Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM INOVASI


Mata Kuliah Difusi Inovasi Pembelajaran
Dosen Pengampu: Retno Widyaningrum, S.Sos., M.M

Disusun Oleh:
 Nadila Dinda Pratiwi (1215161411)
 Rahmadanty Alfitri (1215163941)
 Sunandar (1215163446)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Dalam
Inovasi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Komunikasi Dalam Inovasi ini dapat
memberikan manfaat dan meningkatkan pengetahuan pembaca.

Jakarta, 16 April 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................4


1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................................................4

1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Komunikasi Dalam Proses Keputusan Inovasi ...................................................................5

2.2. Saluran Komunikasi Berdasarkan Tahapan Proses Keputusan Inovasi .............................7

2.3. Saluran Komunikasi Berdasarkan Kategori Adopter .........................................................8

2.4. Periode Keputusan Inovasi .................................................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana komunikasi dalam proses keputusan inovasi?
2. Bagaimana saluran komunikasi berdasarkan tahapan proses keputusan inovasi?
3. Bagaimana saluran komunikasi berdasarkan kategori adopter?
4. Bagaimana periode keputusan inovasi?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi dalam proses keputusan inovasi
2. Untuk mengetahui bagaimana saluran komunikasi berdasarkan tahapan proses
keputusan inovasi
3. Untuk mengetahui bagaimana saluran komunikasi berdasarkan kategori adopter
4. Untuk mengetahui bagaimana periode dalam keputusan inovasi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Komunikasi Dalam Proses Keputusan Inovasi


Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan
ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’
atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan
atau kesamaan makna. Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan
berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Jadi,
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain.
Sedangkan, Menurut Rogers 1995 dalam Schuttman dan Kanuk (2008) difusi yaitu
suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka
waktu tertentu diantara para anggota suatu sistem sosial. Rogers menyebutkan ada empat
unsur dari proses komunikasi ini, meliputi:
 Inovasi itu sendiri;
 Seorang individu atau satu unit adopsi lain yang mempunyai pengetahuan atau
pengalaman dalam menggunakan inovasi;
 Orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai pengetahuan dan
pengalaman dalam menggunakan inovasi;
 Saluran komunikasi yang menghubungkan dua unit tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam proses difusi inovasi adalah upaya
mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit tertentu yang telah mempunyai
pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut (innovator) kepada
seseorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai
inovasi itu (potential adopter) melalui saluran komunikasi tertentu.
Sering orang sulit membedakan antara sumber pesan dengan saluran yang
membawa pesan itu. Sumber itu adalah orang atau lembaga tempat berasalnya pesan.
Saluran adalah jalan lewat suatu pesan sehingga bisa berpindah dari sumber kepada

5
penerima Pada bagian ini, kami terutama akan berbicara tentang “saluran”, tetapi
mungkin istilah yang paling tepat adalah “sumber/saluran”.
Para peneliti menggolongkan saluran komunikasi (1) dari segi sifatnya:
interpersonal dan media massa, (2) dari asalnya: lokalit dan kosmopolit. Saluran
komunikasi ini memainkan peranan yang berbeda dalam menciptakan pengetahuan atau
dalam membujuk orang agar merubah sikap mereka terhadap inovasi. Saluran juga
berbeda bagi pengguna awal ide baru dan pengguna akhir.
Saluran media massa adalah cara penyaluran pesan yang menggunakan perantara
massa seperti radio, televisi, surat kabar, dan sebagainya yang memungkinkan seseorang
atau sedikit sumber menjangkau banyak audien. Sedangkan saluran interpersonal adalah
saluran yang melibatkan pertemuan tatap muka (sumber dan penerima) antara dua orang atau
lebih. Misalnya rapat atau pertemuan kelompok, percakapan langsung , pembicaraan dari
mulut ke mulut dan lain sebagainya.

Media Massa dan Saluran Antar Pribadi


Saluran media massa relatif lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran
anatar pribadi relatif lebih penting pada tahap persuasi. Pentingnya saluran antar pribadi
dan media massa dalam proses keputusan-inovasi pertama kali diselidiki dalam
serangkaian penelitian mengenai petani, kemudia secara luas dikukuhkan dalam
kajian-kajian pada responden lain. Misalnya Sill (1958) menemukan bahwa
bila kemungkinan pengadopsian harus maksimalkan, saluran komunikasi harus
dipergunakan dalam urutan waktu yang ideal, saluran media massa dulu kemudian antar
pribadi.
Penyuntikan informasi terbesar pada tahap pengetahuan dilakukan oleh
penggunaan media massa, sedangkan saluran antar pribadi penting dalam menggerakkan
orang ke tahap persuasi. Penggunaan suatu aluran komunikasi yang tidak tepat pada tahap
tertentu (misalnya saluran antar-pribadi untuk tahap pengetahuan) dihubungkan dengan
pengadopsian terlambat ide-ide baru itu, sebab penggunaan saluran itu menunda kemajuan
proses itu.

Saluran Kosmopolit vs Saluran Lokalit

6
Saluran kosmopolit relatif lebih penting pada tahap pengetahuan, dan sumber
lokalit relatif lebih penting pada tahap persuasi dalam proses keputusan-inovasi. Saluran
komunikasi kosmopolit adalah saluran yang berpangkalan di luar sistem sosial yang
diselidiki; saluran lain tentang inovasi menjangkau orang-orang dari sumber-sumber di
mana sistem sosial mereka. Saluran antar- pribadi bisa lokalit maupun kosmopolit,
sedangkan saluran media massa hampir semuanya kosmopolit.
Meta riset untuk dua puluh tiga inovasi yang berbeda di sepuluh negara
(disebut dimuka) menunjukkan bahwa bila saluran antar pribadi kosmopolit dan media
massa dikombinasikan dalam bentuk kategori saluran kosmopolit, di negara maju
persentase saluran seperti itu adalah 81% pada tahap pengetahuan dan 58% padatahap
persuasi. Di negara sedang berkembang, persentasenya 74% pada tahap pengetahuan
dan 34% pada tahap persuasi . data meta riset ini menunjukkan bahwa peranan yang
dimainkan oleh media massa di negara-negara maju (dalam membentuk kesadaran-
pengetahuan) barangkali sebagian digantikan oleh saluran antar pribadi kosmopolit di
negara-negara yang sedang berkembang. Saluran ini termasuk para agen pembaru,
kunjungan keluar desa, dan para tamu yang datang ke dalam sistem sosial dari kota.

2.2. Saluran Komunikasi Berdasarkan Tahapan Proses Keputusan Inovasi


Informasi yang menciptakan kesadaran pengetahuan suatu inovasi jarang sekali
berasal dari sumber sehingga mereka aktif mencari. Informasi tentang ide baru hanya bisa
aktif (1) setelah mereka sadar bahwa gagasan baru ada, dan (2) saat mereka tahu mana
sumber atau saluran yang dapat menyediakan informasi tentang inovasi. Selanjutnya,
kepentingan relatif dari sumber yang berbeda atau saluran komunikasi tentang inovasi
sebagian bergantung pada apa yang di tersedia bagi para penonton dari pengadopsi
potensial.
Kemudian dalam proses keputusan inovasi, pada tahap persuasi dan keputusan,
Saluran komunikasi Interpersonal atau jaringan antar teman menjadi sumber utama.
Individu tergantung pada rekan-rekan dekat mereka untuk inovasi evaluasi informasi, yang
mengurangi ketidakpastian mereka tentang konsekuensi inovasi yang diharapkan. Karena
biasanya untuk dapat mempengaruhi tentang ide baru tersebut dilakukan secara intensiv
terhadap individu, agar hasil lebih optimal.

7
Pada saat tahap konfirmasi, Individu sudah menggunakan Inovasi tersebut dan
apabila ingin terus melanjutkan inovasi tersebut, maka baiknya lebih diinformasikan
manfaat dari inovasi tersebut ke orang lain. Dan mengkomunikasikan ke individu-individu
lain dalam tahap konfirmasi alangkah baiknya menggunakan saluran komunikasi media
massa.

