Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum memulai berbisnis anda harus mengetahui audit situasi, yaitu
situasi atas semua informasi penting untuk menentukan peluang bisnis. Pada
usaha kecil, lebih diutamakan informasi yang bersifat perseorangan dan
informasi yang dipublikasikan daripada informas yang dikembangkan dari
studi intern. Semua informasi yang relevan harus dilakukan secara sistematis
dan terorganisasi.
Inti dari audit situasi adalah untuk mendapatkan informasi, sebelum
memutuskan jenis usaha yang akan dikerjakan.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak
swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan
kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis
mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka
berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya
bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya
atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar
kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok
orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.

1|Page
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang kamu ketahui tentang teori inspirasi ?
2. Apakah yang kamu ketahui pengertian dari peluang bisnis dalam
kewirausahaan ?
3. apa yang dimaksud denga memetakan peluang usaha ?
4. Bagaimanakah cara menganalisis lingkungan dalam memulai usaha ?
5. Menjelaskan manfaat dari peluang usaha!
6. Menyebutkan unsur-unsur peluang usaha baru !
7. Bagaimanakah menilai suatu peluang usaha baru ?
8. Sebutkan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan dari suatu bisnis/usaha !
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bisnis di Indonesia ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui teori inspirasi
2. Untuk mengetahui teori peluang bisnis dalam kewirausahaan
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan memetakan peluang usaha
4. Untuk mengetahui cara menganalisis lingkungan dalam memulai usaha
5. Untuk mengetahui manfaat dari peluang usaha
6. Untuk mengetahui unsur-unsur peluang usaha baru
7. Untuk menilai suatu peluang usaha baru
8. Untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan dari suatu
bisnis/usaha
9. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bisnis di
Indonesia

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Inspirasi
Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif yang waktu dan tempatnya
jarang anda kenali, kecuali anda sudah melatih-diri dengan pembiasaan.
Inspirasi adalah akibat-hasil dari proses pengembangan diri. Inspirasi
merupakan penemuan momentum of “Aha”. Inspirasi dapat anda munculkan
dengan ‘conditioning’. Caranya? Temukan momen khusus yang menjadi
kebiasaan untuk membuka dialog-diri, misalnya tengah malam atau di kamar
mandi, atau lain. Agendakan untuk bertemu kenalan tanpa konsekuensi atau
interest apapun selain silaturrohim. Inspirasi itu adanya antara Insting dan
Intuisi. Insting adalah kepekaan menganalisis suatu kejadian yang pernah
dialami seseorang untuk memprediksi kejadian yang akan datang biasanya
digunakan untuk menghindar, bertahan atau survive sedangkan, Intuisi adalah
kepekaan untuk memprediksi hal-hal yang akan terjadi berdasarkan indera
keenam biasanya digunakan untuk maju dan tumbuh.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan bila Anda butuh
inspirasi untuk berbisnis:
1. Perhatikan lingkungan di sekitar tempat tinggal Anda, perhatikan dan
amatilah apa yang sering menjadi kebutuhan orang namun kebutuhan
tersebut tidak terpenuhi secara baik atau maksimal. Inilah salah satu
inspirasi bisnis yang cukup baik, mengamati dan melakukan survey.
Inspirasi bisnis itu bisa muncul setelah Anda mengamati dan
memperhatikan.
2. Banyak-banyaklah berjalan dan memperhatikan kisah-kisah kesuksesan
para pebisnis besar. Adakalanya inspirasi bisnis itu akan muncul setelah
kita menyaksikan keberhasilan orang lain dalam merintis karir.
Mendengarkan kisah para pengusaha sukses dari mulai awal mereka
merintis karir, suka duka dan masa-masa sulit mereka dalam
mengembangkan bisnis.

3|Page
3. Mengembangkan inspirasi bisnis menjadi ide bisnis merupakan hal yang
cukup menentukan untuk keberhasilan sebuah usaha bisnis. Jika hanya
memperoleh inspirasi bisnis tanpa dikembangkan menjadi ide bisnis yang
kemudian diwujudkan dalam bentuk usaha bisnis nyata, maka sama saja
inpirasi itu sia-sia. Inspirasi memberi spirit dan dorongan seseorang untuk
melakukan sesuatu hal. Perbanyaklah mencari inspirasi karena inspirasi
merupakan bagian dari motivasi.
4. Kajilah secara lebih dalam manfaat dan keuntungan apa yang akan Anda
peroleh jika Anda berbisnis. Apa kelebihan sebuah wirausaha dibanding
dengan usaha pekerjaan lainnya. Pengetahuan Anda tentang kehebatan
sesuatu biasanya akan mendorong diri untuk melakukan sesuatu tersebut,
dan keinginan untuk melakukan sesuatu tersebut akan membuat diri Anda
berupaya maksimal untuk menemukan inspirasi dan ide terhadap sesuatu
tersebut.
Selain itu, Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-
faktor yang dapat memunculkan inspirasi adalah sebagai berikut.
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai
subjek, antara lain:
a. Pengetahuan yang dimiliki
b. Pengalaman dari individu itu sendiri
c. Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
d. Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu
sendiri.
2. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan
objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:
a. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
b. Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
c. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang
lain
d. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

