variabel Mean Min Max SD
data primer pada penelitian ini yaitu
Nyeri 6,80 4 9 1,495
berdasarkan pengisian kuesioner sebelum
tingkat nyeri persalinan dari responden. teknik
data sekunder pada penelitian ini relaksasi
adalah data ibu hamil yang diperoleh
dari Puskesmas Tlogosari Wetan dan Berdasarkan tabel di atas dapat
masing-masing bidan di wilayah kerja diketahui bahwa tingkat nyeri sebelum
Puskesmas Tlogosari Wetan. teknik relaksasi responden rata-rata
adalah 6,80 dengan standard deviasi
Analisis Data 1,495. Nyeri paling rendah adalah 4
1. Analisis Univariat dan tertinggi adalah 9.
Analisis univariat dilakukan untuk
data dianalisa menggunakan statistic 2. Nyeri Persalinan Sesudah Teknik
deskriptif untuk mendapatkan dalam Relaksasi
bentuk tabulasi, dengan cara Berdasarkan pembagian
memasukkan seluruh data kemudian kuesioner terhadap 30 responden
diolah secara statistik deskriptif yang diperoleh data nyeri sesudah teknik
digunakan untuk melaporkan hasil relaksasi sebagai berikut :
dalam bentuk distribusi frekuensi dan
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan tingkat
prosentase (%) dari masing-masing nyeri persalinan sesudah teknik relaksasi di
item atau variabel yaitu variabel Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan
tingkat nyeri sebelum dan sesudah Semarang Tahun 2012
diberi relaksasi nafas dalam. Adapun Variabel Mean Min Max SD
analisa univariat disajikan dalam Nyeri 5,10 2 8 1,398
bentuk tendensi sentral berupa mean sesudah
teknik
minimum maksimum dan standar
relaksasi
deviasi.
2. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel 2 dapat
a. Melakukan uji normalitas data
diketahui bahwa tingkat nyeri sesudah
dengan Saphiro wilk karena
teknik relaksasi pada responden rata-
sampel kurang dari 50 orang,
rata adalah 5,10 dengan standar
dikatakan normal bila p value
deviasi 1,398. Skor nyeri paling rendah
>0,05.
adalah 2 dan tertinggi adalah 8.
b. Setelah data berdistribusi
normal maka menggunakan
Analisis Bivariat
uji Paired T test. Tujuan analisa
Efektivitas teknik relaksasi nafas
ini adalah untuk mengetahui
dalam terhadap tingkat nyeri
adanya efektivitas teknik
persalinan kala I di Wilayah Kerja
relaksasi nafas dalam
Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang.
terhadap penurunan tingkat
nyeri kala I. Tabel 3. Efektivitas teknik relaksasi nafas dalam
terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di
HASIL PENELITIAN Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan
Analisis Univariat Semarang Tahun 2012
p-
1. Nyeri Persalinan Sebelum Teknik Nyeri N Mean SD SE
value
Relaksasi Nyeri 30 6,80 1,495 0,273 0,000
Berdasarkan pembagian sebelum
kuesioner terhadap 30 responden Nyeri 30 5,10 1,398 0,255
sesudah
diperoleh data nyeri persalinan
sebelum teknik relaksasi yaitu:

