Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PSIKOLOGI

1998, No 2, 16 - 24

PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA


LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
STUDI DI WILAYAH YOGYAKARTA
Sartini Nuryoto
Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

The aim of the study is to find out the difference of academic achievement
based on gender. The result shows that there is significantly difference on
academic achievement between male and female in general. Female academic
achievement shows greater score than male. For further discussion, Female in
elementary school, senior high school, diploma and also undergraduate degree
has greater score than male. Meanwhile, in junior high school, there is no
difference between male and female in their academic achievement.
Keyword: academic achievement

Dalam banyak hal, berdasarkan pada memerlukan akurasi tinggi, pilihan banyak
pertimbangan-pertimbangan tertentu, pengusaha jatuh kepada pekerja-pekerja
banyak perusahaan yang memilih mem- perempuan.
pekerjakan perempuan dibanding laki-laki. Disamping itu beberapa jabatan clerical
Pekerja perempuan adalah pekerja yang seperti misalnya bagian keuangan,
tekun, teliti, hati-hati, dan tidak senang administrasi umum dan bidang-bidang
protes. Mereka akan menerima apa adanya. yang sejenis dengan itu banyak dijabat oleh
Suryadi (1997), menyebutnya dengan lila perempuan (Goldsmith, 1990). Pekerjaan-
legawa. Mereka bersedia menerima dengan pekerjaan itu membutuhkan ketelitian dan
ikhlas apapun perlakuan pihak lain, namun keseriusan tersendiri dalam proses
ini bukan keunggulan satu-satunya yang pengerjaannya. Hal ini memberikan
dimiliki oleh pekerja perempuan. Prestasi indikasi bahwa jenis-jenis pekerjaan
kerja mereka jauh lebih bagus dibanding tertentu memang memerlukan sentuhan jari
laki-laki untuk jenis-jenis pekerjaan perempuan agar prestasi kerja keseluruhan
tertentu. Di bidang industri elektronika lembaga itu menjadi baik. Bukan berarti,
yang memerlukan akurasi sangat tinggi, laki-laki menjadi kehilangan hak atas
perusahaan memilih mempekerjakan pekerjaan yang sama, namun tenaga kerja
tenaga kerja perempuan. Demikian pula perempuan pada bidang-bidang tersebut di
dengan industri tekstil, garment, sepatu, atas akan memberi motivasi kerja yang
dan beberapa jenis industri lain yang

ISSN : 0215 - 8884


PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 17

tinggi bagi seluruh lembaga (Suharjo laki-laki. Pandangan seperti in telah berusia
Wignjosuharjo, 1996). bertahun-tahun. Dengan kata lain, berbagai
Mengingat tuntutan pekerjaan yang pihak, terutama laki-laki, memandang
khas tersebut, maka pendidikan kaum bahwa perempuan adalah makhluk derajat
perempuan juga berjalan sejajar. Artinya, kedua. Pemahaman sepihak seperti ini
tuntutan pekerjaan yang makin complicated memberikan keleluasaan bagi laki-laki
menyebabkan tingkat pendidikan mereka untuk menjajah dan memerintah
juga tinggi. Konsekuensi logisnya adalah perempuan (Abaraham, 1968).
bahwa kaum perempuan harus dapat Perjalanan sub-ordinasi laki-laki atas
memperoleh pendidikan yang sama dengan perempuan ini sebenarnya sudah dicoba
kaum laki-laki. Jalan ke arah itu saat ini untuk didobrak oleh Kartini. Kartini
sudah terbuka lebar. Persoalannya adalah menuntut persamaan hak pendidikan antara
mampukah kaum perempuan memanfaat- laki-laki dan perempuan. Oleh karenanya,
kan kesempatan yang sudah terbuka sangat ia memberikan pelajaran membaca Al
luas itu untuk memajukan dirinya sendiri. Quran kepada beberapa anak perempuan di
Apabila mereka memanfaatkan kesempatan seputar rumahnya (Musdah Mulia, 1999).
yang sudah terbuka luas ini mereka akan Disamping itu hal yang sangat radikal yang
mampu untuk mengekplorasi berbagai pernah dilakukan oleh Kartini adalah
jabatan lain yang mungkin kan diembannya menuntut agar Al Quran tidak hanya
kelak. Oleh karenanya muncul dalam dihafalkan, tetapi juga di terjemahkan dan
kesempatan belakangan ini Jendral berjenis ditafsirkan agar penghayatan terhadap
kelamin perempuan dan walikota yang juga Wahyu Ilahi itu dapat lebih lengkap.
perempuan. Bahkan belakangan ini Tuntutan persamaan hak atas
AKABRI dan SMU Taruna Nusantara pendidikan ini bukan berarti merupakan
sudah mulai menerima perempuan sebagai gerakan awal feminisme yang muncul
siswanya. belakangan, namun bahwa di kemudian
Jika prestasi mereka di lapangan hari ternyata bahwa perempuan menjadi
pekerjaan untuk bidang-bidang tertentu lebih pandai dari laki-laki, tentu ada
sudah cukup baik dan tidak kalah dengan banyak hal yang dapat digali dari padanya.
laki-laki, maka prestasi akademik mereka Dari fenomena-fenomena yang kelak akan
juga patut untuk diuji. Berangkat dari ditemui, akan nampak bahwa persamaan
asumsi bahwa perempuan merupakan sub- hak di bidang pendidikan ini telah men-
ordinasi dari laki-laki, maka perempuan dorong para perempuan ikut serta berpacu
diduga mempunyai prestasi akademis lebih dalam memilih pendidikan yang sesuai
rendah dari laki-laki (Locke, 1987). dengan minat dan bakatnya. Beberapa
Asumsi in nampaknya telah diakui secara kajian menunjukkan bahwa kemampuan
umum kebenarannya. Artinya, di berbagai perempuan di bidang akademik tidak kalah
sisi, maka perempuan mempunyai dengan laki-laki. Ini menunjukkan bahwa
kemungkinan lebih kecil untuk melakukan upaya Kartini untuk menyamakan hak
eksplorasi akademis (Whitetaker, 1983). pendidikan atas laki-laki dan perempuan
Konsekuensi logisnya adalah, perempuan sudah berhasil diwujudkan.
menjadi lebih bodoh dibandingkan dengan