4|Page
Faktor internal berfungsi sebagai subjek dan menjadi alat untuk
menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan
kemampuan kreativitasnya.
Munculnya sebuah inspirasi merupakan proses filterisasi atau
pemilihan dari berbagai banyak ide dan gagasan yang berujung pada sebuah
kristalisasi ide.
Bila ide dan gagasan tersebut memiliki nilai jual tinggi, maka akan
menghasilkan sebuah inspirasi yang akan berubah menjadi peluang. Ide atau
gagasan yang memiliki nilai jual tinggi adalah ide atau gagasan yang
berhubungan erat dengan pasar. Biasanya ide ini memiliki ciri, antara lain :
1. Mampu memenuhi kebutuhan dari konsumen atau pasar.
2. Memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage) dalam sebuah
kompetisi (punya daya saing).
3. Tidak bersifat sementara atau adanya aspek waktu yang lama.
4. Ada nilai uang atau bisa dinilai dengan uang.
5. Memenuhi aspek kretivitas dan inivasi yang bersifat solusi atau
penyelesaian masalah dan kesulitan yang selama ini belum ada orang yang
mampu menyelesaikannya.
Peluang yang berasal dari sebuah ide usaha yang diperoleh dari sebuah
inspirasi, harus merupakan peluang yang potensial, sehingga dapat
dikategorikan sebagai peluang usaha yang baik.
Ciri-ciri usaha yang potensial ;
1. Usaha itu memiliki nilai jual yang tinggi.
2. Usaha bukan hanya ambisi pribadi semata, tetapi sifatnya nyata.
3. Usaha itu mempunyai waktu bertahan yang lama di pasar.
4. Tidak akan menghabiskan modal (uang) karena terlalu besar investasinya.
5. Tidak bersifat momentum atau bersifat musiman (seasonal).
6. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industri.

5|Page
B. Pengertian Peluang Bisnis/Usaha
Peluang bisnis/usaha ialah kesempatan/waktu yang tepat yang
seharusnya diambil/dimanfaatkan bagi seseorang wirausaha untuk mendapat
keuntungan. Peluang Bisnis/Usaha adalah kesempatan yang pasti bisa
didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada
dan dengan memanfaatkan berbagai kesempatan baik itu peluang usaha apa
saja, yang bisa dengan sigap kita ambil.
Sebelum memulai berbisnis, anda harus mengetahui audit situasi. Inti
dari audit situasi adalah untuk mendapatkan informasi sebeum memtuskan
jenis usaha yang akan dikerjakan, salah satunya mengetahu situasi lingkungan.
Selanjutnya, setelah mengetahui situasi lingkungan, dilkaukan analisis
terhadap kekuatan dan sekaligus diri sendiri (perusahaan) dengan melakukan
identifikasi terhadap apa yang diketahui, dikuasai, dan dimiliki sebagai situasi
internal pendukung dan eksterna. Oleh karena itu, untuk mengetahui strategi
apa yang harus dilakukan untuk mengetahui situasi lingkungan maka
dilakukan strategi-strategi khusus.
Peluang usaha dapat muncul dari hobi kita sendiri, yang sebelumnya
mungkin Anda tidak sadar bahwa hobi Anda bisa dijadikan sebagai usaha.
Kalau hobi atau bidang yang Anda kuasai saat ini belum layak untuk dijadikan
peluang usaha, Anda membutuhkan ide-ide yang menimbulkan peluang usaha.
Bagaimana cara menimbulkan ide itu? Ide yang berpeluang usaha bisa
didapatkan dari hal-hal seperti berikut ini.
1. Cita-cita. Peluang bisa muncul dari cita-cita Anda sendiri. Bila keinginan
Anda untuk menjadi seorang pengusaha sangat kuat, maka Anda akan
melihat peluang-peluang di hampir semua bidang. Hampir setiap apa yang
dilihat adalah peluang usaha. Atau setidaknya, Anda secara naluri akan
berupaya mencari peluang di suatu jenis usaha. Hal ini tidak akan terjadi
pada orang yang tidak memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha.
2. Tekanan. Bila seseorang menghadapi tekanan maka banyak gagasan yang
mucul. Tekanan bisa datang dari luar, bisa pula diciptakan oleh diri
sendiri. Ketika seseorang mendapatkan tekanan untuk bisa hidup dan