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 96


Berdasarkan tabel 3 diketahui menghadapi kehamilan sehingga
bahwa p value = 0,000, hal ini dapat merangsang kontaksi uterus
menunjukkan bahwa teknik relaksasi yang berlebihan. Kontraksi uterus yang
nafas dalam efektif dalam tak terkendalikan akan
menurunkan tingkat nyeri persalinan menghantarkan rasa nyeri saat
kala I di Wilayah Kerja Puskesmas persalinan.
Tlogosari Wetan Semarang (p < 0,05). Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Marpuah (2010),
PEMBAHASAN menunjukkan sebagian besar nyeri
Analisis Univariat persalinan yang dihadapi oleh ibu
a. Nyeri Persalinan Sebelum Teknik primigravida mengalami nyeri berat,
Relaksasi sebanyak 54% mengalami nyeri
Berdasarkan hasil penelitian sedang, dan sebanyak 46%
diketahui bahwa tingkat nyeri mengalami nyeri ringan.
persalinan sebelum dilakukan tehnik 2. Nyeri Persalinan Sesudah Teknik
relaksasi nafas dalam nyeri sebelum Relaksasi
teknik relaksasi rata-rata 6,80 dengan Berdasarkan hasil penelitian
nyeri paling rendah 4 dan nyeri tingkat nyeri persalinan responden
tertinggi 9. Nyeri persalinan yang sesudah diberikan tehink relaksasi
terjadi pada responden merupakan nafas dalam Nyeri sesudah teknik
suatu perasaan tidak menyenangkan relaksasi nafas dalam rata-rata 5,10
yang merupakan respon individu dengan nyeri paling rendah 2 dan
dalam proses persalinan. Nyeri yang nyeri tertinggi 8. Hasil penelitian ini
dialami responden dikarenakan menunjukan ibu yang mengalami nyeri
adanya perubahan fisiologis dari jalan berat mengalami penurunan tingkat
lahir dan rahim. Hasil ini didukung oleh nyeri setelah diberikan tehnik relaksasi
teori Bandiyah, (2009), bahwa nyeri nafas dalam. Hal ini dikarenakan tehnik
persalinan disebabkan oleh proses relaksasi nafas dalam
dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat mempertahankan saraf simpatis
kontraksi, iskemia korpus uteri dan sehingga dapat mengurangi nyeri
peregangan segmen bawah rahim selama proses persalinan.
dan kompresi saraf di servik. Salah satu managemen nyeri
Hal ini sesuai dengan teori persalinan adalah dengan tehnik
Hidayat (2006), bahwa nyeri relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi
tergantung dari kerja serta saraf besar nafas dalam merupakan teknik pereda
dan kecil yang berada dalam akar nyeri yang banyak memberikan
ganglion dorsalis. Rangsangan pada masukkan terbesar karena teknik
saraf besar akan meningkatkan relaksasi dalam persalinan dapat
mekanisme aktivitas substansia mencegah kesalahan yang berlebihan
gelatinosa yang mengakibatkan pasca persalinan. Adapun relaksasi
tertutupnya pintu mekanisme sehingga bernafas selama proses persalinan
aktivitas sel T terhambat dan dapat mempertahankan komponen
menyebabkan hantaran rangsangan sistem saraf simpatis (SSO) dalam
ikut terhambat dan menyebabkan keadaan homeostasis sehingga tidak
hantaran rangsangan ikut terhambat. terjadi peningkatan suplai darah,
Rangsangan pada serat kecil akan mengurangi kecemasan dan
menghambat aktivitas substansia ketakutan agar ibu dapat beradaptasi
gelatinosa dan membuka pintu dengan nyeri selama proses persalinan
mekanisme, sehingga merangsang (Rosemary, 2003).
aktivitas sel T yang selanjutnya akan Hasil penelitian ini senada pada
menghantarkan rangsangan nyeri. penelitian Irawati (2003) yang
Nyeri yang dirasakan responden menyatakan bahwa setelah dilakukan
sebelum diberikan tehnik relaksasi teknik relaksasi napas dalam terjadi
nafas dalam bervariasi. Nyeri yang penurunan intensitas nyeri yang
terjadi karena adanya stres dalam dirasakan oleh responden. Kategori

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 97


menyiksa berkurang dari 30% menjadi untuk mengeluarkan opoid endogen
13,3 % setelah dilakukan teknik relaksasi sehingga terbentuk sistem penekan
napas dalam, sedangkan untuk nyeri yang akhirnya akan
kategori tidak nyaman meningkat dari menyebabkan penurunan intensitas
6,7 % menjadi 13,2 %. nyeri. Hal inilah yang menyebabkan
adanya perbedaan penurunan
Analisis Bivariat intensitas nyeri sebelum dan sesudah
Berdasarkan data penelitian dilakukan teknik relaksasi nafas dalam,
menunjukkan bahwa teknik relaksasi dimana setelah dilakukan teknik
nafas dalam efektif dalam relaksasi nafas dalam terjadi
menurunkan tingkat nyeri persalinan penurunan intensitas nyeri.
kala I di Wilayah Kerja Puskesmas
Tlogosari Wetan Semarang (p < 0,05). PENUTUP
Tingkat nyeri persalinan pada Kesimpulan
responden sesudah diberikan tehinik 1. Nyeri sebelum teknik relaksasi rata-
relaksasi nafas dalam mengalami rata 6,80 dengan nyeri paling
penurunan jika dibandingkan sebelum rendah 4 tertinggi 9.
diberi tehnik relaksasi nafas dalam. 2. Nyeri sesudah teknik relaksasi rata-
Hasil penelitian ini juga didukung rata 5,10 dengan nyeri paling
oleh penelitan Insaffitan (2006), rendah 2 tertinggi 8.
menunjukkan hasil bahwa diperoleh 3. Teknik relaksasi nafas dalam efektif
rata-rata skala nyeri pada responden dalam menurunkan tingkat nyeri
sebelum dilakukan massage dan persalinan kala I di Wilayah Kerja
sesudah dilakukan massase adalah Puskesmas Tlogosari Wetan
berbeda secara signifikan. Rata-rata Semarang p value = 0,000 (pvalue
skala nyeri pada responden sebelum < 0,05).
dilakukan massage 12,31 dan sesudah Saran
dilakukan massage skala nyeri rata- 1. Bagi Puskesmas
rata 4,69. a. Bagi petugas kesehatan
Persamaan hasil dari kedua sebaiknya memberikan
penelitian tersebut terjadi karena pelatihan kepada kader
teknik relaksasi napas dalam yang tentang teknik relaksasi nafas
merupakan salah satu terapi non dalam agar dapat
farmakologi untuk menurunkan nyeri memberikan pelatihan
persalinan. Berdasarkan hal itulah kepada ibu hamil.
teknik relaksasi napas dalam yang b. Sebaiknya sebagai petugas
diberikan pada ibu bersalin dapat kesehatan melakukan teknik
memperlancar aliran darah dengan relaksasi nafas dalam saat
merelaksasikan otot-otot yang memimpin persalinan karena
mengalami spasme yang pada teknik relaksasi dapat
akhirnya akan menurunkan sensasi menurunkan nyeri persalinan
nyeri (Smeltzer & Bare, 2002). 2. Bagi Bidan
Menurut Mander (2003), teknik Bagi bidan sebaiknya
relaksasi napas dalam dapat mempromosikan penanganan
menurunkan intensitas nyeri adalah nyeri persalinan dengan tanpa
teori Huges dkk (1975). Menurutnya obat-obatan seperti teknik
dalam keadaan tertentu tubuh relakisasi nafas dalam, hypnosis
mampu mengeluarkan opoid pendampingan suami kepada
endogen yaitu endorfin dan masyarakat luas dengan
enkefalin. Zat-zat tersebut memiliki sifat memberikan penyuluhan secara
mirip morfin dengan efek analgetik berkala kepada ibu hamil agar
yang membentuk suatu “sistem memberikan salah satu metode
penekan nyeri”. Teknik relaksasi napas tanpa obat-obatan yang efektif
dalam merupakan salah satu keadaan dan mudah untuk mengurangi
yang mampu merangsang tubuh nyeri persalinan.

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 98


3. Ibu Hamil Kurnia, Nova. 2009. Menghindari
Bagi ibu hamil sebaiknya Gangguan Saat Melahirkan &
dapat melakukan salah satu cara PanduanLengkap Mengurut Bayi.
penata laksanaan management Yogjakarta : Panji Pustaka.
nyeri tanpa obat-obatan dengan Marfuah. 2010. Perbedaan intensitas
memotivasi suami agar nyeri kala I persalinan normal
melakukanya secara kontinyu pada ibu primipara yang
untuk dapat merespon nyeri diberikan hypnoterapy di BPS
persalinan dan persiapan Yohana dan Sumarni Semarang.
persalinan sehingga dapat Semarang : Karya Tulis Ilmiah
mengurangi nyeri saat persalinan. Tidak dipublikasikan.
Mander, Rosemary. 2003. Nyeri
DAFTAR PUSTAKA Persalinan. Jakarta: EGC.
Adriaansz, Wiknjosastro dan Waspodo. Mochtar, R. 2003. Sinopsis Obstetri.
2007. Buku Acuan Nasional Jakarta: EGC.
Pelayanan Kesehatan Maternal Notoatmodjo, S. 2005. Metode
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Bina Pustaka Sarwono PT. Rineka Cipta.
Prawiroharjdo. Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2009.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Profil Kesehatan Jawa Tengah :
Suatu Pendekatan Praktik Edisi Rakyat Sehat Kualitas Bangsa
Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. Meningkat. Semarang : Dinas
Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Persalinan & Gangguan Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu
Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Medika. Bina Pustaka Sarwono
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Prawirohardjo.
Maternitas (Maternity Nursing). Purwati. 2007. Hubungan antara
Jakarta : EGC. pengetahuan strategi koping
Depkes RI. 2007. Asuhan Persalinan pada ibu primigravida dalam
Normal. Jakarta: Dinkes. merespon nyeri menjelang
Harjayanti. 2007. Perbedaan persalinan di RB dan Klinik 24 jam
Penurunan Intensitas Nyeri Pucang Anom Semarang.
Sebelum dan Sesudah dilakukan Semarang : Skripsi Tidak
Teknik Relaksasi Napas Dalam dipublikasikan.
Pada Klien Post Bedah Mayor di Pastuty, R. 2009. Buku Saku Asuhan
RSUD Tugurejo Semarang. Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta :
Semarang : Skripsi Tidak EGC.
dipublikasikan. Saifuddin, B.A. 2006. Buku Acuan
Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Nasional Pelayanan Kesehatan
Kebidanan. Jakarta: EGC. Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Hidayat, A.A. 2009. Metode Penelitian Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Kebidanan Tehnik Analisis Data. Prawirohardjo.
Jakarta: Salemba Medika. Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar
Insafitta, S. 2006. Pengaruh Masase Keperawatan Medikal Bedah.
Punggung Terhadap Nyeri Jakarta: EGC.
Primigravida Kala I Persalinan Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan
Fisiologis (Studi Kasus di RSAB Kebidanan Pada Masa
Gajayana Malang). Malang : Kehamilan. Jogjakarta : CV. Andi
Karya Tulis Ilmiah Tidak Offset.
dipublikasikan.

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 99


Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin Cendikia Press.
: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Varney, H. 2007. Buku Ajaran Asuhan
Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya. Kebidanan. Jakata: EGC.
Suyanto & Salamah. 2009. Riset Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan: Metodologi dan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta:
Aplikasi. Yogyakarta: Mitra Pustaka Rihama.

Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012 100

Anda mungkin juga menyukai