Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina yang
mengeluarkan sel telur dari betina, sel sperma dari jantan dan terjadi di luar tubuh
ikan (eksternal). Dalam budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat dilakukan
a...............................................................................................................Pemij
ahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia,
ahan secara semi buatan, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan
ahan ikan secara buatan, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan
Morfologi mendasar pada ikan koi jantan dan betina yang siap dijadikan
indukan cukup mudah diamati ketika telah mencapai usia ± 1 tahun. Terdapat
tanda sangat spesifik yaitu jantan bertubuh lebih panjang, sedangkan betina lebih
bulat. Saat masa kawin betina akan menunjukkan perut yang besar. Cara lain
2
adalah dengan mengurut bagian perut ke arah anus, ikan yang berkelamin jantan
akan keluar cairan putih sedangkan pada ikan betina akan keluar feses. Pada
kondisi lain untuk mengetahui jenis kelamin adalah dengan megusap-usap bagian
kepala penutup insang dan perut dekat anus. Apabila ikan berkelamin jantan akan
Secara morfologi koi jantan dan koi betina dapat dibedakan dengan jelas,
berukuran 2 m x 6 m secara terpisah antara induk jantan dan betina. Pakan yang
diberikan berupa kombinasi pakan alami (cacing tanah) dan pakan komersial
secara berseling sehari dua kali (pagi dan sore) secara ad libitum. Pemeliharaan
gonad agar ikan siap untuk dipijahkan dan diharapkan menghasilkan keturunan
Benih yang baik dihasilkan dari induk yang berkualitas, untuk itu baik induk
jantan maupun induk betina harus dipelihara dan ditangani dengan baik. Induk
jantan dan betina sebaiknya dipelihara secara terpisah agar tidak terjadi pemijahan
3
liar. Kualitas benih ikan koi tergantung pada kualitas induk. Penggunaan induk
dengan kualitas yang baik akan sangat menentukan hasil yang didapat. Kesalahan
dalam memilih induk dapat menghasilkan keturunan yang jelek dan jumlahnya
bakteri yang terdapat dalam kolam serta merangsang atau mempercepat proses
pemijahan. Kemudian dilakukan pengisian air, tinggi air disesuaikan dengan air
yang dibutuhkan dengan memperhatikan pintu air (inlet dan outlet). Pintu air
disumbat menggunakan ijuk untuk memperkecil debit air yang masuk maupun
keluar. Air harus tetap mengalir sebagai suplai oksigen pada kolam. Setelah itu,
telur dilakukan setelah pengisian air dalam kolam pemijahan. Kakaban dipasang
Kolam beton biasa digunakan untuk pemeliharaan induk dan atau kegiatan
lalu setelah di keringkan selama satu hari sehingga kolam benar- benar kering,
kolam dapat diisi air. Hal tersebut bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit
serta disamping itu untuk menimbulkan bau ampo yang merangsang induk ikan
kolam atau bak pemijahan yang sudah dipersiapkan. Pemijahan dilakukan secara
semi-buatan dengan menggunakan induk 1:2 atau 1:3 tergantung dengan kesiapan
induk yang ada, diharapkan benih yang dihasilkan akan mempunyai umur, ukuran
yang seragam. Selain itu, kualitas telur yang dihasilkan juga lebih baik sehingga
Telur ikan koi bersifat merekat, secara alamiah telur dikeluarkan di rumput
telur pada pemijahan ikan koi dan ikan mas. Kakaban ditempatkan di sekitar tepi
kolam atau tangki lain dimana telurnya menetas (kolam penetasan). Pemijahan
paling sering terjadi pada pagi hari. Baik ikan koi dan ikan mas mengonsumsi
telurnya setelah pemijahan, jadi ikan dan kakaban berisi telur harus segera
2.1.6. Fekunditas
Faktor yang menentukan fekunditas ikan adalah mutu pakan, hormonal dan
lingkungan. Hubungan asam lemak dan vitamin E dalam tubuh ikan berbanding
lurus, semakin tinggi kadar vitamin E makin besar peluang asam lemak untuk
5
tidak teroksidasi, sehingga makin banyak cadangan asam lemak yang dapat
dari sejumlah telur yang dikeluarkan dari hasil pemijahan. Derajat pembuahan
sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas sperma yang dipengaruhi oleh
jumlah sperma yang dikeluarkan dari seekor ikan jantan bergantung pula kepada
warna, dimana telur yang dibuahi berwarna transparan sedangkan telur yang tidak
dibuahi berwarna putih keruh. Tingkat pembuahan telur oleh sperma dapat
periaran terutama suhu dan kandungan oksigen terlarut. Tingkat pembuahan juga
dipengaruhi oleh kondisi kematangan telur atau kualitas telur yang berkaitan
kakaban yang berisi telur-telur ikan yang berada dalam kolam. Telur yang dibuahi
yang tidak terbuahi bewarna putih. Selanjutnya telur yang menempel pada
kakaban dibiarkan sampai menetas. Telur menetas setelah 3 hari dari pembuahan
±72 jam pembuahan pada suhu air 26-28OC. Setelah 2 hari, larva menunjukkan
gerakan bebas dan setelah 3 hari menetas, larva mulai diberi makan (Zamzami dan
Sunarmi, 2013).
