Evy Sulistyoningrum1
1
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
E-mail:evysulistyoningrum@yahoo.com.sg
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Nefropati diabetik (ND) Eropa5. Sekitar 20% sampai 30% penderita
didefinisikan sebagai sindrom klinis pada kasus DM akan berkembang menjadi kasus
pasien DM yang ditandai dengan nefropati diabetik. Setelah 20 tahun onset
albuminuria menetap > 300 mg/24 jam pada nefropati, 20% penderita DM akan
minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun mengalami gagal ginjal terminal4. Seiring
waktu 3 sampai 6 bulan pada minimal dua dengan meningkatnya prevalensi DM,
kali pemeriksaan dalam kurun waktu tiga diperkirakan prevalensi ND pun akan
sampai enam bulan1 atau penurunan semakin meningkat. Artikel ini akan
kecepatan filtrasi glomerulus dan membahas mengenai perubahan struktural
peningkatan tekanan darah arterial tetapi dan fungsional pada nefropati diabetik dan
tanpa penyakit ginjal lainnya atau penyakit mekanisme molekuler yang mendasarinya.
kardiovaskuler2. Kondisi ini merupakan
Perubahan Struktur Ginjal Pada
salah satu komplikasi Diabetes Mellitus
Nefropati Diabetik
(DM) yang paling serius dan paling sering
Nefropati diabetik menimbulkan
menyebabkan gagal ginjal stadium terminal
beberapa kelainan pada struktur histologis
(end stage renal disease) hampir di seluruh
ginjal. Karakteristik histologis nefropati
dunia3. Sekitar 40% penderita ESRD adalah
diabetik adalah perubahan struktur pada
pasien DM dengan komplikasi nefropati
glomerulus. Glomerulus pada keadaan
diabetik4. Nefropati diabetik merupakan
nefropati diabetik mengalami penambahan
komplikasi mikrovaskuler tersering yang
volume (hipertrofi) yang disebabkan karena
terjadi pada penderita DM di Amerika dan
514
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Sulistyoningrum, Nefropati diabetik
Bukti-bukti ilmiah melaporkan peran utama adalah sel epiteloid yang terletak di antara
sel mesangial intraglomeruler pada kapiler glomerulus dan berperan sebagai sel
kerusakan glomerulus pada nefropati penyokong. Sel ini mengalami modifikasi
diabetik. Sel mesangial intraglomeruler struktur dengan akumulasi granula basofilik
515
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Sulistyoningrum, Nefropati diabetik
pada sitoplasma. Sel ini juga mempunyai glomerulus mengakibatkan ekskresi protein
fungsi menyerupai makrofag karena yang berlebihan serta penurunan fungsi
mempunyai kemampuan fagositosis11. ginjal12.
Keadaan hiperglikemia pada diabetes akan Hiperfiltrasi pada nefropati dianggap
menginduksi proliferasi dan aktivasi sel sebagai awal dari mekanisme patogenik
mesangial intraglomerular. Aktivasi sel ini dalam laju kerusakan ginjal. Hal ini terjadi
akan menyebabkan pelepasan berbagai pada saat jumlah nefron mengalami
faktor pertumbuhan seperti TGF-β (Tumor pengurangan progresif, glomerulus akan
Growth Factor-β), PDGF (Platelet-Derived melakukan kompensasi dengan
Growth Factor), CTGF (Connective Tissue meningkatkan filtrasi nefron yang masih
Growth Factor, bFGF (basic Fibroblast sehat dan pada akhirnya nefron yang sehat
Growth Factor) dan berbagai sitokin seperti menjadi sklerosis. Peningkatan laju filtrasi
Il-1, TNF-α, komplemen. Pelepasan faktor glomerulus pada nefropati diabetik
pertumbuhan dan sitokin ini akan kemungkinan disebabkan oleh dilatasi
menyebabkan akumulasi protein matriks arteriol aferen oleh efek yang tergantung
ekstrasel yang bertanggungjawab pada glukosa, yang diperantarai hormon
glomerulosklerosis9. vasoaktif, IGF-1 (Insulin Growth Factor-1),
Nitric Oxide, prostaglandin, dan glukagon1.
Perubahan Fisiologi Ginjal Pada
Kondisi hiperglikemia akan
Nefropati Diabetik
mengaktifkan Protein Kinase C (PKC)
Nefropati diabetik juga
melalui diasilgliserol. Protein Kinase C
menimbulkan abnormalitas fungsi ginjal.
selanjutnya menstimulasi aktivitas kerja
Gambaran awal dari perubahan fungsi
angiotensin sehingga laju filtrasi glomerulus
ginjal diabetik adalah hiperfiltrasi
(LFG) terganggu. Insulin growth factor-1
glomerular dan peningkatan urinary
(IGF-1), VEGF dan endhotelin-1 (ET-1)
albumin excretion (UAE)8. Pada ND, akan
memicu hipertrofi tubulus ginjal. Protein
terjadi perubahan ukuran pori dan
Kinase C dapat menstimulasi TNF-α dan
penurunan proteoglikan heparan sulfat yang
NFκB serta meningkatkan aktivitas fibrotik
merupakan barier anion pada membran
yaitu CTGF dan TGF-β13. Kedua faktor
basalis glomerulus. Kondisi ini beserta
fibrosis tersebut akan meningkatkan
pelepasan berbagai stitokin yang
proliferasi jaringan ikat dan menyebabkan
mempengaruhi aliran dan permeabilitas
hipertrofi glomerulus dan ekspansi
vaskular menyebabkan penurunan
mesangial. Penurunan fungsi enzim
kemampuan seleksi dalam fungsi
antioksidan juga diperparah PKC yang
penyaringan glomerulus dan terjadi
menstimulasi pengeluaran sitokin inflamasi
mikroalbuminuria7. Kerusakan lanjut
yang dapat menyebabkan
516
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Sulistyoningrum, Nefropati diabetik
517
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Sulistyoningrum, Nefropati diabetik
518
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Sulistyoningrum, Nefropati diabetik
KESIMPULAN
Berbagai Nefropati diabetik fungsi ginjal. Tahap lanjut proses ini adalah
merupakan komplikasi terbanyak dari gagal ginjal.
diabetes mellitus. Kondisi hiperglikemia
DAFTAR PUSTAKA
pada diabetes mellitus mendasari
1. Hendromartono. 2009. Nefropati Diabetik
serangkaian proses yang menyebabkan dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
perubahan struktur glomerulus yang Edisi IV. Jakarta : Interna Publishing.
519
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Sulistyoningrum, Nefropati diabetik
2. Batuman, V. 2012. Diabetic Nephropathy. 11. Kierzenbaum, AL. 2007. Histology and
Medscape Reference. Diakses dari : Cell Biology, 2nd Edition. Canada: Mosby,
http://emedicine.medscape.com/article/238 Inc., 406
946-overview. pada tanggal 15 September 12. Obineche, AN dan Adem, A. 2005. Update
2012 in Diabetic Nephropathy. International
3. Scrijvers BF, Vriese AS, Flyvbjerg A, Journal of Diabetes and Metabolism. Vol
2004. From Hyperglycemia to Diabetic 13 : 1-9.
Kidney Disease: The Role of Metabolic, 13. Elmarakby, AA. dan Sullivan , JC. 2010.
Hemodynamic, Intracellular Factors and Relationship Between Oxidative Stress and
Growth Factors/Cytokines. Endocrine Inflammatory Cytokines. Cardiovascular
Reviews 25: 971-1010 Therapeutics. Vol 00 : 1–11.
4. American Diabetic Association. 2010. 14. Kanwar, YS., Wada, J, Sun, L, Xie, P,
Diagnosis and Classification of Diabetes Elisabeth,W. 2012. Diabetic Nephropathy :
Mellitus. Diabetes Care. 33: S62-S69 Mechanisms of Renal Disease Progression.
5. Dronavalli, S, Duka, I, Bakris, GL. 2008. Experimental and Biology Medicine. Vol
The Pathogenesis of Diabetic Nefropathy. 233 : 4-11.
Nature Clinical Practice Endocrinology 15. Brownlee, M. 2005. The Pathobiology of
and Metabolism. Vol 4 : 445-452. Diabetic Complications a Unifying
6. Scobie, IN. 2007. Atlas of Diabetes Mechanism. Diabetes. Vol 54 : 1615 –
Mellitus Third Edition. London : Informa 1625
Healthcare 16. Goh, S dan Cooper, ME. 2008. The Role of
7. Ohshiro, Y, Lee, Y, King, GL. 2005. Advanced Glycation End Products in
Mechanism of Diabetic Nephropathy : Progression and Complications of
Role of Protein Kinase-C Activation. Diabetes. Journals Clinical Endocrinol
Advanced Studies in Medicine. Vol 5(1A) : Metabolism. Vol 93 : 1143-1152.
S5-19. 17. Tan, AL, Forbes, JM, Cooper, ME. 2007.
8. Bloomgarden ZT, 2005, Diabetic AGE, RAGE and ROS in diabetic
Nephropathy. Diabetes Care; 28: 745-51 nephropathy. Semin Nephrol 27:130–143
9. Qian, Y, Feldman, E, Pennathur, S, 18. Schena, FP dan Gesualdo, L. 2005.
Kretzler, M, Brosius, FC. 2008. From Pathogenetic Mechanism of Diabetic
Fibrosis to Sclerosis: Mechanism of Nephropathy. Journal of the American
Glomerulosclerosis in Diabetic Society of Nephrology. Vol 16 : S30-33.
Nephropathy. Diabetes Journal.,57
10. Tomino, Y. 2012. Lesson from the KK-Ay
mouse, a spontaneous animal model for the
treatment of human type 2 diabetic
nephropathy. Nephro-Urol Mon. 4(3) :
524-9
520