Bajaj H, dkk. Kohort 330 orang perempuan Menilai hubungan antara durasi Prevalensi disglikemia (2017) dengan berbagai menyusui dengan (prediabetes/diabetes) 3 tahun spektrum toleransi resistensi/sensitivitas insulin, fungsi pertama postpartum lebih rendah glukosa saat sel-β, dan glikemia dalam 3 tahun pada perempuan yang menyusui ≥12 kehamilan (normal, pertama postpartum. bulan (12,5%) dibanding yang sedikit terganggu, dan Status toleransi glukosa dinilai dengan menyusui ≤3 bulan (21,4%) maupun GDM). OGTT, fungsi sel-β dengan Insulin 3–12 bulan (25,7%) (secara Digolongkan menjadi Secretion Sensitivity Index-2 (ISSI-2), keseluruhan nilai p = 0,028). 3 kelompok resistensi insulin dengan HOMA-IR Glukosa puasa, resistensi/sensitivitas berdasarkan durasi dan sensitivitas insulin dengan indeks insulin membaik pada 3 kelompok, menyusui, yaitu ≤3 Matsuda. namun perubahan lebih banyak pada bulan (70 orang), 3– kelompok menyusui 3–12 bulan dan 12 bulan (140 orang), ≥12 bulan. dan ≥12 bulan (120 Tidak ada perbedaan bermakna pada orang). fungsi sel-β. Chouinard- Potong- 144 orang perempuan Menilai efek durasi menyusui terhadap Perempuan yang menyusui memiliki Castonguay S, lintang dengan riwayat GDM insulin dan respon glukosa. nilai HOMA-IS dan indeks Matsuda dkk. (2013) antara 2003–2010 di Kadar glukosa dan insulin diperoleh lebih tinggi, serta kadar insulin daerah Quebec. dari OGTT, sensitivitas insulin dinilai puasa dan setelah OGTT lebih dengan HOMA-IS (insulin sensitivity) rendah dibanding perempuan yang dan indeks Matsuda. tidak menyusui (p ≤0,01 untuk Durasi laktasi dilaporkan sendiri oleh semua korelasi). ibu dengan mengisi kuesioner. Dibandingkan perempuan yang menyusui <10 bulan, perempuan yang menyusui ≥10 bulan memiliki nilai HOMA-IS dan indeks Matsuda lebih baik, kadar insulin puasa dan setelah OGTT lebih rendah, serta insiden intoleransi glukosa lebih rendah (p ≤0,05 untuk semua korelasi). Jager S, dkk. Kohort 1.262 perempuan usia Menilai hubungan antara menyusui Pada studi EPIC-Postdam, risiko (2014) 35–64 tahun yang dengan risiko maternal mengalami diabetes pada perempuan yang telah melahirkan diabetes tipe 2, serta faktor biokimia menyusui selama minimal 3 minggu selama the European yang mungkin menghubungkannya. lebih rendah dibanding perempuan Prospective Durasi menyusui dinilai dengan yang tidak menyusui (HR = 0,62) Investigation into kuesioner. dan risiko paling rendah pada Cancer and Nutrition Dilakukan pemeriksaan HDL, TG, perempuan yang menyusui ≥6 bulan (EPIC)-Potsdam fetuin-A dan γ-glutamiltransferase (γ- (HR = 0,46) dan untuk setiap Study antara 1994– GT) untuk menilai metabolisme lemak tambahan 6 bulan menyusui HR = 2005. dan akumulasi lemak di hati, 0,73. adiponektin untuk menilai sensitivitas Terdapat hubungan lemah antara insulin, dan CRP untuk menilai durasi menyusui dengan peningkatan inflamasi dari sampel darah. HDL dan penurunan TG. Insiden diabetes tipe 2 diidentifikasi Terdapat hubungan positif antara dengan kuesioner berkala dan durasi menyusui dengan peningkatan diagnosis ditegakkan oleh dokter kadar adiponektin. berdasar kriteria ICD-10. Martens PJ, dkk. Kohort 180.107 orang Menilai hubungan antara inisiasi Inisiasi menyusui dapat menurunkan (2016) retrospektif perempuan dengan menyusui dengan kejadian diabetes di risiko insiden diabetes pada ibu suku diabetes melitus kemudian hari pada ibu dan anaknya. asli Kanada tanpa GDM (hazard 334.553 orang bayi Inisiasi menyusui positif apabila ratio [HR] = 0,89 atau risiko - 11%) yang dilahirkannya di terjadi sebelum keluar dari rumah dan dengan GDM (HR = 0,82 atau Manitoba antara sakit. risiko - 18%), pada ibu suku tidak 1987–2011. Follow-up insiden diabetes dilakukan asli Kanada tanpa GDM (HR = 0,73 Digolongkan menjadi selama 24 tahun atau kurang (1987– atau risiko - 27%) dan dengan GDM 4 kelompok, suku asli 2011), dengan kriteria diagnosis (HR = 0,78 atau risiko - 22%). Kanada tanpa GDM, International Classification of Pada anak, risiko insiden diabetes suku asli Kanada Diseases (ICD). pada usia muda berkurang 17% (HR dengan GDM, suku = 0,83; p = 0,038) dengan insisasi tidak asli Kanada menyusui. tanpa GDM, dan suku tidak asli Kanada dengan GDM. Tanase-Nakao Tinjauan 