6|Page
menghidupi keluarganya, biasanya dia akan banyak berpikir untuk
mendapatkan solusinya.
3. Kecenderungan pasar. Mengamati kebutuhan konsumen di pasar dapat
menimbulkan peluang usaha. Contoh, kecendrungan sebagian orang akan
belanja langsung ke pabrik dengan harga murah. Maka muncullah factory
outlet di mana-mana. Dengan berbagai promosi maka FO menawarkan
barang dengan harga murah dengan kualitas barang yang dapat dijamin
4. Inovasi baru. Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena
adanya kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Apabila
kita berhasil menciptakan produk tersebut dan dibutuhkan konsumen maka
kita dapat menjadi yang pertama dan menguasai usaha tersebut (leader).
5. Komplemen dari produk yang ada. Sebuah produk dapat memberikan
peluang usaha dengan membuat produk-produk yang melengkapinya,
biasanya berupa aksesori. Produk otomotif seperti mobil biasanya disertai
dengan produk aksesori yang menyertainya. Seperti diketahui, aksesori
semacam ini bisa menjadi peluang bagi si pembuat produk maupun
perusahaan.
6. Peristiwa yang digemari atau munculnya tokoh. Suatu peristiwa bisa
menimbulkan peluang baru. Contoh, adanya musim kompetisi sepak bola,
muncul produk-produk seperti t-shirt yang bergambar piala, pemain sepak
bola favorit, dan lain-lain.
7. Wawasan. Orang yang wawasannya luas, pergaulannya luas dan dia mau
berpikir, maka akan menemukan peluang usaha. Misalnya seseorang yang
sering melihat usaha yang dilakukan di luar negeri (bisa didapatkan dari
media massa atau berkunjung) dan usaha tersebut belum ada di negaranya,
ini merupakan cara untuk mendapatkan peluang usaha.
8. Bahan bacaan. Membaca, selain menambah wawasan dan pengetahuan,
juga bisa menimbulkan gagasan yang mengandung peluang usaha. Bahan
bacaan bisa dari berbagai media. Bila Anda memang sedang berpikir keras
mencari peluang, ketika Anda membaca iklan produk barang atau jasa, ada
kemungkinan Anda mendapatkan peluang usaha.

7|Page
9. Ide yang muncul tiba-tiba. Kadang kala gagasan bisa muncul tiba-tiba, di
mana saja dan kapan saja. Hampir setiap orang mengalaminya. Tetapi
tidak banyak orang yang bisa mewujudkan gagasan menjadi usaha nyata
yang membawa keuntungan. Kebanyakan orang melupakan ide-ide yang
tiba-tiba muncul, dia tidak bisa melihat bahwa idenya bisa menjadi suatu
peluang usaha.

C. Memetakan Peluang Usaha


Terkadang ketika sudah memutuskan untuk berwirausaha, Anda
bingung untuk memulainya. Langkah termudah adalah memulai dari hal yang
Anda minati. Ketahuilah apakah minat Anda itu hanya sekedar hobi atau
akan dikembangkan menjadi sebuah bisnis. Kesuksesan akan datang denga
sendirinya ketika Anda memiliki pijakan awal yang kuat dan tidak pernah
menyerah terhadap proses yang ada. Contohnya :
1. Anda suka mengoleksi mainan. Apakah Anda harus berbisnis mainan atau
menjadi kolektor mainan? Semua tergantung pada minat Anda yang
senang melihat barang yang unik dan lucu atau senang berjualan barang
yang unik dan lucu.
2. Jika Anda senang memasak, pikirkanlah apakah minat Anda itu sekedar
hobi atau ada keinginan untuk memasak enak untuk orang lain. Jika hanya
merupakan hobi, anda bisa berbisnis restoran dengan mempekerjakan
seorang koki untuk memasak. Namun, jika Anda senang dan ahli memasak
Anda bisa membuka usaha restoran dengan Anda sebagai kokinya.

D. Analisis Lingkungan
Lingkungan perlu dianalisis karena pembuat strategi dapat
mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan system
pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap
menganam tujuan perusahaan.

8|Page
1. Cara analisis lingkungan
Proses analisis lingkungan oleh perencanaan strategi harus melalui
urutan berikut.
a. Menganalisa hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan
lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk
membandingkan strategi yang sedang berjalan dengan strategi
potensial yang akan datang.
b. Menganalisa kecendrungan faktor dan masalah utama yang diperkirakn
mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.
c. Mencoba meamalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang terhadap lingkungan.

2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Mikro (Lingkungan Industri ) yaitu para pelaku yang
secara langsung berkaitan dengan lingkungan.
1. Pelanggan
Para manajer harus mengantisipasi perubahan perilaku
konsumen karena konsumen (pembeli) mempunyai kekuatan
tawar-menawar, terutama pembeli yang melakukan pembelian
dalam jumlah besar. Pembeli cenderung melakukan pembelian
secara selektif. Jika pembeli mempunyai informasi yang lengkap
tentang permintaan, harga pasar, dan harga pemasok, posisi tawar-
menawar pembeli semakin kuat. Oleh karena itu, perusahaan harus
mampu memperbaiki posisi strateginya. Disamping itu, adapula
pembeli yang tidak begitu sensitif terhadap harga karena yang
penting bagi mereka adalah atribut dna produk yang diinginkan.

