Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS DAN INTERPRETASI

LAPORAN KEUANGAN PT. Holcim Indonesia Tbk.

1. DARI SEGI LIKUIDITAS.


Untuk mengukur likuiditas berarti harus melihat perubahan yang terjadi pada aktiva
lancar dan hutang lancar. Dari data lapku PT. Holcim Indonesia Tbk. terjadi perubahan
yaitu aktiva lancar turun -Rp. 191.120 atau -7,26%. Penurunan ini diikuti dengan
kenaikan hutang lancar yang lebih besar yaitu Rp. 1.304.607 atau 32,56%. Atas dasar
perubahan ini dapat disimpulkan bahwa perubahan makin banyak dibelanjai dengan
hutang jangka pendek dengan demikian likuiditas perusahan menurun.

2. DARI SEGI SOLVABILITAS.


Untuk mengukur perkembangan solvabilitas perusahaan, harus dilihat dari perubahan
jumlah kewajiban yang harus dibayar dan berapa perubahan modal perusahaan atau
perubahan aktiva tetap untuk menjamin jumlah hutang tersebut. Dari neraca diatas dapat
dilihat bahwa jumlah hutang naik Rp. 2.781.520 atau 31,18%.dan modal mengalami
penurunan sebesar Rp. -389.262 atau -4,61%. Hal ini berarti bahwa kemampuan
perushaan dalam membayar hutang insolvable. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya tidak baik.

3. DARI SEGI RENTABILITAS.


Untuk mengetahui perkembangan rentabilitas dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba baik dari modal sendiri maupun keseluruhan modal atau jumlah
aktiva yang digunakan. Dari laporan keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk. terlihat laba
mengalami penurunan sebesar Rp. 284.584 atau -262,50% dan aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan laba tersebut mengalami penurunan -Rp. 191.120 atau -7,26%. Oleh
karena itu dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwa rentabilitas PT. Kabelindo Murni
Tbk. mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

4. DARI SEGI AKTIVITAS USAHA.


Untuk mengukur aktivitas usaha dapat diketahui dengan cara membandingkan perubahan
piutang dengan cara membandingkan perubahan piutang dengan perubahan penjualan
dan perubahan persediaan dengan perubahan penjualan atau HPP dari laporan keuangan
PT. Kabelindo Murni Tbk. jumlah piutang naik Rp. 71.457 atau 49,19%. Penjualan netto
naik sebesar Rp. 219.381 atau 2,37%. Kenaikan piutang usaha diimbangi dengan
kenaikan penjualan sehingga sesuai dengan proporsional. Oleh karena itu dapat
disimpulkan aktivitas penjualan berjalan secara efektif. Dalam persediaan mengalami
kenaikan sebesar Rp. 2.927 atau 0,53% jika dibandingkan dengan penjualan maka secara
proporsional sudah sesuai karena penjualan mengalami kenaikan. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa aktivitas penjualan berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai