Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)


ASTM D2435

1. LINGKUP Koefisien pemampatan volume (coefficient of


volume compressibility), my adalah perubahan
Uji konsolidasi dilakukan pada tanah lempung atau volume per satuan volume untuk setiap satuan
lanau yang jenuh air berdasarkan teori Terzaghi. perubahan tegangan.
Khusus untuk tanah ekspansif dan tanah organik, V
maka tidak termasuk dalam lingkup pengujian ini. Vo av
mv = =
p 1+ e
2. DEFINISI
Koefisien konsolidasi, (cv) adalah parameter yang
Konsolidasi adalah proses dimana tanah yang jenuh menghubungkan perubahan tekanan air pori ekses
air mengalami kompresi akibat beban dalam suatu terhadap waktu.
periode waktu tertentu, dimana kompresi
berlangsung akibat pengaliran air keluar dari pori- Faktor waktu (Time Factor), Tv adalah parameter tak
pori tanah. berdimensi yang menghubungkan waktu, koefisien
konsolidasi, dan jarak pengaliran (drainage path);
Tekanan air pori ekses adalah tekanan air pori tanah digunakan untuk menentukan kecepatan pengaliran
akibat pemberian beban seketika. Dengan air secara teoritis pada kurva konsolidasi.
mengalirnya air dari pori-pori tanah, tekanan air pori cv x t
ekses ini akan menurun secara berangsur-angsur, Tv =
peristiwa ini disebut disipasi tekanan air pori. d²

Derajat konsolidasi adalah rasio antara tekanan air 3. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA
pori yang menurun setelah beberapa waktu APLIKASI UJI KONSOLIDASI
berdisipasi terhadap tekanan air pori ekses mula –
mula selama proses konsolidasi. Disebut juga Maksud uji konsolidasi adalah memberikan beban
sebagai persentase disipasi tekanan air pori. secara bertahap kepada tanah dan mengukur
perubahan volume (atau perubahan tinggi) contoh
Derajat konsolidasi rata-rata (U) adalah rata-rata tanah terhadap waktu.
derajat konsolidasi sepanjang ketinggian contoh
tanah. Dapat dibuktikan bahwa derajat konsolidasi Tujuan dari uji konsolidasi adalah untuk
rata-rata sama dengan rasio pemampatan tanah pada menentukan sifat kemampatan tanah dan
saat tertentu terhadap pemampatan final dari contoh karakteristik konsolidasinya yang merupakan fungsi
tanah. dari permeabilitas tanah.
(a) Sifat kemampatan tanah dinyatakan dengan
Kompresi awal adalah pemampatan yang terjadi koefisien kemampatan volume (mv) atau
seketika setelah beban diberikan kepada contoh dengan indeks kompresi (cc).
tanah, sebelum proses disipasi berlangsung. (b) Karakteristik konsolidasi dinyatakan oleh
koefisien konsolidasi (cv) yang
Konsolidasi primer adalah bagian dari kompresi menggambarkan kecepatan kompresi tanah
tanah akibat pengaliran air pori dari pori tanah terhadap waktu.
hingga seluruh proses disipasi selesai.

Konsolidasi Sekunder adalah pemampatan tanah 4. MANFAAT


yang berlangsung setelah konsolidasi primer selesai.
Hasil uji konsolidasi ini dapat digunakan untuk
Koefisien kemampatan, av adalah perubahan angka menghitung prediksi penurunan tanah akibat
pori per satuan perubahan tegangan akibat proses konsolidasi, dan secara tidak langsung
konsolidasi pada perubahan tegangan tersebut. dapat pula digunakan untuk menentukan
e permeabilitas tanah, k, dengan rumus :
av =
p k = mv .w . Cv

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
1
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