2. Pemasok
Pemasok juga mempunyai kekuatan tawar-menawar
terhadap perusahaan. Pemasok merupakan ancaman serius yang
perlu diperhitungkan sehingga perusahaan harus membina

9|Page
hubungan yang erat dengan mereka. Pemasok yang kuat akan
menekan laba industri yang dapat menyebabkan kenaikan
harganya.kekuatan pemasok dapat dikendalikan oleh suatu
perusahaan besar (misalnya perusahaan kelompok konglomerat),
sehingga semua persediaan pemasok “dicaplok” oleh perusahaan
tersebut.
Contoh : perusahaan indomie pernah “mencaplok”
pemasok, akibatnya perusahaan supermie terpaksa bekerja sama
dengan indomie. Oleh karena itu, diperlukan pernecanaan strategis,
terutama yang menyangkut harga dan tersedianya bahan baku dan
biaya merupakan faktor potensial untuk suatu strategi, karena
strategi tidak efektif apabila persediaan faktor produksi tidak
menjamin pada saat dibutuhkan.

3. Pesaing
Pesaing terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan
tekanan atau melihat adanya peluang untuk memperbaiki posisi.
Strategi bersiang yang fektif meliputi tindakan-tindakan ofensial
atau defensive guna meciptkana posis yang aman terhadap
kekuatan pesaing. Ada 3 faktor penting yang perlu diperhatikan
mengenai persaingan, yaitu sebagai berikut.
a. Masuknya perusahaan baru merupakan ancaman bagi
perusahaan apabila perusahaan baru ntersebut mampu
menciptakan diferensiasi produk dan mampu menawarjan
harga yang lebih rendah dengan kualitas yang sama,. Oleh
karena itu, perusahaan harus mengantisipasi kesulitan bahan
baku dan berusaha terlebih dahulu (jika perlu) menciptakan
diferensiasi produk.
b. Produk pengganti adalh produk lain yang dapat menjalankan
fungsi yang sama seperti produk dalam industri.

10 | P a g e
c. Perusahaan harus menganalisis kapan pesaing melakukan
strateginya. Besarnya persaingan menyebabkan seakin
banyaknya persiangan oada harga, kualitas, pelayanan dll yang
dapat mempangaruhi tercapainya tujuan perusahaan.

4. Publik (Masyarakat)
Public (masyarakat) sering mengisukan suatu produk atau
suatu perusahaan atau suatu merek, sehingga mempengaruhi
permintaan barang tersebut. Isu ini kadang-kadang lebih tajam
dibandingkan dengan ancaman lainnya. Isu ini bisa saja dilansir
secara sengaja oleh kelompok tertentu yang menginginkan
kehncuran atau bisa saja secara tidak sengaja.

b. Lingkungan Makro (Lingkungan Umum) adalah kekuatan yang


timbul dan berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari
situasi operasional perusahaan.

3. Faktor Teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap
perkembangan perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi
peluang besar (meningkatkan hasil / tujuan ) atau bisa mengncam
kedudukan perusahaan. Bahkan, perubahan teknologi dapat merupakan
malapetaka tenaga kerja karena akan menggeser mereka dan
beryambah banyaklah pengangguran. Perubahan teknologi juga
memengaruhi daur hidup produk, misalnya dengan munculnya mesin
fotocopy, pasar kertas stensil mengalami penurunan drastis.

4. Faktor Pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai
bentuk peraturan, dapat menjadi peluang bagi perusahaan dan dapat
pula menjadi hambatan / ancaman bagi perusahaan.

11 | P a g e
Contoh peluang :
a. Pemerintah merupakan pembeli besar produk / jasa perusahaan,
sperti kebutuhan peralatan angkatan bersenjata (sepatu, pakaian
dll)
b. Pemerintah memberikan subsidi pada perusahaan, berarti
membantu kelangsungan hidup perusahaan, misalnya keringanan
pajak, subsidi impor bahan baku
c. Perubahan peraturan pemerintah yang menciptakan kesempatan
dan bisnis baru. Misalnya, peraturan siaran radio dan televise, yang
semula dikuasai oleh TVRI, kemudian peraturan tersebut dicabut
sehingga TV swasta boleh menyiarkan program yang dibuat
sepenuhnya.
Contoh hambatan/ancaman :
a. Pemerintah mengeluarkan peraturan baru tentang lokasi bagi suatu
perusahaan (pabrik). Apabila pabrik terletak pada lokasi yang
terkena peraturan terpaksa dipindahkan dan ini merupakan suatu
kerugian.
b. Adanya berbagi bentuk tarif PLN, yaitu pabrik menggunakan
tenaga listrik yang cukup besar akan dikenakan tariff lebih besar
pula.

5. Faktor Sosial
Sosial adalah suatu kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan
masyarakat, khususnya langganan dan kayawan.

