Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
”i-Bee” Inteligent Electronic Braile Integrated Android Sebagai Media
Pembelajaran Membaca Huruf Latin dan Hijaiyah Terpadu dan Terjangkau
Bagi Penyandang Kesulitan Melihat

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :

Firas Rahmad H. (2114100104) Angkatan 2014


Arif Rachman A. (2113100095) Angkatan 2013
Rahmat Bambang W. (2113100022) Angkatan 2013
I Wayan Sudiasa (2114100109) Angkatan 2014
I
Nida Amalia (5113100100) Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
”i-Bee” Inteligent Electronic Braile Integrated Android Sebagai Media
Pembelajaran Membaca Huruf Latin dan Hijaiyah Terpadu dan Terjangkau
Bagi Penyandang Kesulitan Melihat

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :

Firas Rahmad H. (2114100104) Angkatan 2014


Arif Rachman A. (2113100095) Angkatan 2013
Rahmat Bambang W. (2113100022) Angkatan 2013
I Wayan Sudiasa (2114100109) Angkatan 2014
I
Nida Amalia (5113100100) Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… iv
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...2
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………... 2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………… 2
1.4 Luaran yang Diharapkan………………………………………………... 2
1.5 Manfaat Program………………………………………………………... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………. 3
2.1.Refreshable Braille Display…………………………………………………... 3
2.2. Buku Braille…...………………………………………………………...3
2.3. Al Qur’an Braille ………………………………………………………. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN………………………………………… 5
3.1 Studi Literatur…………………………………………………………… 5
3.2 Skema Alat……………………………………………………………… 5
3.3 Pembelian Komponen…………………………………………………... 7
3.4 Pembuatan Alat………………………………………………………… 7
3.5 Pengujian Alat………………………………………………………….. 7
3.6 Analisa…………………………………………………………………. 8
3.7 Implementasi …………………………………………………………… 9
3.8 Pembuatan Laporan……………………………………………………... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN………………………………. 9
4.1 Anggaran Biaya………………………………………………………… 9
4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………….. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing………………..11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan…………………………………… 18
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas…………. 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan…………………………………21
Lampiran 5.GambaranTeknologi yang akan Diterapkembangkan…………….. 22

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Macam-macam Refreshable Braille di pasaran ……………………. 2


Gambar 2 Piezoelektrik pada Refreshable Braille Display………………………. 3
Gambar 3 Buku Braille…………………………………………………… 4
Gambar 4 Al-Qur’an Braille…………………………………………………... 4
Gambar 5 Skema metode pelaksanaan ………………………………………... 5
Gambar 6 Skema Integrasi Perangkat Keras dan Lunak Pada Alat…………… 6
Gambar 7 Perakitan Komponen alat…………………………………………… 6
Gambar 8 Skema Cara Kerja Perangkat Keras dan Aplikasi Android………… 7
Gambar 9 Tampilan alat i-Bee……………………………………………………….. 8
Gambar 10 Tampilan aplikasi di android……………………………………….8
Gambar 11 Alat Tampak Atas............................................................................22
Gambar 12 Alat Tampak Belakang dan Kiri......................................................22
Gambar 13 Tampilan Splash Screen...................................................................23
Gambar 14 Tampilan Pola Braille dan Konversinya..........................................23
Gambar 15 Tampilan Tahap Evaluasi.................................................................24
Gambar 16 Desain Komponen Relay..................................................................24
Gambar 17 Desain Komponen Driver.................................................................24
Gambar 18 Perakitan Keseluruhan Komponen...................................................25

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jenis Pengeluaran serta Angaran Biaya………...……………………….9