5. KETERBATASAN diperhatikan maka pada pembebanan pertama


mungkin diperloleh pembacaan penurunan yang
Uji ini hanya untuk konsolidasi 1 dimensi (arah lebih besar dari nilai sesungguhnya.
vertikal saja).  Selama percobaan sel konsolidasi harus tetap
penuh air. Pada beberapa macam tanah tertentu
6. PERALATAN ada kemungkinan pada pembebanan pertama
akan terjadi pengembangan (swelling) setelah
 Alat konsolidasi, terdiri dari 2 bagian : alat sel konsolidasi diisi dengan air. Bila hal ini
pembebanan dan alat konsolidasi . terjadi, segeralah pasang beban kedua, dan baca
 Arloji ukur arloji penurunan seperti prosedur.Jika pada
 Peralatan untuk meletakkan contoh tanah ke pembebanan kedua masih terjadi
dalam ring konsolidasi pengembangan maka beban ketiga harus
 Timbangan dengan ketelitian 0.01  dan 0.1 . dipasang, demikian seterusnya sampai tidak
terjadi pengembangan
 Oven
 Desikator 8. PROSEDUR UJI
 Stopwatch
 Alat pemotong yang merupakan pisau tipis dan 1. Ukur tinggi dan diameter dan berat ring
tajam serta pisau kawat. konsolidasi (dengan ketelitian 0.1 gram).
 Penggaris (scale) 2. Ambil contoh tanah dengan diameter yang sama
dengan diameter ring, disini dipakai diameter
6,5 cm dan tinggi 2 cm.
3. Masukkan contoh tanah tadi ke dalam ring
dengan hati-hati, lapisan atas harus terletak di
bagian atas.
4. Contoh tanah dan ring dtimbang
5. Tempatkan batu pori pada bagian atas dan
bawah ring sehingga contoh tanah yang sudah
dilapisi kertas pori terapit oleh kedua batu pori .
Kemudian masukkan dalam sel konsolidasi.
6. Pasang pelat penumpu diatas batu pori.
7. Letakkan sel konsolidasi yang sudah berisi
contoh tanah pada alat konsolidasi, bagian yang
runcing dari pelat penumpu tepat menyentuh
alat pembebanan.
8. Aturlah kedudukan arloji pengukur penurunan,
kemudian dibaca dan dicatat.
7. KETENTUAN
9. Pasanglah beban pertama sehingga tekanan
pada contoh mencapai besar 0.25 k/cm².
 Setiap alat perlu diperhitungkan besar beban
Lakukan pembacaan pada detik ke 6,15, 30, dan
untuk memdapatkan tekanan yang diinginkan.
pada menit ke 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 90, 120,
 Untuk memperhitungkan faktor pengaruh alat
180, 330, 420, 1140 setelah beban dipasang.
harus diadakan koreksi terhadap pengaruh alat,
Sesudah pembacaan 1 menit sel konsolidasi
yang dapat ditentukan dengan menggunakan
diisi air.
alat uji besi yang mempunyai ukuran sama
10. Setelah beban bekerja 24 jam pembacaan arloji
dengan ukuran benda uji (contoh tanah yang di
yang terakhir dicatat. Pasang beban kedua
uji). Pembebanan dilakukan seperti biasa,
sebesar beban pertama sehingga tekanan
penurunan yang dibaca pada setiap pembebanan
menjadi 2x semula. Kemudian baca dan catat
adalah nilai koreksinya
arloji seperti pada butir 9.
 Untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan 11. Lakukan butir 9 dan 10 untuk beban-beban
kadar air mula-mula, contoh tanah harus selanjutnya. Contoh tanah diberi beban-beban
secepatnya diperiksa. Contoh tanah tidak boleh ¼ k/cm², ½ k/cm², 1 k/cm², 2 k/cm², 4
dipasang dan dibiarkan terlalu lama sebelum
k/cm², 8 k/cm² dan seterusnya dengan LIR
beban pertama diberikan.
(load increment rato) = 1. Besarnya beban
 Pada awal percobaan, batu pori harus benar-
maksimum yang diberikan tergantung pada
benar rapat pada permukaan contoh tanah, dan
tegangan yang akan bekerja pada lapisan tanah
pelat penumpu serta alat beban harus benar-
tersebut.
benar rapat satu sama lain. Jika hal ini tidak

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

12. Setelah beban 8 k/cm² dikerjakan selama 24 e


jam, beban dikurangi hingga mencapai 2 k/cm²
dan kemudian ¼ k/cm². Beban beban tersebut 8. Tentukan harga koefisien konsolidasi (Cv) ada 2
dibiarkan selama 4 jam, dan dibaca besar cara untuk menentukan Cv,yaitu :
pengembangannya dari masing-masing beban
tersebut. a. Square Root Fitting Method
13. Setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkan  Hitung tinggi contoh tanah rata-rata (hm)
contoh tanah dan ring dari sel konsolidasi, pada setiap pembebanan
kemudian batu pori diambil dari permukaan atas  Buat grafik penurunan terhadap waktu dari
dan bawah. setiap pembebanan (skala biasa). Sebagian
14. Timbang ring yang berisi contoh tanah setelah grafik ini merupakan garis lurus. Jika garis
dibersihkan dari genangan air yang terdapat ini diteruskan akan memotong sumbu y
pada sel konsolidasi. pada titik 0 – titik nol yang sebenarnya –
15. Masukkan ring yang berisi contoh tanah dan memotong sumbu x yang berjarak a
tersebut ke dalam oven selama 24 jam untuk dari titik perpotongan salib sumbu.
mengetahui berat kering contoh tanah.  Buat garis OA, diama titik A terletak pada
sumbu x yang berjarak 1.15a dari
perpotongan salib sumbu. Titik OA dengan
9. PELAPORAN HASIL UJI lengkung penurunan adalah t90 – waktu
untuk mencapai konsolidasi sebesar 90%.
1. Tentukan berat jenis (Gs) dari contoh tanah  Hitung harga koefisien konsolidasi pada
yang dicari dari pengujian tersendiri. setiap pembebanan dengan rumus
2. Hitung berat tanah basah, berat isi, kadar air
contoh sebelum dan dan sesudah pembebanan, 0.848H²
dan hitung pula berat tanah keringnya (Ws). cv =
3. Hitung tinggi efektif contoh tanah dengan t90
rumus sebagai berikut : dimana :
Ws 0.848 = Tv (time factor) untuk 90%
Hs = konsolidasi
A.Gs cv = koefisien konsolidasi (cm²/detik)
di mana : H = ½ tinggi benda uji rata – rata
Hs = Tinggi efektif benda uji (tinggi ( drainase ganda) (cm)
butir -butiran tanah jika dianggap t90 = waktu untuk mencapai 90%
menjadi satu) konsolidasi (detik) .
A = luas benda uji
Ws = berat contoh tanah kering
Gs = berat jenis contoh tanah b. Log Fitting Method
4. Hitung angka pori semula  Buat grafik penurunan terhadap log waktu
Hv dari setiap pembebanan (skala semi log).
eo =  Dua bagian yaitu bagian tengah dan bagian
Hs akhir diteruskan hingga berpotongan pada
dimana : R100 (100% konsolidasi).
Hv = tinggi pori (Hi – Hs)  Titik koreksi nol R0 terletak diatas sebuah
5. Hitung angka pori mula-mula pada setiap titik pada grafik di sekitar pembacaan 0.1
pembebanan. menit, dengan jarak sama dengan jarak
H vertikal titik tersebut dengan suatu titik
e = pada grafik yang waktunya 4 x lebih besar,
s Sebaiknya dilakukan koreksi paling tidak
dua kali.
6. Hitung angka pori mula-mula pada setiap  R50 adalah setengah dari jumlah R0 dan
pembebanan. R100. Dengan diketahuinya t50 (waktu untuk
mencapai konsolidasi 50%).
e = eo - e  Hitung harga koefisien konsolidasi pada
setiap pembebanan dengan rumus
7. Hitung derajat kejenuhan (sr) sebelum dan
sesudah percobaan. 0.197H²
w.Gs cv =
Sr = t50

