Disusun Oleh:
Nadila Dinda Pratiwi (1215161411)
Rahmadanty Alfitri (1215163941)
Sunandar (1215163446)
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Dalam
Inovasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Komunikasi Dalam Inovasi ini dapat
memberikan manfaat dan meningkatkan pengetahuan pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
penerima Pada bagian ini, kami terutama akan berbicara tentang “saluran”, tetapi
mungkin istilah yang paling tepat adalah “sumber/saluran”.
Para peneliti menggolongkan saluran komunikasi (1) dari segi sifatnya:
interpersonal dan media massa, (2) dari asalnya: lokalit dan kosmopolit. Saluran
komunikasi ini memainkan peranan yang berbeda dalam menciptakan pengetahuan atau
dalam membujuk orang agar merubah sikap mereka terhadap inovasi. Saluran juga
berbeda bagi pengguna awal ide baru dan pengguna akhir.
Saluran media massa adalah cara penyaluran pesan yang menggunakan perantara
massa seperti radio, televisi, surat kabar, dan sebagainya yang memungkinkan seseorang
atau sedikit sumber menjangkau banyak audien. Sedangkan saluran interpersonal adalah
saluran yang melibatkan pertemuan tatap muka (sumber dan penerima) antara dua orang atau
lebih. Misalnya rapat atau pertemuan kelompok, percakapan langsung , pembicaraan dari
mulut ke mulut dan lain sebagainya.
6
Saluran kosmopolit relatif lebih penting pada tahap pengetahuan, dan sumber
lokalit relatif lebih penting pada tahap persuasi dalam proses keputusan-inovasi. Saluran
komunikasi kosmopolit adalah saluran yang berpangkalan di luar sistem sosial yang
diselidiki; saluran lain tentang inovasi menjangkau orang-orang dari sumber-sumber di
mana sistem sosial mereka. Saluran antar- pribadi bisa lokalit maupun kosmopolit,
sedangkan saluran media massa hampir semuanya kosmopolit.
Meta riset untuk dua puluh tiga inovasi yang berbeda di sepuluh negara
(disebut dimuka) menunjukkan bahwa bila saluran antar pribadi kosmopolit dan media
massa dikombinasikan dalam bentuk kategori saluran kosmopolit, di negara maju
persentase saluran seperti itu adalah 81% pada tahap pengetahuan dan 58% padatahap
persuasi. Di negara sedang berkembang, persentasenya 74% pada tahap pengetahuan
dan 34% pada tahap persuasi . data meta riset ini menunjukkan bahwa peranan yang
dimainkan oleh media massa di negara-negara maju (dalam membentuk kesadaran-
pengetahuan) barangkali sebagian digantikan oleh saluran antar pribadi kosmopolit di
negara-negara yang sedang berkembang. Saluran ini termasuk para agen pembaru,
kunjungan keluar desa, dan para tamu yang datang ke dalam sistem sosial dari kota.
7
Pada saat tahap konfirmasi, Individu sudah menggunakan Inovasi tersebut dan
apabila ingin terus melanjutkan inovasi tersebut, maka baiknya lebih diinformasikan
manfaat dari inovasi tersebut ke orang lain. Dan mengkomunikasikan ke individu-individu
lain dalam tahap konfirmasi alangkah baiknya menggunakan saluran komunikasi media
massa.
8
Inovasi dengan ciri-ciri tertentu umumnya diadopsi lebih cepat; periode keputusan-
inovasinya lebih pendek. Misalnya, inovasi-inovasi yang relatif sederhana sifatnya dapat
dicoba, dan sesuai dengan pengalaman sebelumnya biasanya lebih pendek masa
adopsinya daripada inovasi yang tidak memiliki ciri- ciri tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
11