Anda di halaman 1dari 16

KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM

A. Komponen biotik
1. Produsen (tumbuhan)
2. Konsumen (hewan)
a. Herbivora (pemakan tumbuhan)
b. Karnivora (pemakan daging)
c. Omnivora (pemakan segala)
d. Bakteri dan jamur (pengurai)
B. Komponen abiotik
1. Iklim
2. Tanah
3. Batuan
4. Udara
5. Sinar matahari
6. Air
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP
Penyebab Persebaran
- Tekanan populasi
- perubahan habitat
Sarana Persebaran
– Udara (anemogami)
– Air (hidrogami)
– Manusia (anthropogami)
– Hewan (zoidiogami)
a. serangga (insektogami)
b. siput (malakogami)
c. kelelawar (kirepterogami)
d. burung (ornitogami)
– Tumbuhan
Hambatan Persebaran
- perbedaan iklim, kelembapan, temperature, CH, angin, suhu, angin
- tinggi rendahnya permukaan bumi (relief), mempengaruhi pola penyinaran matahari
(relief muka bumi)/fisiografis
- kondisi tanah (edafik)
- aktifitas manusia (biotik)
- hambatan biologis
Tundra
Daerah tundra terdapat di wilayah sekitar lingkaran Arktik (kutub utara) di Eurasia, amerika
utara, pulau-pulau kecil dekat antartika (kutub selatan). Hujan tahunan kurang dari 25 cm per
tahun.
PERSEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

1. Fauna di daerah gurun (ular, kadal, unta, semut dan rodentia)


2. Fauna di daerah padang rumput (burung, belalang, kupu-kupu, bison, kuda liar, zebra,
gajah, jerapah, kanguru, domba, biri-biri, harimau, singa, serigala, cheetah, ular, dan
burung)
3. Fauna di daerah hutan gugur (beruang, rusa, rakun, tupai, dan rubah)
4. Fauna di daerah hutan tropis (burung, gajah, badak, banteng, kijang, babi hutan,
macan, jaguar, tupai)
5. Fauna di daerah tundra (muskox, reindeer, penguin, anjing laut, beruang kutub)
6. Fauna di daerah taiga (moose, rusa ekor putih, beruang hitam, ajak, marten, kelinci
salju, bajing merah, kucing hutan, srigala)

MANURUT ALFRED RUSSEL WALLACE


No Nama Wilayah geografis Jenis fauna
wilayah
1 Paleartik Eropa, himalaya, Bison, kucing
afganistan, afrikaktub, beruang
dan jepang ktub dan landak
2 Neartik Amerika utara dan Caribou, antelop,
grenland burung
biru,sejenis tupai
3 Oriental Asia selatan dan Harimau, gajah,
asia tenggara badak, orang
utan, tapir, kera
4 Etiopia Afrika selatan, Gorilla,
gurun sahara, simpanse,
madagaskar, jazirah burung unta,
arab bagian selatan kuda nil, jerapah,
badak afrika
5 Australia Australia, selandia Kakatu, kasuari,
baru, Indonesia kanguru,
bagian timur, papua cendrawasih,
nugini kiwi, koala
6 Neotropik Meksiko selatan, Kukang,
amerika tengah, armadillo,
amerika selatan trenggiling, babi,
tapir, antelop
USAHA-USAHA DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN
Taman nasional = kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dan dikelola
dengan system zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian

1. Taman nasional gunung lauser (nangro aceh darussalam) = gajah, badak Sumatra,
orang utan, harimau, rusa, tapir, buaya, kancil, kambing hutan, siamang
1. Taman nasional way kambas (lampung) = gajah Sumatra, siamang, gibbon,
tapir, monyet hitam, badak
2. Taman nasional ujung kulon (banten) = badak bercula satu, rusa, buaya,
banteng, babi hutan, wau-wau kelabu, macan kumbang, lemur, burung merak
3. Taman nasional meru betiri (jawa timur) = harimau jawa, rusa, banteng, penyu
4. Taman nasional bukit baka-bukit raya (perbatasan kaltim dan kalteng)
=beruang madu, gibbon, orang utan, kukang, bekantan
5. Taman nasional kelimutu (NTT) = terdapat danau tiga warna

Suaka marga satwa = kawasan hutan yang dilarang untuk berburu dan dimaksudkan untuk
perlindungan satwa

1. SM tanjung putting (kalteng) = orang utan, bekantan, owa-owa, beruang madu,


kijang, kancil, buaya, burung sindang lawe
2. SM baluran (jatim) = badak, banteng, kerbau liar, kera, lutung, babi rusa, burung
merak
3. SM pulau pinjan dan tanjung matop (sulteng) = burung maleo, anoa, babi rusa,
monyet hitam, penyu (sisik, belimbing, hijau)
4. SM pulau komodo (NTT) = biawak, komoda, burung kakatua, kerbau liar, rusa, babi
hutan, ayam hutan

Cagar alam = merupakan kawasan hutan untuk perlindungan hewan, tumbuhan, tanah,
tempat-tempat bersejarah dan keindahan alamnya

1. CA pulau dua (jawa barat) = untuk pelestarian hutan, berbagai jenis burung, cangak
merah, kuntul, blekok
2. CA pulau rambut (kepulauan seribu) = habitat burung migrant
3. CA cibodas (kaki gunung gede jabar) = cadangan hutan di daerah basah, perlindungan
wau-wau kelabu
1. CA pananjung (pangandaran banten) = pelestarian hutan, perlindungan
banteng, kera, rusa, babihutan
2. CA tanjung api (sulteng) = perlindungan anoa dan babi rusa
3. CA rimbo panti (sumbar) = tumbuh-tumbuhan khas Sumatra, tapir dan
siamang
4. CA raflesia (bengkulu) = untuk perlindungan bunga rafflesia arnoldi

Taman Hutan rakyat

 Taman Hutan Raya Cut Nyak Dien (Meurah Intan); Nanggroe Aceh Darussalam.
Terdapat di Kabupaten Aceh Besar. Tahura dengan luas 6.300 ha ini ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 95/Kpts-II/2001, 15 Maret
2001.
 Taman Hutan Raya Bukit Barisan; Sumatera Utara. Terdapat di Kabupaten Karo, Deli
Serdang, dan Langkat dengan luas 51.600 ha. Ditetapkan berdasarkan Kepres RI
Nomor 48 Tahun 1988, 29 November 1988.
 Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta; Sumatera Barat. Berlokasi di Padang dengan area
seluas 12.100 ha. Penetapannya berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 193/Kpts-II/1993, 27 Maret 1993.

FUNGSI HUTAN

 F. Tidak langsung (orologis)

- Sistem tata air


- Pola iklim
- Plasma nutfah
- pendidikan

 F. Langsung

- Bahan meubel
- Bahan pangan
- Bahan protein
- Penyedia oksigen

 F. Ekonomi

- Di jual
- Lap. Pekerjaan
- Devisa negara

 F. Klimatologi

- Mengatur iklim
- Penyedia oksigen

 F. Hidrolis

- Menampung air
- Mencegah intrusi air laut
- Mengatur tata air tanah

 F. Ekologis

- Mencegah erosi dan banjir


- Menjaga kesuburan
- Keanekaragaman hayati
Flora dan fauna YANG DILINDUNGI

1. Pada hari lingkungan hidup dunia ke-18 (5 juli 1990)


1. Melati sebagai puspa bangsa
2. Anggrek bulan sebagai puspa pesona
3. Bunga raflesia sebagai puspa langka
4. Tritura ke -27 tanggal 10 januari 1993 presiden RI

1. Komodo sebagai satwa nasional


2. Ikan siluk merah sebagai satwa pesona
3. Elang jawa sebagai satwa langka
KOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUK
KELAHIRAN (FERTILITAS)
Factor kelahiran yang tinggi

1. kawin usia muda


2. besarnya angka kematian bayi sehingga mendorong orang tua untuk mempunyai anak
banyak
3. anggapan banyak anak banyak rejeki
factor kelahiran yang rendah

1. program kb
2. penundaan usia kawin
3. peraturan tentang tunjangan anak pegawai negeri hanya sampai anak ke 3
angka kelahiran kasar (CBR)
CBR = (B/P) x 1000
CBR = angka kelahiran kasar
B = jumlah kelahiran hidup
P = jumlah penduduk
Angka kelahiran khusus (ASFR)
ASFR = (B/P) x 1000
CBR = angka kelahiran umur x
B = jumlah kelahiran hidup pada umur x
P = jumlah penduduk pada umur x
KEMATIAN (MORTALITAS)
Factor penyebab kematian

1. belum lengkapnya fasilitas kesehatan


2. kurang gizi
3. pencemaran lingkungan
4. kecelakaan lalulintas
5. pembunuhan
6. peperangan
7. wabah penyakit
factor yang mengendalikan kematian

1. fasilitas kesehatan lengkap


2. budaya hidup sehat
3. kesadaran menjaga kesehatan bayi
4. berkurangnya usia kawin muda
5. kesadaran tertib lalu lintas
angka kematian kasar (CDR)
CDR = (D/P) x 1000
CDR = angka kematian kasar
D = jumlah kematian dalam satu tahun
P = jumlah penduduk
angka kematian khusus (ASDR)
ASDR = (D/P) x 1000
ASDR = angka kematian pada umur x tahun
D = jumlah kematian pada umur x tahun
P = jumlah penduduk pada umur x tahun
angka kematian bayi (IMR)
IMR = (D/B) x 1000
IMR = angka kematian bayi
D = jumlah kematian bayi
B = jumlah kelahiran hidup per tahun
MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk
menetap, yang melampaui batas administrative suatu wilayah
Migrasi antar Negara

1. imigrasi = masuknya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain


2. emigrasi = keluarnya penduduk daru suatu Negara ke Negara lain
3. remigrasi = pulangnya penduduk ke Negara sendiri
Migrasi dalam negeri

1. transmigrasi
a. transmigrasi umum = transmigrasi yang semua kebutuhan termasuk biaya transportasi,
koordinasi dan fasilitas ditanggung oleh pemerintah.
b. transmigrasi sepontan/swakarsa = transmigrasi yang dilakukan oleh individu atau niatan
sendiri tetapi mendapat fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah.
c. transmigrasi bedol desa = transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh warga desa termasuk
perangkat desanya yang dikarenakan adanya bencana alam.

1. urbanisasi
JENIS PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk alami
T = (D-B)
T = pertumbuhan penduduk
B = jumlah kelahiran (birt)
D = jumlah kematian (death)
Pertumbuhan penduduk total
T = (D-B)+(Mi-Mo)
T = pertumbuhan penduduk
B = jumlah kelahiran (birt)
D = jumlah kematian (death)
Mi = migrasi masuk
Mo = migrasi keluar
PROYEKSI PENDUDUK
Pn = Po(1-r)pangkat n
Pn = jumlah penduduk pada tahun yang ditanyakan
P0 = jumlah penduduk pada tahun yang diketahui
n = jumlah tahun antara yang diketahui dan ditanyakan
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun
SEX RASIO
sex ratio = (L/P)x 100
L = jumlah penduduk laki-laki
P = jumlah penduduk perempuan
100 = konstanta
RASIO KETERGANTUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
R ketergantungan = (penduduk umur (0-14)+(>64)/penduduk (14-64)) x 100
SENSUS PENDUDUK

1. sensus de jure = perhitungan penduduk hanya dilakukan pada orang yang benar-benar
tinggal di daerah tersebut
2. sensue de facto = perhitungan dilakukan pada setiap orang yang berada di daerah
tersebut pada saat sensus diadakan didaerah tersebut

SUMBER DAYA ALAM


PENGGOLONGAN SUMBER DAYA ALAM
Berdasrkan sifatnya

1. renewable resources = sumber daya alam yang dapat diperbarui


2. non-renewable resources/stock resources = sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui
3. tidak dapat habis = angin, sinar matahari

Berdasarkan potensi

1. SDA materi = yang dimanfaatkan dalam bentuk fisik (batu, besi, emas, kayu)
2. SDA energi = yang dimanfaatkan dalam bentuk energinya (batu bara, minyak bumi,
gas)
3. SDA ruang = berupa ruang atau tempat hidup (tanah, daratan dan ruang angkasa)
Berdasarkan jenis

1. SDA hayati (biotik) = MH


2. SDA nonhayati (abiotik) = benda mati
PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM

1. persebaran sumber daya alam hayati terdiri atas sumber daya tumbuhan dan hewan
2. persebaran barang tambang
Hasil
No Daerah
tambang
1 Minyak Cepu, palembang, jambi, tarakan,
bumi pulau bunyu, kutai, balikpapan,
sorong
2 Gas alam Arun
3 Batu bara Ombilin, bukit asam, kaltim, kalbar,
kalteng, kalsel, jambi, riau, aceh,
papua
4 Bauksit Asahan
5 Timah Bangka, belitung, singkep
6 Nikel Danau matana, danau towuti dan
kolaka (sulawesi)
7 Aspal Pulau buton
8 Pasir besi Cilacap
9 Pasir kuarsa Aceh, bangka, beilitung, bengkulu
10 Tembaga Wonogiri, muara sipeng (sulawesi),
tembagapura
11 Emas dan Tembagapura,
perak simau(bengkulu),logos(riau), batu
hijau(NTB), meulaboh(NAD)
12 Mangaan Yogyakarta(kliripan), karang nunggal
13 Fosfat Cirebon, gunung ijen, banyumas
14 Belerang Dieng
15 Intan Martapura
16 Marmer Trenggalek, buyat
17 Asbes Halmahera
18 Mika Banggai
19 Platina Pegunungan verbeek (kalimantan)

20 Gamping Pegunungan seribu dan pegunungan


kendeng
21 Wolfram Singkep-riau
LINGKUNGAN HIDUP
Menurut UU No. 23 1997 lingkungan hidup adalah suatu ekosistem yang terdiri atas berbagai
subsistem yang mempunyai aspek social, budaya, ekonomi dan geografi dengan corak ragam
yang berbeda yang mengakibatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
berlainan.
KOMPONEN DALAM LINGKUNGAN HIDUP

1. komponen biotic
2. komponen abiotik

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP


Q = R/N(Cp+Cs+Ct)
Q = kualitas hidup
R = sumber daya yang tersedia (secara terbatas)
N = populasi manusia (yang senantiasa naik)
Cp = kebutuhan atau konsumsi primer
Cs = kebutuhan sekunder
Ct = kebutuhan tersier
SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT

1. terumbu karang
1. terumbu karang pantai (fringing reef)
2. terumbu karang penghalang (barrier reef)
3. atoll (atoll) = bentuknya melingkar seperti cincin yang mengitari laguna
4. hutan mangrove = tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau
muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut
5. padang lamun = jenis rumput laut yang hidup di sekitar tepian pantai pada laut
yang memiliki daerah pantai yang landai dan berombak rendah
6. bahan tambang

PERTANIAN
Pertanian adalah segala usaha manusia yang meliputi kegiatan bercocok tanam, berkebun,
beternak, perikanan, dan kehutanan

1. tegalan = sistem pertanian yang sifatnya menetap, tanpa menggunakan sistem irigasi
ataupun pengairan
2. ladang (huma) = sistem pertanian berpindah-pindah yang dilakukan dengan cara
membuka lahan hutan
3. sawah = sistem pertanian menetap pada lahan basah.
1. Sawah irigasi = mendapat pasokan air yang permanen
2. Sawah tadah hujan = mendapat air dari air hujan
3. Sawah lebak = berada di sepanjang sungai dan memanfaatkan air sungai
4. Sawah bencah = berada di muara sungai dan memanfaatkan pasang surut air
laut untuk mengairi
SUMBER DAYA DARATAN

1. bioma darat
1. hutan hujan (rain forest)
2. hutan gugur (temperate deciduous forest)
3. padang rumput (grassland)
4. gurun dan setengah gurun (desert)
5. tundra = dataran tanpa pohon yang didominasi oleh lumut dan lumut kerak
6. taiga = peralihan antara hutan gugur dan padang rumput yang bersuhu sedang
menuju tundra yang bersuhu rendah, tumbuhan berdaun jarum
7. kaparal (chaparral) = daerah yang terbentuk akibat pengaruh iklim
mediterania, vegetasi utama adalah semak belukar yang mudah terbakar
8. bantaran sungai
9. bahan tambang
10. hewanpertanian
11. sumber daya manusia

WILAYAH YANG DIKONSERVASI

1. daerah resapan air


2. daerah pengambilan air tanah
3. daerah rawan erosi dan longsor
4. lahan potensial dan subur
5. hutan mangrove (bakau)
6. habitat hewan dan tumbuhan langka

Menghitung Kontur Interval. Ciri Kontur : kontur adalah garis pada peta yang
menunjukkan ketinggian yang sama, semakin rapat kontur maka semakin terjal suatu tempat,
semakin renggang antar garis kontur maka semakin landau suatu tempat, kontur interval
adalah jarak di antara dua garis kontur, dan garis kontur menggunakan satuan meter.
Rumus:
CI = 1/2000 x Penyebut skala
Contoh soal :
Berapakah ketinggian C ?
Jawaban : CI = 1/2000 x Penyebut skala
= 1/2000 x 50.000
= 25 m
b. Mencari Tinggi Kontur Pada Titik Tertentu
Rumus:
d1/d2 x CI + tc atau
BC/AC x CI + tc
Keterangan :
d1 = jarak titik B ke titik C pada peta
d2 = jarak titik A ke titik C pada peta
CI = kontur interval/beda tinggi
tc = tinggi kontur C / tinggi kontur yang rendah
Contoh :
Jarak O – P pada peta 8 cm dan jarak P – Q = 3 cm seperti ilustrasi gambar, ketinggian titik Q
adalah ….

Jawab :
Ketinggian Q = (PQ/OP x CI) + tc
= (3/8 x 40) + 900
= (120/8) + 90
= 15 + 900 = 915
c. Mencari Beda Tinggi dalam Satuan Persen (%)
Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 %
Contoh;
Diketahui titik kontur X berketinggian 335 meter dan titik Y berketinggiann 235 meter.
Jarakantara X-Y pada peta dengan skala 1:50.000 adalah 4 cm. Berapa persen kemiringan
lereng X-Y ?
Jawab :
Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 %
Beda tinggi X-Y = 335 - 235 meter
= 100 meter
= 10.000 cm

Jarak X-Y pada peta 4 cm


Jarak sebenarnya= jarak x skala
= 4 x 50.000
= 200.000 cm

Kemiringan Lereng X-Y adalah


= Beda tinggi / jarak x 100 %
= 10.000/200.000 x 100 %
= 5%

KEGIATAN PERENCANAAN PARIWISATA

Dalam kegiatan ini dilakukan pemahaman karakteristik wilayah melalui studi


kompilasi data, kemudian dilakukan kegiatan analisis data dan selanjutnya
menyusun rumusan rencana disertai penyajian peta-peta dengan cara :
a. Kegiatan Pemahaman Karakteristik Wilayah,dimana data geografi yang
diperlukan meliputi :
1) Karakteristik ekonomi wilayah
2) Karakteristik kependudukan/demografi
3) Data sosial kemasyarakatan
4) Karakteristik sumberdaya alam
5) Sumberdaya buatan
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan,
interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel
disesuaikan dengan skala perencanaan.

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan atau


perkembangan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebu tuhannya.

Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki negara secara bijaksana. Sumber daya yang
mendukung pembangunan tersebut antara lain:
a. Sumber daya alam: air, tanah, udara, hutan, kandungan mineral, dan keanekaragaman
hayati.
b. Sumber daya manusia: jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan
kebudayaan.
c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: transportasi, komunikasi, teknologi, ilmu pengetahuan,
dan rekayasa.
Sumber daya tersebut sifatnya terbatas, sehingga dalam penggunaannya harus secara
cermat dan hati-hati. Ketidakcermatan dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki negara
dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan seperti:
a. polusi lingkungan: pencemaran air, tanah, dan udara
b. permasalahan sumber daya alam: kerusakan hutan, kepunahan hewan dan tumbuhan, serta
perluasan lahan kritis
c. permasalahan permukiman: sanitasi, pemukiman kumuh, air bersih, dan kesehatan
lingkungan.
Hal itu mendorong upaya untuk memadukan antara pembangunan dengan lingkungan,
karena lingkungan berfungsi sebagai penopang pembangunan secara berkelanjutan. Jika
pembangunan secara terus menerus tidak memperhatikan faktor lingkungan, maka
lingkungan hidup akan rusak dan keberlanjutan pembangunan itu sendiri akan terancam.
Jadi apakah pembangunan berkelanjutan itu?
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya peningkatan kualitas manusia secara bertahap
dengan memperhatikan faktor lingkungan.
Pada prosesnya, pembangunan berkelanjutan ini mengoptimalkan manfaat sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan iptek dengan menserasikan ketiga komponen tersebut, sehingga
dapat berkesinambungan. Pembangunan berkesinambungan ini dikenal dengan pembangunan
berkelanjutan, yaitu: pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia
melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan memperhatikan
pemanfaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang (WCED,
1987: 59).

Konsep Pembangunan Berkelanjutan


Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang dihasilkan
oleh KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua gagasan
penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, di sini
yang diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin.
b. Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Hal ini berarti, upaya peningkatan kualitas manusia yang dilakukan pada masa ini harus
mempertimbangkan juga kualitas manusia pada masa yang akan datang. Dalam
memanfaatkan lingkungan sebagai penopang pembangunan harus pula memperhitungkan
keterbatasannya, sehingga tidak boleh serakah agar tidak habis pada saat ini.
Hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan adalah:
a. Proses pembangunan hendaknya berlangsung terus menerus dengan ditopang oleh kualitas
lingkungan dan manusia yang berkembang secara berkelanjutan.
b. Lingkungan hidup memiliki keterbatasan sehingga dalam pemanfaatannya akan mengalami
pengurangan dan penciutan.
c. Semakin baik kualitas lingkungan maka semakin baik pula pengaruhnya terhadap kualitas
hidup yang tercermin antara lain pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya
tingkat kematian.
d. Penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dilakukan sehemat mungkin
dan dicari sumber daya alternatif lainnya, sehingga dapat digunakan selama mungkin.
e. Pembangunan yang dilakukan memungkinkan meningkatkan kesejaheraan genarasi
sekarang tanpa mengurangi kesejahteraan generasi yang akan datang.

Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan memiliki karakteristik yang khas yang berbeda dengan pola
pembangunan lainnya yang selama ini dilaksanakan. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan; strategi pembangunan yang berkelanjutan dilandasi
oleh pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, lebih meratanya kesempatan
perempuan, dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati; keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi tatanan
lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber daya
alam selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang akan datang.
c. Menggunakan pendekatan integratif; dengan menggunakan pendekatan integratif, maka
keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk
masa kini dan yang akan datang.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang; untuk merencanakan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan agar secara berlanjut dapat
digunakan dan dimanfaatkan.
Dari gambaran di atas dapat kita kemukakan bahwa pembangunan berkelanjutan berusaha
menyatukan tiga dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup menjadi suatu sinergi dalam
meningkatkan kualitas manusia. Dimensi ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan tetap
memfokuskan kepada pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas serta menyertakan eko-
efisiensi di dalamnya. Dimensi sosial mencakup pemberdayaan, peranserta, kebersamaan,
mobilitas, identitas kebudayaan, pembinaan kelembagaan, dan pengentasan kemiskinan.
Dimensi ekologi itu sendiri bertujuan untuk integritas ekosistem, ramah lingkungan dan
hemat sumber daya alam, pelestarian keanekaragaman hayati, dan tanggapan isu global.

Pembangunan berwawasan lingkungan memliki beberapa ciri-ciri,

di antaranya sebagai berikut:


1) mengutamakan kualitas hidup dan berorientasi jangka panjang sehingga dapat dirasakan
oleh semua generasi;
2) senantiasa memadukan antara pembangunan dan pemeliharaan lingkungan;
3) memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui secara bijaksana. Adapun
sumber daya alam yang dapat diperbarui, terjamin ketersediaannya dengan tetap memelihara
dan meningkatkan kualitasnya;
4) memerhatikan kemampuan ekologi alam sekitar serta potensi yang terkandung dalam
lingkungan;
5) tidak mengorbankan unsur-unsur lingkungan untuk tujuan pembangunan, baik tujuan
jangka pendek maupun jangka panjang.
Faktor Pendukung Pembangunan Berkelanjutan
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan adalah
sebagai berikut.
a. Terjaganya proses ekologi. Kerusakan pada sistem ekologi sudah barang tentu akan
membahayakan kehidupan manusia.
b. Ketersediaan sumber daya. Pada hakikatnya, proses pembangunan merupakan usaha yang
disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sebuah sumber daya.
Peningkatan fungsi dan nilai tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sumber daya,
menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mencari sumber daya alternatif.
c. Dukungan lingkungan sumber daya. Pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia pada
suatu
lingkungan sosial budaya tertentu.

Sejarah AMDAL :
 Latar belakang : reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia
 Proses lahirnya AMDAL :
Di dunia :
1. UU tentang LH oleh AS : National Environmental Policy Act (NEPA) tahun 1969
yang berlaku tahun 1970 semua usulan legislasi dan aktifitas pemerintah yang
diperkirakan menimbulkan dampak penting harus disertai laporan Env.Impact
Assesment (EIA)
2. Konferensi PBB tentang LH Manusia di Stolkholm, Swiss (5 Juni 1972)  semua
negara industri sadar tentang Pembangunan berkelanjutan /berwawasan lingkungan
(Hari LH sedunia)
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan

Maksud dan Tujuan AMDAL :


1. Mengidentifiasi rencana kegiatan terutama yang menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan
2. Memberikan saran tindak dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Fungsi AMDAL : Sebagai salah satu alat pengelolaan lingkungan AMDAL merupakan
bagian dari studi kelayakan, karenanya berbagai alternatif harus dikaji dan dievaluasi .
Alat (tools) pengelolaan lingkungan lainnya :
1. Ecological Impact Assesment
2. Environmental Sensitivity Anaysis
3. Risk Assesment
4. Habitat Evaluation (Analysis)
5. Baseline study (Analysis)
6. Strategic Environmental Assesment (SEA)
7. Eco labe, Audit, ISO
Manfaat AMDAL : Menaikkan da,pak + & menurunkan dampak –

Kegunaan AMDAL (secara umum :)


 Menghindari terjadinya kerusakan lingkungan
 Sebagai dokumen penting yang dapat digunakan dalam pengadilan bila terjadi
pertentangan antara pemilik dengan masyarakat atau proyek lain
 Sebagai informasi atau pembanding bagi proyek lain
 Sebagai informasi kondisi lingkungan suatu tempat
 Sebagai informasi atau pembanding saat pemantauan lingkungan
 Bahan masukan untuk mempelajari alternatif
 Sebagai salahsatu bahan bagi pemegang keputusan

Penilaian dokumen AMDAL dilakukan untuk beberapa dokumen dan meliputi penilaian
terhadap kelengkapan administrasi dan isi dokumen. Dokumen yang di nilai adalah meliputi:
1.Penilaian dokumen Kerangka Acuan (KA)
2.Penilaian dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
3.Penilaian Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
4.Penilaian Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Terjadinya Dampak :
1. Tahap Pra-Konstruksi = Sosial
2. Tahap Konstruksi = Bio – Fisik – Kimia - Sosial
3. Tahap Operasi = Bio – Fisik – Kimia - Sosial
4. Tahap Pasca-Operasi = Bio – Fisik – Kimia - Sosial

Anda mungkin juga menyukai