Contoh :
a. Sikap masyarakat terhadap perjudian. Sikap ini akan memengaruhi
kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan (khususnya
pada pelanggan)
b. Sikap para ibu rumah tangga, yang bekerja sehingga akan
memengaruhi penularan dari rumah ke rumah.

12 | P a g e
c. Tersedia/ tidakanya biaya energy.

6. Faktor Politik
a. Kekuatan politik
b. Perbedaan ideology

E. Manfaat Peluang Usaha


Wirausaha untuk mahasiswa tentu menjadi sesuatu yang sangat
membanggakan.Wirausaha untuk mahasiswa akan membantu mengolah pola
pikir generasi muda sejak dini. Jika tadinya banyak mahasiswa yang gengsi
untuk berwirausaha, sekarang justru banyak sekali para mahasiswa yang
sudah mulai mendirikan usaha, walaupun kecil-kecilan dan masih patungan
dengan beberapa temannya.
Untuk memasyarakatkan semangat kewirausahaan di tengah
masyarakat, sebenarnya Pemerintah sudah mengeluarkan Instruksi Presiden
Nomor 4, Tahun 1995. Tujuan dikeluarkannya Instruksi Presiden ini adalah
untuk menumbuhkan semangat kepeloporan si kalangan generasi muda agar
mampu menjadi wirausahawan. Terlebih kita akan menghadapi era
perdagangan bebas, semua aspek masyarakat dituntut untuk mampu
mempersiapkan dan membuka lapangan kerja baru. Karena membuka dan
memperluas lapangan kerja baru merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak.
Wirausaha untuk mahasiswa diharapkan mampu menjadi pelopor
pembangunan. Antara lain ikut serta mengurangi adanya pengangguran di
Indonesia. Karena sejatinya, perubahan dan perbaikan nasik kita harus
didasarkan pada kehendak, keinginan dan kerja keras. Itulah yang
menjadikan peranan wirausaha sangat berarti bagi bangsa Indonesia dan
dunia. Pembangunan bangsa Indonesia akan lebih mantap apabila ditunjang
dengan adanya para wirausahawan yang ulet dan tangguh. Saat ini sudah
bukan menjadi rahasia lagi bahwa Pemerintah sudah sangat kesulitan untuk
menyediakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, semua aspek pembangunan

13 | P a g e
juga belum mampu terealisasi karena membutuhkan anggaran belanja yang
cukup besar, personaliasnya, sarana prasarananya dan juga pengawasannya.
Jadi, para pengusaha merupakan kunci untuk suksesnya bangsa
Indonesia. Pada masa pembangunan dan era perdagangan global seperti ini,
sangat dibutuhkan mental dan kemampuan wirausaha agar Indonesia mampu
bersaing dengan dunia luar. Tidak terbantahkan jika Indonesia dikaruniai
dengan sumber daya alam yang begitu kaya, tinggal bagaimana kita
masyarakat Indonesia mampu mengelola dan membuat peluang usaha dari
salah satu sumber daya alam tersebut. Misalnya saja di dunia paiwisata.
Indonesia sangat terkenal dengan pantai yang indah dan budaya etnik yang
kental. Di sini Anda bisa menciptakan peluang dengan memproduksi batik di
kawasan wisata, atau membuat toko souvenir khas Indonesia di kawasan
wisata, dan lain sebagainya. Usaha-usaha kecil seperti ini sangat cocok untuk
mahasiswa karena jiwa muda mereka biasanya lebih kreatif. Misalnya,
mereka membuat kedai kopi khas Indonesia dengan membawa budata etnik
di setiap interior kafenya. Hal ini pasti akan menarik para wisatawan yang
penasaran dengan kopi cita rasa Indonesia.
Wirausaha untuk mahasiswa tentu membawa tujuan dan manfaat
yang mulia. Tujuannya ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan mahasiswa khususnya sense
of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial.
2. Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan
tinggi.
3. Menciptakan unit bisnis baru berbasis IPTEKS.
4. Membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis wirausaha pemula
dengan pengusaha (terutama UKM) yang sudah mapan.
Sedangkan manfaat untuk sang individunya sendiri adalah
mempunyai kesempatan mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft
skill dengan terlibat langsung dalam dunia kerja, meningkatkan
keberanian memulai usaha, mendapat dukungan modal dan
pendampingan secara terpadu.

14 | P a g e
Sebenarnya, kita adalah wirausaha yang mampu berdiri sendiri
dalam menjalankan usaha guna mencapai tujuan pribadi, keluarga, bangsa
dan Negara. Itulah mengapa kita harus memulai melatih jiwa
kewirausahaan sejak dini. Agar nantinya ketika kita sudah terjun di dunia
perdagangan dan kerja yang nyata, kita sudah mempunyai bekal yang
lebih dari cukup dan untuk mengembangkan sayap lebih lebar lagi untuk
menggapai cita-cita.

F. Unsur- unsur Peluang Usaha Baru


Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahaan haruslah
memperhatikan beberapa hal. Hal-hal tersebut diantaranya adalah :

1. Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi


Anda.
Anda perlu mengenali karakter bidang usaha Anda. Tujuannya
adalah untuk melihat apakah karakter dasar Anda sesuai dengan karakter
usaha Anda.

2. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut.


Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha
yang akan digelutinya. Kenyataan menunjukkan bahwa rasa suka pada
usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah
dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang
baik. Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan Anda.
Karena hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa
berpotensi menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan berbagai
tambahan analisa lainnya.

3. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut.


Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan
tujuan untuk melihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut. Kita

15 | P a g e
bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan beberapa analisa atau
riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan kemampuan kita.

4. Kebutuhan akan sumber penemuan


Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya kita melakukan
pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang akan kita
geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya umur
usaha yang akan digeluti.

5. Membuat inovasi baru


Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha
adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yang
akan dijalani.

6. Sesuai keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya
akan lebih memuaskan seorang usahawan.

7. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar


Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan
sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar
terdekat yang mudah digapai.

8. Memanfaatkan koneksi dan relasi


Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik
dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.

16 | P a g e
9. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Melakukan pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan
yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu untuk memperbaiki
kegiatan usaha yang baru saja dimulai.

10. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada


Pengamatan terhadap produk atau jasa juga adalah hal terpenting
yang harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau
jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang memuaskan
dapat dihasilkan.

11. Pemanfaat produk dari perusahaan lain


Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan
untuk menjadi bahan pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.

12. Usaha Warisan


Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang dilakukan
secara turun temurun.

13. Ikut-ikutan
Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang usahawan juga dapat
merupakan joinan bersama partner. Atau usaha yang diajak oleh partner
lainnya untuk menekuninya bersama-sama.

14. Coba-coba
Usaha juga dapat ditemui dengan coba-coba pada mulanya dan
kemudian berkembang seiring kemampuan kita dalam mengembangkan
usaha tersebut.
Empat tempat untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis
baru, yaitu :

17 | P a g e
1. Diri sendiri
Sumber gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri
sendiri. Hanya saja membutuhkan kepekaan.
2. Pelanggan
Sumber kedua, yaitu diperoleh melalui pelanggan. Kita dapat
mengetahui kekurangan atau kelebihan produk yang mereka beli.
Melalui keluhan ataupun kepuasaan yang mereka sampaikan, dari hal
itu kita dapat memperoleh ide untuk membuat produk sesuai dengan
yang diinginkan pelanggan.
3. Pasar
Keberhasilan produk disuatu pasar kerap kali dapat melahirkan
gagasan yang sukes-sukses. Kita juga bisa melihat peluang dipasar,
misalnya produk-produk apa saja yang banyak dibutuhkan konsumen
disuatu pasar yang persediaannya terbatas.
4. Produk yang gagal
Sumber ke 4 lahirnya bisnis adalah produk-produk yang gagal.
Dengan adanya produk yang gagal kita bisa mengevaluasi yang
mendalam atas produk yang gagal, sementara dipasar masih ada
permintaan yang cukup besar atas produk-produk yang gagal tersebut.
Karena masih banyaknya permintaan produsen bisa menghilangkan
ciri-ciri negatifnya.
Selain empat sumber gagasan bisnis tersebut di atas, kita juga
bisa mengambil gagasan bisnis dari masalah-masalah yang dihadapi
oleh manusia. Empat langkah yang harus diselesaikan dalam
menjalankan bisnis :
1. Analisis persoalan
Langkah penting pertama adalah analisis persoalan,
mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk yang
dikembangkan akan berhasil dan memberi keuntungan / provit.

18 | P a g e
2. Analisis situasi
Analisis sitausi ini tujuannya untuk
menghasilkan pengetahuan yang perlu untuk menentukan secara
tepat apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan agar
sukses dipasaran.
3. Merumuskan
Kalau pengetahuan tentang analisis bisnis sudah
mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga. Merumuskan dan
memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat
melahirkan atau justru akan memporak-porandakan gagasan bisnis
/ usaha.
4. Mensurvei pelanggan sasaran
Langkah keempat, yaitu melakukan riset mengenai
pelanggan sasaran. Supaya berhasil, perusahaan harus bisa
memproduksi barang yang sifatnya unik, lain dari yang lain
sehingga lebih diminati dari pada produk pesaingnya.

G. Menilai Peluang Usaha Baru


Peluang usaha bisa muncul dari mana-mana. Baik muncul dari diri
sendiri melalui intuisi maupun melalui hasi pencarian ide yang dilakukan
secara sengaja, maupun muncul sebagai respon terhadap faktor di luar diri
(tawaran, lokasi straegis, permintaan pasar, bahan baku melimpah, dsb).
Beberapa hal yang perlu diingat oleh seorang wirausaha dalam melihat
peluang adalah (Supriyadi & Widodo, 2002):

1. Pengalaman dan objektifitas


Terutama dari sudut pandang pemasaran dan sudut pandang bisnis.
Pengalaman akan membantu seorang wirausaha dalam menilai sebuah
peluang usaha. Misalnya pengalaman seseorang berdagang pakaian batik
akan membantunya menilai peluang membuka konfeksi pakaian batik.
Pengalaman bisa berasal dari apa yang pernah dilakukannya, bisa juga

19 | P a g e
melalui konsultasi dengan orang yang lebih berpengalaman. Selain itu
objektivitas dalam menilai sebuah peluang juga diperlukan sehingga usaha
yang dijalani sudah diawali dengan perhitungan yang matang.

2. Kedekatan pasar
Salah satu kesalahan dalam wirausaha yaitu ada kecenderungan
hanya faktor kemampuan berproduksi saja yang diutamakan, sedangkan
kemampuan untuk memenuhi keinginan konsumen kurang diperhatikan.
Mestinya memproduksi untuk bisa dijual, bukan sekedar memproduksi apa
yang dapat dibuat.

3. Pemahaman teknis
Kurangnya pemahaman teknis terutama bagi produk baru akan
menghambat atau mengakibatkan tertundanya pendirian usaha baru.
Sebaiknya saat melihat peluang usaha, seorang wirausaha segera mencari
tahu sedetail mungkin persiapan teknis yang dibutuhkan menjalankan
usaha tersebut, sehingga saat usaha dimulai tidak banyak waktu dan biaya
terbuang karena faktor teknis.

4. Kebutuhan finansial
Perlu dihitung biaya yang dibutuhkan untuk produk baru, termasuk
biaya coba-coba. Pengadaan alat, pelatihan SDM, dan lain-lain. Besarnya
kebutuhan ini akan membantu menentukan harga serta kapan dan
bagaimana break event point (BEP) dapat dicapai.

5. Diferensiasi produk
Terutama untuk membedakan produk maupun jasa yang akan
ditawarkan, dengan produk pesaing. Peluang akan semakin besar jika
seorang wirausaha mampu menawarkan produk yang memiliki nilai lebih
atau berbeda dari yang sudah ada.

20 | P a g e
6. Pemahaman aspek hukum
Terutama berkaitan dengan masalah hak cipta, merk dagang, hak
paten, dll (SIUT, SIUP, SIUJK,TDP, NPWP, PKP). Pemahaman terhadap
aspek hukum membantu mengurangi faktor resiko. Ada peluang usaha
yang tampaknya memberikan keuntungan yang menggiurkan, ternyata
memiliki resiko berhadapan dengan masalah hukum. Dalam hal ini
seorang wirausaha wajib berhati-hati mensikapi peluang tersebut.
Hal-hal yang disebutkan di atas, bukanlah untuk menakut-nakuti
seorang calon wirausaha untuk memulai usahanya, tapi agar seorang
wirausaha bisa mensikapi peluang dengan cerdas sehingga lebih dekat
dengan keberhasilan. Menilai peluang sebaiknya tidak dilakukan terlalu
lamban, karena peluang yang ada bisa hilang atau diambil orang. Seorang
wirausaha harus bisa bergerak dan berpikir dengan cepat.

H. Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan Bisnis/Usaha


1. Faktor keberhasilan usaha
Faktor-faktor tentang keberhasilan dalam usaha, antara lain :
a. Perencanaan yang tepat dan matang
b. Visi,misi dan dedikasi yang tinggi
c. Komitmen dan dana
d. SDM handal dan teknologi tinggi
e. Kebutuhan konsumen yang terpuaskan
f. Sarana dan prasarana dan sebagainya
Faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahan, sebagai berikut
a. Faktor manusia
b. Faktor keuangan
c. Faktor organisasi
d. Faktor perencanaan
e. Faktor mengatur usaha
f. Faktor pemasaran
g. Faktor administrasi

21 | P a g e
h. Faktor fasilitas pemerintah

2. Faktor kegagalan usaha


Mengidentifikasi kegagalan usaha kegagalan bisnis/usaha dapat
diidentifikasi, sebagai berikut :
a. Kebiasaan menunda waktu
b. Ketekunan dan ketakwaan yang kurang
c. Kepribadian yang negative
d. Kebiasaan yang boros
e. Kebiasaan hati-hati yang berlebihan
f. Faktor kegagalan usaha
Beberapa faktor yang menyebabkan kemungkinan kegagalan dalam
pencapaian tujuan usaha.
a. Kepribadian yang bersifat negative
b. Perasaan takut disaingi orang lain
c. Berlagak pintar
Berbagai kelemahan di dalam usaha atau bisnis antara lain :
a. Tidak mempunyai perencanaan usaha
b. Tidak memiliki pendidikan yang relevan
c. Tidak berorientasi ke depan
d. Jarang mengadakan inovasi
e. Tanpa pembukuan yang teratur
f. Tidak mengadakan analisis pasar
g. Cepat puas diri

22 | P a g e
I. Faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis di Indonesia
Iklim bisnis di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah :
1. Faktor modal
Dengan adanya modal yang dimiliki, semua orang bisa mulai
berbisnis. Besar modal yang diperlukan untuk berbisnis tergantung dari
bisnis apa yang akan kita jalani.