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

dimana :
0.197 = time factor 90% konsolidasi Cv x av x w
cv = koefisien konsolidasi k=
(cm²/detik) 1+e
dimana :
H = ½ tinggi benda uji rata-rata
w = berat isi air
(drainase ganda) (cm)
t50 = waktu untuk mencapai
50% konsolidasi (detik)
Hasil percobaan :
9. Hitung harga primary compression ratio (r),
Hasil percobaan konsolidasi biasanya disajikan
dengan rumus :
berbentuk grafik – grafik, sebagai berikut:
 Square Root Fitting Method  Grafik hubungan antara penurunan
10
/9 (R0 – R 90) dengan waktu, untuk menentukan cv.
r=  Grafik hubungan antara angka pori
RI - Rf dengan log tekanan, untuk menentukan c c,
 Log Fitting Method av, mv.
(R0 – R100)  Drafik hubungan antara angka pori
r= dengan tekanan, untuk menentukan av
RI - Rf  Grafik hubungan antara cv dengan log
dimana : tekanan.
r = primary compression ratio Catatan:
R0 = titik koreksi nol  Time factor (Tv) adalah factor waktu,
R100 = pembacaan penurunan pada bergantung kepada derajat konsolidasi (U) :
100% konsolidasi dari log
fitting method Penurunan pada waktu
R90 = pembacaan penurunan pada U=
90% konsolidasi dari square
Penurunan Setelah Selesai (t =)
root fitting menthod
RI = pembacaan penurunan pada
Awal percobaan Hubungan antara time factor dengan
Rf = pembacaan penurunan pada Derajat konsolidasi adalah sebagai berikut:
Akhir percobaan
10. Hitung harga compression index (Cc). Buat U T
grafik hubungan antara angka pori e dengan log %
tekanan. Kemiringan grafik ini adalah harga
compression index. 20 0.031
de
40 0.126
Cc =
d (log10 P) 50 0.197
11. Harga koefisien kompresibilitas (av) :
60 0.287
0.435 x Cc 80 0.565
av =
P 90 0.848
dimana :
P = harga peningkatan tekanan
rata - rata ½ (P1+P2)
Harga av dapat juga diperoleh dengan membuat
grafik hubungan antara angka pori e dengan
tekanan (skala biasa). Kemiringan grafik ini
merupakan harga av.
12. Harga coefficient of volume compressibility (mv)
av
mv =
1+e0
13. Harga koefisien permeabilitas (k) Koefisien
permeabilitas dapat dihitung dari rumus

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
4
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)


ASTM D2435

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

DATA SEBELUM PENGUJIAN

Tinggi ring, tring (cm)

Diameter ring, tring (cm)

Luas sampel, Aring (cm2)

Volume sampel, Vring (cm3)

Berat ring, Wring (gr)

Berat ring + sampel tanah, Wring+tanah basah (gr)

Berat sampel tanah, Wtanah basah (gr)

Berat jenis tanah, Gs

e0

Ws (gr)

Hs (cm)

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
1
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)


ASTM D2435

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

DATA PENGUJIAN KONSOLIDASI - LOADING


t t0.5 0.25 kg/cm2 0.50 kg/cm2 1.00 kg/cm2 2.00 kg/cm2 4.00 kg/cm2 8.00 kg/cm2

(menit) (menit0.5) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm)

0.00 0.000
0.10 0.316
0.25 0.500
0.50 0.707
1 1.000
2 1.414
4 2.000
8 2.828
15 3.873
30 5.477
60 7.746
90 9.487
120 10.954
180 13.416
330 18.166
420 20.494
1440 37.947

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)