ISSN : 0215 - 8884


18 SARTINI NURYOTO

Ngadiran, dkk., (1981) yang meneliti akademik para siswa sekolah lanjutan
perbedaan prestasi akademik antara untuk mata pelajaran matematika, sejarah
mahasiswa dan mahasiswi di FPIPS-IKIP dan geografi tidak berbeda secara
Yogyakarta menunjukkan bahwa perolehan signifikan antara laki-laki dan perempuan.
nilai rata-rata mahasiswa lebih rendah Memperhatikan berbagai temuan di
secara signifikan dibanding mahasiswi. Ini atas, maka tulisan ini akan mencoba
menunjukkan bahwa konsekuensi menganalisis perbedaaan prestasi akademik
persamaan hak yang diproses sejak era antara laki-laki dan perempuan di berbagai
Kartini telah menunjukkan hasil. Di pihak jenjang pendidikan yang ada di
lain Brotokiswojo (1983) menunjukkan Yogyakarta. Mengingat keterbatasan dana,
pula bahwa prestasi akademik mahasiswa waktu dan tenaga maka penelitian ini hanya
lebih rendah dibanding mahasiswi. akan menggunakan data sekunder yang
Brotokiswojo yang meneliti kemampuan berhasil dikumpulkan dari beberapa jenjang
akademik mahasiswa yang mengambil pendidikan yang ada di Kabupaten Sleman
mata kuliah Pancasila menunjukkan bahwa dan Kotamadya Yogyakarta.
nilai rata-rata mata kuliah Pancasila yang
diperoleh oleh mahasiswi secara signifikan
lebih besar dibandingkan dengan nilai yang METODE PENELITIAN
diperoleh oleh mahasiswa untuk mata Untuk menguji hipotesis bahwa prestasi
kuliah yang sama. akademik antara laki-laki dan perempuan
Di lain pihak, Suhardjono (1996) itu sama, maka beberapa pendekatan
menunjukkan bahwa prestasi akademik metodologis harus dilakukan. Pengujian
lulusan IKIP PGRI Yogyakarta antara laki- hipotesis itu dilaksanakan dengan subyek
laki dan perempuan tidak menunjukkan mulai dari SD sampai dengan perguruan
perbedaan yang signifikan. Dengan kata tinggi. Untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA
lain, melalui analisis two means difference digunakan data sekunder yang diperoleh
yang dilakukannya, Suhardjono menunjuk- baik dari wilayah Kabupaten Sleman
kan bahwa ada persamaan prestasi maupun Kotamadya Yogyakarta. Dari
akademik antara laki-laki dan perempuan kedua wilayah ini diharapkan data untuk
di IKIP PGRI Yogyakarta. Kondisi ini masing-masing jenjang pendidikan antara
membawa kepada sebuah kesimpulan 30-60 siswa. Sementara dari tingkat
bahwa akibat adanya persamaan hak di Perguruan Tinggi data sekunedr diharapkan
bidang pendidikan, maka prestasi akademik diperoleh dari Universitas Sarjana Wiyata
antara laki-laki dan perempuan itu ternyata Tamansiswa, Universitas Cokroaminoto
tidak jauh berbeda. Penelitian Suhardjono Yogyakarta dan AMIK Kartika Yani
ini juga sejalan dengan penelitian Anderson Yogyakarta. Distribusi data yang diperoleh
(1987) di negara-negara Amerika Latin. nampak pada Tabel 1 berikut.
Anderson menemukan bahwa prestasi

ISSN : 0215 - 8884


PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 19

Tabel 1. Distribusi siswa dan mahasiswa

Asal sekolah/Perguruan Tinggi Laki-laki Perempuan Jumlah


SD 47 53 100
SLTP 36 34 70
SMU 59 41 100
D3 19 21 40
S1 65 35 100
Jumlah 226 184 410
Sumber: Hasil kompilasi

Distribusi data ini memang sulit untuk (IPK). Hal ini dilakukan karena peng-
di proporsikan, karena data yang masuk ukuran prestasi antara sekolah dengan
adalah data yang diperoleh atas dasar data perguruan tinggi memang berbeda. Hanya
sekunder yeng tersedia. Hal ini terjadi saja, generalisasi dari kedua metoda
karena data yang akan dipergunakan dalam pengukuran tersebut diharapkan dapat
analisis kelak diperoleh atas dasar menghasilkan sebuah nilai yang sama.
ketersediaan data tersebut dimasing-masing Generalisasi antara dua pengukuran
jenjang pendidikan. Untuk analisis selan- prestasi itu dilakukan dengan cara meng-
jutnya prestasi akademik untuk jenjang gunakan nilai rata-rata hitung dan standar
pendidikan dasar dan menengah adalah deviasi. Dengan demikian, akan muncul
NEM (Nilai Ebtanas Murni); sementara itu satu ukuran yang sama. Berikut ini adalah
prestasi akademik ntuk jenjang perguruan tabel distribusi data sesuai dengan asal
tinggi digunakan Indeks Prestasi Kumulatif jenjang pendidikannya.

Tabel 2. Distribusi data berdasarkan asal sekolah/Pendidikan Tinggi

Asal sekolah/Perguruan Tinggi Laki-laki Perempuan Jumlah


SD Sembung (Sleman) 14 18 32
SD Nglempong (Sleman) 18 15 33
SD Sukasari (Sleman) 15 20 35
SLTP Ngaglik (Sleman) 14 18 32
SLTP Ngemplak (Sleman) 22 16 38
SMU Ngaglik (Sleman) 37 13 50
SMU Donoharjo (Sleman) 22 28 50
AMIK Kartika Yani (Sleman) 19 21 40
UST (Kodya) 34 15 49
UCY (Kodya) 31 20 51
Jumlah 226 184 410
Sumber: Hasil kompilasi

