Anda di halaman 1dari 10

GENERATOR AC and DC

Generator
Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan tenaga mekanik. Jadi disini
generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik yang mempunyai prinsip kerja
sebagai berikut:
“Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit,
sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat
yang ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat,
sebagai terminal penghubung keluar.“
Bagian-bagian generator :
1. Rotor, adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros, inti, kumparan, cincin
geser, dan sikat-sikat.
2. Stator, adalah bagian yang tak berputar (diam) yang mempunyai bagian terdiri dari rangka stator yang
merupakan salah satu bagian utama dari generator yang terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah
dari semua bagian-bagian generator, kutub utama beserta belitannya, kutub-kutub pembantu beserta
belitannya, bantalan-bantalan poros.
Konstruksi sederhana sebuah generator
Macam Generator
Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan output) berupa
tegangan bolak-balik.
2. Generator Arus Searah (DC)
Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan output) berupa tegangan
searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisa berupa oleh komutator atau
menggunakan dioda.

A. GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator
DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
Gambar rangkaian Generator DC

1. Konstruksi Generator DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet


permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter
eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar berikut
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Konstruksi Generator DC
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu
bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing
dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek
dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang
menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk
membersihkan noda bekas sikat arang.
2. Prinsip kerja Generator DC
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3:

Gbr2. Pembangkitan Tegangan Induksi

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan
kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor
menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara
maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan
induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau
rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.

Gbr3.Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator


Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin seret),
seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila
ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka
dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positif.
• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi
sebagai penyearah tegangan AC.
• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan
besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
3. Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut merupakan tempat
terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat
feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.

Permeabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar,
sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan
yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.
Gbr4.Jangkar Generator DC

4. Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa beban disebut
Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.

Gbr5. Medan Eksitasi Generator DC


Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan
timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 6).

Gbr6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b)
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan
akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi
antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan
utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral
akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator.

Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub
bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7(a).

Gbr7.Generator dengan Kutub Bantu

(a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi


(b)Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama. Dengan
bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada
garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan
timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh
karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka
komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar
ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub
utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan komutator dan
lilitan kompensasinya. Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:

• lilitan magnet utama


• lilitan magnet bantu (interpole)
• lilitan magnet kompensasi

5. Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon

Penjelasan jenis generator DC


1. Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan
rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)
Gbr8. Generator Penguat Terpisah.
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi.
Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC
dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor
A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I
dinaikkan mendekati harga nominalnya.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gbr9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah


Gambar 9 menunjukkan:
a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie
50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus
beban semakin besar.
b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya
pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.
2. Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal
generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan
magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt
E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang
dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian
generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10.
Gbr10. Diagram Rangkaian Generator Shunt
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan
eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada
tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
Karakteristik kerja Generator

Gbr11. Karakteristik Generator Shunt.

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan output akan turun
lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator
penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt
tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun
hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.

3. Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi
merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon
ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.

Gbr12. Diagram Rangkaian Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon


Gbr13. Karakteristik Generator Kompon

Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan
dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan
oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi
ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya
naik.Karakteristik generator DC
Karakteristik motor dc Torsi tinggi pada kecepatan rendah. Pengaturan kecepatan bagus’ pada seluruh
rentang (tidak ada low-end cogging). Kemampuan mengatasi beban-Iebih lebih baik. Lebih mahal
dibandingkan motor ac. Secara fisik lebih besar dibandingkan dengan motor ac untuk HP yang sama.
Pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan lebih rutin.
B. GENERATOR AC
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau
generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran
medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub
magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat
dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada
waktu sakelar terhubung dengan jala-jala.

Rangkaian Ekivalen Generator AC


Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu kumpulan kumparan yang hanya
dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini tidak diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau
fasa yang satu dijelaskan dengan huruf besar X dan ujung yang satu lagi dengan huruf U.
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan yang mana kumparan
tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya
diberi tanda U – X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung
lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.

Konstruksi Generator Arus Bolak-balik


Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
1) stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan
(2) rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator
terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak
terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-
lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara
sama rata (rotor silinder).

Prinsip Kerja Generator AC

Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang
penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk
gaya gerak listrik. Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan
pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis
gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara
penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari
menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah
aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan.
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat diam dan
medan magnet berputar.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
3. Konstruksi Generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang
dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan :

Eksitasi Generator ACSistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik terdiri atas
sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc
biasanya diperoleh dari generator arus searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang
sama dengan penggerak mula generator bolak-balik. Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi
yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari terminal generator
ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu ke medan generator ac dengan
menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-sikat. Dalam sistem serupa yang digunakan oleh generator
dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah
yang terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya
eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan generator sinkron
tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil
dipasang pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac
mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang
juga dipasang pada poros utama. Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung
dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan dari
pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti tegangan yang dibangkitkan oleh
generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac. Jadi sistem
pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki keandalan dan
menyederhanakan pemeliharaan umum.
Karakteristik
Karakteristik motor ac Harga lebih murah. Pemeliharaannya lebih mudah. Ada berbagai bentuk displai
untuk berbagai lingkungan pengoperasian. Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan pengoperasian
yang keras. Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor dc dari HP yang sama. Biaya perbaikan
lebih murah. Kemampuan untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja yang tertera di
nameplate.

Anda mungkin juga menyukai