Anda di halaman 1dari 1

AGEN NONHORMONAL YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS

MINERAL TULANG
1. BIFOSFONAT
 Bisfosfonat merupakan analog pirofosfat; dalam bisfosfonat, ikatan P-O-P telah diganti
dengan sebuah ikatan P-C-P yang tak dapat dihidrolisis. Kegunaan klinis bisfosfonat adalah
kemampuannya memperlambat pembentukan dan disolusi kristal hidroksiapatit di dalam
dan di luar sistem skeletal. Bisfosfonat memusatkan efeknya pada area resorpsi tulang
sehingga memunculkan efek terhebatnya pada osteoklas.
 Bifosfonat harus diberikan dalam keadaan lambung kosong. Karena menyebabkan iritasi
lambung, pamidronat tidak tersedia dalam bentuk sediaan oral.. Penurunan fungsi ginjal,
gangguan motilitas esofagus, dan penyakit ulkus peptikum menjadi kontraindikasi utama
penggunaan obat-obat ini.
 Bisfosfonat khususnya bermanfaat dalam terapi hiperkalsemia yang menyertai proses
keganasan, terapi penyakit Paget, dan terapi osteoporosis. Alendronat meningkatkan
densitas mineral tulang di atas periode 2 tahun yang diperkirakan untuk obat yang efeknya
hanya terbatas pada blokade resorpsi tulang. Bisfosfonat memunculkan berbagai macam
efek selular lain, termasuk inhibisi produksi 1,25(OH)2D, inhibisi transpor kalsium oleh usus,
perubahan metabolik pada sel tulang seperti inhibisi glikolisis, inhibisi pertumbuhan sel, dan
perubahan fosfatase asam dan basa.
 Dosis lebih tinggi yang digunakan dalam terapi hiperkalsemia berkaitan dengan gangguan
ginjal dan osteonekrosis tulang rahang. Iritasi esofagus dapat diminimalkan dengan
meminum obat bersama , segelas penuh air dan tetap tegak selama 30 menit.

2. KALSIMIMETIK
 Sinakalset adalah wakil pertama dari obat golongan baru yang mengaktifkan calcium sensing
receptor (CaR). CaR tersebar secara luas tapi memiliki konsentrasi terbesar di kelenjar
paratiroid. Sinakalset menyekat sekresi PTH melalui mekanisme ini dan disetujui
penggunaannya dalam terapi hiperparatiroidisme sekunder pada penyakit ginjal kronik dan
untuk terapi karsinoma paratiroid.

Anda mungkin juga menyukai