ISSN : 0215 - 8884


20 SARTINI NURYOTO

Secara keseluruhan maka dapat dinyata- ini diambil, mengingat akan ada dua
kan di sini bahwa jumlah data yang berasal kelompok besar data yaitu data yang
dari siswa laki-laki (55,21%) lebih banyak berasal dari siswa laki-laki dan perempuan.
dibandingkan dengan siswa perempuan. Perhitungan dilakukan secara manual
Mengingat data yang diambil didasarkan dengan menetapkan significant level
atas ketersediaan data yang ada di tangan sebesar 1% (α = 0,01). Dengan demikian
masing-masing sekolah, maka komposisi tingkat kesalahan yang mungkin muncul
ini sama sekali tidak mencerminkan bahwa sudah dieliminasi pada tingkatan yang
kesempatan belajar bagi laki-laki lebih baik sangat rendah. Artinya kemungkinan
dari perempuan. Sebenarnya, pemerintah munculnya kesalahan itu sudah diprediksi
Indonesia telah memberikan kesempatan hanya sebesar 1 % saja.
yang sama baik laki-laki maupun
perempuan untuk belajar sampai pada
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
jenjang pendidikan yang setinggi-tingginya
Dengan kata lain, perolehan data itu terjadi Perolehan nilai ujian akhir (EBTANAS)
karena kebetulan saja. dari tingkat SD sampai dengan SMU
Ada hal menarik dari distribusi data menunjukkan adanya variasi yang menarik.
diatas. Sebagian besar dari siswa yang akan Ada informasi bahwa ujian akhir tingkat
dianalisis adalah mereka yang berasal dari SMU dinyatakan bocor bagi mata pelajaran
daerah sub-urban dan rural. Secara Bahasa Inggris untuk kelas IPS dan IPA,
sosiologis, perangai mereka dalam namun secara umum hasil akhir mereka
menangkap makna pelajaran di sekolah pada tahun ini dinyatakan menurun di
tentu berbeda dengan mereka yang berada banding tahun lalu (KR, 4 Juni 1999).
di daerah urban (Skanilovsky,1994). Anak- Terlepas dari adanya kebocoran soal ujian,
anak daerah pedesaan biasanya lebih ternyata merugikan banyak pihak,
lamban dalam menangkap pelajaran di perolehan nilai akhir mereka tertera pada
bandingkan dengan anak – anak perkotaan. tabel berikut ini.
Hal ini disebabkan oleh fasilitas yang ada
dan tersedia di daerah perkotaan lebih baik Tabel 3. NEM dan IPK rata-rata, 1999
dibanding di pedesaan, namun bagi mereka Jenjang
yang tinggal di daerah perbatasan antara Laki-laki Perempuan Rerata
Pendidikan
kota dan desa, memang belum pernah SD 37,85 39,01 38,43
dilakukan analisis yang mendalam. SLTP 41,36 41,02 41,19
SMU 45,25 47,05 46,15
Model Analisis D3 * 3,21 3,67 3,44
S1 ** 3,44 3,67 3,56
Data sekunder yang telah diperoleh
akan dianalisis secara kuantitatif dengan * : IPK kumulatif 4 semester
menggunakan metoda statistik inferensial. ** : IPK kumulatif 6 semester
Metoda yang akan digunakan adalah Secara umum dapat diketahui bahwa
mengadopsi model penelitian eksploratif IPK untuk mahasiswa S1 lebih tinggi
dengan model analisis two means dibandingkan dengan IPK mahasiswa
difference (beda antara dua rerata). Model program D3. Pengukurannya memang tidak

