Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gustap Siripe Mirontoneng

Nim : 15011101009

1. PATOGENESIS ATHEROSKLEROSIS
Teori-teori mnyatakan bahwa terdapat dua hipotesis yang dapat menjelaskan
terjadi aterosklerosis, yaitu yang pertama, proliferasi sel di intima sebagai respont
terhadap disfungsi endotel, dan yang kedua, organisasi serta pembentukan trombi
yang berulang-ulang. Namun pada saat ini pandanagan mengenai patogenesis
aterosklerosis menggabungkan kedua teori tersebut dan di kenal dengan istilah
hipotesis respod terhadap cedera (response to injury hypothesis.
Hipotesis respos terhadap cedera menunjukkan bahwa aterosklerosis adalah suatu
respons radang kronik dinding arteri yang dicetuskan oleh cedera entdotel yang
kemudian menjadi lesi yang progresif karena interaksi antara lipoprotein,
termodifikasi, makrofag,limfosit T, dan kandungan seluler normal dinding arteri,
Menurut hipotesis ini, aterosklerosis terjadi karena kejadian berikut.

a. Disfungsi sel endotel merupakan hal utama dari hipotesis respons terhadap cedera.
Faktor-faktor risiko yang ada mencetuskan terjadinya cedera pada sel endotel.
Hilangnya sel endotel akibat cedera bisa mengakibatkan penebalan intima.
Dengan adanya diet lemak tinggi,biasanya akan berbentuk ateroma. Lesi
aterosklerotik awal pada manusia dimulai pada bagian endotel yang masi
utuh,namun cedera. Cedera endotel disebabkan oleh adanya stres oksidatif.stres
oksidatif merupakan ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan yang di
sebabkan oleh peningkatan jumlah reactive oxygen species(ROS) atau reactive
nitrogen species (RNS) dibandingkan dengan sistem pertahanan antioksidan
endogen tubuh. Sel endotel yang cedera ini akan menurunkan produksi nirit
oksida(NO), meningkatkan permeabilitas pembuluh darah dan perlekatan leukosit,
yang semuanya dapat berperan dalam pembentukan aterosklerosis. Nirit oksida
diketahui memiliki fungsi yang sangat penting terhadap pembuluh darah seperti
menyebabkan vasodilatasi, menghambat proliferasi sel otot polos, agregasi
platelet, oksidasi LDL, ekpresi adhesi molekul, dan peoduksi endotelin. Sitokin
inflamasi(misalnya faktor nekrosis tumor/tumor necrosis factor (TNF) juga dapat
menstimulasi pola proaterogenik dari espresi gen sel endotel melalui intercellular
adhesion molecule-I dan vasculer cell adhesion molecule-I. Meskipun demikian,
gangguan hemodinamik dan hiperkolesterolemia merupakan dua mnyebab paling
penting dari cedera endotel.
b. Hiperlipidemia kronik teruma hiperkolrstrolemia secara langsung dapat
menganggu fungsi sel endotel dengan cara meningkatkan produksi radikal oksigen
lokal. Salah satu peran radikal bebas oksigen tersebut adalah meningkatkan
degradasi NO sehingga menghamabt aktivitas pasodilator. Pada awal proses
aterogenesis, espresi sel endotel melalaui ICAM-I Berikatan dengan macam-
macam leukosit vasculer cell adhesion molecule-I mengikat monosit dan limfosit
T. Setelah monosit melekat pada sel endotel, monosit akan berimigrasi taut antar
sel endotel masuk kedalam tunika intima dan bertrasformasi menjadi makrofag.
Ketika terjadi hoperlipidemia kronik, liproprotein terakumulasi di dalam tunika
intima. Tempat lipoprotein tersebut di perkirakan menimbulkan dua zat patogen,
yaitu LDL. Teroksidasi dan kristal kolestrol. Kristal kolesterol merupakan pemicu
penting inflamasi/peradangan melalui pelepasan IL-I Kolesterol LDL dioksidasi
oleh zat yang radikal bebas oksigen yang di hasilkan oleh makrofag setempat atau
sel endotel dan kemudian difagosit oleh makrofag melalui reseptor
pemburu(seaveger) mengakibatkan pembentukan sel busa (foam cells).
Selanjutnya akan terjadi pembentukan fatty streak yang terdiri dari monosit lipid
laden dan makrofag yang mencerna LDL yang teriksidasi bersama-sama dengan
limfosit.
c. Disfungsi endotel juga menginduksi sel endotel yang bersifat prokoagulan dan
membentuk substansi vasoaktif seperti sitokin dan faktor-faktor pertumbuhan.
Proses radang merangsang migrasi dan proliferasi sel oto polos pembuluhan darah
membentuk bercak ateroma .Bilamana respons radang tidak efektif untuk
melawan agen penyerang maka rsespons radang akan berlangsung trus sehingga
akan direkrut lebih banyak sel-sel makrofag , limfosit, dan trombosit, yang
beremigrasi daro pembuluhan darah masuk ke dalam lesi aterosklerosis. Adhesi
trombosit dan pelepasan faktor-faktor activated platelets, makrofag, atau sel-sel
pembuluh darah, menyebabkan migrasi sel-sel otot polos daru tunika itima dan
matriks ekstrasel mengakibatkan akumulasi kolagen dan proteoglikan, mengubah
fatty streak menjadi suatu ateroma fibrofatty yang matang dan menyokong
pertumbuhan lesi aterosklerotik yang progresif.