2.3. Saluran Komunikasi Berdasarkan Kategori Adopter


Saluran media massa relatif lebih penting daripada saluran antarpribadi bagi
pengguna awal daripada pengguna akhir. Pada saat inovator mengadopsi suatu gagasan
baru, hampir tak ada lagi orang lain dalam sistem itu yang punya pengalaman dengan
inovasi itu. Pengguna-akhir tidak perlu mengikuti begitu banyak media massa karena
pengalaman setempat telah menumpuk di dalam sistem mereka pada saat mereka
mengadopsi. Barangkali pengaruh antar pribadi tidak begitu penting bagi pengguna
awal untuk menentukan sikap setuju atau tidak terhadap inovasi. Mereka punya
kebutuhan berpetualangan dan rangsangan pesan, media massa cukup menggerakkan
mereka mengatasi rintangan mental untuk mengadopsi. Tetapi pengguna- akhir yang
kurang beracu perubahan, memerlukan pengaruh yang lebih kuat dan langsung seperti
yang diperoleh dari jaringan antar pribadi.

2.4. Periode Keputusan Inovasi


Kebanyakan agen pembaru ingin lebih mempercepat proses pengadopsian suatu
inovasi. Salah satu caranya adalah mengkomunikasikan informasi mengenai ide-ide
baru itu lebih cepat dan tepat agar tercipta pengetahuan pada hari-hari pertama . Cara lain
adalah memperpendek waktu yang diperlukan untuk keputusan inovasi setelah oramg
mengetahui adanya ide baru. Banyak calon pengguna yang sudah mengetahui suatu
inovasi tidak terdorong untuk mencobanya. Misalnya, hampir semua petani lowa
dalam kajian jagung hibrida mendengar inovasi itu sebelum beberapa orang gelintir
menanamnya. “Ini bukti bahwa …isolasi dari pengetahuan bukanlah suatu faktor yang
menentukan dalam keterlambatan adopsi bagi banyak operator” (Ryan dan Gross,
1950:679). Memperpendek masa keputusan inovasi merupakan salah satu cara penting
mempercepat penyebaran suatu inovasi.

8
Inovasi dengan ciri-ciri tertentu umumnya diadopsi lebih cepat; periode keputusan-
inovasinya lebih pendek. Misalnya, inovasi-inovasi yang relatif sederhana sifatnya dapat
dicoba, dan sesuai dengan pengalaman sebelumnya biasanya lebih pendek masa
adopsinya daripada inovasi yang tidak memiliki ciri- ciri tersebut.

Panjang Periode pada Kategori Adopter

Salah satu perbedaan individual yang penting dalam panjangnya periode


keputusan-inovasi adalah berdasarkan kategori pengguna. Periode keputusan inovasi
pengguna awal lebih pendek daripada pengguna-akhir. Orang pertama yang mengadopsi
suatu gagasan baru (inovator) berbuat demikian bukan saja karena mereka agak lebih dulu
mengetahui inovasi itu daripada teman-temannya, tetapi juga karena mereka hanya
memerlukan beberapa bulan atau tahun (lebih singkat) untuk bergerak dari
pengetahuan kepada keputusan. Para inovator menempati posisi sebagai inovatif (relatif
daripada pengguna akhir) karena mereka mengetahui inovasi lebih awal, tetapi data
yang ada juga menunjukkan bahwa mereka itu menjadi orang pertama yang mengadopsi
karena mereka memerlukan periode keputusan-inovasi lebih pendek.

Mengapa inovator memerlukan periode lebih pendek? Kajian yang ada


menunjukkan bahwa para inovator bersikap lebih berkenan pada ide- ide baru sehingga
kurang ada rintangan untuk berubah yang harus diatasi oleh pesan-pesan komunikasi
mengenai gagasan baru itu. Para inovator lebih pendek periode keputusan-inovasinya
mungkin karena (1) mereka menggunakan sumber dan saluran yang secara teknik lebih
akurat megenai inovasi, misalnya kontak langsung dengan para ilmuwan, dan (2)
mereka menaruh kepercayaan lebih tinggi pada sumber-sumber ini daripada rata-rata
orang. Mungkin pula para inovator itu memiliki kemampuan mental yang memungkinkan
mereka mengatasi ketidakpastian dan melakukan abstraksi. Seorang inovator haruslah
dapat mengkonseptualisasi informasi inovasi yang relatif abstrak dan menerapkan
informasi itu ke dalam situasinya sendiri. Pengguna-akhir dapat melihat hasil-hasil
inovasi pada pengguna-awal dan mungkin tidak perlu kemampuan mental ini.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

10
Daftar Pustaka

11

Anda mungkin juga menyukai