ISSN : 0215 - 8884


PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 21

secara proporsional. Hanya saja, sebagai Siswa laki-laki di jenjang SD memperoleh


indikator nampaknya angka in juga dapat nilai rata-rata 7,57; sementara siswa
menjadi pegangan. Mungkin sekali perempuan memperoleh nilai rata-rata
motivasi belajar mahasiswa program D3 sebesar 7,80. Hal yang sama terjadi di
lebih rendah di bandingkan dengan lingkungan SMU. Siswa laki-laki mem-
mahiswa S1, namun mungkin ada faktor peroleh nilai rata-rata 7,54; sementara
lain yang dapat menyebabkan terjadinya siswa perempuan memperoleh nilai 7,84.
prestasi belajar tersebut. Jika pembicaraan Perkecualian terjadi pada jenjang
dilanjutkan pada perolehan IPK kumulatif pendidikan SLTP. Di sini ternyata prestasi
antara laki-laki dan perempuan, maka akademik siswa laki-laki lebih baik
terlihat dari tabel diatas bahwa IPK dibandingkan dengan siswa perempuan. Ini
mahasiswi rata-rata (3,67) lebih tinggi terlihat dari perolehan nilai rata-rata untuk
dibandingkan dengan perolehan IPK rata- siswa laki-laki (8,27) relatif lebih tinggi
rata mahasiswa (3,325). Kondisi in ternyata dibandingkan dengan perolehan nilai rata-
tidak jauh berbeda jika dibandingkan rata siswa perempuan (8,20).
dengan prestasi akademik siswa perempuan Dengan berpedoman pada angka-angka
di sekolah. yang telah diperoleh itu, akan diuji apakah
Anak-anak di sekolah akan dideteksi kedua rerata itu tidak menunjukkan
kemampuan akademiknya melalui peroleh- perbedaan yang signifikan. Untuk itu
an nilai rata-rata NEM-nya. Jika Ebtanas pengujian dua rerata ini akan digunakan.
SD dan SLTP masing-masing diujikan 5 Oleh karenanya kelompok laki-laki akan
mata pelajaran dan SMU terdapat 6 mata dimasukkan dalam x1 dan kelompok
pelajaran Ebtanas, maka perolehan nilai perempuan ada di bagian x2. Untuk
rata-rata siswa tertera pada tabel berikut ini. keperluan uji beda dua rerata in digunakan
formula (Hadi,1996) berikut ini :
Tabel 4. Perolehan nilai rata-rata NEM,
tahun 1999 Mx − My
t=
SDbm
Jenjang
Laki-laki Perempuan Rerata
Pendidikan t adalah nilai t-hitung yang kelak akan
SD 7,57 7,80 7,68 dirujukan dengan tabel t dengan α = 0,01.
SLTP 8,27 8,20 8,24 Mx adalah nilai rata-rata untuk NEM dan
SMU 7,54 7,84 7,69 IPK kelompok siswa/mahasiswa laki-laki
Sumber : Hasil kompilasi dan My adalah nilai rata-rata untuk NEM
Secara umum terlihat bahwa prestasi dan IPK kelompok siswa/mahasiswa
akademik siswa perempuan lebih baik perempuan. Sementara itu SDbm adalah
dibandingkan siwa laki-laki. Dari tabel standar kesalahan perbedaan mean (rerata).
diatas jelas terlihat bahwa perolehan nilai Dengan demikian, pengujian ini akan
rata-rata Ebtanas murni untuk perempuan didasarkan pada hipotesis sebagai berikut :
lebih tinggi dibandingkan perolehan siswa Ho : Mx = My
laki-laki. Perbedaan prestasi yang sangat
menunjol terjadi di tingkat SD dan SMU. Ha : Mx < My

ISSN : 0215 - 8884


22 SARTINI NURYOTO

Melalui perhitungan diperoleh hasil-hasil masih berfikir dalam konteks yang logis
berikut ini : dan sama. Perkembangan usia mereka dari
SD yang ternyata mempunyai perbedaan
Tabel 5. Hasil perhitungan t-hitung dan t- prestasi yang nyata terkikis untuk
score sementara di usia pra remaja pada saat
Jenjang t-score mereka di SLTP. Hal ini mungkin disebab-
t-hitung Kesimpulan kan pada masa pra remaja anak-anak
Pendidikan (α 0,01)
SD 3,045 2,617 Ho ditolak perempuan mengalami masa negatif, tidak
SLTP 1,797 2,660 Ho diterima menerima ‘keperempuannya’, sebab
SMU 3,817 2,617 Ho ditolak banyak batasan-batasan yang dihadapi
D3 2,911 2,704 Ho ditolak (Hurlock, 1973). Misalnya dengan
S1 3,462 2,617 Ho ditolak kemasakan seksual (menarche), mereka
Sumber : Hasil perhitungan tidak boleh bergaul secara bebas seperti
anak laki-laki, karena orang tua khawatir
Dengan menggunakan one-tail test kalau terjadi perkosaaan atau kehamilan di
berdasarkan kurva normal, maka hasil uji luar nikah. Batasan-batasan tersebut dapat
beda dua rerata menunjukkan bahwa menimbulkan rasa tertekan sehingga mem-
ternyata prestasi akademik perempuan pengaruhi semua aktivitasnya termasuk
lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar yang akhirnya mengakibatkan
akademik laki-laki. Dari beberapa jenjang menurunnya prestasi akademik. Pendidikan
pendidikan yang diteliti terlihat bahwa SLTP selama 3 tahun telah memberikan
perempuan siswa SD lebih unggul secara warna dan pengalaman baru pada
signifikan dibandingkan dengan siswa laki- kehidupan mereka sehingga pada tingkat
laki. Kondisi seperti ini diikuti oleh siswa SMU, D3 dan S1 prestasi akademik
SMU, mahasiswa D3 dan mahasiswa S1. perempuan kembali melejit mengungguli
Perempuan siswa SMU, mahasiswa D3 dan mereka yang laki-laki. Oleh karena itu,
S1 ternyata mempunyai prestasi akademik mungkin secara umum, dapat dikatakan
yang lebih unggul dibandingkan mereka bahwa prestasi akademik anak-anak
yang laki-laki. Hasil perhitungan di atas perempuan sekikit menurun pada fase
memberikan indikasi bahwa perempuan SLTP dan kembali menguat saat di SMU
mempunyai prestasi akademik yang lebih dan pendidikan tinggi.
baik dibanding laki-laki. Namun demikian,
Hasil hitungan ini ternyata tidak sejalan
di tingkat SLTP antara perempuan dan laki-
dengan penelitian Rijks (1986) yang
laki menunjukkan prestasi akademik yang
meneliti 3200 siswa SD di India bagian
tidak berbeda secara signifikan. Hal ini
selatan dan di Pakistan bagian Timur
dapat dilihat dari hasil perhitungan di atas
menunjukkan justru anak-anak usia SD
bahwa Ho diterima, artinya antara siswa
mempunyai prestasi akademik yang tidak
laki-laki dan perempuan mempunyai
berbeda antara laki-laki dan perempuan.
prestasi akademik yang sama.
Perbedaan prestasi baru muncul saat
Kesamaan prestasi akademik di tingkat mereka memasuki usia pra-remaja dan
SLTP ini memberikan petunjuk bahwa remaja. Perbedaan prestasi akademik ini
mereka yang berada pada usia pra remaja menjadi makin rendah ketika mereka