2. Faktor SDM (Sumber Daya Manusia)


Agar bisnis yang dijalani tersebut sukses dan menghasilkan banyak
keuntungan, tentu diperlukan orang-orang yang terampil, kreatif,
berkualitas tinggi, ulet, mampu berinovasi, pantang menyerah, mempunyai
kemampuan bersaing yang tinggi (kompetitif), sportif dan pandai
mengolah bisnisnya.

3. Faktor ketepatan produk atau kecocokan produk


Faktor ini juga mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Produk
yang cocok adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
konsumen serta harganya terjangkau (sesuai dengan daya beli konsumen).
Produk tersebut harus bisa memberikan manfaat kepada konsumen dan
bila perlu dapat memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Orang
yang berbisnis harus benar-benar mempertimbangkan harga yang mereka
tetapkan. Mereka harus bisa menetapkan harga yang terjangkau dengan
daya beli konsumen namun dengan tetap memperhitungkan biaya yang
telah dikeluarkannya. Mereka juga harus memperhatikan harga
pesaingnya. Konsumen tentu akan memilih produk yang harganya
terjangkau namun dengan tetap mempertimbangkan kualitas produk yang
akan mereka konsumsi. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu
memperhatikan kualitas barang yang diproduksinya.

23 | P a g e
4. Faktor lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat juga memiliki pengaruh yang kuat
terhadap iklim bisnis di Indonesia. Lingkungan masyarakat cenderung
dinamis, selalu ada perubahan. Kebutuhan dan keinginan masyarakat
bermacam-macam dan selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, orang yang
berbisnis harus selalu memperhatikan lingkungan masyarakat.

5. Faktor persaingan pasar


Pada kenyataannya di Indonesia, banyak sekali bisnis-bisnis yang
saling bersaing untuk dapat menguasai pasar sehingga mereka
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, orang yang
berbisnis harus mempunyai strategi untuk dapat menguasai pasar dan
mengalahkan pesaingnya.

6. Faktor teknologi
Faktor teknologi juga berpengaruh terhadap iklim bisnis di
Indonesia. Semakin maju teknologi yang digunakan, semakin berkembang
pula bisnis yang dijalani, namun dengan tetap memperhatikan skill serta
faktor-faktor lainnya.

7. Faktor alam
Jika alam tidak bersahabat dengan kita tentu kegiatan bisnis pun
dapat terganggu. Contohnya adanya bencana banjir, tanah longsor dan
lain-lain. Oleh karena itu, kita harus memilih tempat bisnis yang sesuai
dan kita harus bersahabat dengan lingungan serta jangan merusakya.

8. Faktor jenis bisnis


Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis
di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang
apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya
kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

24 | P a g e
Contohnya bisnis di bidang pertanian. Kita juga harus mempertimbangkan
keuntungan yang akan kita peroleh sebelum kita menentukan bisnis di
bidang apa yang akan kita jalani.

9. Faktor kebijakan pemerintah


Kebijakan pemerintah juga turut mempengaruhi iklim bisnis di
Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut bisa saja mendatangkan peluang
bagi bisnis kita dan bisa pula menyebabkan hambatan bagi bisnis kita.
Contohnya kebijakan dalam menetapkan pajak.

10. Faktor kondisi Negara


Yang di maksud kondisi negara yaitu, dapat berupa kondisi
perekonomian, sosial politik maupun pertahanan dan keamanan negara.
Kondisi negara yang tidak menentu bisa menghambat bisnis yang dijalani.
Contohnya saat terjadi inflasi. Tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi
bisnis yang sedang dijalani.

25 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif yang waktu dan tempatnya jarang
anda kenali, kecuali anda sudah melatih-diri dengan pembiasaan. Inspirasi
adalah akibat-hasil dari proses pengembangan diri.
2. Peluang bisnis/usaha ialah kesempatan/waktu yang tepat yang seharusnya di
ambil/dimanfaatkan bagi seseorang wirausaha untuk mendapat keuntungan.
B. Saran
Saran kami dalam makalah ini agar pembaca dapat terinspirasi untuk melakukan
suatu peluang bisnis/usaha demi kelangsungan hidup.

26 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://sriutamisemangat.blogspot.com/2012/04/inovasi-bisnis.html

http://azharvokasi.blogspot.com/2012/03/inovasi-bisnis.html

http://nowoweb.com/mencari-inspirasi-bisnis-yang-tepat/

http://marniemathsains.blogspot.com/2013/04/makalah-kewirausahaan-inovasi-

dan.html

http://kerockan.blogspot.com/2011/01/inspirasi-mencari-ide-untuk-peluang.html

27 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai