Anda di halaman 1dari 5

A.

Peran Sektor Terkait Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Kesehatan Reproduksi


Pemerintah daerah kabupaten/kota bertanggung jawab (PP Nomor 61 Tahun 2014
Tentang Kesehatan Reproduksi) terhadap:
1. penyelenggaraan dan fasilitasi pelayanan kesehatan reproduksi di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan lingkup kabupaten/kota;
2. penyelenggaraan manajemen Kesehatan Reproduksi yang meliputi aspek
perencanaan, implementasi, serta monitoring dan evaluasi sesuai standar dalam
lingkup kabupaten/kota;
3. penyelenggaraan sistem rujukan, sistem informasi, dan sistem surveilans Kesehatan
Reproduksi dalam lingkup kabupaten/kota termasuk fasilitas pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan milik pemerintah dan swasta;
4. pemetaan dan penyediaan tenaga kesehatan di rumah sakit lingkup kabupaten/kota;
5. pemetaan dan penyediaan tenaga dokter, bidan, dan perawat di seluruh Puskesmas di
kabupaten/kota;
6. pemetaan dan penyediaan tenaga bidan di desa bagi seluruh desa/kelurahan di
kabupaten/kota, termasuk penyediaan rumah dinas atau tempat tinggal yang layak
bagi bidan di desa;
7. penyediaan obat essensial dan alat kesehatan sesuai kebutuhan program kesehatan
reproduksi dalam lingkup kabupaten/kota;
8. penyediaan sumber daya di bidang kesehatan serta pendanaan penyelenggaraan
upaya kesehatan reproduksi dalam lingkup kabupaten/kota; dan
9. penyelenggaraan audit maternal perinatal lingkup kabupaten/kota.
Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Kota
memiliki peran (Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu /PKRT di
Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar) sebagai berikut
1. Advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan terpadu kesehatan reproduksi di
ngkat Kabupaten/Kota.
2. Pelatihan, orientasi dan fasilitasi teknis bagi pengelola dan pelaksana program
kesehatan reproduksi di tingkat Puskesmas.
3. Menentukan Puskesmas yang akan memberikan PKRT
4. Membangun kemitraan dengan LSM, sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan
kader untuk mendukung pelaksanaan PKRT
5. Menyediakan buku-buku pedoman dan media KIE terkait komponen kesehatan
reproduksi
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Monitoring dan evaluasi
B. Peran Sektor Terkait Pemerintah Kecamatan dalam Kesehatan Reproduksi
Pembagian Peran dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (Buku
Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu /PKRT di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar)
Peran Puskesmas
1. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu
2. Advokasi lintas program dan lintas sektor dengan strategi KIE
3. Membangun kemitraan dengan LSM, sekolah, panti, tokoh agama, tokoh masyarakat,
dan kader untuk mendukung pelaksanaan PKRT di Puskesmas
4. Sosialisasi dan KIE tentang pelayanan kesehatan reproduksi terpadu kepada
masyarakat
5. Menyediakan media KIE terkait komponen kesehatan reproduksi
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Monitoring dan evaluasi.
Peran Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Polindes
1. Mengidenfikasi kelompok sasaran (Ibu hamil, remaja, dan kelompok berisiko)
2. Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi pada kelompok sasaran termasuk
rujukan dan kunjungan rumah
3. Membangun jejaring dan bekerjasama untuk mendukung pelaksanaan kesehatan
reproduksi terpadu
4. Menggerakkan dan melaksanakan (posyandu, poslansia/posbindu, poskesdes, dan
poskestren)
5. Pencatatan dan pelaporan
BAB III
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Peran Kementerian Kesehatan
1. Menyusun pedoman umum dan petunjuk teknis Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Terpadu
2. Melakukan advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan terpadu diantara
penanggung jawab komponen kesehatan reproduksi terkait
3. Orientasi dan fasilitasi teknis bagi pengelola program ditingkat Provinsi
4. Menyediakan buku - buku pedoman dan media KIE terkait komponen kesehatan
reproduksi
5. Pemenuhan sarana dan prasarana terkait pelayanan kesehatan reproduksi
6. Monitoring dan evaluasi.
3.1.2 Peran Dinas Kesehatan Tingkat Provinsi
1. Melakukan advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan terpadu kesehatan
reproduksi ditingkat Provinsi
2. Pelatihan program yang terkait komponen PKRT
3. Orientasi dan fasilitasi teknis bagi pengelola program ditingkat Kabupaten/Kota
4. Membangun kemitraan dengan LSM, sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat,
dan kader untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi
5. Menyediakan buku-buku pedoman dan media KIE terkait komponen kesehatan
reproduksi
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Monitoring dan evaluasi.
3.1.3 Peran Dinas Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota
1. Advokasi, sosialisasi, dan koordinasi pelayanan terpadu kesehatan reproduksi di
ngkat Kabupaten/Kota
2. Pelatihan, orientasi dan fasilitasi teknis bagi pengelola dan pelaksana program
kesehatan reproduksi di ngkat Puskesmas
3. Orientasi dan fasilitasi teknis bagi pengelola dan pelaksana program kesehatan
reproduksi di tingkat Puskesmas
4. Menentukan Puskesmas yang akan memberikan PKRT
5. Membangun kemitraan dengan LSM, sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat,
dan kader untuk mendukung pelaksanaan PKRT
6. Menyediakan buku- buku pedoman dan media KIE terkait komponen kesehatan
reproduksi
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Monitoring dan evaluasi.
3.1.4 Peran Puskesmas
1. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu
2. Advokasi lintas program dan lintas sektor dengan strategi KIE
3. Membangun kemitraan dengan LSM, sekolah, pan, tokoh agama, tokoh
masyarakat, dan kader untuk mendukung pelaksanaan PKRTdi Puskesmas
4. Sosialisasi dan KIE tentang pelayanan kesehatan reproduksi terpadu kepada
masyarakat
5. Menyediakan media KIE terkait komponen kesehatan reproduksi
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Monitoring dan evaluasi.
3.1.5 Peran Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Polindes
1. Mengidenfikasi kelompok sasaran (Ibu hamil, remaja, dan kelompok berisiko)
2. Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi pada kelompok sasaran termasuk
rujukan dan kunjungan rumah
3. Membangun jejaring dan bekerja sama untuk mendukung pelaksanaan kesehatan
reproduksi terpadu
4. Menggerakkan dan melaksanakan (posyandu, poslansia/posbindu, poskesdes, dan
poskestren)
5. Pencatatan dan pelaporan.

3.2 SARAN
Tim penyusun makalah berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
terdapat suatu kesalahan kami berharap kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

PP Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi


Kemenkes RI , 2015, Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu di Tingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementerian Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai