Anda di halaman 1dari 4

BAB III

ANALISIS PELAKSANAAN STRUKTUR

3.1 Pengamatan Struktur


Pengamatan proyek pembangunan Social Security Tower yang dilakukan dari bulan Juli
2017 sampai September 2017 mengarahkan untuk pengamatan struktur kolom, balok, plat
lantai, tangga, dan shearwall. Pengamatan yang melingkupi pekerjaan tanah seperti pekerjaan
pendahuluan, pekerjaan pondasi borepile tidak dapat diamati dikarenakan pekerjaan tersebut
sudah dilakukan sebelum kami memulai kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

3.1.1 Struktur Kolom

Pekerjaan struktur kolom diawali dengan pengukuran untuk menentukan elevasi dan
as kolom serta menandai batas tinggi kolom dengan menggunakan autolevel. Langkah-langkah
dalam pekerjaan kolom adalah sebagai berikut :
a. Penentuan As pada Kolom
Penentuan as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan tim survei yang melakukan
pengukuran dan pematokan. Penentuan As kolom dapat dilakukan dengan menggunakan alat
penyipat datar yaitu theodolite. Penentuan as pada kolom berfungsi agar kolom sesuai dengan
yang direncanakan sebelumnya. Selain itu, penentuan as kolom sangat penting agar ukuran
kolom yang direncanakan simetris dan sesuai dengan gambar kerja. Dalam melakukan
pengukuran diperlukan juru ukur (surveyor) yang berpengalaman dalam bidangnya. Posisi as
kolom ditentukan berdasarkan as kolom pada lantai sebelumnya. Proses pemindahan titik
kolom dari lantai bawah ke lantai atas dibuat dengan lubang-lubang pada pelat lantai yang
nantinya digunakan sebagai pusat pengukuran.
b. Pembesian Tulangan Kolom
Pabrikasi tulangan kolom dikerjakan didalam pos pembesian. Dalam pemasangannya,
dibutuhkan pekerja yang terampil dalam bidangnya. Hal ini dilakukan agar kolom yang
dipasang benar-benar tegak dan lurus seperti kolom yang berada pada lantai di bawahnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pembesian pada tulangan kolom antara lain
:
1. Bahan yang terdiri dari :
a) Besi tulangan
Besi tulangan yang digunakan harus sesuai dengan gambar kerja shop drawing
proyek.
b) Kawat bendrat
Kawat bendrat digunakan sebagai pengikat antara sengkang dengan
kolom.
2. Tenaga kerja yang terdiri dari :
a) Tukang besi terampil yang berpengalaman dan mengerti lingkup dalam pekerjaan
pembesian.
b) Mandor dan pelaksana yang paham dalam pembacaan shop drawing sehingga
pelaksanaan di lapangan sesuai dengan gambar perencanaan sebelumnya.
3. Alat yang digunakan berupa :
a) Bar bender : digunakan untuk membengkokkan besi tulangan.
b) Bar cutter : digunakan untuk melakukan pemotongan besi tulangan.
c) Tang besi : digunakan untuk mengikat kawat bendrad pada besi tulangan

Metode kerja dalam pembesian tulangan kolom pada proyek pembangunan Gedung
Social Security Tower adalah sebagai berikut :
1) Besi tulangan berbagai diameter dipotong sesuai ukuran dalam gambar kerja
menggunakan bar cutter. Proses ini dinamakan bar cutting. Sedangkan untuk besi yang
digunakan sebagai pengikat (sengkang) dibengkokkan menggunakan bar bender.
Proses pembengkokan tulangan sengkang dinamakan bar bending.
2) Setelah baja tulangan dilakukan pemotongan dan pembengkokan, langkah selanjutnya
adalah membawa besi tulangan menuju lantai kolom yang akan dilakukan pekerjaan
pembesian menggunakan mobile crane.
3) Kemudian setelah besi tulangan sampai di tempat lantai yang dituju, langkah
selanjutnya adalah melakukan perakitan besi kolom. Perakitan besi kolom dilakukan
dengan cara mengikatkan tulangan pokok kolom dengan tulangan sengkang
menggunakan kawat bendrat. Jarak dan jumlah tulangan pokok disesuaikan dengan
gambar kerja/ shop drawing.
4) Pemasangan tulangan kolom dilakukan dengan cara mengikat kawat bendrat pada
tulangan utama dengan stek penyaluran yang telah terpasang pada kolom lantai
sebelumnya.
5) Setelah tulangan kolom terpasang dengan benar, langkah selanjutnya adalah besi diberi
penyangga sementara agar posisinya tetap tegak.

c. Pemasangan Bekisting Kolom


Metode kerja dalam pemasangan bekisting kolom pada proyek pembangunan Gedung
Social Security Tower adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan shop drawing yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan dan
pemotongan bekisting.
2) Memasang beton decking pada sisi luar tulangan utama sebelum ditutup menggunakan
bekisting. Hal ini dilakukan agar didapatkan selimut beton yang sesuai rencana dan
menjaga agar tulangan tidak menjorok keluar ketika pembongkaran bekisting.
3) Memasang sepatu kolom yang berfungsi agar posisi bekisting tetap siku.
4) Mengoles bekisting menggunakan oli (oil form).
5) Melakukan pemasangan tie rod untuk mengikat horizontal waller dan kuatkan
menggunakan wing nut.
6) Setelah bekisting terpasang, kemudian cek vertikalitas bekisting menggunakan alat
unting-unting yang dilengkapi dengan benang yang diikatkan pada kedua sisi bekisting.

d. Pengecoran Kolom
Setelah tahapan pembesian dan pemasangan bekisting, langkah selanjutnya adalah
melakukan pengecoran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengecoran adalah
1. Bahan yang terdiri dari :
a) Beton ready mix (beton yang siap digunakan sesuai dengan mutu yang sebelumnya
disepakati)
b) Lem Beton (sebagai perekat antara beton lama dan beton baru)
2. Tenaga kerja yang terdiri dari :
a) Tukang cor terampil yang berpengalaman dan mengerti lingkup dalam pekerjaan
pembesian.
b) Mandor dan pelaksana yang paham dalam pembacaan shop drawing sehingga
pelaksanaan di lapangan sesuai dengan gambar perencanaan sebelumnya.
3. Alat yang digunakan berupa :
a) Truk crane
b) Concrete mixer truck
c) Concrete vibrator
d) Concrete pump truck
e) Theodolite
f) Pipa cor
g) Kerucut abrams dan mistar
h) Alat cetak silinder benda uji beton
i) Alat bantu

Metode kerja dalam pengecoran kolom pada proyek pembangunan Gedung Social
Security Tower adalah sebagai berikut :
1) Konsultan pengawas melakukan pengecekan terhadap besi tulangan yang dipasang agar
sesuai dengan rencana.
2) Melakukan pengujian nilai slump dengan cara mengambil sampel dari semen ready
mix. Nilai slump yang dipakai adalah 12±2 cm.
3) Setelah nilai slump yang digunakan sesuai dengan rencana, kemudian beton dari
concrete mixer truk dituangkan kedalam concrete pump truk , dibantu dengan pipa cor
yang disambungkan dengan concrete pump truck.
4) Setelah semen dituangkan, kemudian beton dipadatkan menggunakan concrete
vibrator.
Dengan metode pelaksanaan yang sesuai diharapkan dapat menghasilkan kolom dengan
beton yang sesuai dengan mutu, bentuk presisi (tidak cembung dan cekung) serta tidak idak
mengalami kebocoran .

Anda mungkin juga menyukai