selanjutnya ditebar di kolam pendederan selama satu bulan (sampling I). Pakan
yang diberikan berupa Tubifex sehari dua kali (ad libitum). Setelah larva berumur
daya tetas telur ikan yaitu kualitas dan diameter telur yang diovulasikan, yaitu
telur berhasil dibuahi oleh spermatozoa tetapi embrio tidak dapat berkembang
dengan baik. Faktor eksternal yang menentukan terhadap keberhasilan daya tetas
telur, antara lain temperatur air, pH, oksigen terlarut dan lain sebagainya. Faktor
lain yang dapat menyebabkan rendahnya derajat penetasan adalah telur tidak
jumlah ikan yang hidup dengan jumlah telur yang menetas dalam pemeliharaan.
Survival rate atau biasa dikenal dengan SR dalam perikanan budidaya merupakan
indeks kelulushidupan suatu jenis ikan dalam proses budidaya dari mulai awal
7
ikan ditebar hingga ikan akan dipanen. SR ini merupakan salah satu faktor
pada saat dipanen banyak dan yang mati hanya sedikit tentu nilai SR akan tinggi,
namun sebaliknya jika jumlah ikan yang mati banyak sehingga jumlah ikan yang
masih hidup saat dilakukan pemanenan tinggal sedikit tentu nilai SR ini akan
Air merupakan media hidup yang sangat penting bagi kehidupan ikan koi.
Parameter kualitas air dalam media budidaya yang diamati adalah pH, dissolve
oxygen (DO) dan suhu. Pengukuran suhu dapat dilakukan setiap hari pada pagi,
siang dan sore hari. Pengukuran pH dilakukan minimal satu hari sekali dan dapat
dilakukan pada pagi hari. Pengukuran nilai dissolved oxygen (DO) dilakukan
setiap hari syaitu pada pagi, siang dan sore hari. Buruknya kualitas air bisa
membawa persoalan serius bagi ikan koi, misalnya warna menjadi pucat,
Nilai kualitas air harus menunjukkan bahwa parameter masih dalam batas
kelayakan untuk kehidupan ikan mas koi. Hasil pengukuran suhu air berkisar
antara 30-310C. Kisaran kelayakan temperatur air bagi ikan mas adalah 14-380C.
Kandungan oksigen dalam suatu perairan minimum sebesar 2 mg/L, sudah cukup
konsentrasi ion hidrogen yang ada dalam perairan yaitu pH yang optimal dalam
Larva pasca penetasan yang ada pada kolam pemijahan dipelihara tetap di
dalam kolam tersebut selama ± 1 minggu. Larva yang masih memiliki kuning
telur tidak diberi pakan sebelum kuning telur hampir habis. Pakan untuk larva
Artemia dan diseling dengan Moina sampai larva dipindah pada kolam
pendederan. Pengamatan panjang larva dilakukan pada saat larva berumur satu
Pertumbuhan larva ikan mas koi sangat tergantung kepada beberapa faktor
terhadap penyakit serta didukung oleh faktor lingkungan seperti kualitas air,
pakan dan ruang gerak atau padat penebaran (Emaliana et al., 2016).
Larva yang telah berumur satu minggu langsung ditebar pada kolam yang
telah disiapkan. Hal ini bertujuan untuk membesarkan benih yang masih
berukuran kecil. Pemindahan larva ke kolam pendederan dilakukan pada pagi hari
atau sore hari untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi yang dapat mematikan
benih ikan. Sebelum benih ditebar, pastikan ketinggian air sudah mencapai 40 cm
atau lebih agar fluktuasi suhu kisarannya tidak terlalu lebar. Pakan yang diberikan
selain pakan alami yang telah tersedia pada kolam tanah tersebut, juga
apabila pakan alami yang tersedia di kolam tidak mencukupi untuk kebutuhan