Tabel 2.Jadwal Pelaksanaan Program…………………………………………... 9

iv
1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesulitan melihat merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat
melihat dengan baik, meskipun menggunakan kacamata dan dalam kondisi yang
cukup cahaya. Pada Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan 2014,
diperoleh data dimana kondisi kesulitan melihat menempati posisi dengan jumlah
tertinggi dibandingkan dengan disabilitas yang lainnya. Ketua Dewan Pembina
Yayasan Damandiri Mohamad Bob Hasan mengatakan bahwa pada tahun 2016
jumlah penduduk di Indonesia yang mengalami kebutaan berjumlah 1,5 persen
atau setara dengan 3,75 juta orang. Data-data tersebut menunjukkan bahwa tidak
sedikit masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan melihat sehingga perlu
adanya perhatian khusus terkait kebutuhan mereka.
Diantara kebutuhan mendasar dari seorang individu yang harus dipenuhi
adalah kebutuhan pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal seperti
pendidikan keagamaan. Dalam dunia pendidikan formal, membaca dan berhitung
merupakan salah satu hal yang penting bagi seseorang agar dapat mengetahui
tentang banyak hal. Dalam pendidikan keagamaan khususnya Agama Islam,
kemampuan membaca Huruf Hijaiyah sebagai dasar belajar Al-Qur’an juga
merupakan hal yang mendasar dan wajib dikuasai. Data yang dipublikasikan oleh
Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya
17.040 orang beragama Islam yang pernah mengenyam pendidikan dari 1,5 juta
penyandang kesulitan melihat usia dewasa. Jumlah penyandang kesulitan melihat
yang bisa membaca Al Qur'an Braille lebih sedikit lagi, yaitu sekitar 5.408 orang,
yang mana menunjukkan rendahnya tingkat bebas buta baca Al-Qur'an Braille di
Indonesia. Kemampuan untuk membaca huruf latin dan huruf Hijaiyah pada
dasarnya sudah diajarkan di sekolah, dimana untuk huruf latin diajarkan di
Sekolah Luar Biasa untuk penyandang kesulitan melihat (SLB-A), sedangkan
huruf Hijaiyah diajarkan melalui metode baca Al-Quran di lingkungan pesantren
khusus tunanetra. Kendati demikian, terdapat beberapa kesulitan yang harus
dihadapi dalam proses mengajarkan kemampuan membaca pada penyandang
kesulitan melihat baik huruf latin di SLB-A maupun huruf Hijaiyah di pesantern
khusus, diantaranya yaitu adanya perbedaan kemampuan akademis dan motorik
dalam mengenali huruf braille pada individu masing-masing, minimnya media
yang tersedia untuk proses pengajaran, serta tidak adanya fasilitas untuk dapat
belajar memnbaca secara mandiri.
Salah satu media yang dapat digunakan oleh penyandang kesulitan melihat
adalah refreshable braille display yang merupakan perangkat yang dapat
menampilkan karakter braille secara dinamis dan bisa berubah sesuai dengan
perintah yang diberikan oleh penggunanya. Refreshable braille display masih
tergolong barang mewah karena untuk mendapatkannya harus mengeluarkan
biaya yang sangat mahal, sekitar $2,595.00 atau setara dengan sekitar 30 juta
rupiah seperti dilansir pada situs amazon.com. Padahal, penyandang kesulitan
2

melihat di Indonesia, kebanyakan berasal dari kalangan menengah kebawah.


Macam-macam refreshable braille display yang dijual di situs amazon.com pada
gambar 1

Gambar 1 Macam-macam Refreshable Braille di pasaran


Sumber: amazon.com

Pada program ini akan diusulkan rancang bangun i-Bee, suatu alat yang
digunakan sebagai media pembelajaran untuk membaca huruf latin dan Hijaiyah
bagi penyandang kesulitan melihat secara mandiri. Fitur alat ini berupa
integrasinya dengan aplikasi voice recognition berbasis Android sebagai bentuk
koreksi bacaandan audio. Dengan adanya alat ini, diharapkan penyandang
kesulitan melihat dapat lebih mudah untuk belajar membaca huruf latin dan
Hijaiyah secara mandiri, cepat, dan mudah.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang dibahas di program ini adalah kondisi
penyandang kesulitan melihat yang mengalami kesulitan untuk belajar membaca
huruf latin dan Hijaiyah dengan metode braile konvensional. Serta masalah
tentang bagaimana cara memberi media pembelajaran membaca yang dapat
digunakan penyandang kesulitan melihat secara mandiri dengan harga yang
terjangkau, karena harga refreshable braille display yang ada terlalu mahal yaitu
sekitar 30 juta rupiah.
1.3 Tujuan
Tujuan dari program ini adalah untuk membuat alat i-Bee yang dapat
membantu para penyandang kesulitan melihat dengan memberi media
pembelajaran membaca huruf latin dan Hijaiyah yang dapat digunakan
penyandang kesulitan melihat tersebut secara mandiri dan mudah dengan harga
yang terjangkau.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari program ini yaitu menciptakan i-Bee, sebuah
alat terpadu yang mempermudah penyandang kesulitan melihat supaya terbantu
dalam hal pembelajaran membaca huruf latin dan Hijaiyah secara mudah dan
mandiri.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari program karsa cipta ini adalah:
1. Rancang bangun alat ”i-Bee” Inteligent Electronic Braile terintegrasi
Android sebagai media pembelajaran bagi penyandang kesulitan melihat
2. Hak paten alat i-Bee dan artikel ilmiah tentang alat i-Bee.
3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Refreshable Braille Display
Refreshable Braille Display merupakan peralatan elektromekanika yang
dapat menampilkan huruf atau angka braille sesuai dengan data yang diterima.
Refreshable braille display pada umumnya terintegrasi dengan komputer untuk
menerima data teks. Display tersebut digunakan untuk menampilkan karakter
dalam satu baris, tergantung pada jumlah cell dalam setiap baris, umumnya antara
18 – 60 karakter. Tegangan akan diubah menjadi perubahan bentuk secara
mekanik pada braille cell. Hal ini dimungkinkan akibat dari bahan piezoelektrik.
Piezoelektrik merupakan bahan yang dapat berubah bentuk apabila diberikan
tegangan listrik dan sebaliknya tegangan akan menyebabkan perubahan bentuk.
Melalui perangkat inilah pin-pin pada sel braille dapat bergerak naik dan turun
sehingga setiap sel braille dapat menghasilkan kombinasi yang berbeda. Harga
komponen piezoelektrik dan kompoenen elektrik lain di produk yang sudah ada di
pasaran sangat mahal dan tidak terjangkau oleh golongan menengah ke bawah.
Piezoelektrik pada Refreshable Braille Display dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Piezoelektrik pada Refreshable Braille Display


Sumber: file.scirp.org

Penggunaan komponen piezoelektrik dalam i-Bee digantikan dengan relay


dan komponen elektromagnet dan membuat harga jauh lebih murah. Alat i-Bee
juga diintegrasikan dengan program Android pada smartphone melalui perantara
Bluetooth dengan terdapat fitur tambahan berupa audio koreksi bacaan dan
pengaturan paket bacaan sehingga memungkinkan penggunaan lebih terfasilitasi
dan lebih modern.
2.2. Buku Braille
Buku Braille merupakan media konvensional yang digunakan para
penyandang kesulitan melihat untuk belajar membaca. Format cetakan buku ini
disebut cetakan “tactile”, yang berari dapat dibaca dengan menyentuh huruf
timbul di kertas. Sistem awal buku Braille adalah membuat huruf Romawi timbul
untuk membentuk kata dan kalimat di kertas seperti pada gambar 3.
Pengembangan ibee sebagai media pembelajaran terpadu antara huruf latin
dan huruf hijaiyah bagi para penyandang kesulitan melihat telah diintegrasikan
teknologi android pada smartphone sehingga dapat digunakan untuk belajar secara
mudah dan mandiri menggantikan media konvensional yang ada.
4

Gambar 3. Buku Braille


Sumber : ferisulianta.com

2.3. Al-Quran Braille


Huruf Hijaiyah merupakan huruf arab yang digunakan sebagai dasar untuk
membaca Al–Qur’an. Saat ini, sudah banyak metode yang diterapkan sebagai
sarana untuk mempelajarinya, antara lain metode Jibril, Al-Baghdadi, Iqro’, An-
Nahdliyah, Al-Barqi, Qiro’ati, dan Nurul Hikmah (Taufik, 2009). Metode yang
paling banyak digunakan sebagai media belajar Al-Qur’an adalah Iqro’ karena
metode tersebut lebih cepat dan lebih mudah untuk dipelajari. Al-Quran yang
dibuat khusus untuk penyandang tunanetra adalah Al-Quran Braille. Tampilan
Al-Qur’an Braille dapat dilihat pada gambar 4 di bawah.

Gambar 4 Al-Qur’an Braille


Sumber: Dokumentasi penulis

Berdasarkan studi lapangan yang sudah dilakukan, untuk dapat membaca


Al-Qur’an, para penyandang tunanetra belajar pada yayasan yang menyediakan
guru bagi mereka. Keadaan tersebut menyebabkan banyak diantara mereka yang
tidak bisa belajar membaca, karena keterbatasan yang mereka miliki membuat
mereka tidak dapat berpergian secara mandiri, sehingga banyak penyandang
kesulitan melihat yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Maka dari itu,
diperlukan adanya media untuk para penyandang kesulitan melihat tersebut untuk
dapat belajar membaca huruf Hijaiyah secara mandiri dan terpadu. Alat i-Bee
merupakan media yang tepat untuk metode belajar huruf Hijaiyah tersebut
dengan fitur lengkap, modern, penggunaan mudah dan harga terjangkau.
5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


Pada metode ini, pelaksanaan proses pengembangan dilakukan secara
berurutan sesuai perencanaan yang telah dijadwalkan. Pelaksanaan pembuatan alat
digambarkan melalui skema pada gambar 5 dibawah ini.
Studi Literatur dan Tinjauan
Lapangan

Pembuatan Desain

Pembelian Alat
Komponen
Pembuatan Alat

Gagal
Pengujian Alat

Analisa

Sukses
ssss
Implementasi

Pembuatan Laporan

Gambar 5 Skema metode pelaksanaan

3.1 Studi Literatur


Studi literatur dari program ini menyangkut seluruh teori tentang braile
dan refreshable braile display, serta teori untuk merencanakan pembuatan alat.
3.2 Skema Alat
Alat i-Bee menjadi komponen penting untuk menampilkan pola braille
untuk dibaca pengguna, dengan fitur pergeseran bacaan dan pengucapan bacaan
serta database paket tingkat bacaan mulai dari tingkat kelas beginner,
intermediate, dan expert untuk huruf latin, dan tingkat Iqro’ 1 sampai Iqro’ 6
untuk belajar huruf Hijaiyah. Aplikasi di Android memberi fitur voice recognition
yang digunakan sebagai sarana untuk koreksi bacaan pengguna serta pengaturan
database untuk paket tingkat expert. Komunikasi data antara alat dengan aplikasi
Android tersebut dilakukan melalui media Bluetooth. Skema integrasi program
yang tertanam pada alat dapat dilihat pada gambar 6, sedangkan skema antara alat
dan aplikasi sebagai sarana evaluasi dapat dilihat pada gambar 7
6

Elektromagnet Speaker

Gambar 6. Skema Integrasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pada Alat

Gambar 7 Perakitan Komponen alat

Cara kerja dari alat i-Bee yang terintegrasi dengan Android yaitu :
- Alat i-Bee berfungsi sebagai pemuncul dan pengatur bacaan huruf Braile oleh
pengguna. Mekanismenya adalah dengan menggunkan komponen eletrik yaitu
relay, electromagnet, penunjuk, serta komponen Arduino sebagai
mikrokontroler pengolah database. Penggunaannya sama dengan cara
membaca penyandang kesulitan melihat yaitu dengan menggunakan telunjuk di
atas jarum-jarum penunjuk i-Bee yang berwarna hitam. Untuk mengganti atau
mengatur bacaan, mengganti paket tingkat bacaan, atau memunculkan suara
bacaan dapat menggunakan tombol putih di kanan dan kiri alat.
- Android berfungsi untuk koreksi bacaan pengguna dengan fitur voice
recognition, dan untuk mengatur paket tingkat bacaan dimana pada paket
tingkat expert dan Iqro’ 6 dapat ditambah variasi jenis bacaan yang di input
dari Android. Cara kerjanya dengan mengintegrasikan aplikasi di Android
dengan alat i-Bee dengan bluetooth. Skema cara kerja Andorid pada gambar 8
7

Gambar 8 Skema Cara Kerja Perangkat Keras dan Aplikasi Android

3.3 Pembelian Komponen


Pembelian dilakukan di toko peralatan elektronik di sekitar wilayah
peneliti dan juga di lakukan dari situs jual-beli online untuk membeli semua
kompoen peralatan.
3.4 Pembuatan Alat
Proses pembuatan alat dilaksanakan setelah desain dan rancangan alat
sudah jadi. Gambaran teknologi yang akan dikembangkan terdapat pada lampiran
5. Pembuatan alat dan perakitan alat terbagi menjadi 4 bagian utama, yaitu:
- Membuat mekanik dan kontrol dari braille.
- Membuat rangkaian pada Arduino
- Membuat program serta database.
- Membuat aplikasi di Android
3.5 Pengujian Alat
Untuk memastikan bahwa fitur-fitur pada alat daat berfungsi dengan baik,
maka dilakukan pengujian baik oleh tim maupun pengujian ke masyarakat guna
memperoleh data-data sebagai bahan analisa.
Skenario pengujian dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi yang terdapat
pada alat i-Bee yang telah terintegrasi dengan perangkat android. Langka
pengujian yang dilakukan yaitu:
1. Melakukan pengujian pada komponen i-Bee.
Pengujian alat i-Bee dengan menggunakannya sebagaimana penggunaan
refreshable Braille dengan tangan, pengujian tombol pengatur bacaan, tombol
untuk mebunyikan suara, serta menguji sistem transfer dari android untuk
disalurkan ke alat i-Bee sampai dapat memunculkan huruf yang sesuai. Tampilan
alat i-Bee pada gambar 9 di bawah ini.
8

i-Bee

Gambar 9 Tampilan alat i-Bee

2. Melakukan tes pada program aplikasi di android.


Pengujian pada aplikasi di Android yaitu menguji fitur audio yang
berfungsi untuk koreksi bacaan pengguna dengan voice recognition, dan menguji
fitur pengatur paket tingkat bacaan mulai dari tingkat beginner sampai expert,
serta menguji integrase database dengan alat i-Bee. Tampilan aplikasi di android
pada gambar 10 di bawah.

i-Bee

i-Bee

Gambar 10 Tampilan aplikasi di android

3. Melakukan pengujian koreksi dari alat i-Bee.


Faktor pengoreksi berupa audio atau suara yang dapat muncul ketika
pengguna salah dalam melafalkan atau mengucapkan huruf atau angka yang
keluar di i-Bee. Pengujian koreksi dilakukan dengan mengucapkan huruf dan
menunggu respon dari android untuk tahu apakah yang diucapkan benar atau
salah. Respon tersebut yaitu :
 Apabila benar, maka andoid tidak akan mengeluarkan suara
 Apabila salah, maka android akan mengeluarkan suara “SALAH, YANG
BENAR ADALAH …”.
3.6 Analisa
Analisa sistem dilakukan untuk dapat mengetahui apakah alat yang telah
dibuat sudah layak atau belum. Analisa data hasil pengujian di gunakan pula
untuk mengetahui kehandalan kinerja dari alat.
Analisa yang dilakukan setelah melakukan pengujian pada i-Bee beserta
seluruh komponennya termasuk android di data dan di catat di laporan pengujian
dan analisa. Data yang didapat kemudian dianalisa apakah semua fungsi dari
komponen i-Bee bekerja maksimal sesuai perencanaan. Apabila masih ada
komponen yang kinerjanya belum sesuai, analisa tentang pengujian akan dapat
menentukan bagian mana yang kurang maksimal tersebut dan dapat langsung di
perbaiki agar dapat berfungsi dengan sesuai.
9

3.7 Implementasi
Implementasi dapat diterapkan pada penyandang kesulitan melihat dengan
harapan dapat membantu mereka untuk bisa belajar membaca huruf latin maupun
Hijaiyah dengan mandiri.
3.8 Pembuatan Laporan
Laporan merupakan proses terakhir dari keseluruhan program ini.
Pembuatan laporan untuk melaporkan seluruh proses dair pelaksanaan program
ini, baik dokumentasi kegiatan maupun data pengujian yang sudah dilakukan
secara rinci.

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Kegiatan
Anggaran kegiatan program kreativitas mahasiswa karsa cipta ini dapat
dilihat pada tabel 1 dibawah, sedangkan rincian justifikasi dana terdapat pada
lampiran 2.
Tabel 1 Jenis Pengeluaran serta Angaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan penunjang Rp 3.740.000
2 Bahan habis pakai Rp 4.990.000
3 Transportasi Rp 1.780.000
4 Lain-lain Rp 1.860.000
Jumlah Rp 12.370.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan pelaksanaan program karsa cipta ini setelah
pengumuman dari Kemristekdikti pada tahun 2017 pada tabel 2 dibawah.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan
No Kegiatan Bulan
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi literatur
2 Pembuatan Desain
3 alat
Pembelian bahan dan
Pembuatan
4 Pengujian Alat
5 Analisa
6 Implementasi
7 Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Situasi Penyandang Disabilitas. Jakarta: Kementrian


Kesehatan RI.
Anonim. Tanpa tahun. Refreshable refreshable braille display didapat dari
en.wikipedia.org/wiki/Refreshable_braille_display diakses pada 2
Oktober 2016.
Diono, A. 2014. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
M. Lang. Tanpa tahun. Towards a "free" refreshable braille display didapat
dari delysid.org/rmll2010/braille.html. diakses pada 3 oktober 2016.
Setyowanto, Hari. 2016. Melanjutkan Semangat Kepedulian Eyang dalam
Pengentasan Kemiskinan didapat dari www.gemari.or.id pada 28
Oktober 2016.
Sopacua, Joyce. 2015. Serba-Serbi Huruf Braille didapat dari
www.timeanddate.com diakses pada 1 Oktober 2016.
Subagya. Tanpa tahun. Membaca Menulis Braille Lengkap madrassa An-
Noor for the blind didapat dari
https://bakorplbbanyumas.files.wordpress.com diakses pada 4 Oktober
2016.
Tanpa Nama. 2016. Indonesia Butuh Pengajar dan Modul Pengajaran Al
Qur'an Braille didapat dari www.kemenag.go.id pada 28 Oktober
2016.
Qomariyatun, A. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca dan Berhitung
Melalui Permainan Kartu Huruf, Gambar dan Angka Pada
Pembelajaran Tematik (Bahasa Indonesia Dan Matematika) Pada
Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 01 Gedong Kecamatan
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
16

BIODATA DOSEN PEMBIMBING


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Moch. Solichin, ST. MT
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Mesin
4 NRP/NIDN 0017088903
5 Tempat Tanggal Lahir Kediri, 17 Agustus 1989
6 E-mail solichin@me.its.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085645898210

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana Magister Doktor
Nama Institusi ITS ITS
Jurusan Teknik Mesin Teknik Mesin
Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2011-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
Analisa Laju Keausan
(Spesofoc Wear Rate) antara
Seminar Nasional Teknik Stainless Steel dengan Ultra
1
Mesin UK PETRA High Molecullar High
Polyethylene sebagai Sendi
Lutut Buatan

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
JUARA 1 LOMBA RISET
1 ITS 2010
ITS
JUARA 1 KOMPETISI
2 BISNIS TDA TINGKAT TDA 2011
NASIONAL
3 FINALIS PIMNAS DIKTI 20

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta dengan judul ”i-Bee”
Inteligent Electronic Braile Braile Elektronik Terintegrasi Android Sebagai
Media Pembelajaran Membaca bagi Penyandang Kesulitan Melihat
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Harga
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
Solder Alat pelebur timah 2 unit 25.000 50.000
Jangka Sorong Alat ukur panjang 2 paket 500.000 1.000.000
Bor PCB Alat pembuat lubang 2 paket 100.000 200.000
Gunting Alat pemotong 2 paket 10.000 20.000
Tang Potong Alat pemotong kabel 2 unit 20.000 40.000
Tang Jepit Alat penjepit 2 unit 20.000 40.000
Timah Alat penyambung 2 unit 10.000 20.000
kabel
Cutter Alat pemotong 2 unit 10.000 20.000
Bor listrik Alat pembuat lubang 2 unit 1.000.000 2.000.000
Penggaris Alat ukur panjang 2 unit 20.000 40.000
Cutter akrilik Alat pemotong 2 unit 20.000 40.000
Obeng Pemutar baut 2 set 50.000 100.000
Lem Alat perekat 4 unit 10.000 40.000
Gergaji Alat pemotong 2 unit 25.000 50.000
Penyedot Timah Alat penyedot timah 2 unit 20.000 40.000
Pinset Alat penjepit 4 set 10.000 40.000
SUBTOTAL (Rp) 3.740.000

2. Bahan Habis Pakai


Harga
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
A. Mekanik Braille
Relay Elektromagnet 250 unit 8.000 2.000.000
Jasa Pemotongan Body alat 5 paket 100.000 500.000
akrilik
Kawat / Pengungkit 5 paket 10.000 50.000
lempengan besi
Pin Header Dot braille 10 paket 1.500 15.000
Mur, Baut, dan Konektor PCB dengan 100 unit 500 50.000
Spacer Body
B. Rangkaian
Push Button & Tompol pilihan 25 unit 4000 100.000
knop
Resistor Habatan 5 paket 5.000 25.000
Dioda IN4148 Penyearah 250 unit 100 25.000
ULN 2003 Penguat arus 40 unit 5.000 200.000
Jasa PCB Membuat PCB 5 Paket 50.000 250.000
19

Pin header Konektor ke arduino 50 unit 2.000 100.000


Regulator Penstabil Tegangan 5 unit 10.000 50.000
Tegangan
Mini amplifier Pengatur Volume 5 unit 10.000 50.000
Kabel Pelangi Penghubung 5 unit 10.000 50.000
komponen
Baterai Isi Ulang Sumber Daya 4 unit 100.000 400.000
C. Pemograman
Arduino kontroler 3 unit 280.000 840.000
Voice Module Fitur Audio 3 unit 95.000 285.000
SUBTOTAL (Rp) 4.990.000

3. Perjalanan
Harga
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
Perjalanan ke Perjanan pembelian 50 liter 7.400 370.000
tempat penjualan alat dan bahan bensin
alat dan bahan
Perjalanan ke Perjanan untuk survey 50 liter 7.400 370.000
tempat Yayasan dan demo Yayasan bensin
Perjalanan Transportasi seminar 4 orang 260.000 1.040.000
Seminar
SUBTOTAL (Rp) 1.780.000

4. Lain-lain
Harga
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
Kertas Sekretariatan 1 30.000,00 30.000
Tinta Sekretariatan 4 20.000,00 80.000
Pengendapan Sekretariatan 5 10.000,00 50.000
Laporan
Paten Pembuatan 1 1.500.000 1.500.000
Hak Cipta
Seminar Publikasi 1 200.000 200.000
Ilmiah
SUBTOTAL (Rp) 1.860.000
TOTAL (Rp) 12.370.000
20

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas

Program Bidang
No Nama/NRP Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
Kordinasi
anggota untuk
Teknik
1 Firas Rahmad H S1 12 Jam/ Minggu bekerja, asistensi
Mesin
dosen
pembimbing
Bagian penulisan
Arif Rahman A.
Teknik laporan dan
2 S1 10 Jam/ Minggu
Mesin editing
administrasi
mencari
Rahmat Teknik
3 S1 12 Jam/ Minggu referensi, survei
Mesin
Bambang harga komponen
Membuat dan
I Wayan Sudiasa merevisi struktur
Teknik laporan pkm,
4 S1 Mesin 10 Jam/ Minggu menambahi
bagian laporan
yang kurang
Merancang dan
Nida Amalia Teknik
mendesain
5 S1 Informatika 10 Jam/ Minggu
semua grafis
(2D dan 3D).
21
22

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

Dari komponen-komponen tersebut dapat ditentukan desain keseluruhan


dari alat dan desain dari aplikasi Android. Desain keseluruhan alat tampak atas
dapat dilihat pada Gambar 11, dan tampak samping kiri dan belakang pada Gambar
12.

Gambar 11 Alat Tampak Atas

Keterangan komponen pada Gambar 11:


1. Tombol Back Halaman: berpindah ke halaman sebelumnya.
2. Tombol Next Halaman: berpindah ke halaman berikutnya.
3. Tombol Back Baris: berpindah ke baris sebelumnya.
4. Tombol Next Baris: berpindah ke baris berikutnya.
5. Tombol Mode: memilih mode belajar membaca atau berhitung.
6. Tombol Play Suara: memainkan audio yang ditampilkan braille.
7. Penunjuk Halaman: menunjukkan halaman.
8. Pola Braille: menampilkan konten braille.

Gambar 12 Alat Tampak Belakang dan Kiri


23

Keterangan komponen pada Gambar 12:


1. Audio Jack: lubang konektor untuk perangkat
2. Volume: mengeraskan atau mengecilkan audio.
3. Tombol on/off: menghidupkan atau mematikan alat.
4. Speaker: mengeluarkan suara.
5. Cooling Fan: mendinginkan alat.
6. USB Plug: memasukkan USB.

Alat juga memiliki hubungan dengan perangkat telepon genggam berupa


aplikasi Android. Tampilan desain untuk aplikasi Android dapat dilihat pada
Gambar 13 untuk bagian splash screen, Gambar 14 untuk melihat pola pada braille
dan konversinya, serta Gambar 15 untuk mengevaluasi belajar.

Gambar 13 Tampilan Splash Screen

Gambar 14 Tampilan Pola Braille dan Konversinya


24

Gambar 15 Tampilan Tahap Evaluasi

Gambar 16 Desain Komponen Relay

Gambar 17 Desain Komponen Driver


25

Perakitan dari keseluruhan komponen dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Perakitan Keseluruhan Komponen

Dalam implementasinya, terdapat beberapa batasan yang ditetapkan pada


pembuatan alat. Batasan masalah dari refreshable refreshable braille display
dengan fitur audio adalah:
1. Arduino yang digunakan adalah Arduino Mega 2560.
2. Konsep mekanik yang digunakan pada sel braille adalah pengungkit
elektromagnet.
3. Terdapat 16 sel refreshable braille dimana 14 sel untuk display pola braille
huruf dan 2 sel untuk display halaman.
4. Sumber daya listrik berupa adaptor DC.
5. Program dibangun dengan bahasa pemrograman bahasa C menggunakan
Arduino IDE.
6. Database suara dibuat dengan menggunakan format AD4.
7. Perangkat lunak menggunakan Bahasa Indonesia.
8. Aplikasi Android dibangun menggunakan Android studio

Anda mungkin juga menyukai