9 studi observasional Menyusui untuk waktu lebih lama K, dkk. (2017) sistematis (potong-lintang, (>4–12 minggu) dapat mengurangi dan meta- kasus-kontrol, dan risiko terkena diabetes tipe 2 dalam analisis kohort) dengan jangka panjang (>2 tahun). informasi tentang Perempuan yang menyusui secara laktasi dan insiden eksklusif >6–9 minggu postpartum diabetes melitus tipe 2 memiliki risiko terkena diabetes tipe pada perempuan 2 lebih rendah dibanding perempuan dengan riwayat GDM. yang memberikan susu formula. Prolaktin merupakan salah satu kunci penting yang mendasari hal tersebut, karena dapat memperbaiki sekresi insulin dan resistensi insulin. Wang T, dkk. Potong- 2.377 orang peserta Menilai hubungan antara prolaktin Kadar prolaktin paling tinggi (2013) lintang terdiri dari 1.034 dengan diabetes dan gangguan ditemukan pada toleransi glukosa orang laki-laki dan toleransi glukosa. normal, menurun pada gangguan 1.343 orang Toleransi glukosa dinilai dengan toleransi glukosa, dan paling rendah perempuan OGTT. Digolongkan menjadi 3 pada penderita diabetes. postmenopause kelompok; toleransi glukosa normal, Kadar prolaktin tinggi berhubungan berusia ≥40 tahun, gangguan toleransi glukosa, dan dengan HOMA-B lebih tinggi. tanpa diabetes. Kadar prolaktin tinggi berhubungan hiperprolaktinemia,di HOMA-IR digunakan untuk menilai dengan HOMA-IR lebih rendah Shanghai, China. resistensi insulin dan HOMA-B untuk hanya pada kelompok perempuan. menilai fungsi sel-β pankreas. Wang T, dkk. Kohort 2.377 orang peserta Menilai hubungan antara prolaktin Kelompok perempuan dengan kadar (2015) terdiri dari 1.034 dengan insiden dari 2009–2013. prolaktin paling tinggi memiliki orang laki-laki dan Toleransi glukosa dinilai dengan risiko diabetes paling rendah 1.343 orang OGTT. Digolongkan menjadi 3 dibandingkan kelompok dengan perempuan kelompok; toleransi glukosa normal kadar prolaktin paling rendah (HR = postmenopause (glukosa puasa <100 mg/dL dan tanpa 0,48). berusia ≥40 tahun, riwayat diabetes), gangguan toleransi Korelasi tidak ditemukan pada tanpa glukosa (glukosa puasa antara 100-126 kelompok laki-laki. hiperprolaktinemia,di mg/dL dan tanpa riwayat diabetes), Shanghai, China. dan diabetes (glukosa puasa >126 mg/dL atau ada riwayat diabetes). Weisnagel SJ, Kohort 47 orang perempuan Menilai hubungan antara prolaktin dan Glukosa dan insulin puasa, respon dkk. (2013) digolongkan menyusui dengan profil metabolik insulin terhadap OGTT, dan berdasarkan ada atau perempuan dengan atau tanpa riwayat HOMA-IR lebih tinggi pada tidaknya riwayat GDM. perempuan yang tidak menyusui (p GDM dan menyusui Insulin dan respon glukosa dilihat dari ≤0,01). atau tidak menyusui. OGTT, resistensi insulin dinilai Kadar prolaktin ditemukan lebih dengan HOMA-IR pada saat 2 bulan rendah pada perempuan yang tidak postpartum. menyusui dibanding yang menyusui (11,4 ± 6,8 vs. 44,7 ± 25 µg/L, p ≤0.0001). Kadar prolaktin berhubungan negatif dengan glukosa dan insulin puasa, respon insulin terhadap OGTT, HOMA-IR (p ≤0,05). Yasuhi I, dkk. Kohort 88 orang perempuan Menilai hubungan intensitas menyusui Perempuan dengan riwayat GDM (2017) retrospektif dengan riwayat dengan toleransi glukosa dan resistensi yang menyusui dengan intensitas diabetes melitus insulin. tinggi selama minimal 6 bulan, gestasional (GDM) Praktik meyusui dinilai dengan memiliki kemungkinan lebih kecil yang mengikuti kuesioner. Menyusui intensitas tinggi mengalami toleransi glukosa OGTT dalam 1 tahun didefinisikan sebagai bayi hanya abnormal (p = 0,015) dan HOMA-IR (12–14 bulan) mendapat ASI atau 80% kebutuhannya lebih rendah (p = 0,035) dalam 12– postpartum di pusat terpenuhi dari ASI. 14 bulan postpartum dibanding pelayanan perinatal Toleransi glukosa dinilai dengan perempuan dengan riwayat GDM tersier di Jepang OGTT dan resistensi insulin dinilai yang tidak menyusui dengan selama 2009–2011. dengan HOMA-IR. intensitas tinggi. Digolongkan menjadi Dinilai pada waktu 6–8 minggu, 6–8 Tidak bergantung pada status 2 kelompok, 70 bulan, dan 12–14 bulan postpartum. obesitas sebelum hamil dan perempuan menyusui perubahan berat badan selama hamil dengan intensitas dan postpartum. tinggi dan 18 perempuan tidak menyusui dengan intensitas tinggi.