ISSN : 0215 - 8884


PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 23

memasuki pendidikan tinggi. Hal ini di- perguruan tinggi. Suatu contoh yang dapat
sebabkan oleh kesempatan unuk menikmati diambil dari harian Kedaulatan Rakyat
pendidikan tinggi bagi perempuan, di menunjukkan nilai tertinggi lulusan SD se
banyak negara, memang terbatas oleh DIY diraih oleh Sofia Imaculata dengan
karena berbagai faktor. NEM 48,10 (KR, 29/5/1999). Nilai ter-
Turunnya prestasi akademik perempuan tinggi SLTP 8 Yogyakarta diraih oleh Lia
di pendidikan tinggi ini oleh Rijks Nurlela dengan NEM 51,69 (KR,
ditunjukkan penyebabnya antara lain 14/6/1999) dan nilai tertinggi dari SMU 8
adalah faktor sosio budaya, ketahanan fisik, Yogyakarta diraih oleh Bety Sulistyorini
dan lingkungan pergaulan mereka, namun dengan NEM 55,88 (KR, 28/5/99).
ternyata kondisi di Yogyakarta mengatakan
lain. Persamaan prestasi akademik antara DAFTAR ACUAN
laki-laki dan perempuan justru hanya
terjadi pada jenjang SLTP. Sementara di Abraham, A.N., 1968, A Psychological
jenjang pendidikan lainnya, kemampuan Approach to Understand Women and
akademik perempuan justru lebih baik Men, Fortune, Vol. XXXVIII (4).
dibanding laki-laki. Persoalannya adalah Anderson, A., 1987, How Creativity
bagaimana memobilisasikan kemampuan between Men and Women Could be
perempuan ini bagi kepentingan bangsa Pedicted; A Case Study in Latin
dan negara. America. Journal of Sociology, Vol.
XXVIII(8).
KESIMPULAN Suhardjono, B., 1996, Studi Tentang
Perbedaan Prestasi Akademik Lulusan
Tulisan ini memberikan kesimpulan IKIP PGRI Yogyakarta, antara Laki-
bahwa secara umum prestasi akademik laki dan Perempuan. Skripsi, Tidak
perempuan lebih baik dibandingkan dengan diterbitkan.
laki-laki. Indikasi temuan ini sebenarnya
sudah ada sejak dasawarsa tujuhpuluhan. Goldsmith, T.R., 1990, Secretary Must
Dengan demikian, perempuan mempunyai Know, Penguin Book, London.
comparative advantage pada bidang Hurlock, E.B., 1973, The Psychology of
pendidikan (Dijk, 1975). Mereka ini lebih Adolesence, 2nd Ed. The McMillan Co,
tekun, lebih teliti (terutama untuk bidang Collier McMillan Co, London.
ajar matematika), dan bersedia mendengar- Kedaulatan Rakyat, 1 Yogyakarta 6 Juni
kan dengan baik. Sikap emosionalnya yang 1999.
lebih dominan di banding pada kemampuan
fisiknya telah menempatkan perempuan Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta 28 Juni
pada posisi yang sangat baik. Akibatnya, 1999.
banyak sekali dijumpai kenyataan bahwa Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta 29 Mei
perempuan menempati sebagian besar dari 1999.
urutan 10 terbesar di setiap sekolah. Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta 4 Juni
Kenyataan ini berlaku sejak pendidikan di 1999.
tingkat primer (SD) sampai dengan

ISSN : 0215 - 8884


24 SARTINI NURYOTO

Suryadi, L, 1987, Pengakuan Pariyem, Mahasiswi FPIPS-IKIP Yogyakarta,


Sinar Harapan, Jakarta. Laporan Penelitian.
Locke, J.L., 1978, Women Liberation; Stanilovsky, G., 1994, Sociology in Educa-
Woodwead Publisher, New York. tion, McGrawHill-Kogakusha, Tokyo.
Mulia, M., 1999, Kartini dan Pandangan- Wignyosukarto, S., 1996, Mengoptimalkan
nya yang Kritis terhadap Islam, Jurnal Prestasi Kerja Perempuan; Makalah
Kajian Agama dan Jender, II(1). Seminar.
Ngadiran, Pranowo, Sudirman, D.W., Hadi, S., 1996, Statistik, Jilid 2. Andi
1981, Perbedaan Prestasi antara Offset, Yogyakarta.
Mahasiswa dan Mahasiswi FPIPS-IKIP Dijk, T.J., 1975, Women Education, A
Yogyakarta, Laporan Penelitian. Comparative Advantage. Journal of
Rijks, W.L., 1986, Children Behaviour at Science and Technology, Vol. IV (11).
School, A Case Study in India and Whitetaker, W., 1983, Women Organiza-
Pakistan. UNICEF Report No. 101. tion and Movement; A Movement to
Brotokiswojo, S., 1983, Analisa Perbedaan Improve Creativity. Asia Week,
Nilai Pancasila antara Mahasiswa dan Hongkong.

ISSN : 0215 - 8884

Anda mungkin juga menyukai