1. Lintong MP. Perkembangan Konsep Patogenesis Aterosklerosis. Jurnal


Biomedik. 2009;1(1):12-22
2. Kumar, Abbas, Aster. Pembuluh Darah. Dalam: Saraswati M, alih
bahasa,editor. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi ke-9. Singapura: Elsevier
Saunders; 2015.h.321-58.

Masalah Kesehatan yang dapat timbul akibat ateroskleosis bermacam-macam


tergantung pada lokasi dan ukuran pembuluh darah yang terkena serta tergantung
pada proses kronisnya.
 Oklusi akut
Thrombosis pada plak atherosclerosis sering berhubungan dengan rupture plak
yang tiba-tiba menyumbat lumen arteri muscular. Keadaan ini dapat
mengakibatkan iskemi nekrosis (infark) pada jaringan yang mendapat suplai
darah terebut. Manifestasi klinis dapat berupa infark myocard, stoke ataupun
gangrene pada usus ataupun ekstremitas bawah.
 Penempitan lumen pembuluh darah yang kronik
Pada proses pembentukan plak atherosclerosis pada lumen pembulu darah
dapat mengakibatkan berkurangnya distribusi aliran darah arteri secara
progresif. Iskemia kronik pada jaringan yang terkena ditandai dengan adanya
atrofi pada organ , misalnya :
a. Unilateral renal arteri stenosis dengan atrofi pada ginjal
b. Intestinal struktur pada atherosclerosis arteri mesentrika
c. Iskemia atrofi pada kulit penderita diabetes dengan penyakit vascular
perifer yang berat
 Aneurysma
Pada atherosclerosis terjadi kelemahan pada elastisitas dinding arteri sehingga
dapat menimbulkan aneurysma ,sering pada aorta abdominalis. Pada
aneurysma ini bisa menimbulkan perforasi ataupun rupture vascular yang tiba-
tiba dan bisa berakibat fatal.
 Emboli
Thrombus pada plak atherosclerosis dapat terlepas dan tersangkut pada
pembuluh darah pada bagian distal menjadi embolus. Misalnya emboli yang
berasal dari thrombus aorta abdominalis dapat menyumbat dengan akut arteri
poplitea dapat mengakibatkan gangrene

3. Atherosclerosis. Availabel at : http://www.emedicine.com/med/tropic182.htm


4. Atherosclerosis.Availabelat:medweb.bham.ac.uk/http://www.dept./path/teaching
/foundat/athero

2. HAL-HAl YANG DIKETAHUI TENTANG PENYAKIT DEGENERATIF

Anda mungkin juga menyukai