ASTM D2435

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

DATA PENGUJIAN KONSOLIDASI - UNLOADING

t t0.5 4.00 kg/cm2 2.00 kg/cm2 1.00 kg/cm2 0.50 kg/cm2 0.25 kg/cm2

(menit) (menit0.5) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm)

0 0.000
60 0.316
120 0.500

PEMERIKSAAN KADAR AIR SETELAH PENGUJIAN


Kontainer, W1 (gr)
Kontainer + tanah basah + ring, W2 (gr)
Kontainer + tanah kering + ring, W3 (gr)
Tanah basah, W4 = W2 – W1 (gr)
Tanah kering, W5 = W3 – W1 (gr)
Berat air, W6 = W4 – W5 (gr)
Kadar air, w = (W6/W5) x 100%
Berat isi kering,  dry (gr/cm3)

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)


ASTM D2435

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

PERHITUNGAN KONSOLIDASI
Final Square Root Log Fiiting
No. P h e H
Dial e t90 Cv t90 Cv
(kg/cm2) (cm) (cm)
(cm) (sec) (cm2/sec) (sec) (cm2/sec)
1 0
2 0.25
3 0.5
4 1
5 2
6 4
7 8
8 4
9 2
10 1
11 0.5
12 0.25

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
4
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

LOG FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 0.25 kg/cm2

R01 = cm R100 = cm
R02 = cm R50 = cm
R0 = cm t50 = cm

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
5
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

LOG FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 0.50 kg/cm2

R01 = cm R100 = cm
R02 = cm R50 = cm
R0 = cm t50 = cm

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
6
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

LOG FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 1.00 kg/cm2

R01 = cm R100 = cm
R02 = cm R50 = cm
R0 = cm t50 = cm

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
7
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

LOG FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 2.00 kg/cm2

R01 = cm R100 = cm
R02 = cm R50 = cm
R0 = cm t50 = cm

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
8
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

LOG FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 4.00 kg/cm2

R01 = cm R100 = cm
R02 = cm R50 = cm
R0 = cm t50 = cm

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
9
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

LOG FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 8.00 kg/cm2

R01 = cm R100 = cm
R02 = cm R50 = cm
R0 = cm t50 = cm

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
10
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Catatan :

SQUARE ROOT FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 0.25 kg/cm2

R0 = cm t9005 = menit0.5
R90 = cm t90 = menit

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
11
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Catatan :

SQUARE ROOT FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 0.50 kg/cm2

R0 = cm t9005 = menit0.5

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
12
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

R90 = cm t90 = menit

Catatan :

SQUARE ROOT FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 1.00 kg/cm2

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
13
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

R0 = cm t9005 = menit0.5
R90 = cm t90 = menit

Catatan :

SQUARE ROOT FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 2.00 kg/cm2

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
14
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

R0 = cm t9005 = menit0.5
R90 = cm t90 = menit

Catatan :

SQUARE ROOT FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

LOAD = 4.00 kg/cm2

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
15
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

R0 = cm t9005 = menit0.5
R90 = cm t90 = menit

Catatan :

SQUARE ROOT FITTING METHOD

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
16
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

LOAD = 8.00 kg/cm2

R0 = cm t9005 = menit0.5
R90 = cm t90 = menit

Catatan :

GRAFIK KONSOLIDASI

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
17
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)


ASTM D2435

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
18
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Lokasi Proyek : Nama Engineer :


Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

PARAMETER KONSOLIDASI :

Cc =

Cr =

Cs =

Po =

Pc =

OCR =

Catatan :

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)


ASTM D2435

Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :


Nama Proyek : Nama Operator :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
19
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Lokasi Proyek : Nama Engineer :


Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :

FOTO ALAT UJI

Peralatan Pengujian Konsolidasi Peralatan Pengujian Konsolidasi

FOTO PROSES PENGUJIAN

Pengujian Konsolidasi Pengujian Konsolidasi

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
20

Anda mungkin juga menyukai